Pinjaman Daerah Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

masalah pengungsi, bencana alam, pemekaran daerah serta kondisi darurat tertentu.

2.9. Pinjaman Daerah

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan bahwa pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat bernilai uang sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi dalam perdagangan Pasal 1. Dana pinjaman merupakan pelengkap dari sumber-sumber penerimaan daerah yang ada dan ditujukan untuk membiayai pengadaan prasarana daerah atau harta tetap lainnya yang berkaitan dengan kegiatan yang bersifat meningkatkan penerimaan yang dapat digunakan untuk mengembalikan pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat. Selain itu, daerah dimungkinkan melakukan pinjaman untuk mengatasi masalah jangka pendek yang berkaitan dengan kas daerah. Pemerintah Pusat menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan perkembangan perekonomian nasional Pasal 49 ayat 1. Adapun sumber-sumber pinjaman daerah yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pinjaman daerah dari dalam negeri bersumber dari: a. Pemerintah Pusat. Ketentuan-ketentuan mengenai pinjaman yang bersumber dari Pemerintah Pusat seperti jenis, jangka waktu pinjaman, masa tenggang, tingkat bunga, cara penghitungan dan pembayaran bunga, pengadministrasian dan penyalurunan dan pinjaman, ditetapkan oleh Menteri Keuangan. b. Pemerintah daerah lain; c. Lembaga Keuangan Bank. Pelaksanaan pinjaman daerah yang bersumber dari lembaga keuangan bank mengikuti ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. d. Lembaga Keuangan Bukan Bank. Pelaksanaan pinjaman daerah yang bersumber dari lembaga keuangan bukan bank mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Masyarakat. Pinjaman daerah dari masyarakat melalui penerbitan obligasi daerah. Pelaksanaan dan pembayaran kembali obligasi daerah mengikuti peraturan yang berlaku. 2. Pinjaman daerah dari luar negeri dapat berubah pinjaman bilateral atau pinjaman multirateral. 2.10. Lain-lain Penerimaan Daerah yang Sah Lain-lain penerimaan yang sah mencakup hibah atau penerimaan dari Daerah Provinsi atau Daerah KabupatenKota lainnya dan penerimaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.11. Pengeluaran Pemerintah