Effect of Unintended Pregnancy towards Mothers’ Behaviour during Prenatal and Postnatal in Indonesia (An Analysis of IDHS 2012)
Effect of Unintended Pregnancy towards Mothers’ Behaviour during Prenatal and Postnatal in Indonesia (An Analysis of IDHS 2012)
Lisa Indrian Dini 1* , Pandu Riono 2 , Ning Sulistiyowati 3
1 Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia 2 Departemen Biostatistik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia;
3 Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
*E-mail: lisa.indrian@ui.ac.id/lisa.indrian87@gmail.com
Abstract
Background: The status of unintended pregnancies is an important concern as unintended pregnancy can affect mother and infant health. Objective: This study aimed to determine the description and influence of unintended pregnancies towards mothers ’ behaviour during prenatal and postnatal within different economic status. Methods: An analysis of secondary data from Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 is conducted. A sample of 11.742 respondents qualified into inclusive criteria were women aged 15-49 years who had pregnant and gave birth to single births since January 2007 until the time of the survey. The analysis was performed with logistic regression and stratified multivariate logistic regression. Results: The results showed that mothers who experienced an unintended pregnancy were 1.79 more likely to not conduct prenatal care compared to those who didn ’t, and had the same opportunities of not having behaviour of exclusive breastfeeding and not giving complete basic immunization as those who didn ’t. The study also obtained results that behaviour of obstetric care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization also influenced by economic status. Conclusion: Unintended pregnancy affected behaviour of antenatal care (ANC) visit whereas exclusive breastfeeding and complete basic imunization were not different compare to intended pregnancy. Effect unintended pregnanvy toward materna; behavior ’s mother are vary according economics status.
Keyword: unintended pregnancy, antenatal care, exclusive breastfeeding, complete basic immunization
Abstrak
Pendahuluan: Status kehamilan tidak diinginkan menjadi penting karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkannya dan kelangsungan hidupnya. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengaruh kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan dan setelah kelahiran menurut status status ekonomi Metode: Analisis data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Sampel sebanyak 11.742 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia 15-49 tahun pernah hamil dan melahirkan kelahiran tunggal, masih hidup dan melahirkan sejak Januari 2007 sampai survei. Analisis dengan regeresi logistik dan stratifikasi regresi logistik multivariat. Hasil: Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berpeluang tidak melakukan perawatan kehamilan 1,79 dibandingkan kehamilan diinginkan; berpeluang sama terhadap perilaku tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Hasil analisis stratifikasi menunjukkan pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku: perawatan kehamilan; pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap yang juga dipengaruhi oleh status status ekonomi. Semakin kaya cenderung melakukan perawatan kehamilan. Kesimpulan: Kehamilan tidak diinginkan berpengaruh terhadap perilaku perawatan kehamilan (ANC), namun tidak ada perbedaan bermakna pada perilaku pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap. Pengaruh status kehamilan tidak diinginkan bervariasi menurut status ekonomi.
Kata kunci : Kehamilan tidak diinginkan, perawatan kehamilan, asi eksklusif, imunisasi dasar lengkap Naskah masuk: 19-07-2016 Review: 19-08-2016 Disetujui terbit: 02-09-2016
PENDAHULUAN
direncanakan dan 7 persen kelahiran dari kehamilan tidak diinginkan. Informasi tentang
Kehamilan merupakan kodrat seorang wanita keinginan memiliki anak pada responden sebagai salah satu fase kehidupan dan
wanita berusia 15-49 tahun yang sudah merupakan fase reproduksi manusia yang
menikah didapatkan 15 persen wanita masih berfungsi melahirkan janin sebagai manusia
menginginkan anak lagi, 24 persen belum baru di dunia. Banyak perubahan yang terjadi
memutuskan kapan ingin menambah anak lagi, selama proses kehamilan sampai bayi
dan 47 persen sudah tidak menginginkan anak dilahirkan, baik perubahan fisik maupun
lagi. Pada responden pria berusia 15-54 tahun psikososial akibat dari pertumbuhan dan
yang sudah menikah, didapatkan sebanyak 15 perkembangan janin. Banyak faktor yang
persen pria menginginkan anak lagi, 25 persen mempengaruhi kehamilan, dari dalam maupun
belum merencanakan memiliki anak lagi, dan dari luar yang dapat menimbulkan masalah,
45 persen tidak ingin memiliki anak lagi. 4 Ika terutama bagi yang pertama kali hamil.
