MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 030421NSALAK T.A 2015/2016.

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA PELAJARAN SAINS KELAS IV

SD NEGERI 030421NSALAK

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :

WARISANITA BR. GINTING

NIM : 114522314003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIATAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

i ABSTRAK

WARISANITA BR GINTING, NIM : 114522314003, “ MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIFE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 030412 SALAK T.P. 2015/2016“

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran sains di Kelas IV SD Negeri 030412 Salak. Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Sains Meteri Energi alternatif dengan menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw SD Negeri 030412 Salak T.P. 2015/2016.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan metode Kooperatif Tipe Jigsaw dalam pembelajaran Sains. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan empat tahapan yaitu : Tahap Perencanaan Tindakan, Tahap Pelaksanaan Tindakan, Tahap Observasi dan Tahap Fefleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 030412 Salak T.P. 2015/2016, dengan jumlah siswa yang menjadi responden 26 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Sains dengan menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw di kelas IV SD N 030412 Salak T.P. 2015/2016. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah test dan observasi, yaitu test awal, post tes I dan post test II. Kemudian dilakukan wawancara dan observasi pada setiap pertemuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pemberian tindakan dengan penggunaan metode Kooperatif Tipe Jigsaw mulai dari tes awal siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan ketuntasan belajar. Pada penerapan metode kooperatif tipe zigsaw siklus I diperoleh nilai rata-rata dari 26 responden adalah 19,5 atau keseluruhan siswa dikategorikan sedang dengan jumlah rata-rata pencapaian indikator motivasi belajar siswa 54%. Setelah penerapan metode kooperatif tipe zigsaw siklus II, motivasi belajar siswa pada pokok bahasan energi alternatif sudah meningkat, dimana nilai rata-rata yang didapatkan adalah 26,21 atau seluruh siswa dikategorikan pada motivasi tinggi dengan jumlah rata-rata pencapaian indikator motivasi belajar siswa 82%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam mengajarkan pelajaran sains pada materi energi alternatif di kelas IV SD N 030412 salak disarankan pada guru-guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(9)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Sains Kelas IV SD Negeri 030412 Salak T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, Universitas Negeri Medan

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya dan tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd dan Bapak Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Bupati Kabupaten Pakpak Bharat Propinsi Sumatera Utara 5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara

6. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat.

7. Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd. MSi, selaku pembimbing penulis selama penyusunan skripsi ini yang telah banyak memberikan saran dan kritikan demi kesempurnaan skripsi ini.


(10)

iii

9. Seluruh Civitas Akademika Universitas Negeri Medan yang telah memberikan masukan dan berbagi pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan

10.Ibu Dermi Banurea selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 030412 Salak dan seluruh guru yang telah membimbing PPL dan mengijinkan penulis melakukan penelitian disekolahini.

11.Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang telah membimbing dan memberikan dukungan, doa, dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Suamiku tercinta Heldoanta Purba dan anak-anakku tersayang Rasya, Dilla dan Fa’i Purba yang telah memberikan dukungan, doa, materil, dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Sahabatku Seangkatan yang selalu bekerjasama dalam senang dan susah dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Salak, Mei 2016 Penulis

Warisanita Br. Ginting NIM. 114522314003


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTRA GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

1.7 Defenisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Motivasi ... 9

2.1.2 Hakikat Belajar ... 10

2.1.3 Hakikat Pembelajaran Sains di SD ... 11


(12)

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kooperatif Tipe

Jigsaw ... 15

2.1.6 Materi Pelajaran ... 17

2.1.7 Strategi Membelajarkan Materi dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw ... 18

2.2 Kerangka Berpikir ... 19

2.3. Hipotesis Tindakan ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 21

3.3.1. Subjek Penelitian ... 21

3.3.2. Objek Penelitian ... 21

3.4 Desain Penelitian ... 21

3.5 Prosedur Penelitian ... 23

3.5.1 Siklus I ... 23

3.5.2 Siklus II ... 25

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.6.1. Lembar Pengamatan (Observasi) ... 28

3.6.2. Angket ... 28

3.7 Analisis Data ... 28


(13)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 31

4.2 Deskripsi keadaan awal siswa ... 31

4.2.1 Siklus I ... 31

4.2.2 Siklus II ... 39

4.3 Pembahasan ... 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 2. Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Nama-nama Siswa Yang Menjadi Responden Kelas IV SD Negeri No. 030412 Salak.

