KEPATUHAN KONSUMSI SUPLEMEN KALSIUM SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KECUKUPAN KALSIUM PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN JEMBER
Tabel 1. Karakteristik subjek ibu hamil
% Usia
Karakteristik
Risiko tinggi (<20 tahun atau >35 tahun) 17 17,7 Risiko rendah (20-35 tahun)
Usia kehamilan
Trimester I 7 7,3 Trimester II
30 31.3 Trimester III
Tingkat pendidikan
≤ SD 15 15,6 ≤ SMP
21 21,9 ≤ SMA
42 43,8 Perguruan tinggi
Frekuensi ANC
<5 kali 33 34,4 ≥ 5 kali
Status pekerjaan
Tidak bekerja 76 79,2 Bekerja
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
Analisis bivariat menunjukkan bahwa frekuensi
kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi
ANC,
pengetahuan
mengenai kecukupan
suplemen kalsium
kalsium dan suplementasi kalsium, kualitas konseling tidak menunjukkan hubungan yang
Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi bermakna dengan kepatuhan konsumsi suplemen suplemen kalsium dapat dipengaruhi berbagai
2). Analisis multivariat faktor. Hasil analisis bivariat (Tabel 2)
kalsium (Tabel
dilakukan untuk mengetahui variabel yang menunjukkan bahwa variabel yang memiliki
berpengaruh dengan kepatuhan ibu hamil dalam hubungan yang signifikan dengan kepatuhan ibu
mengonsumsi suplemen kalsium. Analisis yang hamil dalam mengonsumsi suplemen kalsium
digunakan adalah regresi logistik dengan adalah usia ibu, pendidikan ibu, adanya
menggunakn metode Backward. Hasil analisis dukungan keluarga, jumlah tablet kalsium yang
bahwa faktor yang diterima, dan manfaat suplemen kalsium yang
ini
menunjukkan
berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil dirasakan oleh ibu hamil.
dalam mengonsumsi suplemen kalsium adalah adanya dukungan keluarga dalam mengonsumsi
Tabel 2. Hubungan antar variabel dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi suplemen kalsium
OR Variabel
Tidak patuh
Patuh
P-value
95% CI Usia ibu (tahun)
0,039* 0,315 Risiko rendah (20-35 tahun)
Risiko tinggi (<20 tahun atau >35 tahun)
Tingkat pendidikan
Frekuensi ANC
Pengetahuan mengenai kecukupan kalsium dan suplementasi kalsium
Adanya dukungan keluarga
Kualitas konseling mengenai kecukupan kalsium dan suplementasi kalsium
Jumlah tablet kalsium yang diterima
Manfaat suplemen kalsium
0,041* 2,333 Merasakan
Tidak merasakan
1,029-5,292 *Bermakna pada p<0,05
Asupan kalsium dari pangan Kontribusi suplemen kalsium dan asupan kalsium pangan terhadap tingkat kecukupan
Sebagian besar subjek (81.3%) pada penelitian
kalsium pada ibu hamil
ini memiliki asupan kasium dari pangan dan makanan yang tergolong defisit (kurang).
Pada penelitian ini asupan kalsium total Sebaran subjek berdasarkan kategori asupan
didapatkan dari konsumsi pangan harian dan kalsium dari pangan dan makanan disajikan
konsumsi suplemen kalsium. Tingkat kecukupan dalam Tabel 3.
kalsium pada penelitian ini adalah jumlah rata- rata asupan kalsium pangan yang ditambahkan
Tabel 3. Kategori asupan kalsium subjek
dengan rata-rata asupan kalsium dari suplemen dari pangan kemudian dibandingkan dengan EAR. Dalam penelitian ini dilakukan uji hubungan antara
Asupan kalsium dari
beberapa variabel terhadap tingkat kecukupan Defisit
pangan
78 81.2 kalsium pada ibu hamil melalui uji bivariat. Cukup
18 18.8 Didapatkan faktor yang berhubungan dengan tingkat kecukupan kalsium adalah konsumsi
Beberapa
penelitian
melaporkan bahwa
frekuensi ANC berhubungan bermakna dengan
Tabel 4. Hubungan antar konsumsi kalsium
kepatuhan ibu dalam mengonsumsi suplemen dan tingkat kecukupan kalsium 18,23 besi. Namun, setelah dilakukan uji bivariat,
pada ibu hamil
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi ANC dan kepatuhan ibu dalam
Tingkat Kecukupan
Variabel Inadekuat
suplemen kalsium dalam
Adekuat
value
penelitian ini (p=0,226). Meskipun demikian,
ada kecenderungan ibu yang memiliki frekuensi
Kepatuhan konsumsi tablet
ANC lebih
banyak
akan lebih patuh
kalsium
mengonsumsi suplemen kalsium, tampak dari
− Tidak patuh 39 78,0
proporsi subjek yang patuh lebih banyak pada
− Patuh 35 76,1
kelompok subjek dengan frekuensi ANC ≥ 5 kali
Konsumsi kalsium dari
(52,4%) dibandingkan subjek dengan frekuensi
pangan
ANC < 5 kali (39,4%).
Dalam beberapa studi mengenai suplementasi
*Bermakna pada p<0.05
besi dilaporkan terdapat hubungan positif antara
pengetahuan ibu dan kepatuhan dalam 24,25 mengonsumsi suplemen besi.
Namun, pada
PEMBAHASAN
penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu mengenai kecukupan
Ibu dengan risiko kehamilan rendah lebih tidak kalsium dan suplementasi kalsium dengan patuh
kepatuhan ibu mengonsumsi suplemen tersebut dibandingkan dengan ibu dengan kondisi risiko
(p=0,111). Meskipun demikian, dari Tabel 2 kehamilan tinggi (OR=0,315). Berbeda dengan
tampak bahwa proporsi tertinggi ibu yang tidak penelitian Dairo dan Lawoyin yang melaporkan
patuh mengonsumsi suplemen kalsium adalah bahwa ibu dengan risiko kehamilan tinggi lebih
pada mereka yang memiliki pengetahuan yang tidak patuh mengonsumsi suplemen besi
kurang (59,3%).
dibandingkan ibu dengan risiko kehamilan
rendah. 21 Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah Kualitas konseling dalam penelitian ini dinilai ibu hamil pada kategori risiko kehamilan rendah
melalui aspek jenis nasihat yang diberikan jauh lebih banyak (82,3%) dibanding ibu pada
kepada ibu hamil, frekuensi penyampaian kategori risiko tinggi (18,7%). Diketahui pada
nasihat dan jumlah ANC yang dilakukan ibu kelompok ibu yang tidak patuh, proporsi
Kota Tangerang terbanyaknya adalah ibu dengan kategori risiko
kualitas konseling kehamilan rendah (90%).
menunjukkan
bahwa
mengenai suplementasi besi berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi 18
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu
(p=0,000). Sebaliknya dengan pendidikan ≥SMA lebih tidak patuh
suplemen
besi
penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan mengonsumsi suplemen kalsium (OR=0,429).
yang bermakna antara kualitas konseling Sejalan dengan hasil penelitian ini, Kulkarni et
mengenai kecukupan kalsium dan suplementasi al. menyebutkan bahwa ibu yang lebih
kalsium dengan kepatuhan ibu mengonsumsi berpendidikan dan memiliki pengetahuan serta
suplemen kalsium (p=0,150). Pada penelitian ini kemampuan untuk mendapatkan perawatan
sebagian besar ibu merasa pernah diberi nasihat antenatal sesuai keinginan mereka akan
mengenai dosis suplemen kalsium (97,9%), beranggapan bahwa suplemen program yang
hanya 26 persen ibu merasa pernah diberi didapat kurang bermanfaat sehingga menjadi
nasihat mengenai perlunya tablet kalsium, dan kurang patuh mengonsumsi suplemen tersebut
tidak ada ibu hamil yang merasa pernah diberi dibandingkan ibu dengan pendidikan rendah. 22 nasihat mengenai suplementasi kalsium dan
Tantangan yang paling sering ditemui dalam kurangnya konseling petugas mengenai peranan
ini
mengindikasikan
kepatuhan ibu hamil mengonsumsi suplemen fungsi kalsium sehingga ibu hamil kurang
besi adalah ‘lupa’, sehingga perlu adanya memahami
strategi yang dapat membantu ibu hamil agar kehamilan. Penelitian di Sao Paula juga
ingat untuk mengonsumsi suplemen secara
penelitian ini terdapat pernah diberi nasihat untuk menambah asupan
menunjukkan hanya 10,4 persen ibu hamil 22,30 teratur. Pada
hubungan yang bermakna antara dukungan kalsiumnya. 26 keluarga dengan
kepatuahan ibu hamil mengonsumsi suplemen kalsium (p=0,004). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi
Anggota keluarga dapat memberikan dukungan jumlah tablet kalsium yang diberikan saat ANC.
