Kerangka Kerja Teoritik Diagnosis Prognosis Tujuan Konseling Layanan Konseling

membuat BW menangis. BW masih menyimpan rasa sakit yang dihadirkan oleh teman – teman konseli.

3. Kerangka Kerja Teoritik

Tokoh yang mengembangkan operant conditioning adalah BF. Skinner Pengkondisian operan, salah satu aliran utama lainnya dari pendekatan terapi yang berlandaskan teori belajar, melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya yang diharapkan pada saat tingkah laku itu muncul. Para konselor behavioral memandang kelainan perilaku sebagai kebiasaan yang dipelajari. Karena itu dapat diubah dengan mengganti situasi positif yang direkayasa sehingga kelainan perilaku berubah menjadi positif.

4. Diagnosis

Permasalahan konseli yang sebenarnya terjadi yaitu konseli masih belum bisa memaafkan kejadian konseli ditertawakan di depan kelas ketika SD kelas 1, sehingga menimbulkan rasa trauma dalam diri konseli untuk tampil di depan kelas.

5. Prognosis

Permasalahan konseli dapat diselesaikan dengan cara membantu konseli untuk mendapatkan kesadarannya agar dapat merubah tingkah laku atau kebiasaan- kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan dalam kasus ini adalah konseli masih memiliki rasa traum dengan apa yang pernah dialami oleh konseli ketika masih duduk di bangku SD. Tingkah laku maladaftif terjadi karena kesalahpahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepat. Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan dapat diubah dengan menggunakan prinsip- prinsip belajar.

6. Tujuan Konseling

Tujuan konseling behavioral berorientasi pada pengubahan atau modifikasi perilaku konseli, yang di antaranya : 1. Terbentuknya perilaku yang baru dari konseli. 2. Konseli mampu melawan rasa takut untuk tampil di depan kelas. 3. Konseli mulai berdamai dengan masa lalu konseli. 4. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk tampil di depan umum.

7. Layanan Konseling

a Pendekatan yang Digunakan Pendekatan yang digunakan dalam kasus konseli adalah behavioristik. Dimana Perilaku dipandang sebagai respon terhadap stimulasi atau perangsangan eksternal dan internal. Karena itu tujuan terapi adalah untuk memodifikasi koneksi-koneksi dan metode-metode Stimulus-Respon S-R sedapat mungkin. Kontribusi terbesar konseling behavioral adalah bagaimana memodifikasi perilaku melalui rekayasa lingkungan sehingga terjadi proses belajar untuk perubahan perilaku. b Teknik Teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah konseli ada beberapa, diantaranya : a. Mengonfrontasikan konseli b. Memberikan pilihan – pilihan . c. Operan condition. c Langkah-langkah Konseling yang Ditempuh a. Konselor bersama dengan konseli mengidentifikasi pikiran negatif yang ada pada diri konseli. b. Konselor menegaskan tentang akibat dari pikiran negatifnya tersebut terhadap afektif dan perilakunya. c. Konselor membantu konseli untuk mencoba agar adapat membuka pemikiran konseli ke arah yang lebih positif. d. Konselor memberikan pilihan-pilihan terhadap konseli.

8. Hasil Layanan yang Dicapai