75
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian mengenai peningkatan kompetensi pengukuran komponen elektronik di SMK Negeri 1 Pleret
melalui model project based learning mampu meningkatkan pencapaian
kompetensi siswa aspek kognitif dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran
project based learning pada mata pelajaran Penggunaan Alat Ukur Listrik melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran untuk merancang
desain percobaan yang akan dilaksanakan. Pencapaian kompetensi tersebut diketahui dari tiga aspek, yaitu peningkatan aspek kognitif, peningkatan aspek
afektif dan peningkatan aspek psikomotorik siswa. 1. Hasil rata-rata kompetensi belajar aspek kognitif siswa kelas kontrol 66,875
dan siswa kelas eksperimen 76,375. Hasil kompetensi belajar aspek kognitif tersebut menyatakan bahwa nilai dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Terdapat perbedaan kompetensi belajar aspek kognitif siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang dinyatakan dengan uji t. Hasil uji t
aspek kognitif diperoleh t
hitung
sebesar 4,1103 dengan signifikansi 0,000, sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kompetensi belajar aspek
kognitif kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 2. Hasil rata-rata kompetensi belajar aspek afektif siswa kelas kontrol 71,328
dan siswa kelas eksperimen 80,547. Hasil kompetensi belajar aspek afektif tersebut menyatakan bahwa kompetensi aspek afektif dari kelas eksperimen
lebih tinggi dari kelas kontrol. Terdapat perbedaan kompetensi belajar aspek
76 afektif siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang dinyatakan dengan
uji t. Hasil uji t aspek afektif diperoleh t
hitung
sebesar 4,023 dengan signifikansi 0,000, sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kompetensi belajar
aspek afektif kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 3. Hasil rata-rata kompetensi belajar aspek psikomotorik siswa kelas kontrol
75,3984 dan siswa kelas eksperimen 79,9862. Hasil kompetensi belajar aspek psikomotorik tersebut menyatakan bahwa kompetensi aspek psikomotorik
dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Terdapat perbedaan kompetensi belajar aspek psikomotorik siswa kelas kontrol dengan kelas
eksperimen yang dinyatakan dengan uji t. Hasil uji t aspek psikomotorik diperoleh t
hitung
sebesar 2,421 dengan signifikansi 0,000, sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kompetensi belajar aspek psikomotorik kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
B. Implikasi