digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Adapun faktor-faktor peningkatan kinerja menurut Siagian adalah
42
: 1
Perbaikan terus menerus Dalam upaya meningkatkan produktiviast kerja,
salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen organiasasi harus melakukan perbaiakn secara terus-
menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat
manajemen mutakhir. 2
Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil
pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen organisasi.
3 Pemberdayaan SDM
Bahwa SDM merupakan unsur paling strategis dalam organisasi. Karena itu, memberdayakan SDM
merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang haus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki
organisasi. Memberdayakan SDM mengandung bebagai kiat seperti mengakui harkat dan martabat manusia.
42
Edy Sutrisno, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal 105-106
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 2.2 Strategi peningkatan kinerja menurut Siagian
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa strategi peningkatan kinerja adalah sebagai berikut
43
: 1
Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mndasari pencapaian produktivitas kerja. Konsep
pengetahuan lebih pada inteligensi, daya pikir, dan penguasaan ilmu serta luas atau sempitnya wawasan yang
43
Burhanuddin Yusuf, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 283-284
PENINGKATAN MUTU HASIL
PEKERJAAN
PEMBERDAYAAN SDM
PERBAIKAN TERUS
MENERUS
STRATEGI PENINGKATAN
KINERJA
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dimiliki seseorang. Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal
maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang didalam pemecahan masalah, daya cipta,
termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan, sehingga seorang karyawan diharapkan mampu melakukan
pekerjaan secara produktif. 2
Keterampilan Skills
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis opersional mengenai bidang tertentu yang bersifat
kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti keterampilan mengopersikan
computer. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan
secara produktif. 3
Kemampuan Abilities
Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan. Konsep ini jauh lebih
luas karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan keterampilan termasuk factor pembentuk
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kemampuan. Dengan demikian, jika seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan
karyawan akan memiliki kemampuan yang tinngi pula. 4
Sikap Attitude dan Perilaku Behaviors Sikap erat berhubungan antar kebiasaan atau sikap
dan perilaku. Sikap merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika sikap yang terpolakan tersebut memiliki
implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang, maka akan menguntungkan, artinya jika sikap
karyawan baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja juga baik. Dengan demikian, perilaku manusia
ditentukan oleh sikap-sikap yang telah tertanam dalam diri karyawan sehingga dapat mendukung kerja yang efektif.
Gambar 2.3 Strategi peningkatan kinerja menurut Burhanuddin Yusuf
SIKAP
PENGETAHUAN
KEMAMPUAN KETERAMPILAN
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Jadi kesimpulan dasarnya strategi kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai
standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi didalam kinerja tersebut mesti harus memiliki beberapa kriteria agar
meningkatkan kinerja produktivitasnnya sehingga apa yang diharapkan perusahaan tersebut biasa berjalan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Adapun kriterianya sebagai berikut: dorongan positif, program disiplin positif, program bantuan karyawan,
manajemen pribadi, hukuman, perbaikan terus menerus, peningkatan mutu, pemberdayaan sdm, pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualititatif dengan metode studi kasus case
study, yaitu sebuah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persespsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
44
. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif ini, peneliti dapat mendeskripsikan tentang bagaimana strategi peningkatan kinerja
karyawan di Kementerian Agama Kota Surabaya yang merupan obyek dari penelitian.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat memaparkan tentang situasi dan
peristiwa, datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau bagaimana adanya, dengan memaparkan kerja secara sistematik,
44
Lexy J. Moleoeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, hal 6
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terarah dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya
45
. Dengan penelitiam ini mampu memberikan gambaran yang
menyeluruh dan jelas terhadap situasi satu dengan situasi sosial yang lain atau dari waktu tertentu dengan waktu yang lain, atau dapat
menemukan pola-pola hubungan antara aspek tertentu dengan aspek yang lain, dan dapat menemukan hipotesis dan teori.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kementerian Agama Kota Surabaya yang berlokasi di Jl. Masjid Agung Timur No. 4 Surabaya, Jawa
Timur. Pemilihan lokasi ini dikarenakan ketertarikan peneliti terhadap metode yang digunakan dalam meningkatkan kinerja. Karena hasil
observasi pra study lapangan maupun ketika melakukan praktek kerja lapangan menemukan bahwa karyawan belum sepenuhnya mampu
menjaga kinerja agar tetap stabil sampai jam pulang. Dan pertimbangan lainya karena lokasi penelitian mudah dijangkau oleh
peneliti, dengan harapan pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar.
45
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian: Studi Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal 309
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Pada penelitian ini, ada dua macam jenis data yang akan digunakan untuk mendukung penelitian ini. Jenis data tersebut
sebagai berikut: 1.
Data Primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya
46
. Data tersebut dapat berupa informasi dalam bentuk kata-kata dan
tindakan dari penelitian perorangan, kelompok, dan perusahaan
2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan perpustakaan dan peneliti secara tidak langsung dengan melalui
media perantara
47
. b.
Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh
48
. Untuk mempermudah mengidentifikasi menghimpun data, penulis mengklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
46
Marzuki, 2002, Metodologi Riset, BPFE, Yogyakarta, hal 55
47
Nur Idianto, Bambang Supono, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta, hal 147
48
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, hal 206
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Informan
Informan merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam penelitian, karena informan tersebut adalah kunci utama
sumber data dalam penelitian ini Di mana peneliti membuat, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang
sesuai dengan apa yang diteliti. Biasanya pertanyaan itu dilakukan secara tatap muka, bahkan peneliti akan lebih tahu
mimik dan cara responden menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan.
Adapun untuk memenuhi sumber data, maka peneliti menggali data kepada beberapa informan dibawah ini:
a. Kepala
: Memantau jalannya organisasi, melakukan perencanaan strategi kebijakan bagi pengembangan dan
menyusun keputusan bagi organisasi. b.
Kepala seksi : Sebagai pihak yang mengontrol jalannya proses kegiatan dan mempunyai wewenang dalam
memutuskan suatu masalah. c.
Karyawan : Sebagai pelaku pelaksanaan kegiatan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel 3.1 Nama dan Jabatan Informan
No Nama
Jabatan
1
Dra Umi Kholisoh, M.Pd Kepala Seksi Pendidikan
Madrasah
2
Drs. H. Nur Hasan, M.HI Kepala Kasubbag TU
3
Muh. Muafaq Wirahadi, M.Pd.I Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam
4
Anwari Musthofa Zaman, SE Analisis Jabatan
JUMLAH INFORMAN
4 Orang
2. Peristiwa atau Aktivitas
Peristiwa atau Aktivitas diperoleh dari hasil pengamatan dan peran serta peneliti yang berupa situasi,
proses, dan perilaku peneliti yang kemudian hasilnya dibuat catatan. Dari aktivitas tersebut peneliti dapat mengetahui secara
langsung bagaimana proses itu terjadi. 3.
Arsip atau Dokumen Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang
berkaitan dengan aktivitas tertentu. Bisa berupa rekaman, arsip, data base, surat-surat, gambar, dan benda-benda
peninggalan yang berkaitan dengan studi kasus peneliti
4. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan adalah: 1.
Tahap pra lapangan a.
Menyusun Rancangan Penelitian