Prosedur Analisis dan Intrepretasi Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id beberapa sumber lain seperti teman dekat subjek; b triangulasi metode, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini peneliti berusaha mengecek kembali data yang diperoleh melalui wawancara. Kedua, menggunakan bahan referensi yaitu referensi yang utama berupa buku-buku psikologi yang berkaitan dengan gratitude kebersyukuran. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh memiliki dukungan dari teori-teori yang telah ada. 2. Kepastian confirmability. Kriteria ini digunakan untuk mencocokkan data observasi dan data wawancara atau data pendukung lainnya. Dalam proses ini temuan- temuan penelitian dicocokkan kembali dengan data yang diperoleh lewat rekaman atau wawancara. Apabila diketahui data-data tersebut cukup koheren, maka temuan penelitian ini dipandang cukup tinggi tingkat konfirmabilitasnya. Untuk melihat konfirmabilitas data, peneliti meminta bantuan kepada para ahli terutama kepada para pembimbing. Pengecekan hasil dilakukan secara berulang-ulang serta dicocokkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Partisipan

Penelitian ini di laksanakan kurang lebih selama 14 hari. Penelitian ini tentunya tidak lepas dari berbagai kendala dan rintangan. Kendala yang di temukani pada saat penelitian di antaranya peneliti harus mengkuti kegiatan subjek karena subjek sendiri yang memiliki kesibukan sehingga peneliti harus menyesuaikan waktu subjek, Selain itu ketika menentukan significant other peneliti juga harus menunggu keputusan dari subjek serta menunggu untuk menentukan waktu wawancara dan observasi. Significant other yang dipilihkan subjek memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Seperti significant other pada subjek SM yang tergolong pendiam dan susah untuk mengeluarkan argument. Selain itu juga terdapat pada significant other subjek AD, tidak sedikit dari jawaban wawancara yang keluar dari konteks. AQ terkdang menceritakan dirinya sendiri. Ini merupakan tantangan bagi peniliti unruk bisa lebih mengarahkan pertanyaan agar tidak keluar dari konteks.Sehingga peneliti bisa mendapatkan data yang diinginkan Selain teknik wawancara dalam mencari data peneliti juga mengguanakan observasi.Observasi dilakukan dengan melihat bagaimana kondisi fisik subjek, body laguange subjek serta keadaan lingkungan sosial subjek. Dari beberapa proses yang sudah dijalankan peneliti, maka dibawah ini akan dipaparkan mengenai profil subjek beserta significant other: