6. PRINSIP PENGUNGKAPAN LENGKAP a Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna b Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau
catatan atas laporan keuangan.
7. PRINSIP PENYAJIAN WAJAR Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur kehati-hatian pda saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga
aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.
8. PRINSIP PENGAKUAN a Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai
nilai yang dapat diukur dengan andal. b Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban
timbul c Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara
Daerah atau entitas pelaporan d Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negra
atau entitas pelaporan. e Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara Daerah atau entitas pelaporan.
9. PRINSIP PENGUNGKAPAN Pengungkapan laporan keuangan sesuai dengan SAP mengikuti persyaratan
dengan PP No. 24 tahun 2005.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PK-BLU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. PENDAPATAN
8
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas BLU selama satu periode yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih.
Pendapatan BLU-UNY diklasifikasikan ke dalam: a. Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan
Merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat. Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan di
UNY terdiri atas: sumbangan pengembangan pendidikan SPP, sumbangan pengembangan institusi SPI atau sumbangan pengembangan manajemen
pendidikan SPMP, uang pratikum, dan uang kontribusi mahasiswa. b. Pendapatan APBN
Pendapatan APBN adalah pendapatan yang berasal dari APBN, baik untuk belanja operasional maupun belanja investasi. Belanja operasional merupakan belanja
pegawai dan belanja barang dan jasa. Belanja investasi merupakan belanja modal. c.
Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan Usaha Lainnya adalah pendapatan yang berasal dari hasil kerja sama
dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan tugas dan fungsi BLU.
d. Pendapatan dari Hibah Pendapatan dari Hibah adalaherupakan pendapatan yang berasal dari pemberian
hibah individu atau lembaga. Pengukuran pendapatan BLU-UNY adalah:
a. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Besarnya
pendapatan usaha dari layanan ditentukan dengan Surat Keputusan Rektor UNY. b. Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto belanja pada SPM.
c. Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.
B. BIAYA
Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas bersih. Biaya BLU-UNY diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Biaya Layanan Merupakan seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan kepada
masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan,
9
biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU.
b. Biaya Umum dan Administrasi Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk administrasi dan biaya yang bersifat
umum dan tidak terkait secara langsung dengan kegiatan pelayanan BLU. Biaya ini antara lain meliputi biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya
pemeliharaan, biaya langganan daya dan jasa, dan biaya promosi.
Pengukuran biaya BLU-UNY dicatat sebesar: a. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada
periode berjalan. b. Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan datang.
C. ASET