Kerangka Kerja Teoritik Diagnosis Prognosis Tujuan Konseling

memiliki wirausaha karena orang tua konseli pun memiliki usaha dalam bidang berniaga yaitu toko bahan bangunan. Namun orang tua konseli mewajibkan konseli untuk melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi.

3. Kerangka Kerja Teoritik

Teknik yang digunakan menggunakan pendekatan reality dengan tokohnya adalah William Glasser. Masalah yang dihadapi konseli berhubungan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi berupa kebebasan untuk memilih kelanjutan studi. Setiap manusia memiliki kebutuhan psikologis yang secara konstan terus menerus hadir sepanjang rentang kehidupannya dan harus dipenuhi. Ketika seseorang mengalami masalah, hal tersebut disebabkan satu faktor, yaitu terhambatnya seseorang dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya. Kebutuhan – kebutuhan dasar psikologis manusia meliputi Cinta belonginglove, Kekuasaan Power, Kesenangan Fun, Kebebasan Freedom. Ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, menurut Glasser orang tersebut mencapai identitas sukses. Dapat dirumuskan, pandangan Glasser tentang manusia sebagai berikut: a. Setiap individu bertanggung jawab terhadap kehidupannya. b. Tingkah laku seseorang merupakan upaya mengontrol lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. c. Individu ditantang untuk menghadapi realita tanpa mempedulikan kejadian – kejadian di masa lalu, serta tidak memberi perhatian pada sikap dan motivasi di bawah sadar. Setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu pada masa kini.

4. Diagnosis

Permasalahan konseli yang sebenarnya terjadi yaitu konseli mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan lanjutan studi, ditambah dengan harapan – harapan yang diberikan oleh lingkungan kepada konseli.

5. Prognosis

Permasalahan konseli dapat diselesaikan dengan cara membantu konseli untuk mendapatkan informasi tentang karir yang diinginkan, mulai dari kelebihan hingga kekurangan karir tersebut sehingga konseli dapat memilih sekolah lanjutan yang akan membawa dan memudahkan konseli dalam menggapai karir yang diinginkan.

6. Tujuan Konseling

Tujuan konseling reality berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar psikologis manusia : a Terbentuknya perilaku yang baru dari konseli. b Konseli mampu secara bebas menentukan pilihan karir yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

7. Layanan Konseling