dan membantu mengingatkan sehingga dapat Diketahui jumlah minimal tablet yang diberikan
kepatuhan mengonsumsi saat ANC adalah 6 tablet dan maksimal 30 14,31 suplemen besi maupun kalsium. Pada
meningkatkan
tablet. Hasil uji bivariate menggambarkan penelitian ini dukungan keluarga dan adanya adanya hubungan bermakna antara jumlah tablet
manfaat kalsium yang dirasakan adalah faktor yang diterima pada saat ANC terakhir dengan
yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi kepatuhan ibu (p=0,018). Berdasarkan hasil
supelemen kalsium. Salah satu program analisis diketahui ibu yang menerima tablet
kesehatan ibu hamil untuk meningkatkan peran kalsium ≤15 tablet lebih patuh dibandingkan 32 keluarga adalah program Kelas Ibu Hamil.
dengan ibu yang mendapat >15 tablet kalsium Pada kegiatan Kelas Ibu Hamil suami atau (OR=2,750). Pada penelitian ini tablet kalsium
keluarga dilibatkan dalam sesi Kelas Ibu Hamil. diberikan bersamaan dengan tablet besi dan
Petugas kesehatan dapat memanfaatkan forum vitamin C sehingga ibu menerima cukup banyak
ini untuk memberi edukasi tentang suplemen suplemen saat ANC. Mithra et al. melaporkan
kalsium kepada ibu hamil dan keluarga yang bahwa ibu hamil lebih patuh jika mengonsumsi
ikut supaya target konsumsi suplemen kalsium suplemen besi 1 tablet per hari dibandingkan ibu
dapat tercapai dengan didukung oleh keluarga. yang mengonsumsi suplemen besi ≥2 tablet per hari. 27 Semakin banyak tablet yang diterima
Asupan kalsium dari pangan menurut Tabel 3, semakin besar kemungkinan ibu hamil merasa
sebagian besar subjek pada penelitian ini bosan untuk mengonsumsi tablet yang diterima
(81,3%) memiliki asupan kasium yang tergolong sehingga
rendah (defisit). Diketahui rata-rata asupan kepatuhan. 28 kalsium harian subjek pada penelitian ini sebesar
718,0±408,4 mg/hari, sedangkan EAR kalsium Hasil penelitian ini menyatakan, proporsi subjek
ibu hamil di Indonesia berkisar antara 1000- yang patuh mengonsumsi suplemen kalsium 19,20 1166,7 mg/hari. Hasil ini sejalan dengan
lebih besar pada kelompok yang merasakan berbagai penelitian mengenai rendahnya asupan manfaat setelah mengonsumsi suplemen kalsium 5–7 kalsium ibu hamil di negara berkembang.
(58,3%) dibandingkan yang tidak merasakan Wanita hamil di negara berkembang umumnya manfaat (37,5%). Uji bivariat menunjukkan hasil
memiliki asupan kalsium pada sangat rendah adanya hubungan yang bermakna antara manfaat
dikarenakan pola makan yang berbasis grains yang dirasakan setelah mengonsumsi suplemen 6,33 dan legumes. Berbeda dengan negara maju
kalsium dengan kepatuhan ibu (p=0,041). yang umumnya memiliki asupan kalsium yang Adanya persepsi manfaat yang dirasakan oleh
tinggi karena produksi dan konsumsi produk ibu hamil diketahui berhubungan dengan 34 susu yang tinggi.
peningkatan konsumsi tablet besi sebanyak 6,8 persen. 29 Adanya manfaat yang dirasakan ibu
Sebagian besar dari subjek (76,1%) yang patuh dari mengonsumsi suplemen besi merupakan
suplemen kalsium, masih salah satu hal yang mendukung keberhasilan
mengonsumsi
tergolong dalam tingkat kecukupan kalsium program suplementasi besi (facilitators of
inadekuat (Tabel 4). Diketahui suplemen effective iron supplementation). 23 kalsium program adalah calcium lactate 500 mg
yang setara dengan 77 mg kalsium elemental
komunitas, dalam hal ini ialah peranan kader 2000 mg kalsium elemental per hari.
dan 4) Keinginan, pemahaman dan kepatuhan Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata asupan
ibu hamil dalam mengonsumsi suplemen kalsium dari
kalsium, dengan keluarga menjadi sumber memenuhi 2,6 persen EAR kalsium ibu hamil. 13,14 dukungan.
