HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TKR SMK NEGERI 1 SIPISPIS T.A. 2015/2016.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR SISWA

DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

MENGGAMBAR TEKNIK KELAS X TKR

DI SMK NEGERI 1 SIPISPIS

T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

AGUNG BUDIONO

5113121003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIKMESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRACT

Agung Budiono. 5113121003. Relationship Between The Study Habits Of

Students With Learning Outcomes Draw of Engineering Student Of Class X TKR In State SMK 1 Of Sipispis T.A 2015/2016. Thesis. Faculty of Engineering, State

University of Medan.

This study aims to determine the relationship between the study habits of students with learning outcomes draw of engineering student of class X TKR in state SMK 1 Of Sipispis T.A 2015/2016. The population in this study were students of class X TKR in state SMK 1 of Sipispis with sum are 70 peoples and the number of samples used in this study is the number of population are 70 peoples (the totality of sampling technique). Study habits of students research data were taken using a questionnaire lingkert scale models (X) and draw of engineering for learning results taken using the techniques of documentation, that is from the data list set value (DKN). This research is a quantitative research. Analysis of data using descriptive correlational analysis requirements with normality test, linearity test, test equation and significance of regression, hypothesis testingusing the product moment correlation and T-test. The analysis showed that there is a correlation between the study habits of students to learning draw engineering with results of

r

count = 0,375 >

r

table = 0,232 and great of

t

count =

3,335 >

t

table = 2,00 at significance level of 5% (percent). Based on the results of

the research found that there is relationship positive and significant between the study habits of students with learning outcomes draw of engineering student of class X TKR in state SMK 1 of Sipispis T.A 2015/2016.


(6)

ii ABSTRAK

Agung Budiono, 5113121003. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa

Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016. Populasi dalam Penelitian ini adalah Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis dengan jumlah 70 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah dari populasi yaitu 70 orang (teknik pengambilan sampel total). Data penelitian kebiasaan belajar siswa diambil dengan menggunakan angket model skala lingkert (X) dan untuk Hasil Belajar Menggambar Teknik diambil menggunakan teknik dokumentasi yaitu data dari daftar kumpulan nilai (DKN). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan deskriptif korelasional, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, uji persamaan dan keberartian regresi, uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment dan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar menggambar teknik sebesar rhitung =0,375 > rtabel = 0,232 dan besar thitung = 3,335 > ttabel = 2,00 pada taraf

signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Kebiasaan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016 .


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sungguh berkat limpahan rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR Di SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016”. Skripsi ini ditulis sebagai persiapan penulis dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir studi dalam rangka memperoleh gelar sarjana pendidikan pada bidang kejuruan teknik mesin.

Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, baik berupa spiritual, materil, moril dan informasi. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik beserta jajarannya.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin. 5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin (S1).

6. Bapak Drs. Manintin Banjarnahor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi pada penulisan skripsi saya yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan koreksi pada penulisan proposal penelitian ini.


(8)

iv

7. Bapak Drs. M. Simarmata, M.Pd., Bapak Drs. Selamat Riadi, MT., dan Bapak Indra Koto, ST.,M.Eng selaku penguji pada penulisan skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan (UNIMED).

9. Bapak Drs. Sahbudiman D. Saragih selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 Sipispis.

10. Bapak Paskah Lumban Batu, S.Pd selaku guru bidang studi menggambar teknik di SMK Negeri 1 Sipispis.

11. Bapak dan Ibu Guru serta Staff Pegawai di lingkungan SMK Negeri 1 Sipispis.

12. Teristimewa ucapan terima kasih kepada keluarga penulis terutama kepada Ibunda saya yakni Ibu Juliani yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan, serta abang dan adikku tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat selama ini. 13. Teman-teman mahasiswa reguler 2011 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

