Arti Dan Makna Monumen Palagan Ambarawa

20 Ambarawa. Beliau pernah dipakai Jepang untuk mengajarkan teknik perkeretaapian di Burma untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya. 4. Meriam jenis Houwitzer yang pada waktu itu Palagan Ambarawa pernah dipergunakan oleh Sekutu untuk memukul pasukan-pasukan kita. 5. Tank jenis stuart adalah jenis tenk yang dipakai oleh sekutu untuk menyerang pasukan kita.

D. Arti Dan Makna Monumen Palagan Ambarawa

Secara keseluruhan Museum Palagan Ambarawa sebagai bentuk pengabdian peristiwa Palagan Ambarawa mempunyai arti dan makna yang tidak dapat dilepaskan dari arti pengabdiannya. Museum Palagan Ambarawa terdapat monumen yang berbentuk tugu dibelah dengan hiasan lambang Bhineka Tunggal Ika sebagai lambang persatuan bangsa maka bentuk tugu disini adalah merupakan perwujudan dari pintu gerbang. Hal ini mempunyai makna bahwa bangsa Indonesia telah memasuki ambang pintu gerbang kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya tugu yang menjulang tegak memiliki landasan altar dengan beberapa buah patung megah menghias monumen tersebut. Pada altar sebelah kanan berdiri dengan tegapnya patung almarhum Jendral Sudirman, dan altar sebelah kiri berdiri dengan tegapnya patung almarhum Gatot Soebroto. Kedua patung tersebut mengapit satu kelompok patung yang terdiri atas tiga patung tersebut yang berdiri di bawah lambang Bhineka Tunggal Ika. Salah satu dari ketiga patung tersebut merupakan perwujudan dari almarhum Let.Kol Isdiman sebagai Komandan Resimen yang gugur pertama kali di Palagan Ambarawa. 21 Sebagai hiasan lainnya ialah relief sepanjang 18 meter yang menggambarkan adegan peristiwa Palagan Ambarawa di tahun 1945 yang seluruhnya terbagi atas enam adegan. Lukisan pada relief menggambarkan bagaimana heroiknya perjuangan bangsa Indonesia khususnya di Palagan Ambarawa yang akirnya mendapatkan kemenangan yang gemilang. Arti dan makna bagian-bagian dari monumen palagan Ambarawa tersebut adalah : 1. Tugu Sesuai dengan tujuannya sebagai sarana pewarisan nilai- nilai ’45 dan nilai-nilai TNI -45 maka menyeluruh monumen itu sendiri mengandung arti yang menggambarkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Adapun angka tersebut dilambangkan sebagai berikut : - Tinggi tugu 17 meter melambangkan angka 17. Tugu yang berbentuk segi empat menjulang ke atas sebanyak dua buah maisng-masing berjarak 0,8 meter adalah melambangkan angka 8. - Panjang monumen seluruhnya 45 meter adlah melambangkan 45 tahun sebagai tahun proklamasinya kemerdekaan Republik Indonesia. 2. Patung a. Patung almarhum Jenderal Sudirman disini dilukiskan berdiri tegak sebagai perwira TKR yang dipakai pada saat itu menyandang samurai dipinggang kiri dan pistol dipinggang kanan, mata menatap lurus kedepan. Dalam hal ini patung melambangkan suatu sifat keteguhan dan ketabahan hati dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dalam mengabdikan dirinya sebagai Bayangkara Negara. Sikap ini 22 diikuti dengan sifat kesederhanaan, kesabaran, dan kejujuran dengan bersemboyan perjuangan tanpa pamrih. b. Patung kelompok infantri adalah digambarkan tokoh Let. Kol. Isdiman dengan mengangkat bendera kemenangan ditangan kanan dan tangan kiri siap pada pedang, dengan didampingi oleh dua patung prajurit lainnya yang siap dengan senjatanya masing-masing. Patung kelompok infantri tersebut melambangkan suatu kesiapsiagaan dalam mempertahankan Negara dari setiap uasaha menghancurkan Negara dari manapun juga datangnya. Sebagai gambaran dari gerak infantri patung tersebut merupakan suatu lambang kemenangan yang gemilang yang dicapai oleh bangsa Indonesia dalam Palagan Ambarawa. c. Patung almarhum Jendral Gatot Soebroto digambarkan dengan berdiri tegak sebagai perwira TKR pada saat itu tanpa bertutup kepala dengan tatapan mata tegas menatap kedepan. Disini melambangkan suatu kekerasan hati, keberanian yang dilandasi suatu kebijaksanaan dalam melaksanakan tugas-tugas Negara. Dan juga melambangkan jiwa seorang prajurit sejati yang rela berkorban dan sanggup berjuang demi kepentingan Nusa dan Bangsa. 