Kalsium karbonat diketahui merupakan pilihan paling
bioavailabilitas yang lebih baik (bioavailabilitas 40%) daripada kalsium laktat (bioavailabilitas
Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu 13%) dan memiliki harga yang relatif
hamil dalam mengonsumsi suplemen kalsium terjangkau. 35,36 Membutuhkan 3-4 tablet kalsium adalah adanya dukungan keluarga dalam
karbonat untuk memenuhi anjuran WHO karena mengonsumsi suplemen kalsium dan manfaat kalsium karbonat hanya dapat mengandung
suplemen kalsium yang dirasakan. Sebagian maksimal 500 mg kalsium elemental tiap
besar ibu hamil pada penelitian ini memiliki tabletnya. 36 Diketahui tablet kalsium perlu asupan kasium pangan harian yang tergolong
dikonsumsi terpisah dari suplemen besi karena defisit dan tingkat kecukupan kalsium sebagian efek negatif pada absorpsi kalsium dan besi jika
besar ibu masih tergolong inadekuat. Kontribusi dikonsumsi bersamaan. 10 kalsium dari suplemen program pemerintah
tidak besar sehingga belum dapat memenuhi Saran kepada ibu hamil untuk mengonsumsi
kebutuhan kasium ibu hamil yang tidak suplemen dalam jumlah yang cukup banyak
terpenuhi dari pangan. Suplementasi kalsium dengan aturan minum tertentu dalam rangka
pada ibu hamil merupakan hal yang penting, mencegah gangguan kesehatan yang belum
namun upaya meningkatkan pangan sumber akrab
kalsium bagi ibu hamil tetap diperlukan. preeklampsia
di telinga
mengindikasikan perlunya
mengoptimalkan
program suplementasi kalsium yang saat ini
SARAN
sudah berjalan di Indonesia agar sesuai dengan anjuran WHO dengan memahami faktor-faktor
Pemberian suplemen kalsium bagi ibu hamil yang berpotensi menjadi hambatan keberhasilan
merupakan hal penting mengingat hipertensi program ini. Masih sedikitnya data mengenai
dalam kehamilan merupakan salah satu keberhasilan program suplementasi kalsium,
penyebab kematian ibu yang utama di Indonesia faktor-faktor penting dari pelaksanaan program
sehingga program suplementasi kalsium yang suplementasi besi merupakan pilihan tepat untuk
ada sebaiknya mengikuti rekomendari WHO dijadikan
yaitu sebesar 1500-2000 mg/hari dan dimulai suplementasi
20 minggu. Perlunya mempengaruhi
mengoptimalkan program suplementasi kalsium program suplementasi besi yang diketahui yaitu
keberhasilan
pelaksanaan
yang ada agar sesuai dengan rekomendasi WHO
1) Ketersediaan suplemen dalam sistem
pemerintah, fasilitas kesehatan, pada pelaksanaan suplementasi
melalui
dukungan
kesehatan, komunitas, keluarga dan ibu hamil kalsium, perlu dukungan pemerintah dalam
sendiri. Penguatan dukungan keluarga terhadap penyediaan suplemen kalsium pada skala
peningkatan asupan suplemen kalsium pada ibu nasional yang sesuai dengan anjuran WHO; 2)
hamil dapat dilakukan melalui pemberian materi Kualitas konseling yang baik mengenai dosis
mengenai manfaat kalsium bagi ibu hamil dalam dan manfaat suplemen bagi ibu hamil pada
kegiatan Kelas Ibu Hamil yang diikuti oleh ibu fasilitas kesehatan, yang artinya membutuhkan
hamil dan keluarganya.
pemahaman yang baik dari petugas kesehatan
mengenai peranan kalsium dan preeklampsia sehingga dapat memberikan konseling yang
UCAPAN TERIMA KASIH
nutrient intakes of Peruvian women during pregnancy.
