45
3.4.1 Konfigurasi Dasar Router Mikrotik
Untuk membangun jaringan yang akan di implementasikan di perusahaan nanti, hal pertama yang dilakukan adalah konfigurasi
router mikrotik sesuai dengan topologi yang sudah direncanakan. Router mikrotik ini memiliki peran utama dalam melakukan
manajemen jaringan dan menentukan trafik jaringan. Router board mikrotik RB750 memiliki lima interface router,
ini berarti lima interface tersebut mampu berdiri sendiri dengan membentuk lima segment network yang berbeda. Sesuai topologi
yang dibuat dalam implementasi ini, semua segment interface mikrotik akan dibutuhkan, pertama menuju modem ADSL internet,
dan yang yang lainnya menuju interface switch yang langsung berhubungan dengan setiap bagian diperusahaan. Selanjutnya akan
dilakukan penandaan pada setiap interface dengan mengganti nama default semua interface agar mudah dikenali.
Gambar 3.5 Konfigurasi Interface
Pada Gambar 3.5 terlihat pengaturan nama semua interface. Pemberian nama interface ini memiliki penjelasan yaitu:
46
Interface 1 dengan nama ether1-ToInt memiliki penjelasan
bahwa interface tersebut menuju ke modem speedy yang bisa diartikan menuju internet jaringan public.
Interface 2 dengan nama ether2-ToLan memiliki penjelasan
bahwa interface tersebut akan menuju ke switch yang akan berhubungan langsung dengan jaringan local.
Setelah pemberian nama pada setiap interface selesai, selanjutnya dilakukan pemberian IP jaringan dengan segmen
berbeda pada setiap interface sesuai dengan dengan yang direncanakan.
Gambar 3.6 Konfigurasi IP Interface
Konfigurasi interface pada Gambar 3.6 merupakan IP yang digunakan pada segment network yang berbeda. Untuk menuju ke
jaringan public melalui modem ADSL speedy, ether1-ToInt memiliki IP address 192.168.1.1 24 karena mengikuti network dari
modem speedy. Ether2-To Lan memiliki IP 192..168.2.024 yang terhubung
dengan switch yang akan menyalurkan langsung ke jaringan setiap bagian yang ada di perusahaan.
47
Setelah pemberian IP setiap interface selesai, selanjutnya adalah konfigurasi default gateway untuk jaringan. Default gateway
yang digunakan yaitu IP 192.168.1.1 yang merupakan segment network pada router ISP speedy yang akan terhubung pada interface
ether1-ToInt mikrotik. Konfigurasi dapat dilihat pada Gambar 3.8 baris pertama. Pada implementasi ini router ISP memiliki alamat
192.168.1.1 dan internet akan diwakili dengan IP address 0.0.0.00.
Gambar 3.7 Konfigurasi Route, Dns Server dan Firewall NAT
Konfigurasi DNS server juga dilakukan dengan menggunakan IP address pada router gateway ISP yang terlihat pada Gambar 3.7
baris kedua. Hal terakhir yang dilakukan agar ketiga segmen jaringan dapat mengakses internet dengan melakukan konfigurasi
firewall NAT Network Address Translation yang bisa dilihat pada baris ketiga menggunakan fitur masquerade pada mikrotik dengan
ether1-toInt sebagai gateway menuju internet. Setelah konfigurasi DNS server dan NAT selesai, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan setting DHCP-Server ke client. Pada konfigurasi DHCP server ini dikarenakan dalam satu local terdapat
14 komputer client maka ip 192.168.2.024 akan dibagi full range dari ip 192.168.2.2 - 192.168.2.254.
48
Gambar 3.8
Konfigurasi DHCP-Server Konfigurasi DHCP-Server dilakukan pada interface ether2
dimana interface ini mengarah kejaringan dalam perusahaan. Alamat ip
yang digunakan
untuk DHCP-Server
adalah alamat
192.168.2.024 seperti yang terlihat pada gambar 3.8 Sedangkan ip range yang akan diberikan merupakan full range yakni 192.168.2.2-
192.168.2.254 dan memiliki lease time 30 menit.
3.4.2 Konfigurasi Penerapan Manajemen Bandwidth