KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WIN BREAD BOARD DALAM PEMBELAJARAN PENERAPAN PRINSIP KOMPONEN ELEKTRONIKA DIGITAL DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WIN BREAD BOARDDALAM PEMBELAJARAN PENERAPAN PRINSIP
KOMPONEN ELEKTRONIKA DIGITAL DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
SMK NEGERI 2 KLATEN
TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Restiana Setyowati 10518241002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
(2)
(3)
(4)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Restiana Setyowati
NIM : 10518241002
Program Studi : Pendidikan Teknik Mekatronika
Judul TAS : Keefektifan Model Problem Based Learning Berbantuan Win Bread Board Dalam Pembelajaran Penerapan Prinsip Komponen Elektronika Digital di Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Klaten
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, September 2014 Yang Menyatakan,
Restiana Setyowati NIM. 10518241002
(5)
MOTTO
Cukup melakukan apa yang menjadi bagianku dan selebihnya Tuhan yang akan melakukan bagianNya dalam hidupku (Restiana)
Two things define you. Your patience when you have nothing, and your attitude when you have everything (Sidney Mohede)
"Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar... Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar " (Mother Teresa)
(6)
Segala puji, hormat dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan, Sang Sutradara yang mengatur hidupku dengan sangat sempurna dan tak
pernah luput dari campur tanganNya
Sebuah karya sederhana ini ingin kupersembahkan kepada :
Ayah Ngadimin dan Ibu Hardwiyanti, kedua orang tua terkasih yang begitu luar biasa perjuangannya untuk hidupku. Terima
kasih untuk segalanya.
Adikku, Dina Kurniawati yang selalu mendengarkan curhatku yang kadang tidak penting
Seluruh keluarga besar atas doa dan dukungannya
Helna Satriawati, Inggrid Dwi Astuti, Vita Kristiani, terima kasih atas kesetiaan dan kegilaan kalian yang membuatku selalu
nyaman dan bahagia
Keluarga baruku MEKATRONIKA E 2010, kalian memang para pejuang skripsi yang luar biasa
Wulansih Sekarjati, Mirta Noviana, Ayu Dwi Novitasari, Dwi Astuti Wulandari dan Sayekti Mahanani, terima kasih atas
motivasinya Almamaterku, UNY
(7)
PROBLEM BASED LEARNING
WIN BREAD BOARD
Oleh : Restiana Setyowati NIM. 10518241002
Penelitian ini memiliki tujuan untuk : (1) mengukur keefektifan model
Problem Based Learning berbantuan WinBreadBoard pada aspek kognitif dibandingkan dengan metode konvensial pada aspek yang sama, (2) mengukur keefektifan model Problem Based Learning berbantuan WinBreadBoard pada aspek afektif dibandingkan dengan metode konvensial pada aspek yang sama, (3) mengukur keefektifan model Problem Based Learning berbantuan
WinBreadBoard pada aspek psikomotorik dibandingkan dengan metode konvensial pada aspek yang sama.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Quasi Experiment dengan subyek penelitian seluruh siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Klaten sebanyak 68 siswa. Desain penelitian menggunakan non-equivalent control group design. Subyek penelitian terbagi menjadi 2 kelas yaitu X TITL A dengan jumlah siswa 34 sebagai kelas eksperimen dan X TITL B dengan jumlah siswa 34 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan non tes. Analisis data dilakukan dengan analisis deskripsi, uji prasyarat dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) model Problem Based Learning
berbantuan WinBreadBoard pada aspek kognitif memiliki perbedaan hasil yang signifikan dibandingkan dengan metode konvensional pada aspek yang sama dengan rerata gain 0,72 berbanding 0,55 , (2) model Problem Based Learning
berbantuan WinBreadBoard pada aspek afektif memiliki perbedaan hasil yang signifikan dibandingkaan dengan metode konvensional pada aspek yang sama dengan rerata skor 68,75 berbanding 41,12, (3) model Problem Based Learning
berbantuan WinBreadBoard pada aspek psikomotorik memiliki perbedaan hasil yang signifikan dibandingkaan dengan metode konvensional pada aspek yang sama dengan rerata skor 77,61 berbanding 70,63.
(8)
%u&' ()*u+u*,- ./ '+ .t 0u-.1YME atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagaian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul Keefektifan Model Problem Based Learning berbantuan WinBreadBoard pada Pembelajaran Penerapan Komponen Elektronika Digital di Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Klaten dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hai tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Moch. Bruri Triyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi. 2. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. dan Herlambang Sigit P., M.Cs. selaku
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika beserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini.
3. Basrowi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
4. Ariadie Chandra Nugraha, M.T dan Mohammad Ali, M.T selaku validator instrumen penelitian TAS yang memberikan saran/masukan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
(9)
5. Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 2 Klaten yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini. 6. Erni Tri Utami, M.Pd selaku guru dan staf SMK Negeri 2 Klaten yang
memberikan bantuan memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.
7. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan disini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak diatas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Tuhan YME dan Proposal Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, September 2014 Penulis,
Restiana Setyowati NIM. 10518241002
(10)
DAFTAR ISI
H34 35 36
HALAMAN JUDUL... 7
LEMBAR PERSETUJUAN... 7 7 HALAMAN PENGESAHAN... 7 77 SURAT PERNYATAAN... 78
HALAMAN MOTO... 8
HALAMAN PERSEMBAHAN... 87
ABSTRAK... 877
KATA PENGANTAR... 877 7 DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR... ... xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... ... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
9. : 3;3< =>4 3?3 6@ A3B 343C... D =. IE >6;FGF ?3B F A3B34 3C... H I. =3;3B 3 6 A3B 34 3C... H J.KL5LB36 A3B 343C ... M N.OLPL3 6Q >6>4F ;F36 ... R S.A36G 3 3;Q >6>4 F ;F 3 6 ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11
A. Kajian Teori ... 11
1. Proses Belajar Mengajar ... 11
2. Metode Konvensional dan Model Pembelajaran T UV WX YZ[\] Y^ _Y\U `a`b... 12
3. Media Pembelajaran ... 20
4. Keefektifan Pembelajaran... 25
5. Hasil Belajar... 26
B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 35
C. Kerangka Berpikir ... ... 36
D. Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III METODE PENELITIAN... 41
A. Desain dan Produk Eksperimen... 41
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
(11)
d.efgh ifjfk lmno mp qkd qgq ... rs t. Ikugvm nfkj fkfpwgwqk... rs x. jvf gfugiqk jhuggfug... rs y. zk l{fgz|f{gw|}w u~q... r . f {pwugjuw{ hn hghv }wu~ q... r
r. f nqvfvq}wu~ q (LKS) ... 48
5. Uji Instrumen... 49
F. Validitas Eksternal dan Internal ... 53
G. Teknik Analisis Data ... 55
1. Analisis Deskripsi ... 55
2. Uji Prasyarat ... 56
3. Uji Hipotesis ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 59
A. Hasil Penelitian... 59
1. Deskripsi Data ... 59
2. Uji Prasyarat ... 78
3. Uji Hipotesis... 82
B. Pembahasan ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Implikasi... 93
C. Keterbatasan Penelitian... 94
D. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA... 95
(12)
S ¡ ¡ ¢£ ¤P¥¡ P ¡¦¡
§¤ ¢¨¡ ¡©¦ ª «¬©¡P
®¯®° ¯
©±© ¡
²³ §¨¡ ¡©¦ ª «¬©¡P ®¯®° ¯ © ª¦ª ²¤ ´¨¡ ¡©¦ ª «¬©¡ Pµ°¯¯®°¯ © ±© ¡ ²´ ²¨¡ ¡©¦ ª «¬©¡Pµ°¯¯®°¯ © ª¦ª ²¶ ¶¨¡ ¡©¦ ª SªGain © ±© ¡ ²· ·¨¡ ¡©¦ ª SªGain © ª¦ª ²£ £¨¡ ¡©¦ ª «¬©¡¸¨¦¡¨ ©±© ¡ ¶ ³¨¡ ¡©¦ ª«¬©¡¸¨¦¡¨ ©ª¦ª ¶¢ ¨¡ ¡©¦ª «¬©¡P©¡ªª¦ª ©
±© ¡ ¶´ ¤¨¡ ¡©¦ª «¬©¡P©¡ªª¦ª ©
ª¦ª ¶¶ ¢¹ ¡¦ P ¥¡ R ¦ Sª Gain
·· §¹ ¡¦ P ¥¡ R ¦¸¨¦¡¨ S¡©º ·£ ´¹ ¡ ¦ P ¥¡ R¦ P©¡ªª ¦ª S¡©º £
(13)
» ¼ ½¾¼ ¿ ¾¼ÀÁÂ
à ÄÅ ÄÆ ÄÇ ÈÄÉÊÅËÌÈÄÍÄÎÄ ÇÏ ÊÆÉÊÅ ÄÐÄÑÄ ÇÏ ÒÓ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ Ë Ô ÈÄÉÊÅÕÌÖר ×ÙÖ ×Ø ×ÚÇ ØÛÑÜ ÆÊÇÖ Ý ÞÇ×Û ×ßÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ Ì àá ÈÄÉÊÅâÌÖר ×ÙÖ ×Ø ×Ú ÇØÛÑÜÆÊÇ ãßÊäÛ ×ß
Ì ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ Ì
àÔ ÈÄÉÊÅàÌÖר ×ÙÖ ×Ø ×ÚÇ ØÛÑÜ ÆÊÇÏØ×ä Ý ÆÝÛ ÝÑ×äÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ àå ÈÄÉÊÅæÌÖÑ×ÛÊÑ× ÄÈ×ÇÞäÄÛÖÊØÜ ä ÄÑÄÇÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ Ì æç ÈÄÉÊÅáÌÖÑ×ÛÊÑ× ÄèÄéÄÏ ÊÆÉÊêÄÒÜÛ ×ÑëÝ ÄÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ æË ÈÄÉÊÅÔÌèÄÛ Ä ëÛ ÄÛ×ØÛ ×äèÊØäÑ×ÎÛ ×ßÖÊÅ Ä Ø ìä ØÎ ÊÑׯÊÇÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ æí TÄÉÊÅåÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑÊäÜÊÇØ×ï ×Å Ä ×Pð ñòñó òÖÊÅ ÄØ ìäØÎÊÑׯÊÇ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ áç TÄÉÊÅíÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×Ö ÄÛÊÞÝÑ×ï ×Å Ä ×Pðñ òñó òÖÊÅ Ä Øìä ØÎÊÑׯÊÇ Ì ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ áË TÄÉÊÅË çÌèÄÛ Ä SÛ ÄÛ ×ØÛ ×äè ÊØäÑ×ÎÛ ×ßPð ñòñóòÖÊÅ ÄØ Ö Ý ÇÛÑÝÅÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ áË TÄÉÊÅËËÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑÊäÜÊÇØ×ï ×Å Ä ×Pð ñòñó òÖÊÅ ÄØ Ö Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ áÕ TÄÉÊÅËÕÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×Ö ÄÛÊÞÝÑ×ï ×ÅÄ×Pðñ òñó òÖÊÅÄØ Ö Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ áâ TÄÉÊÅËâÌèÄÛ Ä SÛ ÄÛ×ØÛ ×äè ÊØäÑ×ÎÛ ×ßÖÊÅÄØ ìØäÎÊÑׯÊÇÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ Ì áà TÄÉÊÅËàÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑÊäÜÊÇØ×ï ×Å Ä×Pôó òòñó òÖÊÅ ÄØìä ØÎÊÑׯÊÇÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ Ì áà TÄÉÊÅË æÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×Ö ÄÛÊÞÝÑ×ï ×Å Ä ×Pôó òòñó òÖÊÅÄØ ìä ØÎÊÑׯÊÇÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ áæ TÄÉÊÅËáÌèÄÛ Ä SÛ ÄÛ×ØÛ ×äè ÊØäÑ×ÎÛ ×ßÖÊÅ Ä ØÖ Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ áá TÄÉÊÅË ÔÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑ ÊäÜÊÇØ ×ï ×Å Ä ×Pôó òòñó òÖÊÅ ÄØÖ Ý ÇÛÑÝÅÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ Ì áá TÄÉÊÅËåÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×Ö ÄÛÊÞÝÑ×ï ×ÅÄ×Pôó òòñó òÖÊÅÄØ Ö Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ áÔ TÄÉÊÅËíÌ Sä ÝÑõÄ ×ÇÖÊÅ ÄØ ìä ØÎ ÊÑׯÊÇÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ áå TÄÉÊÅÕçÌ Sä ÝÑõÄ ×ÇÖÊÅ ÄØ Ö Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ áí TÄÉÊÅÕËÌèÄÛ Ä SÛ ÄÛ×ØÛ ×äãßÊäÛ ×ß ÖÊÅ Ä Øìä ØÎ ÊÑׯÊÇÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ Ôç TÄÉÊÅÕÕÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑÊäÜÊÇØ ×ãßÊäÛ ×ß ÖÊÅ Ä Øìä ØÎÊÑ× ÆÊÇÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÔË TÄÉÊÅÕâÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×Ö ÄÛÊÞÝÑ×ï ×Å Ä ×ãßÊäÛ ×ßÖÊÅ Ä ØìäØÎÊÑ× ÆÊÇÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÔÕ TÄÉÊÅÕàÌèÄÛ Ä SÛ ÄÛ ×ØÛ ×äãßÊäÛ ×ß ÖÊÅ Ä ØÖ Ý ÇÛÑÝÅÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ Ì ÔÕ TÄÉÊÅÕæÌèרÛÑ×ÉÜ Ø ×îÑÊäÜÊÇØ ×ãßÊäÛ ×ß ÖÊÅ Ä ØÖ ÝÇÛÑÝÅ
Ì ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌÌ ÌÌ ÌÌ
(14)
ö÷ øùúûüýþ ÿ ÿø ÿ÷ ù ÿ ÿú÷ ÿ ù ÿ ùú÷ úý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ö÷ øùúûýþ÷ ÷ ÷ ÿ ÿ ÿ ÿ ùú÷ ù ÿùý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ö÷ øùúûýþ ÿ ÿø ÿùù ÿ ÿ ÿ ùú÷ ù ÿùýý ýý ýý ýýý ýý ýý ý ö÷ øùúûýþ ÿ ÿø ÿ÷ ù ÿ ÿú÷ ÿP ÿ ÿùú÷ ùÿùýý ýý ýý ýýý ü T÷ øùúýþ÷ ÷ S÷ ÿ ÿ P ÿ ÿ ùú÷ úý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ü T÷ øùúýþ ÿ ÿø ÿùù ÿP ÿ ÿùú÷ úýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ý T÷ øùúûýþ ÿ ÿø ÿ÷ ù ÿ ÿú÷ ÿP ÿ ÿùú÷ úý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ý T÷ øùúý÷ ÿú Uÿ÷ ú ÿ÷ S Gainý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ý T÷ øùúý÷ ÿú Uÿ÷ ú ÿ÷ ù ÿ ý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý T÷ øùúý÷ ÿúUÿ ÷ ú ÿ÷ P ÿ ÿýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý T÷ øùúüý÷ ÿú Uÿùÿ ÷ S Gainýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýýý ýý ýý T÷ øùúý÷ ÿú Uÿùÿ ÷ ù ÿ ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý ýý ýý ý û T÷ øùúý÷ ÿúUÿ ù ÿ÷ P ÿ ÿýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý û T÷ øùúý÷ ÿú Uÿ ù ù ù S ÷ ÿýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý T÷ øùúý÷ ÿú Uÿ ù ù ù ù ÿ ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýýý ýý ýý ý T÷ øùúý÷ ÿú Uÿ ù ù ù P ÿ ÿýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ýý ýý ýýý ýý ýý ü
(15)
* +, +- +. /+ -012+. 3451, +678 4 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 4444 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 99 /+ -012+. :4 RPP; <, +8 =>80<2 1-<.4 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 4444 444 44 44 44 444 44 44 44 4 3?@ /+ -012+. A4 RPP; <, +8 ;B .C2B,
44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 4
3:3 /+ -012+. D4;181E;181F.8C2 7-<.; BG .1C1H
4 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 44 44 44 444 44 4