J Clin Nutr. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Eur
seluruh ibu hamil dan petugas kesehatan
Health Organization. Puskesmas Sumbersari dan Ambulu yang telah
8. [WHO] World
Guideline : Calcium supplementation in berpastisipasi dan membantu dalam penelitian
pregnant women. 2013;1–35. ini
9. Omotayo MO, Dickin KL, Chapleau GM, Martin SL, Chang C, Mwanga EO, et al.
DAFTAR PUSTAKA
Cluster-Randomized Non-Inferiority Trial to Compare Supplement Consumption and
1. Say L, Chou D, Gemmill A, Tuncalp O, Adherence to Different Dosing Regimens Moller AB, Daniels J, et al. Global causes
for Antenatal Calcium and Iron-Folic Acid of maternal death: A WHO systematic
Supplementation to Prevent Preeclampsia analysis. Lancet Glob Heal. 2014;2(6).
and Anaemia: Rationale and Design of the
2. Afifah T. Maternal death in indonesia: Micronutrient . J Public health Res follow-up study of the 2010 indonesia
[Internet]. 2015;4(3):582. Available from: population census. 2010;(April 2016):1–13.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlere Available
nder.fcgi?artid=4693340&tool=pmcentrez http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.p
from:
&rendertype=abstract hp/kespro/article/view/5102/4311
10. Hofmeyr JG, Lawrie TA, Atallah AN,
Torloni MR. Calcium Rencana aksi percepatan penurunan angka
3. [Kemenkes RI] Kementrian Kesehatan RI.
Duley
L,
supplementation during pregnancy for kematian ibu di Indonesia. Kementeri
preventing hypertensive disorders and Kesehat RI [Internet]. 2013;3. Available
related problems. Cochrane Database Syst from: http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-
Rev [Internet]. 2014;(6). Available from: content/uploads/downloads/2013/12/RAN-
http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS& PP-AKI-2013-2015.pdf
CSC=Y&NEWS=N&PAGE=fulltext&D=c
4. Camargo EB, Moraes LFS, Souza CM, och&AN=00075320-100000000- Akutsu R, Barreto JM, da Silva EMK, et al.
01029\nhttp://linksource.ebsco.com/linking. Survey of calcium supplementation to
aspx?sid=OVID:cochdb&id=pmid:&id=doi prevent preeclampsia: the gap between
:&issn=&isbn=&volume=&issue=6&spage evidence and practice in Brazil. BMC
=&date=2014&title=Cochrane+Database+o Pregnancy
Childbirth
[Internet].
f+System
11. Kemenkes RI, POGI IBI. Buku Saku http://www.biomedcentral.com/1471-
Available
from:
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas 2393/13/206
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:
5. Agueh VD, Tugoué MF, Sossa C,
Kemenkes. 2013.
12. Yip R. Iron supplementation: country level Métonnou C, Azandjemè C, Paraiso NM, et
al. Dietary Calcium Intake and Associated experiences and lessons learned. J Nutr. Factors among Pregnant Women in
2002;132(4):859S–861S. Southern
13. Sanghvi TG, Harvey PWJ, Wainwright E. 2015;(August):945–54.
Maternal iron–folic acid supplementation
programs: Evidence of impact and Chongsuvivatwong V, Songwathana P,
6. Sukchan P,
Liabsuetrakul
T,
implementation. Food Nutr Bull. 2010;31(2 Sornsrivichai V, Kuning M. Inadequacy of
suppl2):S100–7.
nutrients intake among pregnant women in
14. Martin SL, Seim GL, Wawire S, Chapleau the deep south of Thailand. BMC Public
GM, Young SL, Dickin KL. Translating Health. 2010;10:572.
formative
research
findings into a
7. Sacco LM, Caulfield LE, Zavaleta N, behaviour change strategy to promote Retamozo L. Dietary pattern and usual
antenatal calcium and iron and folic acid supplementation in western Kenya. Matern
Child Nutr. 2016;1–14. folate supplementation among women in
15. [Dinkes] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Mecha district, Western Amhara: a cross- Timur. Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun
sectional study. Pan Afr Med J. 2015;20(1). 2014. Surabaya: Dinas Kesehat Provinsi
26. Silva CAP da, Silva CAP da, Atallah ÁN, Jawa Timur. 2015.
Sass N, Mendes ETR, Peixoto S.
16. [Dinkes] Dinas Kesehatan Kabupaten Evaluation of calcium and folic acid Jember.
