Perbedaan Kepiting ng Jantan dan Betina

b. Perbedaan Kepiting ng Jantan dan Betina

Gambar 2.5 Perb erbedaan Morfologi Kepiting Jantan dan Bet Betina

Kepiting jantan tan dan kepiting betina memiliki perbedaan. n. Kepiting dapat diidentifikasi dengan an mengamati ciri-ciri meristik dan morfom ometril serta pola warna berdasarkan wa warna, bentuk duri pada frontal dan jumlah du duri pada karpus. Sebagian besar kepitin iting yang hidup di bakau memperlihatkan adap daptasi morfologis saat bernafas ketika b a berada di darat. Ukuran insang kepiting ber erkorelasi dengan habitat dan aktivitas m s metabolik. Spesies intertidal di daerah temp mperate umumnya telah mereduksi luas as insang dibanding dengan spesies akuatik. G . Gejala ini terjadi pada spesies kepitin ting bakau Ocypode dan Uca yang memp punyai beberapa filamen insang diban anding kerabat dekatnya di spesies akuatik. k. Filamen insang mengeras sebagai pe pemelihara bentuk, orientasi dan fungsi tubu buh bila kepiting keluar dari air. Celah ah insang menjadi vaskular dan dapat berfung ngsi sebagai paru- paru. Kepiting ini me memompa udara melalui udara yang tertahan an di dalam celah insang yang harus dip iperbaharui secara teratur dengan sering masuk suk ke dalam air.

Tubuh kepiting ng dilengkapi bulu dan rambut sebagai indera p ra penerima. Bulu- bulu terdapat hampir pir di seluruh tubuh tetapi sebagian besar ber bergerombol pada Tubuh kepiting ng dilengkapi bulu dan rambut sebagai indera p ra penerima. Bulu- bulu terdapat hampir pir di seluruh tubuh tetapi sebagian besar ber bergerombol pada

Kepiting memiliki sepasang mata yang terdiri dari beberapa ribu unit optik. Matanya terletak pada tangkai, dimana mata ini dapat dimasukkan ke dalam rongga pada carapace ketika dirinya terancam. Kadang-kadang kepiting dapat mendengar dan menghasilkan berbagai suara. Hal yang menarik pada berbagai spesies ketika masa kawin, sang jantan mengeluarkan suara yang keras dengan menggunakan cheliped-nya atau menggetarkan kaki jalannya untuk menarik perhatian sang betina. Setiap spesies memiliki suara yang khas, hal ini digunakan untuk menarik sang betina atau untuk menakut-nakuti pejantan lainnya.

Perbedaan jenis kelamin dapat dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan berat sapit terhadap berat tubuh. Kepiting jantan dan betina yang lebar karapaksnya 3cm-10cm berat sapitnya sekitar 22% dari berat tubuh. Setelah ukuran karapaksnya mencapai 10cm-15cm, sapit kepiting jantan menjadi lebih berat yakni 30% - 35% dari berat tubuh, sementara sapit betina tetap sama 22%. Membedakan jantan dan betina kepiting dapat dilakukan dengan melihat ruas-ruas Perbedaan jenis kelamin dapat dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan berat sapit terhadap berat tubuh. Kepiting jantan dan betina yang lebar karapaksnya 3cm-10cm berat sapitnya sekitar 22% dari berat tubuh. Setelah ukuran karapaksnya mencapai 10cm-15cm, sapit kepiting jantan menjadi lebih berat yakni 30% - 35% dari berat tubuh, sementara sapit betina tetap sama 22%. Membedakan jantan dan betina kepiting dapat dilakukan dengan melihat ruas-ruas

Perbedaan ciri morfologi kepiting bakau Scylla serrata, Scylla tranquebarica, Scylla olivacea, dan Scylla paramamosain , yaitu :

1) Scylla serrata yaitu frontal karapaks terdapat cuping duri dari ukurannya kecil, tinggi dan tumpul pada ujungnya dengan sisi luarnya cengkung dan bundar pada lembahnya. Pada punggung karpus terdapat dua duri yang menonjol, dan sepasang duri pada sisi atas bagian belakang dari daktilus.

2) Scylla tranquebarica yaitu memiliki bentuk duri diantara bentuk mata yang agak rendah. Pada bagian propodus dan carpus dari Scylla tranquebarica, masing-masing terdapat sepasang duri menonjol. Sedangkan pada bagian frontal terdapat cuping duri yang ukurannya sedang dan tumpul. Spesies ini melimpah disekitar bagian selatan laut Cina Selatan.

3) Scylla olivacea yaitu memiliki bentuk dari diantaranya mata yang rendah dan membulat serta tidak ada duri pada sisi luar karpus. Cuping duri bagian frontal berukuran pendek pada Scylla olivacea. Umumnya tidak ditemukan duri di bagian carpus pada kepiting dewasa, tetapi kadang-kadang terdapat duri di bagian karpus pada ukuran juvenil.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21