Saptarini melaporkan kejadian kehamilan yang Perubahan yang terjadi pada kehamilan dapat
1 berdampak pada aspek psikologis kehamilan. tidak diinginkan menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 adalah sebesar 15
persen. 5
Setiap tahun di seluruh dunia terdapat jutaan wanita yang mengalami kehamilan. Kehamilan
Wanita yang mengalami kehamilan tidak terjadi karena direncanakan ataupun tidak
diinginkan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu direncanakan. Setiap kehamilan seharusnya
kehamilan atau merupakan kehamilan yang diinginkan oleh
tetap
melanjutkan
kandungan dengan ibunya,
menggugurkan
menanggung risiko menghadapi bahaya bagi dikehendaki dan berapa jumlah anak yang
termasuk
kapan
kehamilan
kesehatan karena cara pengguguran yang diinginkan. Kehamilan yang diinginkan jika
ditempuh biasanya adalah aborsi tidak aman. 6 kehamilan terjadi pada waktu yang tepat atau
Definisi ‘unsafe abortion’ atau pengguguran memang sudah berkeinginan untuk hamil
menurut World Health (intended pregnancy). Namun tidak semua
tidak aman
Organization(WHO) adalah suatu prosedur wanita menghendaki dirinya hamil, bahkan
untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dapat menimbulkan perasaan syok dan
diinginkan yang dilakukan oleh orang yang menyangkal kehamilan tersebut. Tidak sedikit
tidak memiliki keterampilan yang sesuai atau kasus wanita seperti ini yang mengambil jalan
di lingkungan yang tidak sesuai dengan pintas
standar medis minimal atau keduanya. Aborsi kandungannya tanpa mempertimbangkan moral manusia sebagai makhluk Tuhan. 2
yaitu dengan
menggugurkan
merupakan 1 dari 7 penyebab kematian ibu di dunia, dan hampir setengah dari kehamilan
tidak diinginkan berakhir dengan aborsi tidak Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD/
aman. 7,8
unintended pregnancy ) didefinisikan sebagai kehamilan yang terjadi pada saat tidak
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya menginginkan anak pada saat itu (mistimed
kehamilan tidak diinginkan pada seorang pregnancy ) dan kehamilan yang tidak
wanita. Hasil penelitian Abdallah menemukan diharapkan sama sekali (unwanted pregnancy).
proporsi wanita dengan pendidikan rendah Gilda Sedgn melaporkan bahwa pada tahun
(13,4%) lebih besar untuk mengalami 2012 terdapat 213,4 juta kehamilan di seluruh
kehamilan tidak diinginkan dari pada dunia dengan angka kehamilan usia 15-44
kehamilan yang diinginkan (4,1%). Proporsi tahun 133 per 1000 wanita pada kelompok
wanita dari keluarga berpendapatan yang usia yang sama dan 40 persen diantaranya
rendah lebih banyak mengalami kehamilan adalah angka kehamilan yang tidak
tidak diinginkan (15,9%) dibandingkan diinginkan. Sedangkan di kawasan Asia
kehamilan yang diinginkan (4,1%). 9 Tenggara terdapat 18,8 juta total kehamilan
Penelitian Gipson JD, et al menunjukkan bahwa wanita yang berusia di bawah 20 tahun
dan 44 persen diantaranya adalah KTD. 3
mempunya kemungkinan (risiko) 2,7 kali Di Indonesia, terdapat 86 persen kelahiran mengalami kehamilan tidak diinginkan dan 2,3 dari kehamilan yang diinginkan, 7 persen kali pada wanita usia di atas 35 tahun. kelahiran dari kehamilan yang tidak
Sedangkan wanita yang tidak menikah yang tidak diinginkan berisiko 1,39 kali untuk mempunyai risiko 2,5 kali untuk mengalami
tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap. 14 kehamilan yang tidak diinginkan daripada
Ajzen dan Fishbein dalam Notoatmodjo harus diperhatikan adalah kehamilan yang
kehamilan yang diinginkan. 10 Namun yang
menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk tidak diinginkan selain mempunyai dampak
berperilaku merupakan determinan utama dari kecenderung untuk melakukan aborsi, dapat
perilaku individu tersebut. Bagi ibu yang tidak berdampak pula pada proses dan outcome dari
menginginkan kehamilannya akan merasa kehamilan itu sendiri
tidak siap hamil sehingga cenderung untuk tidak mengurus kehamilannya dengan baik,
D'Angelo, et al melaporkan bahwa kematian yang dapat berisiko pada kesehatan bayinya ibu, aborsi, bayi berat lahir rendah, kelahiran
dan perawatan bayinya setelah melahirkan. 15 prematur dan kematian bayi yang tinggi dikaitkan dengan kehamilan yang tidak
Pemerintah Indonesia memberi perhatian diinginkan. 11 Laukaran.VH dan Berg.BJV
