LAPORAN PRAKTIK KONSELING INDIVIDUAL 1.
Identitas Konseli
Nama : Dwi Puspita Hapsari
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat asal : Yogyakarta
SekolahPendidikan : Kelas IX B SMP Negeri 1 Ngemplak
2. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan
Konseli adalah Siswi kelas IX B SMP Negeri 1 Ngemplak. DP sering terlihat menyendiri di kelas atau sedang berada di kantin sekolah. Selama ini
DP sering sekali mendapatkan perlakuan kasar secara verbal oleh teman- temannya. DP sering sekali diejek dengan sebutan yang tidak ingin di dengar
oleh DP. Hal tersebut sangat mengganggu konseli, dan membuatnya emosi tinggi namun konseli tidak pernah mengungkapnya atau membalas perlakuan
dari teman – temannya. Konseli lebih memilih untuk diam dan menghindar
jika diejek oleh teman – teman konseli sehingga konseli tidak memiliki teman
akrab di kelas. Teman – teman yang lain pun yang dulu pernah satu kelas
dengan konseli ketika kelas VII saat ini sudah tidak dekat lagi dengan konseli. Konseli menyadari jika saat ini Ia tidak memiliki teman dekat di sekolah
maupun di rumah, hal ini sebenarnya sangat mengganggu konseli terutama ketika memiliki tugas kelompok yang harusnya dikerjakan bersama teman
– teman tidak ada yang memilih DP menjadi teman satu kelompok. Saat di
rumah pun konseli tidak pernah keluar untuk bermain dengan teman sebayanya di rumah, konseli lebih senang menyendiri di rumah. Konseli pun
mengakui jika tidak ada teman yang datang berkunjung walau hanya sekedar untuk main. Konseli memiliki pikiran negatif tentang teman
– temannya di kelas maupun di rumah sehingga konseli berfikir untuk menjauh dari teman
– temannya. Orang tua konseli pun sudah meminta konseli untuk coba terbuka
dengan dunia luar tidak hanya sebatas di rumah menonton tv.
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 1 NGEMPLAK
Alamat: Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, DIY 0274 4461001
3. Kerangka Kerja Teoritik
Tokoh yang mengembangkan operant conditioning adalah BF. Skinner Pengkondisian operan, salah satu aliran utama lainnya dari pendekatan terapi
yang berlandaskan teori belajar, melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya yang diharapkan pada saat tingkah laku itu
muncul. Para konselor behavioral memandang kelainan perilaku sebagai kebiasaan yang dipelajari. Karena itu dapat diubah dengan mengganti situasi
positif yang direkayasa sehingga kelainan perilaku berubah menjadi positif.
4. Diagnosis