Fungsi dan Tugas Hakim menurut Undang- undang Kekuasaan Kehakiman: Kewenangan hakim secara umum.

40

2.3.1 Fungsi dan Tugas Hakim menurut Undang- undang Kekuasaan Kehakiman:

Tugas Pokok : Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama. Fungsi : Melakukan tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat structural maupun Fungsional. Pada prinsipnya peran merupakan dua sisi yang tak terpisahkan dengan fungsi dan kewenangan, yakni peran merupakan limpahan dari fungsi dan kewenangan, oleh karena itu berbicara mengenai peran sekaligus berbicara tentang fungsi dan kewenangan.

2.3.2 Kewenangan hakim secara umum.

Peranan hakim dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman melalui badan peradilan, tidak lain daripada 41 melaksanakan fungsi peradilan sesuai dengan batas- batas kewenangan yang disebutkan Undang-Undang. Peran Hakim Dari Segi Tujuan Melaksanakan Fungsi Dan Kewenangan Peradilan. Pasal 2 ayat 2 dan 4, Pasal 3 ayat 1, Pasal 4 ayat 1, Pasal 5 ayat 1 dan 2 dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 menyebutkan beberapa asas, bahwa : - Peradilan dilakukan demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. - Peradilan menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. - Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan - Dalam menjalankan tugas dan fungsinya hakim wajib menjaga kemandirian peradilan. - Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. 42 - Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. - Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yang tak tercela, jujur, adil, profesional dan pengalaman di bidang hukum. - Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya dan tidak menutup usaha penyelesaian perkara secara perdamaian. Bertitik tolak dari segi tujuan melaksanakan fungsi dan kewenangan peradilan dari asas-asas di atas, peran hakim secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menegakkan Kebenaran dan Keadilan

Dokumen yang terkait

Mediasi Di Pengadilan Pasca Keluarnya Perma Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan

0 24 135

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR. 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Implementasi Perma Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan Dalam Menyelesaikan Sengketa Perceraian(Studi Hukum Di Pengadilan Agama Surakarta).

0 3 19

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO.

0 0 178

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO.

0 1 104

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Legalitas Hakim sebagai Mediator Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Legalitas Hakim sebagai Mediator Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan T2 322008013 BAB I

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Legalitas Hakim sebagai Mediator Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan T2 322008013 BAB IV

0 1 2

Studi komparasi efektifitas Perma No. 1 Tahun 2008 dan Perma No. 1 Tahun 2016 tentang prosedur mediasi terhadap peran mediator di Pengadilan Agama Sidoarjo.

0 0 74

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO

0 0 75

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO

0 0 75