3A3 /+ -012+. I4;181E;181F.8C2 7-<.JH<> C1H44 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 4 3AA /+ -012+. K4;181E;181F.8C2 7-<. P81>B- BCB244 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 3A@ /+ -012+. L4SB +,PM NONPNOQ +.PRP OONP O 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 44 44 4 3D A /+ -012+. @4/<-6+2; <2S+ S18T +44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 3 II /+ -012+. 94US1UB6+F.8C2 7- <.44 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 44 3@: /+ -012+. 3?4V+C+*+81,W<, +S+2 S1 8T+4 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 4444 444 44 44 44 444 44 3@I /+ -012+. 334*+81,J.+,1818 V<8>210C1H4 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 3@@ /+ -012+. 3:4US1 P2+8X+2+ C44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 44 :?3 /+ -012+. 3A4US1*10BC<8184 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 444 :?K /+ -012+. 3D4Y Z[NMOJugdementF.8C2 7-<.44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 444 :3? /+ -012+. 3 I4S7 2+ C F\1. P<.<,1C1+ .44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 :3D /+ -012+. 3K4VB>7-<.C+8 144 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 444 44 444 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 44 :3L /+ -012+. 3L4] BQ7,P<.GG7.++ .WinBreadBoard44 44 44 44 44 444 44 44 44 444 44 44 44 44 44 ::3
(16)
^ _^ `
abc d_efgf _c
_hg ij ik ^l m iniop q irim is
t uvwx wxyz v {u|} ~z yz v u}z }~z z ~u {u| xvz } v}y {u vxvyz yz v y}z xz xw} ~ z |z vuz |z tu v xvyz z v y}z xz xw} ~ uz |z z v} v wz ~z {u {~u vz |}x } {u| wz z {z v}xz (DM) wz z { {u v z ~uv x } {u|wzyzz z { (D) yz vz wz wxIvwvuxz K}z xz yz v z xy zyz v {u {z z z |z vuz |z {u{ ~} vyz x z |z xw}~ y
z v u x z xy wz |xuvu |z x yz v u z z } Hz u | u} yz v yu{} wxz v {u {}v} yz v u}z ~u {xy x |z v u vz v uz ~z ~u vxv ~uvz |} ~u vwxwxyz v wz z { {u{uv }y u}z xyz ~ x w} ~ yz v z xy ~z wz z |z vuz |z wz | x }z } z v z yz v u wz v wz z { ~|u u|yu {z v tu vwxwxyz v | {z zy z v u x z xy z ~z x z wx{} z x wz | x } xz wxvx wzv u |z y x| ~z wz xvyz ~u |} |}z v xv x
u z v}vy z
u|z v
{z v} xz y
z v u| wxwxy wxz |z ~yz v xwzy zyz v ~u | vz u|uv x } v}y {uvz | x wz v {u vu {}yz v x {} x {} yz vz |}
E|z z x z x yz v uwz v {u z vwz w}v xz z z xvx {u v} v }
{z v} xz } v} y u|} {u v xy } x ~u |yu {z vz v z z {z v yz v z wz tu| } u}z uyz ~zx z x {z v}xz } v}y {z { ~} {u v xy} x u|z z xzx z z xvx Dxz z x} z ~u vwxwxyz v
{u vz wx
z u| ~u vxv yz v wz ~z wx} vzyz v uz z x u vz z } v}y {u {~u |}z v yz v {z z wu~z v yz v u x z xy tu vwxwxyz v | {z wz ~z wx ~u| u wz |x xv z v x ~uvw xwxyz v u ~u |x uy z Hz xvx yz v yu {} wxz v {uvz wx ~u {xy x|z v } z {z ~z |z
(17)
¡ A (
¢£¤¢)
¥ y ¦ y ¡ K ¦ ¡ K z y ¡ D¥ § ¦ ¨
y ¥ y K ¢£¤©¡ W I ª K ¢£¤© « ¬ K y ¦ K « Ky I K ® ¯ « ¡ K ¢£¤© y § § §¥ § ° y ¡ ¯ ¥ y ¦ ª ª y y ¡
¬ y D (¢£¤ ±) « y ª ¢£¤© ( )§ ( )§ ( ) y
§ y ¦ °¦¡ « ¦°¦ ² § y§ ¦ § § y ª § y § ¦ ª ¡ K y ¦ ° °
(18)
(³ ´µ¶·) µ¶¸ ¹º¶ »¶¸ ´ ¶³ · ¹µ ¼ ¹¸ ³ ¹½¾¼ ¶ µ¶ º ¼ ¹¸ ¿´À ¶¼ ¶¼ ¹º³ ´ ³ ´³ Á¶ »¶¿ ¶Â
¹ºÃ´µ¾ ¼ ´ ·¸ ij¹³ · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶ºÆ K¹Ã´¶¼ ¶º  ¹ºÇĽ¶È  ¹º ÃÄ ¿¶À »¶ º ¹ºy¶Å ´µ¶ º ¿¹½ ´À ¹ºÃ¶Ç¾ · ¶ »¶ ¸¶º¶À ·³´µÄ ÂÄ ¼Ä ¸´µ (µ¹¼ ¹¸ ¶ · ´¿ ¶º) »¶º µ¹Ã´¶¼¶º ¹ºy´Â· ¾ ¿µ¶º ³ ¹¸¼ ¶ ¹ºÇ´·¼ ¶  ¹º ö Ǿ · ¶»¶ ¸ ¶º ¶À µÄú´¼ ´É (· ¹ºÃ¹¼¶À¾ ¶ º)Æ H¶¿ ¼ ¹¸³ ¹½¾¼ ¶»¶ ¿¶À ³ ¶ ¿¶À ³¶¼¾ ½ ¶Ã´ ¶º · ¹º¼ ´ºÃ ³ ¹½ ¶Ã¶ ´
· ¹ºÃ¾ ¶¼ ·¸ ij¹³ · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶ º · ¶ »¶ K¾¸´µ¾ ¿¾  ÊËÌÍÆ K¾¸ ´ µ¾ ¿¾  ÊËÌÍ »´· ¹¸ ³ ´¶· µ ¶º ³ ¹»¹Â´µ´¶ º ¸¾ · ¶ ³ ¹½ ¶Ã¶ ´¾³ ¶À ¶ ¾ º¼¾ µ ¹ºÅ ¶Á¶½ · ¹¸ ¾½ ¶À¶º »¾ º´ ¶Æ Î ¹¸ºy¶¼¶¶ º ¼¹¸ ³¹½ ¾¼ » ´¾¼ ¶¸¶ µ¶º ³ ¹Ç¶¸¶ ¿¶ ºÃ³¾ºÃ Ä ¿ ¹À M¹º¼ ¹¸ ´ Î ¹º»´»´µ¶ º MÄ À ¶Â ¶» ϾÀ ³¹· ¹¸¼´ y¶ºÃ »´¿¶ º³ ´¸ Ä ¿ ¹À ÐÑÒpuÓÔÕ ÐÖz Õ ×ÖÔØÕ ÒÆ K¾ ¸ ´µ¾¿¾  ÊËÌÍ ¼ ¹¸»´¸ ´ »¶¸ ´ ½ ¹½ ¹¸ ¶· ¶ ½¶Ã´¶ º · ¹º¼ ´ºÃ³ ¹· ¹¸¼ ´µÄ · ¹¼ ¹º³ ´È ´³ ´Ù¶¼ ¹¸´È·¸ Ä ³ ¹³ È »¶º¹Ú¶¿¾¶³ ´Æ
Û¹½¾ ¶À · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶º ¼¹º¼¾ ¹ºÃÀ ¶¸ ¶· µ¶º ³ ¹½¾ ¶À · ¹ºÇ¶· ¶ ´¶º À ¶³ ´¿ y¶ºÃ ¶ µ³ ´Â ¶¿ ½ ¶Ã´ ³ ´³ Á¶Æ H¶³ ´ ¿ ¼ ´»¶ µ ¶ µ¶º ¿¹· ¶³ »¶¸ ´ µ¹½ ¹¸ ¶ »¶ ¶º ·¸ Ä ³ ¹³Æ θ ij ¹³ y¶º à »´Â¶ µ³¾ » ¶ »¶¿¶À ·¸ Ä ³ ¹³ · ¹Â½ ¹¿ ¶Å ¶¸ ¶ º y¶ ºÃ ½ ¶´ µÆ ܺ¼¾ µ »¶· ¶¼ ¹º¹¸ ¶· µ¶º ·¸ Ä ³ ¹³ · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶º »¹ºÃ¶ º  ¶µ³´Â¶ ¿ ¼ ¹º¼¾ ³ ¶Å ¶ »´· ¹¸ ¿¾ µ¶º ³ ¹½¾ ¶À ³¼ ¸ ¶¼ ¹Ã´ y¶ ºÃ ¼ ¹· ¶¼ ¶ ö¸ ·¸ Ä ³ ¹ ³ »¶· ¶¼ ½¹¸ Å ¶¿ ¶º »¹ºÃ¶º ¿ ¶ºÇ¶¸Æ M¾³ ¼Ä ¿´À (ÊËÌÊ) ½ ¹¸ · ¹º »¶· ¶¼ µ¹½ ¹¸ À ¶³ ´ ¿¶º ·¸ Ä ³ ¹³ ½ ¹¿¶Å ¶¸ ¹ºÃ¶Å ¶¸ »´¼¹º¼¾µ¶ºÄ ¿ ¹À Í ¶³· ¹µ y¶´¼¾Ã¶y¶ ¹ºÃ¶Å ¶¸ þ¸ ¾ È · ¹º »¹µ¶¼ ¶º þ¸ ¾ »¶º ³¼¸¶¼ ¹Ã´ · ¹ºÃþº¶¶ º  ¹¼ Ä »¹ÙÂÄ »¹¿ ·¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸ ¶ ºÆ MÄ »¹¿ · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶º ¹¸¾· ¶ µ¶ º ³¹½¾ ¶À ³¼¸ ¶¼ ¹ ô y¶ºÃ ½ ¶´ µ ¾ º¼¾ µ  ¹Â½¾ ¶¼ ³¾ ¶³ ¶ º¶ y¶º à ´º¼ ¹¸¶µ¼ ´É »¶ ºµÄ ¾ º´µ¶¼ ´É ¶º¼¶¸¶· ¹º»´ »´µ »¶ º ³ ´³ Á¶ »¶¿¶Â ³ ¹½¾ ¶À ·¸ Ä ³ ¹³ · ¹Â½ ¹ ¿¶Å ¶¸¶º »´ »¶ ¿¶  µ¹¿¶ ³ Æ Î ¹ºÃþº¶¶ º ÂÄ »¹¿ · ¹Â½ ¹¿¶Å ¶¸¶º ³¹Ç¶¸¶ ¼ ¹·¶¼ »¶· ¶¼ ½ ¹¸ · ¹ºÃ¶¸ ¾À ¼¹¸ À ¶»¶· ½ ¹¸ ¿ ¶ºÃ³¾ºÃºy¶ ·¸ Ä ³ ¹³ ½ ¹¿¶Å ¶¸Â ¹ºÃ¶Å ¶¸ Æ
(19)
IÝÞ ß à áâ áã (äåæç) è éÞ êéè ßëá ëáÞ ìáíá î ìáï ßèðñ éíò éè Ý éí áâ á ãáÞ y
áÞ ê ñáò á ï èéã áÞ êìáÞ ê ìó ìôá ßÞ ïßë Ý éíáâ áã èéí áíßó Ý éãÝ áêá ó ò éãèáìá íá îáÞ Þyá ïá ñ áí áè ëéîóñ ßò áÞ ìéî áã ó õîá ãó ñ óëá óïëáÞ ñ éÞ êáÞ ò éÞ êéïáîßáÞ yáÞ ê ïéíá î áïá ß áë áÞ ñ óò éíáâ áã óÞyá áñ áíá î ö ã ðÝ í éè ÷á ìéñ LéáãÞ óÞ ê (ö ÷L)ø ùë îè áñ ú ßñ ãáâ áï (äå ææ) Ý éãò éÞñ áò áï ö éèÝ éíáâ áã áÞ
÷ éãñ á ìáã ëáÞ Máì áíá î (ö ã ðÝ í éè ÷ áìéñ LéáãÞ óÞ ê) ñ óû áëóÞó ñ áòáï è éÞ ßè Ý ßîëáÞõëéèÝ áÞ êëáÞ ëéè áèò ß áÞ ëã éá ïóüóïáì ìó ìôáý Ý áó ë ì éþáã á óÞñ óÿ óñ ßá í èáßò ßÞ ì éþáã á ëéíðèò ð ë ëáã éÞá îáèò óã ñ ó ì éïóáò íáÞ êë áî è éÞ ßÞïßï áñ áÞyá ëéá ëïóüáÞ ìóìô áø Dáíáè è ðñ éí ò éèÝ éíáâ á ã áÞ ö ãðÝ íéè ÷ áì éñ Léá ãÞóÞ ê ñ óÝ ßïßî ëáÞ ìéð ã áÞ ê ò éÞñ óñóë áïá ß êßã ß yáÞ ê Ý éãüßÞ êìó ìéÝ áêá ó üá ìóíóïá ïð ã yáÞ ê ñ áò áï èéèÝ éãóëáÞ üá ìóíóïá ì ò áñ á ìó ìôá ñ á íáè Ý éãïß ëáã ò óë óãáÞ ñ áÞ èéÞyáèòáóëáÞ ê áêáì áÞ ìéãïá èéÞþóò ïáëáÞ íóÞ ê ëßÞ êáÞ ëéíá ì yáÞ ê ïéãÝ ßëá ø öéÞ éã áò áÞ è ðñ éí ö ÷L Ý éã ïßâ ßáÞ áê áã ìóìôá ñáò á ï èéÞêóÞ ïéêãá ìóëáÞ ò éÞêéïá îßáÞ ñ áÞ ëéè áèò ßáÞ yáÞê ñ óèóíóëó ìéîóÞ êê á ëéèßñ óáÞ ñ áò áï ñ óáò íóëá ìóëáÞ òáñ á èáìá íá î yáÞ ê ïéíáî ñ óÝ éã óëáÞ ø ú éíá óÞ óïßý è ðñ éí ö ÷L â ßêá ñ áò á ï èéÞßèÝ ßî ëáÞ óÞ óìóá ïóü ì óìôá ñ á íáè Ý éëéãâ á ñ áÞ ïéÞ ïß ì áâ á ñ áò áï è éÞêéèÝ áÞêëáÞ îßÝ ßÞ ê áÞ óÞ ïéãò éã ìðÞ á í ñ áí áè Ý éëéãâ á ëéí ðè ò ð ëø úó ìôá â ßêá î áã ßì è áèò ß ßÞ ïßë è éÞâ éíá ìëáÞ ïéÞ ïáÞ ê ò éãè á ìáí áî ñ áÞ Ý áêá óè áÞ á ò éãèáìá íá îáÞ ñ áòáï ïéãâ áñ óø áîáò áÞ ñ á íáè ò ã ðì éì ò éè éþá îáÞ èá ìá íáî ñ áò á ï ñ óâ áñ óëáÞ ìéÝ áêá óëðÞ ìéòáôá íò éÞéã áò áÞè ðñ éíò éèÝéíáâ áã áÞö ÷Lø
Há ãyáÞ ïð (äå æ) è éÞ êáïá ëáÞ áñ á ÝáÞyáë üáëïð ã yáÞê
è éèò éÞ êá ãß îó ï éãþáò áó Þyá ïßâ ßáÞ ò éè Ý éíáâ áã áÞ yáÞ ê ìáíá î ìáïßÞyá áñ áíá î è éñ óá ò éèÝ éíáâ áã áÞ ø ú éíá óÞ è ðñ éí ò éèÝ éíáâ á ãá áÞý è éñ óá
(20)
H
B
H
! "#B$ %& 'B (& $ '
! " #B$%& 'B(& $'
)"*"+&l ,r& "#%r -"+ .
