48
terimakasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi angket dan peneliti
mengecek kelengkapan angket dan jumlah siswa tiap kelas.
4.3. Analisis Deskriptif
Analisis diskripstif diperlukan untuk memberikan gambaran mean, nilai minimum, nilai maksimum dan standart deviasi suatu data variabel.
4.3.1. Deskripsi Dukungan Sosial Orang Tua Berdasarkan jumlah butir dan jumlah pilihan jawaban angket ditetapkan
tinggi rendahnya skor dukungan sosial orang tua siswa yang ternyata ditemukan skor minimum 40 dan skor maksimum sebesar 160. Dengan ketentuan rentang
skor sebagai berikut: Skor tertinggi
– skor terendah Rumus : Interval =
Banyaknya kategori = 160
– 40 = 24 5
Untuk mengetahui kadar atau tingkat dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada siswa digunakan angket. Kategori dukungan sosial orang tua
dibagi menjadi 5, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi dukungan sosial orang tua adalah sebagai
berikut ini :
49
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Orang Tua
Kategori Range
Frekuensi Prosentase
Sangat Tinggi 137
– 160 8
8,3 Tinggi
113 – 136
59 61,5
Sedang 89
– 112 28
29,2 Rendah
65 – 88
1 1
Sangat Rendah 40
– 64 Jumlah
96 100
Mean 1.1835E2
Minimum 85
Maksimum 150
SD 14.00825
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 96
siswa dapat diketahui bahwa 8 8,3 siswa yang mendapatkan dukungan sosial orang tua pada kategori sangat tinggi, 59 61,5 siswa pada kategori tinggi, 28
29,2 siswa pada kategori sedang, 1 1 siswa pada kategori rendah dan yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Jadi dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tingkat dukungan sosial orang tua yang diberikan kepada siswa sebagian besar berada pada kategori tinggi sampai sangat tinggi sebesar
69,8 atau sebanyak 67 siswa. 4.3.2. Deskripsi Motivasi Belajar
Berdasarkan jumlah butir dan jumlah pilihan jawaban angket ditetapkan tinggi rendahnya skor motivasi belajar siswa yang ternyata ditemukan skor
minimum 40 dan skor maksimum sebesar 160. Dengan ketentuan rentang skor sebagai berikut:
50
Skor tertinggi – skor terendah
Rumus : Interval = Banyaknya kategori
= 160 – 40 = 24
5 Untuk mengetahui kadar atau tingkat motivasi belajar siswa digunakan
angket. Kategori motivasi belajar dibagi menjadi 5, yaitu; sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi motivasi
belajar siswa adalah sebagai berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Kategori Range
Frekuensi Prosentase
Sangat Tinggi 137
– 160 2
2 Tinggi
113 – 136
24 25
Sedang 89
– 112 49
51 Rendah
65 – 88
21 22
Sangat Rendah 40
– 64 Jumlah
96 100
Mean 1.0147E2
Minimum 74
Maksimum 144
SD 15.20661
Dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 96
siswa dapat diketahui 2 2 siswa memiliki motivasi belajar pada kategori sangat tinggi, 24 25 siswa pada kategori tinggi, 49 51 siswa pada kategori
sedang, 21 22 siswa pada kategori rendah dan yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat
51
motivasi belajar siswa sebagian besar berada pada kategori sedang sampai rendah sebesar 73 atau sebanyak 70 siswa.
4.4 Uji Normalitas