Prestasi Belajar .1 Pengertian Prestasi dan Faktorfaktor
tersebut. Kriteria untuk evaluasi harus dikembangkan bersama siswa sehingga dia
19 belajar untuk berpikir dan mengajukan pertanyaan sendiri selama mereka
menjalani suatu aktivitas belajar. 5. Penguraian kembali proses berpikir.
Kegiatan penutup berfokus pada diskusi siswa tentang proses berpikir untuk mengembangkan pengetahuan tentang strategi yang dapat
diterapkan pada situasi belajar lain. Ada tiga tahapan metode yang dapat digunakan. Pertama, guru
membimbing siswa untuk meninjau kembali kegiatan yang telah dilakukan, mengumpulkan data proses berpikir dan merasa. Selanjutnya,
kelompok mengklasifikasikan ideide yang berhubungan, mengidentifikasi
strategi berpikir yang digunakan. Terakhir, mereka mengevaluasi keberhasilannya dengan mengabaikan strategi yang tidak sesuai,
mengidentifikasi yang berguna untuk masa yang akan datang. 6. Evaluasi mandiri SelfEvaluation.
Kegiatan evaluasi mandiri terbimbing dapat diperkenalkan melalui pertemuan dan Cheklist individu yang memfokuskan pada proses berpikir.
Evaluasi mandiri secara bertahap akan dapat diterapkan dengan lebih independent pada situasi lain.
2.2 Prestasi Belajar 2.2.1 Pengertian Prestasi dan Faktorfaktor
yang Mempengaruhinya Prestasi belajar menurut Altbach, Arnove dan Kelly adalah hasil dari
proses pendidikan, yakni: penyesuaian diri, perubahan emosional ataupun 20
perubahan tingkah laku dan menurut Woodworth dalam Suryabrata prestasi adalah kemampuan langsung yang dapat diukur langsung dengan alat atau tes
tertentu, sedangkan Berner berpendapat bahwa prestasi adalah pengetahuan yang diperoleh siswa sebagai hasil pembelajaran dalam Usul, 2002: 4445.
Sehingga prestasi di sini dapat diartikan sebagai hasil sesuatu kegiatan yang dapat
menghasilakan kemampuan emosional dan dapat diukur dengan alat tertentu. Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
berasal dari diri siswa sendiri internal maupun dari luar diri siswa eksternal. Menurut Usman dan Setiawati 1993: 10 dapat di jabarkan faktorfaktor
tersebut, yaitu:
1. Faktor internal Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari diri siswa
sendiri, diantarannya: faktor jasmaniah, yaitu faktor yang berhubungan dengan panca indera dan faktor psikologis, misalnya bakat, prestasi, kebiasaan, sikap,
motivasi, emosi dan penyesuaian diri, serta faktor kematangan fisik maupun psikis.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya:
faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah yang diantaranya dapat berupa: strategi pembelajaran dan pengelolaan kegiatan
belajar, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok serta faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. Selain ini faktor
21 lingkungan fisik dan faktor lingkungan spiritual atau keagamaan juga
mempengaruhi faktor eksternal dari prestasi belajar. 2.2.2 Dampak Pembelajaran Metakognitif terhadap Prestasi Belajar
Matematika Faktor yang mempengaruhi prestasi telah dijelaskan di atas, yaitu salah
satunya adalah strategi pembelajaran. Sehingga menurut Abdurrahman 2003:13 penggunaan strategi pembelajaran yang keliru dapat menyebabkan kesulitan
belajar. Sedangkan Lucia dalam Wresti 2006 mengatakan bahwa rendahnya hasil prestasi belajar siswa di sekolah juga dapat disebabkan oleh kesulitan
belajar, dan kesulitan belajar bisa terjadi karena siswa belum mempunyai strategi metakognitif.
Strategi Metakognitif merupakan kesadaran tentang proses berpikir seseorang. Dikatakan kesadaran karena siswa secara sadar memberikan
pertanyaanpertanyaan pada dirinya sendiri dan sekaligus menjawabnya. Berpikir
metakognitif adalah perilaku mental yang disengaja dan dapat dikembangkan, diarahkan pada tujuan untuk menyelesaikan tugastugas
kognitif. Oleh karena itu strategi metakognitif dapat mengarahkan proses berpikir dan perencanaan belajar.
Dengan cara ini, siswa dapat membuat keputusan sendiri tentang tujuan belajar. Umumnya, siswa yang menggunakan strategi metakognitif dengan baik
akan memiliki kepercayaan bahwa mereka bisa belajar dengan baik, dapat membuat penilaian yang akurat tentang mengapa mereka berhasil dalam
pembelajaran, bisa memperkirakan faktorfaktor yang menyebabkan kegagalan
dalam pembelajaran, dan memilih strategi belajar yang baik dan secara sadar 22
meminta bimbingan dari teman atau guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makin baik siswa menggunakan strategi metakognitifnya, maka makin baik pula
hasil belajarnya termasuk prestasi belajarnya. Berdasarkan hal tersebut, apabila enam langkah atau strategi yang
digunakan untuk mengembangkan perilaku metakognitif siswa diterapkan dalam pembelajaran di kelas, maka secara tidak langsung akan berdampak pada hasil
belajar khususnya pada prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan pada langkahlangkah itu siswa dilatih untuk lebih siap dalam mengikuti pelajaran. Mereka
dibiasakan pada setiap pelajaran matematika untuk memiliki pengetahuan awal. Pengetahuan awal di sini berfungsi agar siswa lebih melakukan proses berpikir.
Artinya, dengan memiliki pengetahuan awal siswa dapat memikirkan dan menentukan carastrategi apa yang dapat digunakan agar materi tersebut dapat
dikuasainya. Sehingga dengan siswa dapat menguasai materi yang dipelajarinya, maka tujuannya untuk menyelesaikan tugastugas
kognitifnya dapat dicapai. Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan pula siswa dapat menyelesaikan
segala persoalan matematika yang dihadapinya dengan mudah sehingga kesulitan belajar dapat diatasi dan prestasi belajarnya dapat ditingkatkan.
2.3 Perubahan Perilaku Belajar 2.3.1 Ciriciri