G L D
M
/ / 0
L 1 2 2 32 4t36n 5 7o 8 29Problem Based
Learning :2r: 6;tu 6nWinBreadBoard 869 6< =2< : 296 >6 ?6n =2n2r 6@6; =r 5ns 5p 1o <pon 2n A9 2 4tron5C5t 69 5 46 85 =roB Cr6< 1 26D956; E2 4n 5 4 Fnst 696G5 E2n 6C6 H5strI7 15 4J2C2r5 K 196L2n
(21)
M NO PQP RQSTQUV WV NV X SYZUV [ \ ]RQ NUY[VX O UQ^ RQPQN ZV \ ]\ ][ V_V N \VRV Z SQX_ YV PV ][O SRQ ZQXP]`V X_\ ]V WV N[VX a
bc de fnt g hg ijkg ljk jmjn
BQN\V PV N[V X UV ZV NTQ UV[V X_ \ ]V ZV P SV [V\V RV Z \ ]]\QXZ]o ][VP]TQTQNVRV
SV PV UV^ pVX ZV NVUV ]Xq
ra GYN Y SQX__ YX V[V X SQ ZO \Q [OXsQXP]O XV U yVX_ UQT ]^ SQSQX Z ]X_[V X ^V P ]U \V N]RV\V R NO PQP RQ STQ UV WV NVX PQ^ ]X_V RQSTQ UV WV NV X ZQ N[ QPV X SO XO ZO X \V XSQST YV ZP]P tVS Y\V^ TO PV Xa
ua MQ UV[ PVXV V X RQ STQ UV WV NVX UQT ]^ TQ NRYPV Z RV\V _ Y NY PQ^ ]X__V P ]PtV TQ UYSZQ NU ]^V ZPQvV NVV[ Z]o \V UV SR NO PQPRQ STQUV WV NV X
wa KQV [ Z]oV X P]PtV PQ UV SV R NOP QP RQ STQ UV WV NVX [ YNVX _a HV U ]X ] ZQN U]^V Z [Q Z][V R NO PQP RQSTQUV WV NV X P ]PtV xP]Pt ] ZQNPQT YZ WV NVX _ TQ N ZVXyV [QRV\V_ YNYSQX_QXV ]SV ZQ N ]yVX_TQ UYSSQNQ[VR V^V S]a
ya zQN\V PV N[V X ^VP]U O TPQ NsV P ]p SQ\ ]V RQ STQ UV WVNVX yV X_ \ ]_ YXV [VX _ YN Y [ YNVX _ sV N ]V Z]oa {Q UV SV RQ STQ UV WV NVX p SQ\ ]V yV X_ \ ]_ YX V[VX YX ZY[ SQX_V WV N TQ NYRV RO tQN RO ]XZ \V X t^ ]ZQ TO V N\a | ]\V[ V\V SQ\ ]V P ]SY UVP] SV YR YX VX]SV P ] yVX _ SQX \ Y[ YX_ R NO PQP RQ STQ UV WV NVXa
}c bj~jk j ljk jmjn
_V N RQXQ U]Z]V X ]X ] SQSR YXyV ] V NV^ \V X NYV X _ U]X_[ YR yV X_ WQUV Pp SV [V RQN UY V \VXyV RQSTV ZVP VX SVP V UV ^a zQ N\VPV N[VX UV ZV N TQ UV[V X_ SV [VN YSYPVXSVPV UV^\ ]TV ZV P ]RV\V SVP V UV ^xSVPV UV ^P QTV _V ]TQ N ][ YZq
(22)
IL MK
K
K D
K y
M
¡ ¢ £¤¥¦ B§ ¨ ¥© ª¥§¡ « ¬« ®
¯
M y ° ¬«B¡¥§ ©B¢§¡©
± E² ¯ ³ M
E² ¯ y
y ´y K K M (KKM) K ´ KKM ² y ® ² ² ² y ¯
µ¶ ·u ¸us ¹º »¹ ¼¹½¹ ¾
³ ® ¿
À y ² ² y
(23)
ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆ È Æ É Ê Ë Ì ÍÎÏÐ BÑ Ò ÏÓ Ô ÏÑ Ë ÕÖÕ × Ø ÂÉÙÆ É Ú ÂÃÆ à ÁÛÆ É Ú ÜÙ ÉÝÞÝß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙ ÝÚ ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆÈ Æ É ÃÂÉÙÙ ÛÉÆÚÆ É Ã ÂÞÜ Ø Â ÚÜ ÉãÂÉàÝÜ ÉÆ Åä
åæ AÁÆ ÚÆ ç ÆØÆ ÁÂÈ ÄÂØÆ Æ É âÆ ÉÙ àÝÙ ÉÝßÝÚÆ É Æ ÉÞÆÈ Æ Ú Âà ÆÃ ÁÛÆ É Æß ÂÚÞÝß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ ÃÂÉÙÝ Ú ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆ È Æ É ÃÂÉÙÙ Û ÉÆÚÆ É ÃÜ Ø ÂÅ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆ È Æ É Ê ËÌ ÍÎÏÐ BÑ ÒÏÓ Ô ÏÑ ËÕ ÖÕ × Ø ÂÉÙÆ É Ú ÂÃÆ à ÁÛÆ É Æß ÂÚÞÝß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙÝÚ ÛÞ Ý ÁÂÃ Ä ÂÅÆ Ç ÆÈ Æ É ÃÂÉÙÙ ÛÉÆÚÆ É Ã ÂÞÜØÂ ÚÜ ÉãÂÉàÝÜ ÉÆ Åä
èæ AÁÆ ÚÆ ç ÆØÆ ÁÂÈ Ä ÂØÆÆ É âÆ ÉÙ àÝÙ ÉÝßÝÚÆ É Æ ÉÞÆÈ Æ Ú ÂÃÆ à ÁÛÆ É ÁàÝÚ Üà ÜÞÜÈ ÝÚ àÝ àáÆ âÆ ÉÙ ÃÂÉÙÝ Ú ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆÇÆ È Æ É Ã ÂÉÙÙ ÛÉÆ ÚÆ É ÃÜ Ø ÂÅ ÁÂÃÄÂÅÆ ÇÆÈ Æ É Ê Ë Ì ÍÎÏÐ BÑ ÒÏÓ Ô ÏÑ Ë ÕÖÕ × Ø ÂÉÙÆ É Ú Âà ÆÃÁÛÆ É Æ ßÂÚÞÝß àÝàáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙÝÚ ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆ ÈÆ É ÃÂÉÙÙ ÛÉÆÚÆ É Ã ÂÞÜ Ø Â ÚÜ ÉãÂÉàÝÜ ÉÆ Åä
éê ëuj ì íîïð îðñò óò íî
ôÂàÛÆÝ Ø ÂÉÙÆ É ÁÂÈ ÃÆ àÆÅÆ çÆ ÉâÆ ÉÙ ØÝ ÁÆ ÁÆÈ ÚÆ É ØÝ Æ ÞÆ àõÞ ÛÇÛÆ ÉÁÂÉÂÅÝÞÝ âÆ ÉÙÝÉÙÝ É ØÝöÆ ÁÆÝÆ ØÆÅ Æç àÂÄÆÙÆ ÝÄÂÈ ÝÚ ÛÞ ÷
øæ ùÂÉÙ ÂÞÆ çÛÝ Æ ÁÆÚ Æ ç ÆØÆ ÁÂÈÄÂØÆÆ É ÚÂà ÆÃÁÛÆ É ÚÜ Ù ÉÝÞÝ ß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙÝÚ ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆÈ Æ É Ã ÂÉÙÙ ÛÉÆ ÚÆ É Ã ÜØ ÂÅ ÁÂÃÄÂÅÆ ÇÆ ÈÆ É Ê Ë Ì ÍÎÏÐ BÑ Ò ÏÓ Ô ÏÑ ËÕÖÕ× Ø ÂÉÙÆ É Ú ÂÃÆ à ÁÛÆ É ÚÜ Ù ÉÝ ÞÝß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ ÃÂÉÙÝÚ ÛÞÝ
ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆ È Æ Éà ÂÉÙÙ ÛÉÆÚÆ Éà ÂÞÜØÂÚÜ ÉãÂÉàÝÜ ÉÆÅ æ
åæ ùÂÉÙ ÂÞÆ çÛÝ Æ ÁÆ ÚÆ ç ÆØÆ ÁÂÈÄÂØÆÆ É Ú ÂÃÆÃÁÛÆÉ Æß ÂÚ ÞÝß àÝ àáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙÝÚ ÛÞÝ ÁÂà ÄÂÅÆ ÇÆÈ Æ É Ã ÂÉÙÙ ÛÉÆ ÚÆ É Ã ÜØ ÂÅ ÁÂÃÄÂÅÆ ÇÆ ÈÆ É Ê Ë Ì ÍÎÏÐ BÑ Ò ÏÓ Ô ÏÑ Ë ÕÖÕ × Ø ÂÉÙÆ É Ú Âà ÆÃ ÁÛÆ É Æß ÂÚÞÝß àÝàáÆ âÆ ÉÙ Ã ÂÉÙÝÚ ÛÞÝ
(24)
úû üýþÿ ý ý ý þ ý þ
þÿ ýþÿ ý ý þ ýþÿÿ þ þ ý ý ý þ
B
ýþÿ þý þ þÿ
ýþÿ ý ý þýþ ÿÿ þ þ ý ý þ ýþ þû
. Manfaat Penelitian
!û ü þ" # ý
$ýþ ý þ þ ý ý þ þ" ý ý ý þ
B ý ÿ ý ý ý þ þ ÿ
ýþþ ÿ þ ýýþ ýþ ý þ þýþ
ý ý þ ÿû
%û ü þ" $ û Bÿ &
!) Mý þ ý ý' þ ( ý " ( þ
ý û
%)
& ý " þ ý ý ý ý þ
ý þÿ þÿû
ú) $ýþÿ ý þ ýý þÿ ý' þ ( þ
ý ý ý ý ý ý
û
û )ÿ G û
!) Mýþ ýþ " ýþ þÿ þ ýýþ
û
%) Mýþ þ ýþ þÿ ý ý ý þ yþ ÿ
(25)
*) M+,-, ./01 /0, /2 34 +1 +, 5- 60, 472 8+5-2 , 09- 53 + .:7 : 609 0 3 3+70, ;0, . 60, 3+9 0/50, 0 /0, /+.- 01 0, 4 +3<+9 0= 07 0, y0, . 1 +9 0>6-1+1 04/0,?