Lampiran 4. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Lampiran 5. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Lampiran 6. Lembar Observasi Guru/Peneliti Siklus I

Lampiran 7. Lembar Observasi Guru/Peneliti Siklus II Lampiran 8. Test Angket Motivasi Belajar

Lampiran 9. Lembar Hasil Test Angket Siswa Siklus I Lampiran 10. Lembar Hasil Test Angket Siswa Siklus II Lampiran 11. Photo Dokumentasi Penelitian


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ... 30 Tabel 4.1. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ... 35 Tabel 4.2. Hasil Analisis Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus I ... 37 Tabel 4.3. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 38 Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ... 42 Tabel 4.5. Hasil Analisis Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw

Siklus II ... 44 Tabel 4.6. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 45 Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I dan II . 46


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw Arends, 1997

(dalam Tim Dosen Pendidikan IPA Kelas Rendah

Unimed 2010:77) ... 14 Gambar 2.2. Desain PTK Model Kemmish dan Taggarth

(Modul Kompilasi PTK Unimed, 2012:45) ... 22 Gambar 4.1. Diagram Pencapaian Indikator Motivasi Belajar Siklus I ... 36 Gambar 4.2. Diagram Pencapaian Indikator Motivasi Belajar Siklus II 43


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peranan pendidikan sangat penting dalam seluruh kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari lembaga formal maupun non formal.Untuk itu pemerintah Indonesia mengatur pendidikan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Tetapi pada dasarnya sampai saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah khususnya di tingkat SD.

Perihal tentang permasalahan kualitas pendidikan erat hubungannya dengan peranan guru. Guru sebagai salah satu komponen pendidikan disamping siswa, sarana dan prasarana, dituntut memiliki wawasan yang luas dan mampu menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga proses pembelajaran menarik dengan kata lain tidak membosankan. Tentunya jika proses belajar mengajar menyenangkanindikator-indikator dalam pembelajaranpun dapat dikuasai dengan baik.


(18)

2

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar mengajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas menjadi lebih hidup. Dalam KTSP ditegaskan pengertian sains (IPA) sebagai cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan bukan hanya mengenal kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep prinsip saja melainkan berupa penemuan. Tetapi apa yang diinginkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran Sains berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh rahasia yang tidak habis-habisnya. Khusus untuk sains di SD, hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa.

Faktor utama penyebab rendahnya hasil belajar sains adalah guru dan siswa. Dimana siswa kurang antusias dalam menerima pelajaran sains, sedangkan guru tidak dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa kurang aktif dalam pelajaran sains. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran sains masih banyak digunakan oleh guru, hal ini cenderung membuat siswa pasif karena dalam mempelajari ilmu sebagian besar diperoleh dari guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri.

Pembelajaran sains menurut. Cahyo N (2013) bertujuan untuk membekali peserta didik seperangkat pengetahuan (Pemahaman konsep), kemampuan, dan ketrampilan menggunakan sains, kemampuan intelektual (Ketrampilan berpikir), kematangan emosional, dan kematangan sosial agar dapat memahami lingkungan


(19)

3

sekitar dan sebagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggih. Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dialam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan.

Guru merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar karena gurulah yang mengelola proses pembelajaran. Untuk menjadi guru yang kreatif, professional, dan menyenangkan, guru dituntut memiliki kemampuan mengembangkan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar merupakan alat untuk mencapai tujuan belajar atau dengan kata lain metode yang tepat yang dipakai dalam proses belajar mengajar sangatlah penting dalam menyampaikan pelajaran khususnya pada pelajaran Sains.

