Pengertian Persepsi KAJIAN PERSEPSI DUKUNGAN ORANG TUA

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN PERSEPSI DUKUNGAN ORANG TUA

1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Menurut Jalaluddin Rakhmat, 2003: 51 walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. Menurut Herdiyan Maulana Gumgum Gumelar dalam John M. Ivancevich, dkk 2006: 107 persepsi adalah proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subjektif. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, persepsi merupakan suatu tanggapan atau penerimaan langsung dari suatu serapan yaitu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera Depdiknas, 190: 672. Persepsi secara etimologis, persepsi berasal dari bahasa latin perception, asal kata percipere yang berarti menerima atau mengambil. Dalam arti sempit persepsi merupakan cara bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut Adam Ibrahim dalam Gutomo, dkk 2009: 11 yang mengemukakan persepsi merupakan suatu 12 proses dimana seseorang mengorganisir dalam pikirannya, menafsirkan, dan mengolah pertanda atau gejala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. gejala tersebut mempengaruhi persepsi seseorang pada gilirannya akan mempengaruhi hal yang dipilihnya. Hal ini juga diungkapkan oleh New Camb dalam Gutomo, dkk 2009: 14 bahwa persepsi berkait erat dengan proses psikologis seseorang dalam memberikan arti terhadap rangsangan yang diterima oleh orang lain atau lingkungannya, dan selanjutnya mempengaruhi tingkah laku maupun tindakannya. Persepsi menurut Bimo Walgito 2002: 85 adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yang merupakan proses diterimannya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya, artinya dalam persepsi tersebut terdapat kegiatan meliputi aspek kognitif, afektif yang terjadi dalam aspek-aspek sosiologis. Kunci terpenting ataupun hal utama dalam persepsi adalah proses bottom-up dan top-down di dorong oleh pengetahuan dan harapan seseorang. Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan 13 segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi disekitarnya Waidi, 2006: 118. Menurut John M. Ivancevich, dkk, 2006: 116 persepsi didefinisikan sebagai proses kognitif dimana seseorang individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada stimulus lingkungan. Melalui persepsi, individu berusaha untuk merasionalkan lingkungan dengan obyek. Sedangkan menurut Bimo Walgito 2002: 87 mengemukakan bahwa persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang mengenai tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan obyek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Dari berbagai pengertian menurut para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan- masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian manafsirkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti. 14

2. Syarat-syarat terjadinya persepsi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANG TUA DENGAN PEMILIHAN KARIR

10 42 171

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN ORIENTASI KARIR DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dan Orientasi Karir Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut.

1 3 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN ORIENTASI KARIR DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dan Orientasi Karir Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SISWI KELAS XII SMK NEGERI 4 SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SISWI KELAS XII SMK Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI BUMI I Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.

0 2 18

Hubungan antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 5 Surakarta.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN STRATEGI COPING BERFOKUS MASALAH PADA SISWA SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 4 175

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KEMATANGAN PERENCANAAN KARIR REMAJA SMA MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA SKRIPSI

2 5 21