Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
43
Akhlak kepada Allah adalah taat dan cinta kepada-Nya, mentaati Allah berarti melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, di antaranya
melaksanakan shalat wajib lima waktu. 2.
Akhlak kepada Allah karena bentuk tawadduk kepada Allah keikhlasan dalam melaksanakan perintah-Nya. Tawadduk adalah sikap merendahkan diri terhadap
ketentuan-ketentuan Allah swt, sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. 23Al- Mukminun : 1-7 :
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2. yaitu orang-orang yang khusyu dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat, 5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu
24
24
Ibid., 526.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
44
Untuk menumbuhkan sikap tawadduk, manusia harus menyadari asal kejadiannya, menyadari bahwa hidup di dunia ini terbatas, memahami ajaran Islam,
menghindari sikap sombong, menjadi orang yang pemaaf, ikhlas, bersyukur, sabar dan sebagainya.
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia Akhlak terhadap sesama manusia, antara lain meliputi akhlak terhadap:
a. Akhlak terhadap Rasul Allah b. Akhlak terhadap diri sendiri
b. Akhlak terhadap orang tua c. Akhlak terhadap orang lain
Berikut adalah pengertian dari beberapa akhlak terhadap sesama manusia: a
Akhlak terhadap Rasul Allah Akhlak terhadap Rasulullah meliputi mencintai Rasul Allah secara tulus
dengan mengikuti semua sunnahnya, menjadikan Rasul Allah sebagai idola dalam hidup dan kehidupan, menjalankan apa yang diperintah dan menjauhi larangannya.
Ini semua telah dituangkan dalam hadits sunnah beliau yang berwujud ucapan, perbuatan dan penetapannya. Dan sebagaimana firman Allah swt dalam
Q.S. 4An-Nisaa : 80 :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
45
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling dari ketaatan itu, Maka Kami tidak mengutusmu
untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
25
b Akhlak terhadap diri sendiri Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai
dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani memotong dan merusak badan, maupun secara rohani membirkan larut
dalam kesedihan. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi : Memelihara kesucian diri, baik
jasmaniah maupun rohaniah, Memelihara kerapihan diri, Berlaku tenang, Menambah ilmu pengetahuan, Membina disiplin pribadi, Pemaaf dan memohon
maaf, Sikap sederhana dan jujur dan Menghindari perbuatan tercela.
26
c Akhlak terhadap orang tua ayah, ibu dan guru 1.
Akhlak terhadap ayah dan ibu Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya, yaitu
dengan berbakti, mentaati perintahnya dan berbuat baik kepada keluarganya, di antaranya :
a. Membantu orang tua.
c. Patuh terhadap nasihatnya. d. Mendoakan orang tua.
d. Berbicara dengan perkataan yang baik. Firman Allah swt dalam Q.S. 17Al- Isra:23 berikut:
25
Ibid., 129.
26
Abdullah Salim, Ak hlaq Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarak at, Jakarta: Seri Remaja, 1986, hlm. 69-70.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
46
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika
salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.
27
2. Akhlak terhadap guru
Akhlakul karimah kepada guru di antaranya dengan menghormatinya, berlaku sopan di hadapannya, mematuhi perintah-perintahnya, baik itu di
hadapannya ataupun di belakangnya, karena guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid, yaitu yang memberi santapan jiwa dengan ilmu,
pendidikan akhlak dan membenarkannya. d Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat
Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi penting untuk bertetangga, masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Di antaranya akhlak
terhadap tetangga dan masyarakat adalah saling tolong menolong, saling menghormati, persaudaraan, pemurah, penyantun, menepati janji, berkata sopan
dan berlaku adil. Allah swt berfiman dalam al- Qur’an Q.S. 5Al-Maaidah:2 berikut:
27
Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, h. 427.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu
binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencianmu
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. dan tolong-
menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
28
Akhlak terhadap masyarakat, meliputi memuliakan tamu, menghor mat i nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan, saling
menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa, menganjurkan anggota masyarakat termasuik dirin sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan
28
Ibid., 152.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
mencegah orang lain melakukan perbuiatan jahat dan munkar dan bermusyawara h dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama.
3. Akhlak Terhadap Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang
berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tidak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan al-
Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Akhlak kepada bukan manusia atau lingkungan hidup antara lain : sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam
terutama hewani dan nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan tuhan untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya, sayang pada sesame makhluk.
29
Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tidak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah, dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-
Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang seharusnya diperlakukan secara wajar dan baik, seperti
firman Allah swt dalam Q.S. 6Al- An’aam: 38 berikut:
29
Mohammad Daud Ali, Pendidik an Agama Islam, Jakarta : Rajawalin Press, 2008, hlm.357-359.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat juga seperti kamu. Tiadalah
Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
30
Melihat keterangan di atas, bahwa ruang lingkup pendidikan akhlak adalah segala perbuatan yang dilakukan manusia yang timbul dari orang yang
melaksanakan dengan sadar dan disengaja
serta ia mengetahui waktu
melakukannya akan akibat yang akan terjadi dari yang diperbuatnya. Demikian pula perbuatan yang tidak dengan kehendak, tetapi dapat diikhtiarkan penjagaannya
pada waktu sadar.