Metode pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru adalah metode ceramah dan tanya jawab saja, sedangkan banyak metode belajar mengajar yang lazim dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi siswa di sekolah seperti metode kooperatif tipe jigsaw, metode penggunaan media gambar,metodekerja kelompok, metode inquiri, metode eksperimen, serta metode lainnya.


(20)

4

Sains adalah ilmu yang sangat komplek yang juga berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari yang mana harus diuji kebenarannya. Merupakan suatu kekeliruan bagi seorang guru mengajarkan sains dengan cara mentransfer apa-apa saja yang ada di dalam buku teks atau dengan kata lain metode ceramah saja. Buku teks memang penting dalam pembelajaran tetapi tidak kalah penting juga yaitu proses, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti di SDN No. 030412 Salak, kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat dengan jumlah siswa 26 siswa (17 laki-laki dan 9 perempuan). Seperti biasa proses belajar mengajar pada umumnya diadakan mulai pagi hingga siang hari, terlihat siswa merasa bosan, hal ini diperlihatkan dengan adanya siswa yang keluar untuk ke kamar mandi, ada yang ribut cerita dengan temannya, ada yang nampak malas atau tidak bergairah, bahkan ada yang main-main dengan teman semejanya di saat proses belajar mengajar berlangsung.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SDN No. 030412 Salak, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, peneliti melihat bahwa motivasi belajar siswa sangat rendah khususnya pelajaran Sains pokok bahasan penggunaan energi alternatif. Peneliti menyimpulkan, bahwa rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran Sains. Hal ini menyebabkan siswa bosan, malas bertanya dengan kata lain siswa tidak aktif dalam proses pembelajajaran Sains. Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh pengelolaan kelas yang tidak baik, hal ini diperlihatkan dengan adanya banyak sampah dilantai dan di laci meja siswa,juga terlihat meja/kursi tidak tersusun dengan baikpada saat proses belajar mengajar


(21)

5

berlangsung. Faktorlain penyebab rendahnya motivasi belajar siswa adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam proses belajar mengajar oleh guru.

Menghadapi permasalahan yang seperti ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi seorang guru.Dalam hal ini dituntut kreativitas guru untuk belajar dari pengalamannya mengajar selama ini. Guru harus dapat menemukan solusi untuk membantu menyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Guru juga dituntut harus menguasai metode-metode dalam mengajar dan menguasai materi-materi yang akan diajarkan.Selain itu guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw pada Pelajaran Sains Kelas IV SD Negeri 030412 Salak TP. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat didefenisikan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran sains. 2. Kurangnya keaktifan siswa dalam pelajaran Sains. 3. Pemilihan metode pelajaran yang kurang tepat.

4. Pengelolaan kelas yang tidak baik sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.


(22)

6

Mengingat permasalahan di atas terlalu luas serta keterbatasan kemampuan waktu serta biaya maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu: “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Kooperatif

Tipe Jigsawpada Pelajaran SainsKelas IV SD Negeri030412 Salak

TP. 2015/2016”.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada pelajaran Sains dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas IV SDNegeri No. 030412 Salak, TP. 2015/2016”.

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Sains materi energi alternatif dengan menggunakan metodekooperatif tipe jigsawdi SDNegeri 030412 Salak, TP. 2015/2016.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman siswa pada materi energi alternatif.


(23)

7

2. Bagi guru, meningkatkan kemampuan dalam merancang teknik pembelajaran serta menambah wawasan tentang penerapan metode kooperatif tipe jigsaw.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan informasi bahwa dengan menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Sains motivasi belajar siswa akan meningkat.

