Analisis Deskriptif Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TKR di SMK Negeri 1 Jambu Tahun Ajaran 2013/2014 T1 132010041 BAB IV

48 terimakasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi angket dan peneliti mengecek kelengkapan angket dan jumlah siswa tiap kelas.

4.3. Analisis Deskriptif

Analisis diskripstif diperlukan untuk memberikan gambaran mean, nilai minimum, nilai maksimum dan standart deviasi suatu data variabel. 4.3.1. Deskripsi Dukungan Sosial Orang Tua Berdasarkan jumlah butir dan jumlah pilihan jawaban angket ditetapkan tinggi rendahnya skor dukungan sosial orang tua siswa yang ternyata ditemukan skor minimum 40 dan skor maksimum sebesar 160. Dengan ketentuan rentang skor sebagai berikut: Skor tertinggi – skor terendah Rumus : Interval = Banyaknya kategori = 160 – 40 = 24 5 Untuk mengetahui kadar atau tingkat dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada siswa digunakan angket. Kategori dukungan sosial orang tua dibagi menjadi 5, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi dukungan sosial orang tua adalah sebagai berikut ini : 49 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Orang Tua Kategori Range Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 137 – 160 8 8,3 Tinggi 113 – 136 59 61,5 Sedang 89 – 112 28 29,2 Rendah 65 – 88 1 1 Sangat Rendah 40 – 64 Jumlah 96 100 Mean 1.1835E2 Minimum 85 Maksimum 150 SD 14.00825 Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 96 siswa dapat diketahui bahwa 8 8,3 siswa yang mendapatkan dukungan sosial orang tua pada kategori sangat tinggi, 59 61,5 siswa pada kategori tinggi, 28 29,2 siswa pada kategori sedang, 1 1 siswa pada kategori rendah dan yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat dukungan sosial orang tua yang diberikan kepada siswa sebagian besar berada pada kategori tinggi sampai sangat tinggi sebesar 69,8 atau sebanyak 67 siswa. 4.3.2. Deskripsi Motivasi Belajar Berdasarkan jumlah butir dan jumlah pilihan jawaban angket ditetapkan tinggi rendahnya skor motivasi belajar siswa yang ternyata ditemukan skor minimum 40 dan skor maksimum sebesar 160. Dengan ketentuan rentang skor sebagai berikut: 50 Skor tertinggi – skor terendah Rumus : Interval = Banyaknya kategori = 160 – 40 = 24 5 Untuk mengetahui kadar atau tingkat motivasi belajar siswa digunakan angket. Kategori motivasi belajar dibagi menjadi 5, yaitu; sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut ini : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Kategori Range Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 137 – 160 2 2 Tinggi 113 – 136 24 25 Sedang 89 – 112 49 51 Rendah 65 – 88 21 22 Sangat Rendah 40 – 64 Jumlah 96 100 Mean 1.0147E2 Minimum 74 Maksimum 144 SD 15.20661 Dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 96 siswa dapat diketahui 2 2 siswa memiliki motivasi belajar pada kategori sangat tinggi, 24 25 siswa pada kategori tinggi, 49 51 siswa pada kategori sedang, 21 22 siswa pada kategori rendah dan yang berada pada kategori sangat rendah tidak ada. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat 51 motivasi belajar siswa sebagian besar berada pada kategori sedang sampai rendah sebesar 73 atau sebanyak 70 siswa.

4.4 Uji Normalitas