Profil Kesehatan Kabupaten supplementation in prenatal care in São Jember Tahun 2013. Jember: Dinas
Paulo. Sao Paulo Med J [Internet]. Kesehatan Kabupaten Jember. 2014.
Available from:
17. Lemeshow S, Hosmer DW, Klar J, Lwanga http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2130 SK. Besar sampel dalam penelitian
kesehatan. Yogyakarta Gajah Mada Univ.
27. Mithra P, Unnikrishnan B, Rekha T, Nithin 1997;
K, Mohan K, Kulkarni V, et al. Compliance
18. Fitri YP, Briawan D, Tanziha I, Amalia L. with iron-folic acid (IFA) therapy among Kepatuhan Konsumsi Suplemen Besi Dan
pregnant women in an urban area of south Pengaruhnya Terhadap Kejadian Anemia
India. Afr Health Sci. 2013;13(4):880–5. Pada Ibu Hamil Di Kota Tangerang. J Gizi
28. Ingersoll KS, Cohen J. The impact of dan Pangan. 2015;10(3).
medication regimen factors on adherence to
19. Institute of Medicine. Dietary reference chronic treatment: a review of literature. J intakes: applications in dietary planning.
Behav Med. 2008;31(3):213–24. Haworth Press; 2003.
29. Lutsey PL, Dawe D, Villate E, Valencia S,
20. [Kemenkes RI] Kementrian Kesehatan RI. Lopez O. Iron supplementation compliance Peraturan Menteri Kesehatan Republik
women in Bicol, Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang
among
pregnant
Public Health Nutr. angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi
Philippines.
bangsa Indonesia. Kementerian Kesehatan
30. Zavaleta N, Caulfield LE, Figueroa A, Republik Indonesia. Jakarta. 10hlm. 2013.
Chen P. Patterns of compliance with
21. Dairo MD, Lawoyin TO. Demographic prenatal iron supplementation among factors determining compliance to iron
Peruvian women. Matern Child Nutr. supplementation in pregnancy in Oyo State,
Nigeria. Niger J Med J Natl Assoc Resid Dr
31. Rai SS, Ratanasiri T, Thapa P, Koju R, Niger. 2005;15(3):241–4.
Ratanasiri A, Arkaravichien T, et al. Effect
22. Kulkarni B, Christian P, LeClerq SC, of knowledge and perception on adherence Khatry SK. Determinants of compliance to
to iron and folate supplementation during antenatal micronutrient supplementation
pregnancy in Kathmandu, Nepal. J Med and women’s perceptions of supplement
Assoc Thail. 2014;97:S67–74. use in rural Nepal. Public Heal Nutr.
32. [Kemenkes RI] Kementrian Kesehatan RI. 2010;13(1):82–90.
Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
23. Galloway R, Dusch E, Elder L, Achadi E, Kementrian Kesehatan RI. 2011;1–26. Grajeda R, Hurtado E, et al. Women’s
33. Cheng Y, Dibley MMJ, Zhang X, Zeng L, perceptions of iron deficiency and anemia
Yan H. Assessment of dietary intake among prevention and control in eight developing
pregnant women in a rural area of western countries. Soc Sci Med. 2002;55(4):529–
China. BMC Public Health [Internet].
Available from:
24. Fuady M. Hubungan Pengetahuan Ibu http://www.biomedcentral.com/1471- Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi
2458/9/222/\nhttp://www.pubmedcentral.ni terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet
h.gov/articlerender.fcgi?artid=2716336&to Zat Besi. e-jurnal Fak Kedokt USU.
ol=pmcentrez&rendertype=abstract 2013;1(1).
34. Harville EW, Schramm M, Watt-Morse M,
25. Taye B, Abeje G, Mekonen A. Factors Chantala K, Anderson JJB, Hertz-Picciotto associated with compliance of prenatal iron
I. Calcium intake during pregnancy among
Preeclampsia: Translating Guidelines into Nutr. 2004;23(1):43–50.
Practice in Low-Income Countries. Adv
35. Gerstner G. The challenge of calcium Nutr [Internet]. 2016;7(2):275–8. Available fortification in beverages. Innov Food
from:
Technol. 2002;(14). http://www.scopus.com/inward/record.url?e
36. Omotayo MO, Dickin KL, O’Brien KO,
id=2-s2.0-
Neufeld LM, De Regil LM, Stoltzfus RJ. 84961626022&partnerID=tZOtx3y1
93