;? @0.- A +,
+9-1-B) M+34 +79 : 05 C0C050, 60, 4 +,.+1 0>: 0, 4+, +9-1- 1 +,1 0, . 4 +3<+9 0= 070,4 +,+704 0, /2 342 , +,+9 +/17 2 ,- /06-.-109?
D) M+, .+1 0>: - /2 , 6- 5- ,y01 0 y0, . 1 +7= 0 6- 6- 609 03 /+9 0 5 50 01 47 2 5+5 4 +3<+9 0= 070, 4 +,+7 04 0,/2 342,+, +9 +/172 ,- /06- .-1 09? *) M+, 60401 /0,80/1 0 <0>C032 6 +94 +3<+9 0= 07 0, E FG HIJK BL MJN
OJL FP QP R 604 013 +, -, ./01 /0, /2 34 +1 +, 5-5- 5C0? *? M0, 8001 I, 51-1:
5-a. M+3<+7-/0, 5 070, 4 +7 <0- /0, <0.- SMK T D K9 01 +, 609 0 3
3+,-,./01 /0, /:09-105 4 +3<+9 0= 070, 5+>-, ..0 3+, .>0 5-9/0, 9:9:50, y0, . <+7/: 09-1 0 5<0- /60,<+7 60y05 0-, .1-, ..-?
b. M+3<+7-/0, 4 +, .09 03 0, 4 0 60 .:7 : 9 0-, :,1:/ 3+, ;-410/0,
47 2 5+5 4 +3<+9 0= 070, y0, . 0/1- 8 60, 3+,y+, 0, ./0, <0 .- 5-5C0 6+, .0, 3+, ..:, 0 /0, 32 6+9 4 +3<+9 0= 070, y0, . 9 +<->U07-01- 860, -,2 U01- 890-,,y0?
(26)
VW V XX Y W ZXW [ \] ^_W Y W
W ` Y abiac_def g
h. Proses Belajar Mengajar
Belajar adalah suatu proses inti dalam dunia pendidikan. Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar (Dimyati dan Moedjiono, 2002). Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar (Trianto, 2010:16). Kegiatan belajar mempunyai kaitan yang erat dengan suatu proses pembelajaran. Belajar merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran demi sebuah hasil memuaskan yang disebut nilai. Pembelajaran dapat mempengaruhi kemauan dan kesiapan siswa dalam belajar. Mempertegas hal tersebut Oemar Hamalik (Sanjaya, 2008:6) berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisir yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedural yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan sebuah kegiatan belajar yang membutuhkan interaksi timbal balik antara guru dan siswa agar dengan memanfaatkan segala potensi serta sumber yang ada agar tercipta kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan.
(27)
Belajar dan mengajar merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut memiliki peranan penting yang saling melengkapi dalam dunia pengajaran. Menurut Sudjana (dalam Mulyono, 2006:8) mengajar adalah kegiatan membimbing siswa
belajar, mengajar merupakan kegiatan mengatur dan
mengoorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Lebih lanjut Wina Sanjaya (2007:12) berpendapat
mengajar adalah suatu proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru atau siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai tujuan utama dari kegiatan belajar yang dilakukan. Oleh karena itu guru dianggap sebagai seorang pendidik diharapkan dapat menjadi fasilitator yang baik bagi siswa.
i. Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional dan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Tingkat keberhasilan sebuah proses pembelajaran salah satunya bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan pada proses tersebut. Model yang diterapkan secara tepat akan menumbuhkan interaksi yang baik antara pendidik dengan siswa. Interaksi timbal
(28)
balik tersebut yang kemudian akan memicu keaktifan siswa dalam menerima dan menanggapi materi pembelajaran. Metode mengajar merupakan strategi seorang guru agar mendapatkan perhatian siswa. Nana Sudjana (2009:76) berpendapat bahwa metode mengajar ialah suatu cara atau teknis yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode yang sering dijumpai dalam pembelajaran adalah metode konvensional. Freire (2000), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber gaya bank penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus ditelan oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Metode konvensional memiliki beberapa ciri penting untuk membedakannya dengan model pembelajaran yang sedang berkembang dewasa ini. Menurut Wina Sanjaya (2009 : 261-262), metode konvensional memiliki 10 ciri yaitu :
1) Siswa ditepatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai
penerima informasi secara pasif.
2) Siswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima,
mencatat, dan menghafal materi pelajaran.
3) Pembelajaran bersifat teoristik dan abstrak.
4) Kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan
5) Tujuan akkhir pembelajaran adalah nilai atau angka.
6) Tindakan atau perilaku individu didasarkan faktor dari luar
(29)
takut hukuman atau sekadar untuk memperoleh angka atas nilai dari guru.
7) Kebenaran dalam sebuah pengetahuan bersifat absolut dan final
sehingga tidak diijinkan terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan.
8) Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
9) Pembelajaran hanya terjadi di daalam kelas.
10) Keberhasilan pembelajaran hanya diukur dari tes.
Ciri metode konvensional diatas semakin mengukuhkan bahwa metode dan model memiliki perbedaan yang dapat dilihat melalui tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan dengan fase-fase tertentu oleh guru. Sehingga metode dan model merupakan dua hal yang berbeda namun saling berkaitan satu sama lain.
Pembelajaran Berbasis Masalah atau yang sering dikenal dengan
istilah Problem Based Learning merupakan suatu metode
pembelajaran yang mengenalkan siswa pada suatu masalah di awal terjadinya proses pembelajaran. Lebih lanjut Abdul Azis Wahab (2007: 181) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan. Masalah yang diberikan akan diselesaikan menurut instruksi ilmiah melalui
(30)
pendekatan dan penyelidikan sehingga hasil penelitian yang disajikan oleh siswa dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Arends (2008:41), PBL merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna ke-pada siswa. Senada dengan hal tersebut Panen (Rusmono, 2012:74) mengatakan dalam model pembelajaran dengan PBL, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Masalah diberikan untuk memicu rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran. Mempertegas hal
tersebut Oon-Seng Tan (2004:7), dalamEnhancing Thinking Through
Problem-Based Learning Approaches, mengemukakan: Problem-based learning (PBL) focuses on the challenge of making student s thinking visible. Like most pedagogical innovations, PBL was not developed on the basis of learning or psychological theories, although the PBL process embraces the use of metacognition and self-regulation. Barrows and Tamblyn yang dikutip oleh Schwartz
(2001:1) juga mengemukakan hal yang sama, bahwa Problem Based
Learning is a method of learning in which the learners first encounter a problem, followed by a systematic, student centered enquiry process.
(31)
Berdasarkan pada uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk mandiri dalam menghadapi sebuah masalah. Kemandirian itulah yang dapat menumbuhkan kreatifitas siswa yang membuat siswa berani untuk berinovasi dalam mencari solusi agar tercipta suasana belajar yang aktif. Perancangan masalah yang dimasukkan ke dalam kurikulum akan membuat siswaa lebih mahir dan terlatih untuk memecahkan masalah. Selain itu proses ini juga akan meningkatkan kemampuan siswa pada ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.
(32)
b. Langkah-Langkah Problem Based Learning
Menurut Arends (2008: 57) untuk melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran PBL ada lima tahap pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 1. Tahapan Pembelajaran PBL No
Tahapan
Tahap Pembelajaran
Perilaku Guru
1 Memberikan orientasi
tentang permasalahan kepada siswa
Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri
2 Mengorganisasikan
siswa untuk meneliti
Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu
3 Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi
4 Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya serta pameran
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, rekaman video, dan model, serta membantu mereka berbagi karya mereka
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atas
penyelidikandan proses-proses yang mereka gunakan
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Model Problem Based Learning lebih mengedepankan pada keterampilan proses.