(S1) khususnya Khairul Azhar, Rahman Safi’i, Sajahtra, dan Akhirul Febri Siagian, Teman-teman organisasi UKMI Ar-Rahman UNIMED dan Senat Mahasiswa (SEMA) UNIMED periode 2014-2016 yang tak dapat penulis ucapkan satu persatu yang turut serta secara langsung ataupun tidak langsung dalam memberikan semangat, saran dan dukungannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan proposal penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2016 Hormat Penulis,

Agung Budiono NIM. 5113121003


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Perumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Peneltian ... 11

BAB II. KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 12

1. Hakikat Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 12


(10)

vi

a. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 16

b. Jenis-Jenis Kebiasaan Belajar... 24

c. Kebiasaan Dirumah dan Disekolah ... 28

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 41

C. Kerangka Konseptual ... 43

1. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 43

D. Pengajuan Hipotesis ... 46

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

B. Sampel Penelitian ... 47

C. Metode Penelitian ... 48

D. Variabel Penelitian ... 48

E. Instrumen Penelitian ... 49

1. Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 50

2. Instrumen Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 51

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

1. Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 52

a. Validitas Angket ... 52

b. Reliabilitas Angket ... 53

2. Instrumen Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 54


(11)

vii

1. Deskripsi Data ... 54

2. Uji Kecendrungan ... 55

3. Uji Prasyarat Analisis ... 56

a. Uji Normalitas ... 56

b. Uji Linieritas ... 57

4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 58

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 60

1. Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 60

2. Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 63

B. Uji Persyaratan Analisis ... 65

1. Uji Normalitas ... 65

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 66

D. Pengujian Hipotesis ... 67

E. Pembahasan Penelitian ... 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(12)

viii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Nilai Ujian Semester Mata Pelajaran Menggambar Teknik

Kelas X TKR Tahun 2014/2015 Semester Ganjil ... 5

Tabel 2. Skala Penilaian Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ... 50

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 50

Tabel 4. Uji Normalitas ... 56

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 60

Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Data Kebiasaan Belajar Siswa ... 62

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 63

Tabel 8. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 64

Tabel 9. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Variabel ... 66

Tabel 10. Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 67

Tabel 11. Ringkasan Perhitungan Validitas Kebiasaan Belajar (X) ... 80

Tabel 12. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Kebiasaan Belajar (X) ... 82

Tabel 13. Data Hasil Penelitian SMK Negeri 1 Sipispis ... 84

Tabel 14. Frekuensi Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 88

Tabel 15. Frekuensi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y)... 89

Tabel 16. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 90

Tabel 17. Tingkat Kecenderungan Nilai Akhir Hasil Belajar ... 90


(13)

ix

Tabel 19. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 92 Tabel 20. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Variabel

Kebiasaan Belajar (X) ... 94 Tabel 21. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Variabel

Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 96 Tabel 22. Perhitungan Jumlah Kuadrat Kekeliruan JK(G) Y atas X ... 99


(14)

x DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Konsep Dasar Kebiasaan Belajar ... 25

Gambar 2. Kerangka Hubungan Antar Variabel ... 48

Gambar 3. Histogram Skor Variabel Kebiasaan Belajar Siswa ... 61

Gambar 4. Persentase Tingkat Kecenderungan Kebiasaan Belajar Siswa ... 62

Gambar 5. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 64

Gambar 6. Persentase Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menggambar Teknik 65 Gambar 7. Kurva Normal... 93