3. Relief Relief disini menggambarkan adegan dari peristiwa Palagan Ambarawa dan terdiri atas 6 adegan berdasarkan kronologis yang menggambarkan sebagai berikut : 23 a. Adegan Proklamasi Dalam adegan ini dilukiskan saat proklamasi Kemerdekaan Indonesia didengungkan yaitu pada saat pengibaran Sang Merah Putih yang pertama kali dengan latar belakangnya teks Proklamasi. b. Adegan Indonesia bangkit Disini digambarkan suatu kebangkitan dari kesadaran dari segenap lapisan masyarakat Indonesia akan arti kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Begitu pula dilukiskan bagaimana tergugahnya semangat dan jiwa keprajuritan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan yang telah diproklamasikan. c. Adegan Perebutan Senjata Disini adalah mengawali dari gambaran perjuangan bangsa Indonesia dalam usahanya mendapatkan modal perjuangan selanjutnya. Diantaranya ialah berusaha melucuti senjata-senjata dari tangan Jepang dan akhirnya meluas menjadi pertempuran melawan Jepang. d. Adegan Pendaratan sekutu Melukiskan saat masuknya sekutu di Semarang dimana dengan berkedok sebagai badan internasional yang mengurus tawanan perang Belanda berhasil masuk menyusup kedaerah Republik Indonesia sehingga mulai timbul insiden-insiden dengan bangsa Indonesia. e. Adegan Palagan Ambarawa Menggambarkan saat pengunduran musuh dari Magelang dan bertahan di Ambarawa. Disini nampak pasukan-pasukan bantuan 24 yang mengalir dari berbagai daerah memenuhi medan Ambarawa. Kemudian digambarkan saat-saat jatuhnya Let.Kol Isdiman akibat serangan udara musuh, saat-saat dimana dalam situasi darurat Kolonel Sudirman mengadakan konsulidasi dengan pemimpin-pemimpin pasukan untuk mengatur siasat sebelum mengadakan serangan umum merebut Ambarawa. Selanjutnya digambarkan pula kegiatan dapur umum dan PMI dimana segenap rakyat berjuang bahu-membahu dalam mengusir penjajahan dari bumi Ambarawa. f. Adegan kemenangan Menggambarkan serangan umum yang heroik merebut kembali Ambarawa yang berhasil dengan gemilang. Tampaklah musuh dengan tergesa-gesa meninggalkan Ambarawa dan lari kejurusan Semarang dan berkibarlah kembali Sang Merah Putih dengan megahnya di bumi Ambarawa.

E. Museum Palagan Ambarawa Sebagai Media Belajar di Sekolah Menengah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas T1 152009016 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas T1 152009016 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas T1 152009016 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Perkembangan Sekolah Pendidikan Guru Mendut di Ambarawa Tahun 1961-1989 T1 152009003 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga (1949-1975) T1 152009011 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Benteng Vredeburg sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA T1 152008004 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Benteng Vredeburg sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA T1 152008004 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Benteng Vredeburg sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA T1 152008004 BAB IV

0 0 39