Proses belajar yang terjadi secara efektif diharapkan dapat
(33)
c. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning
Suatu model pembelajaran memiliki efektivitas yang berbeda dalam setiap penerapan metode tersebut dalam kelas. Wina Sanjaya (2009) menjabarkan beberapa kelebihan metode Problem Based Learning, diantaranya :
1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk
lebih memahami isi pelajaran
2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas siswa
4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata
5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawaab dalam pembelajaran yang mereka lakukan
6) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan padaa siswa
bahwa setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja
7) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
(34)
8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
10) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir
Selain memiliki kelebihan, metode Problem Based Learning juga memiliki kekurangan diantaranya :
1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari
3. Media Pembelajaran
(35)
Media merupakan alat bantu yang dipakai dalam proses pembelajaran. media menjadi salah satu komponen dari empat komponen yang harus ada dalam suatu proses komunikasi. Media yaitu pemberi informasi atau sumber informasi, informasi itu sendiri, penerima informasi dan media, Chomsin S. Widodo dan Jasmadi (2008: 28-29). Menurut Sadiman (2002:6) Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Sedangkan media pembelajaran adalah alat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Menurut Azhar Arsyad (2011:3) kata media berasal dari bahasa
Latin medius yang secara harfiah berarti tengah , perantara atau
pengantar . Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Hal serupa juga dikatakan oleh Smaldino E. Sharon and Russell D. James (2005: 45), Media is a means of communication and source of information. Derived from the Latin word meaning between , the term refers anything that carries information between a source an a receiver.
Melihat dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai perantara agar pesan (materi pelajaran) yang ingin disampaikan pengirim pesan (guru) dapat sampai dengan baik kepada penerima pesan (siswa).
(36)
b. Manfaat Media Pembelajaran
Jika ditinjau dari segi manfaat, Sudjana & Rivai (Arsyad 2011:24-25) mengemukakan manfaat bahwa media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu :
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain-lain.
c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajarn mempunyai jenis yang beragam. Penerapan jenis media pembelajaran tergantung pada tingkatan sekolah dan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Ada banyak pilihan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai perantara dalam mengajar. Media pembelajaran telah banyak diklasifikasikan baik menurut jenis, bahan yang digunakan hingga fungsinya. Menurut
(37)
Rudi Bretz (Sadiman, 2009:20) menggolongkan media ke dalam 8 kelas yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media audio dan media cetak.
Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:3) Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, model susun, model kerja, diorama dan lain-lain. Ketiga, media Proyeksi seperti slide, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan sebgai media pengajaran.
d. Media Pembelajaran Simulasi
Simulasi merupakan sebuah cara untuk mendemonstrasikan suatu alat dengan menggunakan miniatur atau replika dari benda yang asli. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Senada dengan hal tersebut Udin (2005:129) mengemukakan bahwa simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah
(38)
perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Dalam hal ini sistem yang
akan disimulasikan akanDigital Trainer Kit.
Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok, Sri Anitah, W. dkk (2007:5). Dalam kelompok tersebut siswaa dilatih untuk berinteraksi dan berkomunikasi sesama anggota kelompok untuk menciptakan sebuah model simulasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Lebih lanjut Sri Anitah, W. Dkk (2007:5) menjelaskan ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam menerapkan metode simulasi, diantaranya menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru, menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas, simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan, proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan diskusi, mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan simulasi.
Sri Anitah, W.dkk (2007:5) mengemukakan bahwa penggunaan metode simulasi menuntut beberapa kemampuan guru, antara lain mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan
peran yang akan dilakukan siswa dalam simulasi, mampu
(39)
dalam simulasi, mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan
siswa. Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi, pemahaman
terhadap pesan yang akan disimulasikan, kemampuan dasar
berkomunikasi dan berperan.
Keunggulan metode simulasi adalah siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya, aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran, dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual), dapat membina hubungan personal yang
positif, dapat membangkitkan imajinasi, membina hubungan
komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok. Sedangkan
kelemahan metode simulasi adalah relatif memerlukan waktu yang cukup banyak, sangat bergantung pada aktivitas siswa, cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar, banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga sosiodrama tidak efektif.
e. WinBreadBoard Digital Simulation
WinBreadBoard merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mensimulasikan cara kerja rangkaian gerbang logika
dasar pada pembelajaran elektronika digital. WinBreadBoard memiliki
tampilan yang menyerupai Digital Trainer Kit. Tampilan software ini
(40)
simulasi hanya perlu menyalakan switch on yang terletak pada sebelah kiri breadboard pada tampilan di layar monitor.
WinBreadBoard memiliki bentuk tampilan yang berbeda jika dibandingkan dengan kebanyakan perangkat simulasi digital lainnya.
Perangkat simulasi lain menggunakan skematik untuk
mensimulasikan rangkaian gerbang logika. Sedangkan pada WinBreadBoard hanya perlu merangkaikan kabel input dan output sesuai dengan karakteristik chipnya setelah itu simulasi dapat dijalankan dan dapat diketahui sinyal keluaran dari masing-masing gerbang logika.
j. Keefektifan Pembelajaran
Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 284) kata efektif mempunyai arti ada efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan dapat membawa hasil, atau berhasil guna. Sedangkan definisi keefektifan
sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:284) dalam
suatu usaha atau tindakan berarti keberhasilan . Dalam pengertian lainnya keefektifan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung dari bidangnya, tentunya seorang dalam bidang pendidikan akan lain halnya dengan seorang ekonom dalam merumuskan keefektifan. Dalam keefektifan yang perlu diperhatikan adalah pemanfaatan segala sumber daya yang ada secara efisien atau tepat guna untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin atau sampai pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti pendapat yang
(41)
dikemukakan oleh Etzioni (Muhyadi, 1989:277) menjelaskan bahwa keefektifan sebagai kemampuan organisasi dalam mencari sumber dan memanfaatkannya secara efisien dalam mencapai tujuan tertentu. Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh organisasi pendidikan maka harus mengacu pada tujuan pendidikan, maka hal ini dapat dikatakan efektif.
Faktor utama yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran adalah pendidik atau guru yang berfungsi sebagai fasilitator. Guru harus mampu menerapkan metode belajar yang tepat agar tercapai keefektifan dalam belajar. Menurut Sadiman dalam Trianto (2009: 20) keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa definisi keefektifan diatas dapat disimpulkan bahwa keefektifan pembelajaran merupakan pencapaian keberhasilan dari berbagai usaha dalam proses belajar agar dapat mencapai sebuah hasil yang optimal.
k. Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut merupakan hasil proses belajar (Nana Sudjana, 2002: 28). Menurut Hilgrad dan Bower (dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyudi, 2008: 13) belajar memiliki arti 1) to gain knowladge, comprehension, or mastery of trough experience or study; 2) to fix in the mind or memory, memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to become in forme of to find out .
(42)
Belajar menurut Daryanto dan Mulyo Rahardjo (2012: 25) adalahh proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan dan kearifan menjadi tindakan. Belajar berdasarkan uraian di atas merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang ditandai dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar melalui proses melihat, mengamati dan memahami.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2010: 14). Hasil belajar menurut Hamalik dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2010: 15) adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta apersepsi dan abilitas. Menurut Benjamin S Bloom (1959: 7-8) menyatakan ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a. Kognitif
Ranah kognitif merupakan tahapan pengembangan kemampuan intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
1) Pengetahuan merupakan kognitif tingkat rendah, yang
berhubungan dengan mengingat ataupun menghafal sebuah informasi agar dapat dikuasai sebagai dasar bagi pengetahuan
atau pemahaman konsep konsep lainnya.
2) Pemahaman juga merupakan kognitif tingkat rendah, namun
(43)
Pemahaman dibedakan ke dalam tiga kategori, yakni : (1) pemahaman terjemahan, (2) pemahaman penafsiran, (3) pemahaman ekstrapolasi.
3) Aplikasi merupakan kemampuan penggunaan ide, teori atau
petunjuk teknis pada situasi konkret atau situasi khusus.
4) Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yaitu kemampuan
memilah suatu situasi menjadi bagian bagian yang terpadu
sehingga terlihat jelas susunannya.
5) Sintesis merupakan kemampuan untuk menggabungkan bagian
bagian ke dalam bentuk menyeluruh sehingga menjadikan siswa lebih kreatif.
6) Evaluasi merupakan kemampuan untuk memberikan suatu
keputusan nilai pada ide, kreasi, cara, atau metode. b. Afektif
Ranah afektif merupakan gambaran perubahan sikap dan nilai-nilai pengembangan. Ranah afektif terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
1) Receiving atau attending merupakan kepekaan dalam menerima
rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam berbagai bentuk.
2) Responding atau jawaban merupakan reaksi yang diberikan oleh
(44)
3) Valuing atau penilaian berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap rangsangan yang datang.
4) Organisasi merupakan pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan antar suatu nilai, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
5) Internalisasi atau karakteristik nilai yakni keterpaduan semua
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Selain terdiri dari aspek diatas, ranah afektif juga memiliki empat tipe karakteristik afektif yang penting dalam proses pembelajaran. Sukanti (2011 : 76) menjelaskan empat karakteristik afektif terdiri dari sikap, minat, konsep diri dan nilai.
1) Sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon
secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep atau orang.
2) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat berhubungan dengan perhatian, seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut.
3) Nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan,
atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap jelek. Beberapa ranah afektif yang tergolong penting adalah
(45)
a) Kejujuran: peserta didik harus belajar untuk menghargai kejujuran dalam beriteraksi dengan orang lain
b) Integritas: peserta didik harus dapat dipercaya oleh orang
lain, mengikat pada kode nilai.
c) Adil: peserta didik harus berpendapat bahwa semua orang
memperoleh perlakuan hukum yang sama
d) Kebebasan: peserta didik harus yakin bahwa negara
demokratis harus memberi kebebasan secara maksimum kepada semua orang.
4) Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya. Konsep diri ini penting bagi peserta didik untuk menentukan jenjang karir mereka yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri maka bisa dipilih alternatif karir yang tepat bagi dirinya.
5) Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap
kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala.
Karakter afektif diatas yang dikemudian mendasari pembuatan instrumen dalam bentuk angket untuk mengukur keefektifan ranah afektif pada siswa.
(46)
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Benjamin S Bloom (1959) ada 7 kategori dalam ranaah psikomotorik yaitu persepsi, kesiapan, reaksi yang diarahkan, reaksi natural, reaksi yang kompleks, adaptasi, kreativitas.
1) Persepsi adalah kemampuan menggunakan saraf sensori dalam
menginterpretasikannya dalam memperkirakan sesuatu.
2) Kesiapan adalah kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik
mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu.
3) Reaksi yang diarahkan adalah kemampuan untuk memulai
ketrampilan yang kompleks dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.
4) Reaksi natural adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan
pada tingkat ketrampilan ahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya.
5) Reaksi yang kompleks adalah kemampuan untuk melakukan
kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu.
6) Adaptasi adalah kemampuan mengembangkan keahlian, dan
memodifikasi pola sesuai yang dibutuhkan.
7) Kreativitas adalah Kemampuan untuk menciptakan pola baru
(47)
kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri.
Selain 7 aspek diatas diperlukan juga adanya efisiensi waktu. Efisiensi waktu menunjukkan adanya efektivitas kerja siswa dalam menyelesaikan suatu tugas atau proyek. Efektivitas kerja menurut
Argris (dalam Tangkilisan 2005 : 139) keseimbangan atau
pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber-sumber yang ada. Indikator efektivitas kerja menurut Hasibuan (2003 : 105) yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja dan pemanfaatan waktu.
1) Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah
kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja. Moral kerja yang tinggi merupakan usaha untuk mencapai efektivitas kerja.
2) Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan
berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan.
(48)
3) Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan.
Hal yang dibutuhkan dalam penilaian aspek psikomotorik selain yang telah disebut diatas adalah dokumentasi kegiatan pembelajaran. Menurut Ardiani Mustikasari (2014) ada beberapa hal yang perlu didokumentasikan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya :
1) Dokumen silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Dokumen hasil diskusi, kliping, laporan hasil analis terhadap
suatu masalah yang menunjukkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Dokumen pemanfaatan berbagai fasilitas yang menunjukkan
difungsikannya sumber-sumber belajar.
4) Dokumen yang menunjukkan adanya kegiatan mengunjungi
perpustakaan, mengakses internet, kelompok ilmiah remaja, kelompok belajar bahasa asing (bahasa inggris, bahasa arab, bahasa jepang, bahasa mandarin, bahasa perancis, dan lain-lain), mengunjungi sumber belajar di luar lingkungan sekolah (museum, kebun raya, pusat industri, dan lain-lain) yang
menunjukkan adanya program pembiasaan mencari
informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.
5) Dokumen pemanfaatan lingkungan baik di dalam maupun di luar
kelas seperti kebun untuk praktek biologi, daur ulang sampah, kunjungan ke laboratorium alam, dan sebagainya yang
(49)
menunjukkan adanya pengalaman belajar untuk memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
6) Dokumen kegiatan pekan bahasa, seni dan budaya, pentas seni,
pameran lukisan, teater, latihan tari, latihan musik, ketrampilan membuat barang seni, karya teknologi tepat guna dan lain
sebagainya yang menunjukkan adanya pengalaman
mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
7) Dokumen kegiatan megunjungi pameran lukisan, konser musik,
pagelaran tari, musik, drama, dan sebagainya yang menunjukkan adanya pengalaman mengapresiasikan karya seni dan budaya.
8) Dokumen kegiatan mengikuti pertandingan antar kelas, tingkat
kabupaten / propinsi / nasional yang menunjukkan adanya pengalaman belajar untuk menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif.
9) Dokumen pembiasaan dan pengamalan ajaran agama seperti
aktivitas ibadah bersama, peringatan hari-hari besar agama, membantu warga sekolah yang memerlukan.
10) Dokumen penugasan latihan ketrampilan menulis siswa, seperti: hasil portofolio, buletin siswa, majalah dinding, laporan penulisan karya tulis, laporan kunjungan lapangan, dan lain-lain.
11) Dokumen laporan kepengawasan proses pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Dokumen kegiatan berfungsi untuk memantau hasil pembelajaran yang berlangsung.
(50)
Kategori ranah psikomotorik diatas kemudian disesuaikan dengan proses pembelajaran untuk membentuk instrumen rubrik yang akan digunakan untuk mengukur keefektifan ranah psikomotorik siswa. l. Kajian Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Kharisma Wahdah (2012) yang
berjudul Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Microsoft Excel 2007 pada Siswa Kelas XI Jurusan Ilmu Alam SMA Negeri 2 Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Hasil penelitian ini didapat
peningkatan hasil belajar dengan model Problem Based Learning
lebih baik dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar Microsoft Excel 2007 dengan model pembelajaran konvensional.
2. Penelitian eksperimen yang relevan dilakukan oleh Enggar Nindi
Yonatan (2013) yang berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Kompetensi Penggunaan Alat Ukur Multimeter Pada Siswa SMK 1 Sedayu Kelas X Program Keahlian
Teknik Ketenagalistrikan , memberikan kesimpulan bahwa
penggunaan metode Pembelajaran Berbasis Masalah dengan menggunakan media pembelajaran flash interaktif lebih baik dalam meningkatkan kompetensi aspek kognitif dibandingkan dengan aspek afektif dan psikomotorik.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Leonardus Baskoro Pandu Y. (2013)
(51)
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer (Kk6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta , memberikan kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas X EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta dalam pembelajaran mata diklat Komputer (KK6) mengalami peningkatan.
6. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang ada di X TITL SMK Negeri 2 Klaten masih menggunakan metode konvensional. Proses pembelajaran yang berlangsung hanya terpusat pada guru. Saat pelajaran siswa cenderung pasif dan tidak jarang melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal inilah yang membuat siswa kurang berkembang. Kreatifitas dan tingkat inovasi siswa cenderung rendah karena tidak terbiasa memecahkan suatu kasus atau permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah terobosan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan inovasi siswa dalam memecahkan masalah maupun bekerja secara kelompok. Dengan sebuah metode yang tepat diharapkan pembelajaran bukan hanya terpusat pada guru, namun siswa juga menjadi lebih aktif. Salah satu metode pembelajaran yang tepat
untuk digunakan adalah Problem Based Learning. Metode ini
(52)
masalah dengan tahapan ilmiah. Siswa juga dituntut untuk bekerja dan berpikir secara kelompok. Dengan adanya tugas kelompok diharapkan siswa dapat saling bertoleransi dalam menerima pendapat
sesama anggota kelompok. Metode Problem Based Learning
menjadikan peran guru sebagai fasilitator. Guru hanya cukup mengkondisikan lingkungan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Selain metode, dalam proses pembelajaran tentu membutuhkan sebuah media yang tepat. Media pembelajaran yang tepat akan membuat siswa menjadi lebih fokus terhadaap materi. Media simulasi menjadi hal yang sangat berperan dalam proses pembelajaran
Elektronika. Dengan adanya perangkat lunak yang dapat
disimulasikan dapat menjadikan siswa memiliki sebuah gambaran yang nyata tentang kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. WinBreadBoard merupakan perangkat lunak untuk simulasi gerbang
logika dasar. Dengan tampilannya yang hampir menyerupai Digital
Trainer Kitakan mempermudah siswa dalam belajar.
