28 konsumen beraksi. Beberapa konsumen memperbesar kesenjangan ketika suatu
produk tidak sempurna, dan mereka menjadi sangat tidak puas. Konsumen- konsumen lainnya meminimalisir kesenjangan dan menjadi tidak begitu
kecewa. Derajat kepentingan kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa penjual harus mengajukan klaim produk yang benar-benar menggambarkan
kinerja produk. Beberapa penjual bahkan menyatakan tingkat kinerja yang lebih rendah sehingga konsumen akan mendapatkan kepuasan yang lebih tinggi
dari yang diharapkannya.
2.6.2 Pengambilan Keputusan Pribadi
Menurut Suryadi 2000:17, proses pengambilan keputusan pribadi terdiri dari 5 model, yaitu :
a.
The Satisfisficing
Keberadaan dari
the satisfisficing model
, pada saat dihadapkan pada masalah kompleks, pengambilan keputusan berusaha menyederhanakan
masalah-masalah yang pelik pada sampai tingkat dimana seseorang siap untuk memahaminya. Hal ini dikarenakan secara manusiawi seseorang tidak
mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting secara optimal. Di dalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada
pengambilan keputusan
dengan rasionalitas
terbatas, yaitu
proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang penting tanpa
melibatkan seluruh permasalahan yang konkrit. Faktor-faktor yang menyebabkan rasionalitas terbatas antara lain informasi itu tidak sempurna,
kendala waktu serta keterbatasan seseorang dalam pengambilan keputusan, di
Universitas Sumatera Utara
29 samping dapat menjelaskan mengapa dua orang yang menggunakan informasi
sama bisa menghasilkan keputusan yang berbeda. b.
The of Estimizing Decision Making Model
Dalam model ini seseorang pengambil keputusan yang penuh keyakinan berusaha untuk menyusun alternatif-alternatif, memperhitungkan
untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi, sesudah itu ia memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam-macam kejadian di
kemudian hari dengan mempertimbangkan dampak dari kejadian-kejadian terhadap alternatif yang telah dirumuskan dan menyusun urutan-urutan secara
sistematis dan prioritas kemudian mengambil keputusan. c.
The Implisit Favourite Model
Favorit model dirancang dalam kaitan dengan keputusan kompleks dan tidak rutin, pada model ini pun menyangkut proses penyederhanaan
masalah yang kompleks oleh individu sebagai pembuat keputusan. Pada awal proses pengambil keputusan si pengambil keputusan sudah cenderung
memilih alternatif yang dirasakan paling baik, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan untuk mengambil keputusan karena ada masalah
2. Mengidentifikasi alternatif dan langsung menetapkan pilihan suatu
alternatif menurut preferensinya. 3.
Mengidentifikasi alternatif lain 4.
Memilih alternatif yang menjadi pilihan si pengambil keputusan.
Universitas Sumatera Utara
30 d.
A From end Approach
Dalam model ini pengambil keputusan mencoba untuk menghindari dan menganalisis masalah secara sistematis. Disini intuisi diberi kekuasaan
penuh untuk mengembangkan suatu gagasan yang mencoba untuk memunculkan kemungkinan-kemungkinan yang luar biasa. Jadi keputusan
tidak dibangun dari data-data tahun yang lalu. e.
Back end Approach
Dalam model ini pengambilan keputusan menggunakan intuisi dengan mempercayakan pada analisis rasional untuk mengidentifikasi dan
mengalokasi bobot nilai kriteria, seperti halnya untuk mengembangkan dan mengevaluasi berbagai alternatif. Pada saat tahap ini sesudah dilaksanakan
pengambil keputusan beristirahat satu atau dua hari dari kegiatan keputusan ini sebelum menentukan keputusan akhir.
2.6.3 Pengambilan Keputusan Kelompok