terhadap status kesehatan ibu dan anak, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
sehingga informasi tentang bagaimana perilaku maternal dengan outcome kehamilan
keinginan untuk hamil pada ibu bermanfaat dan komplikasi persalinan. Pengaruh secara
untuk berbagai tujuan, seperti memperkirakan psikologis terhadap perilaku dari kehamilan
jumlah kehamilan tidak diinginkan dan yang tidak diinginkan salah satunya adalah
selanjutnya untuk memperkirakan dampak masalah kunjungan pemeriksaan kehamilan. 12 status kehamilan terhadap perilaku ibu selama
Perawatan kehamilan yang dilakukan secara
kelahiran, kesehatan dan rutin bermanfaat untuk mendeteksi dan
kehamilan,
perkembangan anak yang lahir dari kehamilan yang tidak diinginkan. menangani secara dini 16,12 beberapa masalah/ Selama ini sudah
penyakit yang dapat
banyak penelitian dan analisis tentang kehamilan, pertumbuhan janin dan bahkan
mempengaruhi
kehamilan yang tidak diinginkan, seperti dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan
analisis determinan kehamilan yang tidak persalinan yang kelak dapat mengancam 5,17 diinginkan pengaruh KTD terhadap berat
kehidupan ibu dan bayi serta mempengaruhi badan bayi lahir rendah dan analisis lainnya pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
terkait KTD . 18 Penelitian ini menitik beratkan dilahirkan. Pada penelitian D’angelo juga
pada analisis dampak kehamilan tidak menunjukkan bahwa wanita dengan kehamilan
diinginkan terhadap perilaku ibu selama hamil yang tidak diinginkan memiliki peluang 2,1
dan sesudah melahirkan dari data SDKI 2012. kali
untuk tidak
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kehamilannya. 11 Penelitian lain yang dilakukan
memeriksakan
pengaruh kehamilan yang tidak diinginkan oleh Singh. et al di India juga menunjukkan
terhadap perilaku ibu baik perilaku selama bahwa kurangnya pemanfaatan perawatan
hamil dan perawatan terhadap anak, serta kehamilan oleh wanita yang mengalami
pengaruh pada stratifikasi status ekonomi kehamilan tidak diinginkan dengan Odds Ratio
(OR) 2,32. 8 Hasil penelitian Dye, et al
METODE
menyatakan bahwa ibu yang mengalami Data yang digunakan pada penelitian adalah kehamilan tidak diinginkan berpeluang 2,12
analisis data sekunder dari SDKI 2012, yang kali untuk tidak memberikan ASI secara
merupakan kerjama antara Badan Pusat
Statistis (BPS), Badan Koordinasi Keluarga penelitian yang dilakukan pada 5 negara
eksklusif kepada bayinya 3 . Sedangkan
(BKKBN), dan Demographic Health Suervey (DHS)) analisis
Berencana
Nasional
Kementerian Kesehatan (Depkes). Penelitian oleh Marston dan Cleland menemukan adanya
ini menggunakan data dari SDKI 2012 yang risiko tinggi imunisasi tidak lengkap pada satu
mempunyai desain penelitian potong lintang. tahun pertama pada kelahiran yang tidak
diinginkan di Kenya OR=1,6 95%CI: 1,12- 2,28) dan Peru (OR=1,24 95%CI 1,09-1,41). 13
Populasi adalah semua wanita berusia 15-49 tahun di seluruh provinsi di Indonesia. Sampel
Penelitian Kosh et.al juga menunjukkan hasil penelitian ini adalah semua wanita berusia 15- yang sama, anak yang lahir dari kehamilan
49 tahun yang pernah hamil dan melahirkan
selain mengurus rumah tangga. Status Perkawinan, adalah ikatan yang diakui oleh
Kriteria inklusi pada sampel ini adalah lahir negara dan agama di antara dua orang yang tunggal, masih hidup dan wanita yang
berbeda jenis kelamin. Paritas adalah jumlah melahirkan sejak bulan Januari 2007 sampai
anak yang pernah dilahirkan. Status ekonomi dengan survei dilakukan. Sedangkan kriteria
adalah variabel proxy tingkat status ekonomi eksklusi adalah ibu yang mempunyai anak
rumah tangga yang diperoleh dari komposit berusia < 12 bulan, ibu dan anak yang datanya
aset yang dimiliki rumah tangga. Tempat tidak lengkap. Jumlah sampel sesuai syarat
tinggal, adalah penggolongan dalam sistem inklusi yang dianalisis sebanyak 11.742 orang
perstatistikan nasional bahwa setiap desa dari 16.320 responden yang memiliki anak
digolongkan sebagai daerah perkotaan atau terakhir.
perdesaan.
penggolongan ini didasarkan dari 3 variabel yaitu kepadatan
Kriteria
Variabel terikat adalah variabel perawatan penduduk, persentase rumah tangga tani dan kehamilan, perawatan persalinan, pemberian
jumlah fasilitas perkotaan yang tersedia. 19 . ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar.