Metode pembelajaran Problem Based Learning dan media simulasi
WinBreadBoard diharapkan dapat menjadi solusi bagi pembelajaran di SMK sehingga siswa dapat lebih aktif dan mampu memecahkan
masalah secara ilmiah. Metode pembelajaranProblem Based Learning
dan media simulasi WinBreadBoard juga diharapkan dapat menjadi
kolaborasi yang baik agar dapat mencapai keefektifan pembelajaran baik dalam ranah afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
(53)
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
Mata Pelajaran Menganalis Dasar Elektronika
Kompetensi Dasar
Menerapkan Komponen Elektronika Digital
Kelas Kontrol Metode Konvensional
Kelas Eksperimen Model Problem Based
Learning berbantuan WinBreadBoard
(54)
7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas, maka dapat dituliskan hipotesis sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kognitif siswa
yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan metode konvensional.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan afektif siswa
yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan metode konvensional.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan psikomotorik
siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
(55)
o po qqq
rsTtus vs ws xqTq pw
py uz { |}~ |~v s { z } z~ 1y uz { |}~vz~ z}} |~
¡ ¢£¤¤¥¦ §¨© ª « ¬ ®sp ¬r¯m¬nt°± ² ¬³¯ ´n µ ¶ ·qu°³¯ ¬xp ¬r¯¸¬nt ¹ ¶
¢ ©
º non¬qu¯»°±¬nt ¼ontr½± ´p uro ¾¬³¯ ´n ¿ ¿ ¹ º ¶ ÀÁ ÂÁ á
À ÁÂÁ Ã Ä
¹
(56)
ÇÈ ÉÊÈ ËÌÍÎ È ËÈ ÏÐÑ ÉÈÎ ÒÓ ÒÔÐÕÐÈ Ó
ÖÒÕÒËÈÓ ÑÈÓ ×
ØÙ ÚÛÈÜÐ ÔprÒtÒst ÝÒÔÈs ÒÝspÒrÐ É Òn OÌ ÚÛÈÜÐ ÔposttÒst ÝÒÔÈs ÒÝspÒÐ É Òr n OÞ ÚÛÈÜÐ ÔprÒÒtst ÝÒÔÈs Ýontrol Oß ÚÛÈÜÐ ÔposttÒst ÝÒÔÈs Ýontrol
à Ú Î ÒÊ ÒmrÐÈn pÒrÔÈÝuÈnÏÒnÑÈn mÒtáÏÒ ÎráÊ ÔÒmâÈÜÒÏ ãÒÈrnÐÓ Ñ Ê ÒÊÈr ntuÈnäÐÓârÒÈ ÏâoáÈÏr pÈ ÏÈ È ÝÒÔÈs ÒÝspÒÐrmÒnÍ
åæ çè é êë ì íèçë îëïð ñð òî ómz Ð Ë (
Ì ôôõ×ö õ) m ÒnÑÒmu
ÝÈÝÈn
È ÏÈÒnÈm pr áÜÒÏur
ÏÈ ÔÈm pÒnÒÔÐÕÐÈn ÒÝspÒÐÉÒr n÷ yÈ ÐÕuÜÒÊÈ ÑÈÐÊ ÒrÐÝut×
È Í øÒmÐ ÔÐùÏÈn mÒÜ ÝÈrumu n mÈÜÈ ÔÈù
úÈ ÔÈm tÈùÈpÐÓÐ s ÒÊÒlumnyÈ pÒnÒÔÐÕÐ mÒÔÈÝuÝÈnáÊÜÒrvÈÜÐ pÈ ÏÈÜÐÜ ûÈ ÝÒÔÈs à ü ý üã ÏÐ þøÖ ÿ Ì ÖÔÈtÒn yÈÑn mÒÔÐ utÐ áÊ ÒÝ pÒnÒÔÐÕÐ Èn÷ práÜÒs p
ÒmÊ ÒÔÈ ÈrÈn÷ mÒt áÏÒ
ÏÈn mÒÏÐÈ yÈnÑ ÏÐ Ñun ÈÝÈn
Ñuru ÏÈ ÔÈm p
ÒmÊ ÒÔÈ ÈrÈnÍ þ Òt ÒÔÈù t
Òr Èp
È Ð
ÝÒÜÒÈÝÈp t
ÈnÈntÈrÈ pÒnÒÔÐÕÐ ÏÒnÑÈnÑuru ÏÈ ÔÈmùÈ l mÈtÒrÐ ÈynÑ ÈÝÈnÏÐ ÑunÈÝÈnÜÒÊÈ ÑÈ Ð ÊÈùÈn pÒnÒÔÐÕÐÈn÷ ÜÒÔÈntnyÈ pÒnÒÔÐ ÕÐ mÒÜÝÈumru n mÈÜÈ ÔÈù ÏÈ ÔÈm pÒnÒÔÐÕÐÈÍn þÒÔÈ ÐÓ m
ÒÜÝÈrumu n mÈÜÈ ÔÈù pÒnÒÔÐÕ Ð ÑÈ mÒÜ ÝÈmuru nùÐ otÒÜÐÜ ÈÈtuÈw È ÊÈn ÜÒmÒntÈrÈ pÒnÒÔÐÕÐÈnÍ
O1 X O2 (Eksperimen)
(57)
! "
# $
$%&'($%&)
!
* + ,
* *
-
.on/qu012 3/nt 45 3otrn 6roup 7/8 09n
-
&:
$: ; :
< " = < <
,
':
>
(58)
@ABC DEFBE G HIE F DJBJ KJ DJ L J MJ NE BE @J LJ KJ MO PAD HFJ HIE MQ DRJ NELJ B @J M HIE SQ RQ O AMELJ B GB ADLJHIESEFQ L AB EBPAD HFJH IETL U
VU WAD HRHBCJ MC ABE RF HNJ M
X J @J LJ SJ F E ME BAL ANJ S BAR HJ @J LJ @EQ NJ S F AMANELE RAR PHJL C ABE RF HNJ MPAD @JBJ DCJ MJ MJ NEB EB @JLJ KJ MO L ANJ S@E NJ C HCJ MU
YZ [\ ]^ _`a _bc _d`ef\b \ gh ` h_b
X AMANELEJ M @E NJC BJ MJ CJ M @E i Wj kAO ADE l jNJLAM KJ MO PADJ NJ RJL @E iAM@AMG kO J mAMG jNJL A MU X AM ANE LEJ M @E NJC HCJ M FJ @J B ARABL AD O AMJ F L AFJL MKJ FJ @J PHNJ M WAE lnop U jANJ B KJ MO J CJ M @EO HMJ CJ M @J NJ R F AMANELEJ MJ @J NJ Sqr sr tu @J Mqr sr t vK J MO RJBEMOTRJB E MOC ANJBL AD @E DE @J DE wp BE B mJ U rJ LJ F RHCJ @E NJC HCJ M B APJ MK JC w CJ NE @E R HNJ E LJ MOOJ N ll WAE lnop @J M PADJ C SE D F J @J LJ MOOJ N x yHME lnop @AMOJ M C AO EJLJM F ARPANJJ IJ DJ MBAF ADLEL ADzJ ML HRFJ @JtJ RFE DJ M{ X X@J MyQ PB SAAL U |Z }e~\ df \b \gh `h _b
iHPK AC KJ MO J CJ M @E O HMJCJ M @J NJ R F AMANELEJ M J @J NJ S BEBmJ C ANJB q rAC ME C sMBLJ NJB E r AMJ OJ tE BL DEC i Wj kAO ADE l jNJL AM LJ SHM J IJ DJ M lnowlnop U iANHD HS BEBmJ R AMOEC HLE F ARPANJ IJ DJ M WAMOJ MJ NEB EB J BJD N ACL DQ MECJ @AMOJ M jQ RF AL AMBE J BJ D WAMAD JFCJ M jQ RFQ MAM J BJD N ACL DQ MECJ EOELJ N FJ @J B ARABL AD O AMJ F U jAN JB q r sr t L AD PJ OE RAMIJ @E @HJ KJE L H q rsrt u K J MO L AD @E DE @J DE wp BEB mJ @JJ M q rsrt v KJ MO L AD@EDE @J DE wp BEBmJ U qrsrt u JCJ M @E IJ @ECJ MBAPJ OJE C ANJ B ACBF ADE R AM @AMOJ M t
tt RALQ @A F ARPANJ IJ DJ M B PADPJ ML HJ M B B B A@J MOCJ M q rsrt v J CJ M @EO HMJ CJ M B APJOJ E C ANJB CQ ML DQ N@AMOJ MRALQ @AFAR PANJ IJ DJ MCQ M AMB EQ MJ NU
(1)
ÐÑ ÒÓÓÔÕÖ ×ØÙÚÛÜÝ
2.
Í ÌÞÔ0
Ý ßàá â àãàØäå à æäãàÕ àáâç àáæÙá âàáÒÓÓàç àá ×Ùá âè àÕäåç àá àÚÖÕÑ3.
Îéê ëéì Ô ÕÙ Øà âàä íîרîå ïÌ/
ïÊÊ Öá íÖ ç ×Ùá ßàå àç àá àíàÖ ×Ù×àíäç àáÕä ×Öå àÕäÑ
4.
ðÚÙ à æðî àÚ æÔåÙ ×Øà ÚçÙ Úñàßàá â æä âÖá àç àá ÖáíÖç×Ù ×ØÖ à íÕä ×Öå àÕä5.
ëî âä ò Îóä íòè Ô ÕÙ Øàâàä äáãÖ í ßàá â äá æäç à íî Úá ßà æàãà í æäáàäç-
íÖ ÚÖáç àá ÕÙèäá ââà×Ùá âè àÕäåç àáçÙåÖàÚ àá1
àíàÖ0.
6.
ëôÞÔÕÙ Øàâ àäîÖ ãÖíßàáâ ØÙÚõÖá âÕä ÖáíÖç ×Ùá à× ãäåç àá çÙå Ö àÚ àá æ àÚäÕÙØÖàè î ãÙ ÚàÕä âÙ Ú Øàá â å î âäç à.
ëôÞ àç àá ×Ùá ßàå à ñäç à îÖíãÖ íá ßà1
æàá àç àá ×à íä ñäç àîÖ íãÖíá ßà0.
7. 7
ÕÙ â×Ùá í Ô ÕÙ Øàâàä îÖ íãÖ í ßàá â ØÙÚõÖá âÕä ×Ùá à ×ãä åç àá çÙåÖàÚ àá æàÚä ÕÙ ØÖ àè î ãÙÚ àÕä âÙ ÚØàá â åîâä ç à.
ëàßà Ú7
ÕÙ â×Ùá íàç àá ×Ù×Öá òÖåç àá àáâç à1
à íàÖ0
ÕÙØà âàäçÙåÖ à Úàá.
(2)
WIN BREAD BOARD
ö÷øùú ÷û üö÷ø ùú ÷û ýø þýú ÿ ÿý ÷ ÿý ÷ ÷ ÷þ û÷þÿ ÷ ýù ÷ÿ ÷ ÷÷ûø
ýú ÷ þ÷ ø ÷÷ ûøùù ÷ ÿýøý þ ÷ ÿ ÷ø þù ÷ ÿ ÷ ÷ ÷ ûø
ú ÿý÷ú ú ÷ ýø ÷ ÷÷ú ÷ø ÿ ÿ ýø ÷ þ ÷ÿ ÷ø þù ÷ÿ ÷
÷ ÿ ÷
(3)
!" # $ %% !&!" '() ((*) ( (## () + ,() -) ('()
( ( * #% ( # (
.( %,( +/
/ 0$( ( &!" '() *"! " (* ( 1+ (* 1- (+* '() $+ #* ( %*( (
$ % ) $(! $(" $2-$" $23&&* () +- * " (* ((( 4
(4)
LM :?K ?E BN < 9C > 9E O7 P?C A FN 9; K 9: 9 ;< = 9>?@I ABK AB ;I7 Q =? R:?<C? ;B :?K?E BN K 9F9
< 9C> 9ES7
T9C> 9EO
(5)
UV W XY XZ[\] X^_`a Zbcd] _ef[a ghia dgj kl XZm Y_b_n da[ Xo ^Xn pV
qXo ^Xnp
rV haoc`XYa] X Z l _Z[ XZ o_Z[] `a] Y X]`Xn stu `X `c XoXda Y ao c` XYa vX Z[ Y _l XZ[
^_n `X Z[Y c Z[V
(6)