4. Dapat menjadi masukan kepada semua pihak yang membutuhkan, khususnya yang terlibat di dunia pendidikan.

1.7.Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang berhubungan yaitu: 1. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah rangsangan dan dorongan yang dimiliki seseorang yang mau berbuat secara optimal dalam melaksanakan suatu pembelajaran yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

2. Metode kooperatif tipe jigsaw

Metode kooperatif tipe jigsaw adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yaitu mengelompokkan siswa yang terdiri

dari 4 – 6 orang siswa. Dalam pembelajaran metode tipe jigsaw terdapat kelompok ahli dan kelompok asal.Kelompok asal yaitu kelompok induk yang beranggotakan siswa dengan kemampuan yang


(24)

8

berbeda dan merupakan gabungan dari beberapa ahli.Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari kelompok asal berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu serta menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok di kelompok asalnya. 3. Pembelajaran sains

Pembelajaran sains adalah pembelajaran yang mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang diamati indra maupun yang tidak diamati indra. Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan,fakta-fakta, proses penemuan dan memiliki sikap- sikap alamiah.


(25)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang disajikan dalam Bab IV dapat diambil kesimpulan:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sains pada pokok bahasan energi alternatif.

2. Dengan menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw, kegiatan belajar siswa kelas IV SD Negeri 030412 Salak menjadi meningkat, sebab siswa dituntut bukan hanya bertanggungjawab juga bisa mentransfer ilmu yang didapat kepada teman-teman dikelompok asal.

3. Dengan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat menambah daya kreatifitas belajarnya karena semua siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif dalam proses belajar.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam memahami materi energi alternatif, terutama dalam mengajarkan di kelas.


(26)

49

2. Bagi guru hendaknya tidak hanya menguasai materi pelajaran saja tetapi juga dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan masing- masing topik pelajaran khususnya sains.

3. Penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw ini dapat dijadikan masukan bagi guru SD Negeri 030412Salak Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat untuk mengajarkan mata pelajaran sains khususnya sub pokok bahasan energi alternatif.

4. Pada peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan lebih dari dua siklus agar tercapai hasil yang lebih maksimal.


(27)

50

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. 2015. “ Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli”. Diambil dari edu.

Dzihni. com, pada tanggal 16 Mei 2015.

Cahyo N. 2013, Panduan Aplikasi Teori Belajar Mengajar, Yogyakarta

Donald. 2015. “Pengertian motivasi Menurut Para Ahli”. Diambil dari edu. Dzihni. Com, pada tanggal 16 Mei 2015.

Edwin. “ Pengertian motivasi Menurut Para ahli”. Diambil dari

www.seputarpengetahuan. com, pada 7 Agustus 2015. Kuraesin .2004.Sains untuk SD kelas V. Bandung.

Malayu. 2015. “Pengertian motivasi Menurut Para Ahli”.Diambil dari edu. Dzihni.com”pada tanggal 14 Agustus 2015.

Skripsi Bunga Tua Simarmata .2013. “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooferatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 033931 Salak Pakpak Bharat T.A. 2012/2013.

--- Lamria Banurea 2013. “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 033931 Salak Pakpak Bharat.

Sagala, Syaiful. 2009. “Konsep dan Makna Pembelajaran”.Bandung: Alfabeta. Purwanto. 2011. “ Evaluasi Hasil Belajar”.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Victor. 2015.” Penertian Motivasisi Menurut Para Ahli” Diambil dari edu. Dzihni. Com, pada tanggal 14 Agustus 2015.


(1)

6

Mengingat permasalahan di atas terlalu luas serta keterbatasan kemampuan waktu serta biaya maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu: “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Kooperatif

Tipe Jigsawpada Pelajaran SainsKelas IV SD Negeri030412 Salak TP. 2015/2016”.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada pelajaran Sains dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas IV SDNegeri No. 030412 Salak, TP. 2015/2016”.

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Sains materi energi alternatif dengan menggunakan metodekooperatif tipe jigsawdi SDNegeri 030412 Salak, TP. 2015/2016.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman siswa pada materi energi alternatif.