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Kebiasaan Belajar ... 76

Lampiran 2. Perhitungan validitas angket kebiasaan belajar ... 79

Lampiran 3. Perhitungan reabilitas angket minat kejuruan ... 81

Lampiran 4. Data hasil penelitian SMK Negeri 1 Sipispis ... 84

Lampiran 5. Perhitungan distribusi frekuensi dari dua variabel penelitian ... 87

Lampiran 6. Identifikasi tingkat kecendrungan variabel penelitian ... 90

Lampiran 7. Uji normalitas data masing-masing variabel penelitian ... 93

Lampiran 8. Perhitungan regresi dan uji kelinieran (Y) dengan (X) ... 97

Lampiran 9. Uji hipotesis ... 104

Lampiran 10. Dokumentasi ... 106

Lampiran 11. Surat Penugasan Dosen ... 107

Lampiran 12. Surat Pengajuan Judul ... 108

Lampiran 13. Surat izin observasi sekolah ... 109

Lampiran 14. Surat balasan izin observasi sekolah ... 110

Lampiran 15. Surat izin uji coba instrumen ... 111

Lampiran 16. Surat balasan uji coba instrumen ... 112

Lampiran 17. Surat izin penelitian ... 113


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

ASEAN free trade area (AFTA) merupakan wujud kesepakatan dari

negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional Asia Tenggara sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Persaingan global di segala bidang ini tidak hanya melanda negara-negara ASEAN saja tetapi juga seluruh negara-negara di penjuru dunia. Bagi negara-negara maju, mungkin adanya persaingan global hanya menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan negara-negara yang lain. Tetapi bagi negara berkem-bang seperti Indonesia, adanya persaingan global menuntut untuk meningkatkan segala sektor negara baik politik, ekonomi, pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peningkatan semua sektor tentunya dilaksanakan melalui pembangunan bangsa. Dalam upaya pembangunan bangsa, tampaknya pengembangan sumber daya manusia adalah yang paling penting dan utama jika dibandingkan dengan sumber daya alam. Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non formal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh, dan terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja


(17)

2

yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dengan rekan mereka dari negara lain.

Trilling dan Fadel (2011:57) menyatakan bahwa pada era global ini yang terpenting adalah bagaimana memfungsikan pendidikan sebagai sebuah proses menyiapkan peserta didik agar sukses menempuh kehidupannya dimasa depan. Kemampuan untuk menghadapi masa depan itulah yang perlu ditumbuh kembangkan dalam proses pendidikan. Sebagian besar suatu negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib dalam upaya menciptakan anak didik yang mengalami kemajuan setelah mengalami proses melalui pembelajaran. Melalui proses pembelajaran inilah dimaksudkan agar peran untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tecapai sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan melahirkan calon-calon penerus pemimpin bangsa.

Sekolah merupakan sebuah lembaga dibidang pendidikan yang dirancang untuk memberikan pengajaran kepada siswa/ murid dibawah pengawasan seorang pendidik atau guru. Salah satu lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan sebuah sekolah lanjutan yang didalamnya terdapat berbagai macam program keahlian yang dapat dipilih salah satu untuk ditekuninya (Abdul dan Rochmanudin, 2010:39). Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2003) menyatakan bahwa tujuan SMK memiliki tujuan umum yaitu : 1). Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan dengan layak, 2). Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik, 3).


(18)

3

Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, 4). Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan 5). Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. Sedangkan tujuan khusus SMK adalah : 1). Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada didunia usaha dan industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, 2). Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan 3).Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem pendidikan nasional memainkan peran strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang terampil. Lulusan SMK diharapkan menjadi SDM yang siap pakai, dalam arti ketika mereka telah menyelesaikan sekolahnya dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapat sewaktu disekolah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bahwa salah satu fungsi pendidikan kejuruan adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan pada profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diantara 20 tantangan pembangunan pendidikan nasional yang ditetapkan di dalam Renstra Kemetrian


(19)

4

Pendidikan nasional 2010-2014, satu diantaranya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan kejuruan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional serta mampu bersaing secara global.

