Surat nomor 50, Qaf, terdiri dari 45 ayat. Jumlah nomor surat dan ayatnya pun seimbang, 50+45 = 95, atau (19 x 5).

3. Surat nomor 50, Qaf, terdiri dari 45 ayat. Jumlah nomor surat dan ayatnya pun seimbang, 50+45 = 95, atau (19 x 5).

Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan jumlah ayat-ayat bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat 30 nomor surat yang merupakan bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallah diketahui memegang peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya merupakan bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.

TABEL 5.3

No surat Jumlah ayat No

Nama surat

berupa bilanqan bilanqan

prima

prima

1 AI -Fatihah (Pembuka)

2 Yunus (Yunus)

3 Ar -Ra' d (Petir)

4 Asy -Syu'ara' (Para Penyair)

5 AI -Ahzab (Golongan yang Bersekutu)

7 Asy -Syura (Musyawarah)

8 Az -Zukhruf (Perhiasan)

9 Ad -Dukhan (Asap)

10 AI -Jatsiyah (Yang Berlutut)

11 AI -Fath (Kemenangan)

12 AI -Hadid (Besi)

13 AI -Mumtahanah (perempuan yg diuji)

14 AI -Jumu' ah (Jum'at)

15 AI -Munafiqun (Orang-orang Munafik)

16 AI -Insan (Manusia)

17 AI -Takwir (Menggulung)

18 AI -Infithar (Terbelah)

19 Ath -Thariq (Yang Datang Malam Hari)

20 AI -A' la (Yang Paling Tiinggi)

21 Adh -Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik)

22 AI - Alaq (Segumpal Darah)

23 Al -Qadr (Kemuliaan)

24 AI -Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang)

25 AI -Qari'

ah (Kiamat)

26 AI -Ashr (Masa)

27 AI -Fil (Gajah)

28 AI -Ma' -un (Barang-barang yang Berguna).

29 AI -Kautsar (Nikmat yang Banyak).

30 AI -Nashr (Pertolongan).

31 AI -Lahab (Gejotak Api).

32 AI -Falaq (Waktu Subuh).

Ada 7 Basmallah

Jumlah bilangan menjadi : 1076 + 7 = 1083 atau (19 x 57)!

Sampai di sini pembaca tentunya dapat menyimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah dalam struktur enkripsi al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan pelengkap-melengkapi jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai ayat pembuka Sampai di sini pembaca tentunya dapat menyimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah dalam struktur enkripsi al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan pelengkap-melengkapi jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai ayat pembuka

"Segala sesuatu dihitung dengan teliti satu persatu" termasuk penyebutan angka. Hanya 30 bilangan saja yang disebut alQur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,19, 20, 30, 40, 50, 60, 70,

80, 99, 100, 20Q, 300, 1.000, 2.000, 3.000, 5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka tersebut 162.146 atau (19 x 8.534)!

Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor ayatnya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I + 5 = 30. Luar biasa, bukan?

"Dua menghitung segala sesuatu satu persatu". ( al-Jinn 72 : 28).

Dengan demikian, jelaslah makna menghitung segala sesuatu, bukan saja amal manusia tetapi juga termasuk penulisan ayat-ayat al-Qur' an.

Lalu kita kembali lagi pada pertanyaan mengapa bilangan prima? Khususnya bilangan prima kembar?

Bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dikomunikasikan antara makhluk-makhluk yang berintelegensia tinggi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, para pemikir matematika percaya bahwa ada hubungan dengan "desain alam semesta".

Dari sisi enkripsi, kodetifikasi atau proteksi suatu pesan, coba kita pikirkan: Bila kita memakai angka biasa dari 1 sampai 100, maka ada enkripsi 100 bilangan. Coba kita

pakai bilangan prima, maka hanya diperlukan enkripsi 25 angka saja. Dari bilangan prima tersebut, kita pakai bilangan khusus yang disebut prima kembar, maka dari angka 1 sampai 100 terdapat bilangan prima kembar, sebagai berikut: 3 dan 5, 5 dan 7, 11 dan 13, 17 dan 19, 29 dan 31, 41 dan 43, 59 dan

61, terakhir 71 dan 73. Cukup 8 pasang angka saja untuk enkripsi bilangan dari 1 sampai 100. Lalu mengapa angka 19 yang menonjol ? Menurut mufasir modern, angka 19 berhubungan dengan kata Wahid 4 dalam al-Qur'an atau ber

hubungan dengan simbol ke-Esa-an Tuhan, di mana jumlah nilai gematrikal-nya tiap huruf (wahid) atau al-jumal adalah 19 juga. Mufasir modern seperti Dr. Tariq mengatakan, W = 6, A = 1, H' = 8, D = 4, total 19. Dari segi bahasa, kata wahida, berasal dari kata wahada yang berarti "tak terbilang" atau "awal dari bilangan". Arti umum adalah "tidak ada bandingannya" atau "tidak ada yang menyerupainya". Kata Wahid dalam al-Qur'an disebut 20 kali, tetapi yang berhubungan dengan "Ke- Esa-an Tuhan" hanya 19 kali. Sisanya 1 kali, menyatakan bilangan yang berarti satu. Dengan

demikian, beberapa mufasir ahli matematika, seperti Dr. Tariq, 5 berpendapat bahwa angka 19 ini bisa diartikan simbol atau cap keesaan Tuhan.

Dari sisi struktur bilangan, pola 19 + 1 mengingatkan kita akan struktur asam amino pada DNA manusia:l9 simetris berpasangan dan 1 asimetris tidak berpasangan.

TABEL 5.4

Alif (1)

Jim Ba' (10)

Lam Kaf (100)

Syin Ra' (1.000)

Za

Da Dhal

1. Ayat ini merupakan pernyataan yang paling kuat, bahwa Allah mempunyai sifat Maha Pengasih 1. Ayat ini merupakan pernyataan yang paling kuat, bahwa Allah mempunyai sifat Maha Pengasih

2 . M. Quraish Shihab, Tnfsir AI-Qur 'an AI-Knrim, Pustaka Hidayah, hal. 15. 3 . Elarbi Bouqdib adalah ahli matematika kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat, peneliti al-

Qur'an

4 . Lebih lanjut, baca tafsir-tafsir dari M.Quraish Shihab tentang Wahid. Kata Wahid dalam al- Qur'an disebut 20 kali, tetapi yang berhubungan dengan "Ke-Esa -an Tuhan" hanya 19 kali.

5 .Dr.Tariq adalah ahli matematika, peneliti al-Qur' an di Amerika Serikat, anggota kelompok "submitter" . la mempromosikan al-Jumal untuk menafsirkan beberapa surat al-Qur'an

< BACK

DAFTAR ISI

NEXT >

Izin publikasi buku ini belum diperoleh, bila pemegang copy-right keberatan dg publikasi ini, kami segera menghapusnya