BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesis penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul, penelitian ini mengkaji kemampuan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Deli Serdang selama kurun
waktu 1990-2009 20 tahun.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berbentuk angka kuantitatif tahunan dari tahun 1990 hingga tahun 2009. Data diperoleh dari Badan
Pusat Statistik BPS Kabupaten Deli Serdang dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.3. Pengolahan Data
Pengolaan data yang digunakan adalah program SPSS
Universitas Sumatera Utara
1
∂ ∂
LX LY
3.4. Model dan Metode Analisis Data
Model yang digunakan untuk menganalisa kemampuan keuangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Deli Serdang adalah dengan
menggunakan ekonometrika. Sedangkan metode analisisnya mengunakan metode OLS Ordinary Least Square.
Adapun model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
Kemudian model persamaan diatas dapat diubah menjadi regresi linier berganda dalam bentuk logaritma natural, sebagai berikut:
+ μ
L Y = α + β
1
LX
1
+ β
2
LX
2
Dimana :
+ μ
Y = Pertumbuhan ekonomi yang di proxy dengan PDRB Produk Domestik
Regional Bruto harga konstan Kabupaten Deli Serdang Juta Rupiah X
1
X = Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Deli Serdang Juta Rupiah
2
L = Logaritma
= Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Juta Rupiah
α = Konstanta
β
1
, β
2
μ = Term of Error
= Koefisien Regresi
sehingga bentuk matematis hipotesis tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Artinya jika terjadi kenaikan pada Pendapatan Asli Daerah X
1
maka pertumbuhan ekonomiPDRB Y akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
2
∂ ∂
LX LY
1 1
2 2
k n
R k
R F
statistik
− −
− =
Artinya jika terjadi kenaikan pada Pengeluaran pemerintah X
2
maka pertumbuhan ekonomiPDRB Y akan mengalami kenaikan, ceteris
paribus.
3.4.1. Uji Kesesuaian
1. Koefisien Determinasi R Square
Koefisien Determinasi yang dinotasikan R
2
, merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang diestimasi. Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya. Bila R
2
2. Uji F-Statistik
= 0 artinya, variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya.
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai F-statistik dapat diperoleh dengan
rumus:
Dimana: R
2
k = Jumlah Variabel Bebas
= Koefisien Determinasi
n = Jumlah Sampel
Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut: H
: β
1
= β
2
= β
3
H = 0
a
: β
1
= β
2
= β
3
≠ 0
Universitas Sumatera Utara
Sbi b
bi t
statistik
− =
Ho Diterima Ha Diterima
Gambar 3.1 Uji F-Statistik
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Dengan kriteria sebagai berikut:
H
o
diterima jika F
statistik
F Artinya variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
tabel
H
a
diterima jika F
statistik
F Artinya variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
tabel
3. Uji t-Statistik
Uji t merupakan suatu pengujian untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dengan
menganggap variabel bebas lainnya konstan. Nilai t
statistik
dapat diperoleh dengan rumus:
Dimana: bi = Koefisien variabel bebas ke-i
b = Nilai hipotesis nol
Universitas Sumatera Utara
Ha Diterima Ho Diterima
Ho Diterima Ha Diterima
Gambar 3.2 Uji t-Statistik
Sbi = Simpangan baku dari variabel bebas ke-i Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
H : β
i
H = 0
a
: β
i
Dengan kriteria sebagai berikut: ≠ 0
H
o
diterima jika t
statistik
t Artinya variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
tabel
H
a
diterima jika t
statistik
t Artinya variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
tabel
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah uji untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linier diantara variabel bebas. Untuk menditeksi ada tidaknya
multikolieritas dapat dilihat dari R
2
Kemungkinan adanya multikolenieritas jika R dan F-statistik, t-statistik serta standart error.
2
dan F-statistik tinggi sedangkan t- statistik banyak yang tidak signifikan uji tanda perubahan tidak sesuai dengan
yang diharapkan.
2. Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan hubungan variabel-variabel dari serangkaian yang tersusun dalam rangkaian waktu. Autokorelasi juga menunjukkan hubungan nilai-
nilai yang berurutan dari varibel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi jika kesalahan pengganggu suatu priode korelasi dengan kesalahan pengganggu
priode sebelumnya. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan Uji d Durbin Watson uji-DW. Dalam pengujian autokorelasi ini,
maka terlebih dahulu harus ditentukan besarnya nilai kritis dari d
u
dan d
l
Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut: berdasarkan jumlah pengamatan dari variabel bebasnya.
H H
: p = 0, tidak ada gejala autokorelasi
a
: p ≠ 0, ada gejala autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Daerah Autokorelasi
Positif Daerah
Ketidak- pastian
Daerah Tidak Ada Autokorelasi
+ dan - Daerah
Ketidak- pastian
Daerah Autokorelasi
Negatif
d
l
d
u
4-d
u
4-d
l
4 D
Gambar 3.3 Uji Durbin Watson Statistik
Dengan kriteria sebagai berikut: H
diterima jika d
u
Artinya data pengamatan tidak terdapat autokorelasi. d 4 - 1
H ditolak jika d d
l
atau d 4 – d
l
Artinya data pengamatan memiliki gejala autokorelasi. Tidak ada kesimpulan jika d
l
≤ d ≤ d
u
atau 4 – d
u
≤ d ≤ 4- d
l
Artinya Uji DW tidak dapat memberikan kesimpulan yang pasti terhadap ada atau tidaknya gejala autokorelasi pada data pengamatan.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi Oprasional
1. Pada tanggal 14 November 1945, Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan
menjadi daerah otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten “Deli Serdang” sesuai dengan Undang-Undang nomor 22 tahun 1948, yaitu
Undang-Undang Pokok Pemerintahan daerah dengan Undang – Undang Nomor 7 Drt tahun 1956, untuk merealisasikannya dibentuklah DPRD dan
DPD. 2.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Deli Serdang merupakan peningkatan kegiatan ekonomi yang dihitung berdasarkan perubahan Produk Domestik
Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan di daerah Kabupaten Deli Serdang.
3. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Deli Serdang yang selanjutnya
disingkat PAD merupakan pendapatan yang diperoleh daerah Kabupaten Deli Serdang yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku di daerah tersebut. 4.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Deli Serdang merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
kegiatan ekonomi di daerah Kabupaten Deli Serdang pada periode tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi di daerah Kabupaten Deli Serdang. 5.
Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang merupakan uang yang keluar dari kas daerah pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Deli Serdang 4.1.1. Kondisi Geografis