SMK Negeri 1 Sipispis merupakan salah satu lembaga dibidang pendidikan yang menghasilkan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja setelah lulus nantinya, dengan melalui proses belajar mengajar baik teori maupun praktik yang berlangsung disekolah ataupun diindustri diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mengutamakan pada penyiapan siswa untuk berlomba memasuki dunia kerja. SMK Negeri 1 Sipispis memiliki beberapa program keahlian, salah satunya ialah Teknik Kendaraan Ringan. Teknik Kendaraan Ringan (TKR) merupakan kompetensi keahlian dibidang teknik otomotif yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan jasa perbaikan pada kendaraan ringan seperti mobil dan sepeda motor. Menggambar Teknik adalah salah satu mata pelajaran yang termasuk bagian dari kompetensi keahlian dari Teknik Kendaraan Ringan yang mempelajari tentang aturan-aturan atau ketentuan tertentu dalam menggambar yang digunakan sebagai bahasa teknik dalam menyampaikan suatu informasi sesama ahli teknik. Mata pelajaran ini amat penting dalam dunia industri karena melalui gambarlah seorang ahli teknik menyampaikan informasi dalam bentuk jobsheet mengenai gambaran pengerjaan suatu benda atau rancangan mesin yang akan dibuat. Informasi tersebut berupa gambaran mengenai bagaimana proses pengerjaan, jenis bahan yang akan digunakan, alat dan mesin yang digunakan, dan lain sebagainya yang diwujudkan dengan kode atau simbol tertentu yang harus diketahui.


(20)

5

Secara umum tentunya setiap siswa menginginkan hasil yang baik dalam proses pembelajarannya. Maka hasil belajarlah yang dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Kegagalan pendidikan SMK selama ini berimplikasi terhadap rendahnya nilai prestasi belajar disekolah. Hasil belajar berupa nilai yang baik akan tercapai apabila terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik. Akan tetapi, masih adanya masalah dalam pencapaian hasil belajar yang berkaitan dengan salah satu kompetensi didunia industri seperti menggambar teknik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. tentang daftar nilai pada mata pelajaran menggambar teknik di SMK Negeri 1 Sipispis berikut ini.

Tabel 1. Daftar Nilai Ujian Semester

Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR Tahun 2014/2015

Kategori Nilai KKM Banyak Siswa Persentase (%) X TKR 1 X TKR 2

Sangat Kompeten 90 – 100

≥ 75

2 1 3,57 Kompeten 80 89 8 2 11,91 Cukup Kompeten 75 – 79 10 16 30,95 Kurang Kompeten 0 – 74 22 23 53,57

Jumlah 42 42 100

Sesuai dengan hasil belajar menggambar teknik diatas ditemukan suatu masalah dimana ada siswa yang mendapatkan nilai yang rendah dan ada pula siswa yang mendapatkan nilai yang memuaskan. Secara keseluruhan dari 84 orang siswa terdapat 3 orang siswa memiliki hasil belajar yang sangat kompeten dengan persentase sebesar 3,57%, serta 10 orang siswa memiliki hasil belajar yang


(21)

6

kompeten dengan persentase sebesar 11,91%, 26 orang siswa memiliki hasil belajar yang cukup kompeten dengan persentase sebesar 30,95%, dan 45 orang siswa memiliki hasil belajar yang kurang kompeten dengan persentase sebesar 53,57%.

Masih banyaknya siswa yang hasil belajarnya belum memenuhi nilai ketuntasan minimal ini mengindikasi perlu adanya perhatian khusus terhadap guru TKR khususnya guru bidang studi menggambar teknik. Setiap siswa perlu mendapat perhatian yang tepat sasaran dan baik guna mencapai dan meningkatkan hasil belajar yang memuaskan. Diperlukan adanya peninjauan terhadap metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut pada proses pembelajaran produktif untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan siap terjun di dunia kerja atau industri. Sebelum melaksanakan suatu metode pembelajaran tertentu, setiap pengajar atau guru harus mengenali karakter dan kemampuan siswanya masing-masing karena kemampuan dan karakter antara siswa satu dengan siswa lainnya sangatlah berbeda. Dalam menentukan sebuah metode pembelajaran yang tepat diperlukannya strategi belajar dan langkah awal yang harus dilakukan untuk menentukan strategi belajar adalah mengenali kebiasaan belajar siswanya.

Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil belajar adalah kebiasaan belajar (Djaali 2012:127). Kebiasaan belajar bukanlah merupakan bakat alamiah atau pembawaan lahir yang dimiliki siswa sejak kecil. Menurut Sudjana (2010:173) mengemukakan “keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan”.