Ada tiga variabel terikat yaitu: Perawatan Analisis data dilakukan secara univariat, Kehamilan, adalah pemeriksaan kehamilan
bivariat dengan regresi logistik untuk melihat yang dilakukan oleh ibu dengan kriteria ANC
pengaruh dan analisis multivariabel dengan uji K4 yaitu pemeriksaan kehamilan oleh tenaga
regresi logistik ganda untuk melihat pengaruh kesehatan minimal 4x kunjungan selama
dan adanya stratifikasi status ekonomi. kehamilan dengan ketentuan minimal 1 kali
trimester 1, minimal 1 pada trimester 2, dan
HASIL
minimal 2 kali pada trimester 3 (1,1,2); Pemberian ASI Eksklusif, adalah pemberian
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia air susu ibu pada bayi tanpa cairan atau
adalah survei berkala yang dilaksanakan makanan lain pada tiga hari pertama setelah
secara kolaborasi antara Badan Pusat Statistik, melahirkan; Pemberian Imunisasi Dasar,
Badan Koordinasi Keluarga Berencana adalah suatu usaha memberikan kekebalan
dan Kementerian pada bayi dengan memasukkan vaksin ke
Nasional (BKKBN)
Kesehatan. SDKI telah dilaksanakan sebanyak dalam tubuh yaitu, 1x vaksin Bacillus
7 kali. Survei pertama adalah Survei Calmette Guerin (BCG), 4x vaksin Hepatitis
Prevalensi Kontrasepsi Indonesia yang
B, 3x vaksin Dipteri Pertusis dan Tetanus dilakukan pada tahun 1987, kedua sampai (DPT), 4x vaksin polio, dan 1x vaksin
kelima adalah SDKI 1991, SDKI1994, SDKI campak sesuai dengan jadwal pemberian
1997, SDKI 2002-2003, SDKI 2007 dan untuk mencegah penyakit tertentu.
terakhir SDKI 2012. Cakupan SDKI 2012 kali ini agak berbeda dengan SDKI 2007, yaitu
Variabel bebas adalah kehamilan tidak mencakup semua wanita usia subur (WUS) diinginkan yaitu, kejadian kehamilan yang
umur 15-49 tahun, pria kawin umur 15-54 sebenarnya tidak diharapkan pada waktu itu
tahun, dan remaja pria belum kawin umur 15- karena menginginkan kehamilan kemudian
24 tahun. SDKI merupakan bagian dari atau sama sekali tidak ingin hamil.
program Demographic and Health Surveys (DHS) yang tersebar di seluruh dunia, yang
Variabel kovariat
dirancang untuk mengumpulkan data fertilitas, karakteristik ibu meliputi umur, tingkat
mencakup
variabel
keluarga berencana, serta kesehatan ibu dan pendidikan,
status
pekerjaan,
status
anak.
perkawinan, paritas, status ekonomi, dan tempat tinggal. Umur Ibu, adalah umur
Data SDKI 2012 terdiri dari data rumah tangga responden berdasarkan ulang tahun terakhir
dan data individu. Dalam analisis ini data yang saat survei. Tingkat Pendidikan, adalah
digunakan adalah file individu. Pada tahapan tingkat pendidikan formal terakhir yang telah
persiapan analisis data diperoleh hasil dicapai responden. Status Pekerjaan adalah
penapisan data yang digunakan untuk analisis kegiatan
sehari-hari
responden
yang
yaitu 11.742 kasus ( record).
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian mengalami kehamilan tidak diinginkan kecil dari ibu yang tidak melakukan perawatan
(15,4%) (lihat Tabel 1). Tingkat pendidikan kehamilan sesuai kriteria (24,3%), sedangkan
ibu lebih banyak yang tidak tamat SMP (56%). sebagian besar dari ibu tidak memberikan Air
Begitu juga dengan status pekerjaan ibu Susu Ibu (ASI) eksklusif (62,1%) dan sebagian
sebagian besar adalah bekerja (55,5%). besar tidak memberikan imunisasi dasar
Sebagian besar ibu berstatus kawin (96,9%). lengkap (65%) (lihat Tabel 1). Status
Status ekonomi ibu sebarannya hampir merata kehamilan berdasarkan kategori kehamilan
pada setiap status dan lebih dari sebagian ibu diinginkan dan kehamilan tidak diinginkan,
tinggal di daerah perkotaan (51,4%) (lihat menunjukkan bahwa sebagian kecil ibu
Tabel 1)
Tabel 1. Distribusi frekuensi ibu menurut variabel terikat, variabel bebas dan kovariat di Indonesia Tahun 2012
Proporsi 95% CI