(2)

2. Bagi guru, meningkatkan kemampuan dalam merancang teknik pembelajaran serta menambah wawasan tentang penerapan metode kooperatif tipe jigsaw.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan informasi bahwa dengan menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran Sains motivasi belajar siswa akan meningkat.

4. Dapat menjadi masukan kepada semua pihak yang membutuhkan, khususnya yang terlibat di dunia pendidikan.

1.7.Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang berhubungan yaitu: 1. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah rangsangan dan dorongan yang dimiliki seseorang yang mau berbuat secara optimal dalam melaksanakan suatu pembelajaran yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

2. Metode kooperatif tipe jigsaw

Metode kooperatif tipe jigsaw adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yaitu mengelompokkan siswa yang terdiri

dari 4 – 6 orang siswa. Dalam pembelajaran metode tipe jigsaw terdapat kelompok ahli dan kelompok asal.Kelompok asal yaitu kelompok induk yang beranggotakan siswa dengan kemampuan yang


(3)

8

berbeda dan merupakan gabungan dari beberapa ahli.Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari kelompok asal berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu serta menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok di kelompok asalnya. 3. Pembelajaran sains

Pembelajaran sains adalah pembelajaran yang mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang diamati indra maupun yang tidak diamati indra. Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan,fakta-fakta, proses penemuan dan memiliki sikap- sikap alamiah.


(4)

48 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang disajikan dalam Bab IV dapat diambil kesimpulan:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sains pada pokok bahasan energi alternatif.

2. Dengan menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw, kegiatan belajar siswa kelas IV SD Negeri 030412 Salak menjadi meningkat, sebab siswa dituntut bukan hanya bertanggungjawab juga bisa mentransfer ilmu yang didapat kepada teman-teman dikelompok asal.

3. Dengan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat menambah daya kreatifitas belajarnya karena semua siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif dalam proses belajar.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam memahami materi energi alternatif, terutama dalam mengajarkan di kelas.


(5)

49

2. Bagi guru hendaknya tidak hanya menguasai materi pelajaran saja tetapi juga dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan masing- masing topik pelajaran khususnya sains.

3. Penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw ini dapat dijadikan masukan bagi guru SD Negeri 030412Salak Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat untuk mengajarkan mata pelajaran sains khususnya sub pokok bahasan energi alternatif.

4. Pada peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan lebih dari dua siklus agar tercapai hasil yang lebih maksimal.


(6)

Azwar. 2015. “ Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli”. Diambil dari edu. Dzihni. com, pada tanggal 16 Mei 2015.

Cahyo N. 2013, Panduan Aplikasi Teori Belajar Mengajar, Yogyakarta

Donald. 2015. “Pengertian motivasi Menurut Para Ahli”. Diambil dari edu. Dzihni. Com, pada tanggal 16 Mei 2015.

Edwin. “ Pengertian motivasi Menurut Para ahli”. Diambil dari

www.seputarpengetahuan. com, pada 7 Agustus 2015. Kuraesin .2004.Sains untuk SD kelas V. Bandung.

Malayu. 2015. “Pengertian motivasi Menurut Para Ahli”.Diambil dari edu. Dzihni.com”pada tanggal 14 Agustus 2015.

Skripsi Bunga Tua Simarmata .2013. “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooferatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 033931 Salak Pakpak Bharat T.A. 2012/2013.

--- Lamria Banurea 2013. “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 033931 Salak Pakpak Bharat.

Sagala, Syaiful. 2009. “Konsep dan Makna Pembelajaran”.Bandung: Alfabeta. Purwanto. 2011. “ Evaluasi Hasil Belajar”.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Victor. 2015.” Penertian Motivasisi Menurut Para Ahli” Diambil dari edu. Dzihni. Com, pada tanggal 14 Agustus 2015.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KEBON JERUK KECAMATAN TANJUNGKARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 39

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PRINGSEWU BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 67

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 51

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN PADANG MANIS PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU BARAT KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 47