(22)

7

Kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dibentuk dalam waktu satu hari atau satu malam, akan tetapi hanya dapat ditumbuhkan sedikit demi sedikit. Suatu tuntutan atau tekad serta cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong seseorang untuk membiasakan dirinya melakukan sesuatu agar apa yang diinginkannya tercapai dengan baik. Seorang siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang baik apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik sehingga tercapai suasana belajar yang benar-benar mendukungnya untuk belajar. Apabila suasana belajar yang menyenangkan, siswa akan lebih mudah memahami apa yang dipelajari sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran juga semakin meningkat. Semakin tinggi penguasaan materi oleh siswa, semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Begitu pula untuk dapat memahami dan memiliki keterampilan dalam menggambar teknik tentunya tidak didapat hanya dengan sekali atau dua kali belajar saja. Diperlukan belajar dan latihan berulang-ulang untuk mendapatkan keterampilan menggambar teknik yang baik dan setiap tugas yang diberikan oleh guru adalah sebuah latihan yang mengasah kemampuan dalam menggambar teknik. Namun rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas merupakan sebuah realita yang tidak asing lagi. Hal tersebut terlihat dari siswa yang terkadang memiliki rasa keterpaksaan dan rasa malas untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru sehingga terkesan belum efektif dan efisien. Sikap malas dan rasa keterpaksaan pada siswa inilah yang mengakibatkan kurang berkembangnya sikap kemandirian pada diri siswa, yang akan berdampak pada sulitnya untuk meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini disebabkan karena


(23)

8

kurangnya inisiatif siswa untuk belajar diluar jam pelajaran di sekolah, siswa lebih cenderung menggunakan waktu luang mereka dengan kegiatan lain yang tidak menunjang untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan.

Disamping itu masih banyak siswa yang belum memanfaatkan perpus-takaan sebagai tempat belajar, mereka mengunjungi perpusperpus-takaan ketika ada tugas dari guru saja, dan ketika di rumah siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dan melakukan sesuatu aktivitas yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Siswa juga cenderung belajar giat diluar jam pelajaran ketika telah mendekati ujian saja.Hal tersebut juga berdampak bahwa siswa akan mencontek pada saat ujian. Alhadza (2004) mengemukakan beberapa alasan seorang pelajar mencontek diantaranya yakni : karena takut gagal, terlalu cemas, merasa sulit menghapal dan mengingat dalam waktu singkat, tidak percaya diri, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan siswa tidak siap dan tidak memiliki waktu belajar yang cukup serta rutinitas belajar yang belum efektif.

Berdasarkan pengamatan di SMK Negeri 1 Sipispis kebiasaan belajar siswa program keahlian TKR masih tergolong rendah seperti halnya masih banyak siswa tidak mempunyai jadwal belajar yang teratur dirumah ataupun disekolah, tidak memiliki buku catatan yang lengkap, jarang membaca dan mengulangi pelajaran dirumah, malas mencatat hal-hal penting yang didapat saat proses pembelajaran berlangsung, jarang bertanya untuk hal yang tidak dimengerti pada saat proses pembelajaran berlangsung, saat guru menjelaskan materi pelajaran siswa enggan memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru dan saat berlangsungnya diskusi di kelas siswa lebih sering bermain-main tidak serius


(24)

9

dalam menjalankan diskusi. Kebiasaan belajar siswa masih banyak yang kurang baik ini sebabkan oleh kurangnya pengawasan sehingga siswa banyak yang bermalas-malasan dalam belajar, sehingga proses belajar didalam kelas tidak berjalan efektif. Proses belajar membutuhkan kerja keras dan kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik untuk menghasilkan hasil belajar yang baik pula.

Kebiasaan belajar memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut apakah ada hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar untuk melihat tindakan terbaik apa yang dapat diambil oleh seorang pengajar atau guru. Berdasarkan paparan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMK Negeri 1 Sipspis tergolong masih sangat rendah.

