Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menurut Kurikulum 2006

41 Dapat disimpulkan bahwa persamaan linear dua variabel atau PLDV adalah persamaan garis lurus yang mempunyai dua variabel. PLDV merupakan materi pengantar dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. PLDV memiliki penyelesaian tidak tunggal sehingga ketika penyelesaian disubtitusikan pada persamaan maka akan menjadi pernyataan yang benar. Bentuk umum dari PLDV adalah c by ax   dimana a dan b adalah koefisien, x dan y adalah variabel dan c adalah konstanta.

2. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV

Sistem persamaan linear dua variabel atau SPLDV adalah dua buah persamaan linear dua variabel yang memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut Nuniek, 2008:75. Pada perkuliahan Aljabar dan Trigonometri yang diampuh oleh Prof. Dr. Rusgianto, SPLDV merupakan gabungan dari dua PLDV, yaitu PLDV 1 adalah c by ax   dan PLDV 2 adalah, f ey dx   dengan bentuk umum seperti berikut:        f ey dx c by ax . Penyelesaian SPLDV tergantung nilai-nilai , , , , , e d c b a dan .f Penyelesaian SPLDV tersebut adalah pasangan bilangan , y x yang memenuhi dua persamaan tersebut. Dalam bentuk umum SPLDV tersebut e d b a , , , disebut koefisien, dan x dan y adalah variabel, c dan f adalah konstanta Heru dan Usda, 2009: 79. Bentuk umum dari SPLDV pun memiliki dua bentuk yaitu: a. SPLDV homogen yaitu SPLDV yang memiliki nilai jika .   f c 43 b.SPLDV tidak homogen yaitu SPLDV yang mempunyai nilai konstanta sama dengan nol seperti  c dan .  f Dalam mempelajari SPLDV tentunya terdapat solusi-solusi SPLDV. Untuk mencari solusi SPLDV tersebut, terdapat empat metode yang digunakan pada kelas VIII SMP yaitu 1 metode subtitusi, 2 metode eliminasi, 3 metode campuran eliminasi-subtitusi, dan 4 metode grafik. Terdapat tiga jenis solusi dalam menyelesaikan SPLDV. Pertama, mempunyai satu solusi yaitu jika c by ax   dan f ey dx   digambar akan saling berpotongan tepat disatu titik dan memenuhi sifat 2 2 1 1 b a b a  dengan , 2 1  b b . Kedua, mempunyai lebih dari satu solusi yaitu jika c by ax   dan f ey dx   digambar akan berimpit dan memenuhi sifat 2 1 2 2 1 1 c c b a b a   dengan . , , 2 2 1  c b b Ketiga, tidak memiliki solusi yaitu jika persamaan c by ax   dan f ey dx   digambar akan sejajar dan memenuhi sifat 2 1 2 2 1 1 c c b a b a   dengan , , 2 2 1  c b b .

3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menurut Kurikulum 2006

Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pendidikan KTSP dan Standar Isi 2006, materi SMP Kelas VIII Semester I membahas materi sistem persamaan linear dua variabel. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Standar Isi 2006, standar kompetensi yang mengacu pada materi sistem persamaan linear 44 dua variabel adalah memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini yang sesuai dengan standar kompetensi tersebut. Menurut Emilia Silvi Indrajaya, dkk 2012: 2 terdapat beberapa masalah ataupun kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi sistem persamaan linear dua variabel. Di antara letak kesulitan tersebut adalah menentukan nilai dari variabel-variabel yang ada dalam persamaan SPLDV. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita dalam SPLDV karena siswa harus mengkontruksi soal ke dalam model matematika yaitu persamaan linear dua variabel.Untuk mengatasi kesulitan dalam materi tersebut, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan PMRI dengan harapan siswa mampu menentukan nilai variabel dengan pengalaman sehari-hari. Sesuai standar ktsp 2006, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang dikembangkan pada materi SPLDV menurut Sukino 2007: 7 adalah sebagai berikut: Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 2.1Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. a. Pengertian persamaan linear satu variabel mengulang. b. Persamaan Linear Dua Variabel. c. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 2.2 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. 45 d. Sistem Persamaan Non Linear Dua Variabel. 2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. Tabel 2. SK, KD, dan Indikator SPLDV KTSP 2006 Materi SPLDV yang disampaikan sesuai standar KTSP 2006 menurut Marsigit, dkk 2011: 109 penyelesaian masalah SPLDV dengan metode grafik, metode subtitusi, metode eliminasi, dan metode gabungan subtitusi eliminasi. Adapun Indikator yang dikembangkan untuk materi SPLDV sesuai dengan KTSP 2006 menurut Endah, dkk 2008: iv. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 2.1Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. a. Pengertian persamaan linear dua variabel. b. Menyatakan suatu pernyataan dan PLDV dan sebaliknya. c. Mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel. d. Membedakan akar dan bukan akar PLDV dan SPLDV. Menjelaskan arti kata “dan” pada solusi SPLDV. e. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan substitusi, eleminasi dan grafik. 2.2 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. 2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. Tabel 3. SK, KD, dan Indikator dalam KTSP 2006 Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem persamaan linear dua variabel dalam kurikulum 2006 adalah memahami sistem persamaan linear 46 dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar, indikator serta materi disusun sesuai standar kompetensi yang ada di kurikulum 2006. Materi berisikan tentang sistem persamaan linear dua variabel, cara menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel. SPLDV dalam kurikulum 2006 juga memberikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang akan diselesaikan dengan metode subtitusi, metode eliminasi, metode grafik, dan metode eliminasi-subtitusi.

E. Model 4-D