Struktur Organisasi PTPN III

serta melakukan kegiatan-kegiatan penunjang yang berhubungan dengan perusahaan budidaya tanaman tersebut. 2 Melaksanakan panen hasil produksi, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain, menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. 3 Menyelenggarakan kegiatan pemasaran berbagai hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya. 4 Pemanfaatan peluang pasar domestik dan internasional melalui pengembangan jaringan pemasaran global bekerja sama dengan mitra sekaligus. 5 Melakukan pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, dan industri hilir. 6 Pengembangan sistem informasi manajemen terpadu dengan komputerisasi unuk mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat guna.

3. Struktur Organisasi PTPN III

Di dalam suatu perusahaan, manajemen mempunyai hubungan yang erat dalam organisas,i oleh karena itu, diperlukan struktur organisasi yang merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pada hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun orang-orang yang mewujudkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan dalam perusahaan dapat diketahui dengan jelas. Disamping itu setiap karyawan dapat mengetahui tugasnya masing-masing. Kesatuan perintah sangat penting dalam oganisasi untuk menjaga tidak terjadinya kesimpang-siuran dalam pelaksanaan tugas atau kesalahan atasan dan bawahan. Struktur perusahaan diatur dalam Surat Keputusan Direksi SKPTS No.3.12SKPTS132008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia No. KEP-183.MBU2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Persero Perkebunan Nusantara IIItanggal 24 September 2008, susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Achmad Mangga Barani Komisaris : Deddy Suardy : S. Marbun : S. Herry Sucipto : Herman Hidayat : Heri Sebayang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP. 132MBU2006 tanggal 27 Desember 2006 dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-145MBU2007 tanggal 13 Juli 2007, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Ir. H. Amri Siregar Direktur Produksi :Ir Amal Bakti Pulungan Direktur Keuangan : Drs Johanes Sitepu, Ak Direktur Perencanaan dan : DR. Ir.H. Chairul Muluk Pengkajian Direktur Sumber Daya : H.M. Rachmat Prawirakesumah, SE, MM Manusia Bentuk struktur organisasi yang diterapkan PT Perkebunan Nusantara III Persero adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dimana kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkatan mulai dari pimpinan tertinggi sampai pimpinan yang terendah. Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 1. a. Direktur Utama Berfungsi dalam mengambil keputusan dan penanggung jawab atas jalannya operasional perusahaan secara teratur,terarah, dan terpadu. Tugas dan wewenang Direktur Utama: 1 Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan, sesuai yang diatur dalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang digariskan oleh RUPS, Menteri Pertanian selaku kuasa pemegang saham dan dewan komisaris. 2 Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebikjasanaan perusahaan di bidang produksi teknik, tenaga manusia, keuangan, dan pemasaran. 3 Bersama-sama direksi lainnya mewakili perusahaan di dalam dan di luar perusahaan. 4 Bertanggung jawab kepada RUPS melalui Dewan Komisaris. b. Direktur Produksi Tugas dan wewenang Direktur Produksi: 1 Melaksanakan peraturan-peraturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan saran pendukungnya yang mencakup tanaman kultur teknis, produksi, teknologi, dan sebagainya. 2 Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada kebijakan direksi. 3 Melaksanakan rencana-rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit yang telah ada. c. Direktur Keuangan Fungsi utama Direktur Keuangan yaitu mengelola dan memberdayakan sumber daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapainya cash flow, dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efisien. Tugas Direktur Keuangan: 1 Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. 2 Melaksanakan Assets Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan aset petensial. 3 Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi harga pokok FOB melalui pemanfaatan Activity Based Costing ABC. 4 Memelihara cash reserve requirement minimum 2 dua bulan untuk kebutuhan dana operasional. 5 Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAPRKO. 6 Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan 7 Membuat laporan manajemen interim dan laporan keuangan kosolidasi. 8 Menjamin hubungan yang harmonis dengan stakeholders. 9 Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3. 10 Menetapkan sistem sarana dan prasana informasi melalui teknologi informasi TI yang terintegrasi dan berbasis database serta mendayagunakan secara maksimal. d. Direktur Pemasaran Fungsi utama Direktur Pemasaran adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran dan pengadaan secara optimal sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok. Tugas Direktur Pemasaran: 1 Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa. 2 Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis pemasok dan pelanggan serta mitra aliansi. 3 Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap. 4 Menetapkan pedoman harga barang atau jasa 5 Menetapkan kebijakan dalam mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing market intelligence. 6 Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur Produksi. e. Direktur SDM dan Umum Fungsi utamanya adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lainnya sehingga tercapai kinerja bidang SDMUmum yang optimal. 1 Menetapkan kebutuhan SDM kompetensi, kualitas, dan waktu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2 Menetapkan sistem kerja atau work system bidang SDM untuk mewujudkan operational excellence. 3 Melaksanakan mapping personil secara periodik. 4 Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan. 5 Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. 6 Menetapkan sistem rekrutmen karyawan. 7 Menetapkan sistem jenjang karir karyawan. 8 Menetapkan program peningkatan kesejahteraan quantity of life. 9 Menetapkan sistem survei karyawan.

4. Unsur-unsur Biaya Produksi