2. Kebiasaan belajar siswa program keahlian TKR di SMK Negeri 1 Sipispis masih tergolong rendah

3. Siswa belum maksimal dalam menyelesaikan tugas menggambar teknik. 4. Kurangnya inisiatif siswa untuk belajar di luar jam pelajaran sekolah.


(25)

10

5. Siswa cenderung mencontek pada saat ujian dan cenderung belajar giat diluar jam pelajaran hanya mendekati ujian saja.

6. Siswa belum dapat mengenali dan memiliki kebiasaan belajar yang dapat menunjang hasil belajarnya dan belum dapat mengetahui bagaimana memanfaatkan kebiasaan belajarnya, sehingga siswa kurang menangkap dan kurang memahami pelajaran dengan baik yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran.

7. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016?

C. Batasan Masalah

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada identifikasi masalah, guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleks permasalahannya serta mengingat keterbatasan peneliti dari segi waktu, dana, dan kemampuan, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa baik di sekolah ataupun di rumah, secara individu ataupun kelompok yang di duga berhubungan dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah


(26)

11

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat:

1. Memberi informasi tentang hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016.

2. Bagi institusi sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Sipispis dapat memberikan informasi sebagai bahan referensi untuk guru TKR khususnya guru bidang studi mata pelajaran menggambar teknik guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas lulusannya. 3. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian-penelitian yang relevan


(27)

72

72 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan mengenai variabel kebiasaan belajar diperoleh skor tertinggi = 115 dan skor terendah = 69 dengan rata-rata (M) = 92,986 dan standard deviasi (SD) = 9,996. Kebiasaan belajar siswa kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (45,71% berada diatas rata-rata) dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Cukup (74,29%).

2. Dari hasil perhitungan mengenai variabel hasil belajar diperoleh skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 50 dengan rata-rata (M) = 75,63 dan standard deviasi (SD) = 8,27. Hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (44,29% berada disekitar rata-rata) dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Kompeten (58,57%). 3. Harga koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan korelasi product

moment diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,375 > 0,232 dan hasil pengujian

dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel = 22,175 > 2,00. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar menggambar teknik kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis T.A. 2015/2016.


(28)

73

73 B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar menggambar teknik hendaknya siswa mengoptimalkan kebiasaan belajarnya.

2. Bagi siswa diharapkan agar lebih giat belajar dan berlatih terutama pada mata pelajaran menggambar teknik agar tercapai hasil belajar yang memuaskan. 3. Untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa diharapkan peran orang tua

ataupun guru agar terus memberikan dorongan, motivasi dan perhatian kepada siswa agar tercipta perilaku tertib dalam belajar sehingga terbentuk rutinitas belajar yang baik yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang berguna dimasa depan.


(29)

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Covey, S.R. (1977). 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. Alih Bahasa: Buijanto. Jakarta: Binapura Angkasa

Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta : Sinar Grafika Offset Djaali, H. (2009). Psikologi Penidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Fahroni, D (2013). Belajar Efektif Dan Efesien. http://dedyfahroni.blogspot.ca/ 2013/01/belajar-efektif-dan-efesien_29.html (Diakses pada tanggal 6 April 2016)

Gagne,R.M. (1977). The Coditions of Learning and Theory of Instruction (4th ed). Orlando: Holt, Rinehart, and Winston

Hamalik, Oemar. (2003). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar

Berdasarkan CBSA. Bandung :Sinar Baru Algensindo

. (2005). Proses belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara. Irawati, Intan. (2008). Budaya Mencontek dikalangan Pelajar.

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080629221807 (Diakses Tanggal 23 Desember 2015)

Keysar, P. (2010). Merancang butir soal dan instrument untuk penelitian. Gorontalo:Nurul jannah

Klein, J.O., (2009). Acute Otitis Media In Children: Epidermiology, Pathogenesis,

Clinical Manifestations, and Complication. Up to Date

Purwanto. (2006). Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan


(30)

75

Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

. (2004). Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Syaodih, S. Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. (2001). Pengantar Statistik Penididikan. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif,Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(1)

5. Siswa cenderung mencontek pada saat ujian dan cenderung belajar giat diluar jam pelajaran hanya mendekati ujian saja.

6. Siswa belum dapat mengenali dan memiliki kebiasaan belajar yang dapat menunjang hasil belajarnya dan belum dapat mengetahui bagaimana memanfaatkan kebiasaan belajarnya, sehingga siswa kurang menangkap dan kurang memahami pelajaran dengan baik yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran.

7. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016?

C. Batasan Masalah

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada identifikasi masalah, guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleks permasalahannya serta mengingat keterbatasan peneliti dari segi waktu, dana, dan kemampuan, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa baik di sekolah ataupun di rumah, secara individu ataupun kelompok yang di duga berhubungan dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah


(2)

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat:

1. Memberi informasi tentang hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016.

2. Bagi institusi sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Sipispis dapat memberikan informasi sebagai bahan referensi untuk guru TKR khususnya guru bidang studi mata pelajaran menggambar teknik guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas lulusannya. 3. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian-penelitian yang relevan


(3)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan mengenai variabel kebiasaan belajar diperoleh skor tertinggi = 115 dan skor terendah = 69 dengan rata-rata (M) = 92,986 dan standard deviasi (SD) = 9,996. Kebiasaan belajar siswa kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (45,71% berada diatas rata-rata) dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Cukup (74,29%).

2. Dari hasil perhitungan mengenai variabel hasil belajar diperoleh skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 50 dengan rata-rata (M) = 75,63 dan standard deviasi (SD) = 8,27. Hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (44,29% berada disekitar rata-rata) dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Kompeten (58,57%). 3. Harga koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan korelasi product

moment diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,375 > 0,232 dan hasil pengujian dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel = 22,175 > 2,00. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar menggambar teknik kelas X TKR di SMK N 1 Sipispis T.A. 2015/2016.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar menggambar teknik hendaknya siswa mengoptimalkan kebiasaan belajarnya.

2. Bagi siswa diharapkan agar lebih giat belajar dan berlatih terutama pada mata pelajaran menggambar teknik agar tercapai hasil belajar yang memuaskan. 3. Untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa diharapkan peran orang tua

ataupun guru agar terus memberikan dorongan, motivasi dan perhatian kepada siswa agar tercipta perilaku tertib dalam belajar sehingga terbentuk rutinitas belajar yang baik yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang berguna dimasa depan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Covey, S.R. (1977). 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. Alih Bahasa: Buijanto. Jakarta: Binapura Angkasa

Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta : Sinar Grafika Offset Djaali, H. (2009). Psikologi Penidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Fahroni, D (2013). Belajar Efektif Dan Efesien. http://dedyfahroni.blogspot.ca/ 2013/01/belajar-efektif-dan-efesien_29.html (Diakses pada tanggal 6 April 2016)

Gagne,R.M. (1977). The Coditions of Learning and Theory of Instruction (4th ed). Orlando: Holt, Rinehart, and Winston

Hamalik, Oemar. (2003). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung :Sinar Baru Algensindo

. (2005). Proses belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara. Irawati, Intan. (2008). Budaya Mencontek dikalangan Pelajar.

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080629221807 (Diakses Tanggal 23 Desember 2015)

Keysar, P. (2010). Merancang butir soal dan instrument untuk penelitian. Gorontalo:Nurul jannah

Klein, J.O., (2009). Acute Otitis Media In Children: Epidermiology, Pathogenesis, Clinical Manifestations, and Complication. Up to Date

Purwanto. (2006). Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar


(6)

Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

. (2004). Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Syaodih, S. Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. (2001). Pengantar Statistik Penididikan. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.