Defenisi Novel Analisis Pragmatis Terhadap Cerita Novel “Saga No Gabai Baachan” Karya Yoshichi Shimada

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL “SAGA NO GABAI BHAACAN”, STUDI PRAGMATIK DAN SEMIOTIK

2.1 Defenisi Novel

Novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah barang baru yang kecil”.Kemudian kata itu diartikan sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk prosa.Dalam bahasa Inggris disebut dengan novel yang kemudian istilah tersebut masuk menjadi bahasa Indonesia. Novel merupakan jenis karya sastra dalam bentuk prosa.Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut sebagai fiksi. Karya fiksi menyaran pada suatu karya yang menciptakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata Nurgiyantoro, 1998 : 2. Menurut Sumadjo 1990 : 11-12, novel adalah genre sastra yang berupa cerita, mudah dibaca dan dicerna, juga kebanyakan mengandung unsur suspense dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Sedangkan menurut Kosasih 2011: 223, novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh.Kisah novel berawal dari kemunculan suatu persoalan yang dialami tokoh hingga tahap penyelesaiannya.Novel memberi gambaran tentang tokoh- tokoh, tentang peristiwa, dan tentang latanya secara fisik, seolah-olah dapat dilihat, dapat diraba, serta dapat didengar. Di samping itu, novel juga menghadirkan Universitas Sumatera Utara pengetahuan tentang hal-hal yang terdalam, yang tidak dapat dilihat, tidak dapat dipegang, tidak dapat didengar melainkan dapat dirasakan oleh batin yang semua itu diperoleh secara tersirat dari gambaran tokoh, peristiwa, dan tempat yang dilukiskan. Novel dapat memberikan dampak positif bagi pembacanya karena novel itu memberikan manfaat pendidikan dan hiburan.Akan tetapi, tidak sedikit novel yang memberikan dampak negatif, misalnya novel yang di dalamnya terdapat adegan-adegan atau kata-kata yang kasar dan terdapat adegan yang dapat menimbulkan dorongan seksual kepada pembaca. Untuk itu, kita harus selektif dalam memilih novel dalam memeberi hiburan maupun acuan dalam kehidupan Walaupun bersifat imajiner, namun ada juga novel yang berdasarkan diri pada fakta. Karya fiksi yang demikian oleh Abrams dalam Nurgiantoro 1995 : 4 digolongkan sebagai karya non fiksi yang terbagi atas 1 fiksi historis atau novel historis, jika yang menjadi dasar penulisan adalah fakta sejarah; 2 fiksi biografis atau novel biografis, jika yang menjadi dasar penulisan adalah fakta biografis dan 3 fiksi sains atau novel sains, jika yang menjadi dasar penulisan adalah fakta ilmu pengetahuan. Nurgiyantoro 1998 : 18-20 membagi novel dalam 2 golongan, yaitu novel popular dan novel serius. Novel popular adalah novel yang popular pada masanya dan banyak penggemarnya, khususnya pembaca dikalangan remaja.Novel golongan ini menampilkan masalah-masalah yang actual dan selalu menzaman, namun hanya sampai pada tingkat permukaan.Novel popular tidak menampilkan permasalahan kehidupan secara lebih intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan.Sebab novel popular pada umumnya bersifat Universitas Sumatera Utara sementara, cepat ketinggalan zaman, dan tidak memaksa orang untuk membacanya sekali lagi.Novel popular biasanya cepat dilupakan orang, apalagi dengan munculnya novel-novel yang baru yang lebih popular pada masa sesudahnya. Novel serius adalah novel yang memberikan isi cerita yang serba berkemungkinan, jadi dituntut konsentrasi yang tinggi untuk dapat memahami cerita yang dipaparkan di dalamnya.Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan dalam novel jenis ini disoroti dan diungkapkan sampai ke inti hakikat kehidupan yang bersifat universal.Novel serius disamping memberikan hiburan juga terimplisit tujuan memberikan pengalaman yang berharga kepada pembaca atau paling tidak, mengajak untuk meresapi dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan yang dikemukakan.Ini merupakan keunggulan dari novel serius sehingga tetap bertahan sepanjang masa dan tetap menarik sepanjang masa. Jadi, berdasarkan paparan defenisi novel di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa novel yang menjadi objek kajian penelitian penulis merupakan novel biografis dan novel serius. Dikatakan demikian karenakan novel “Saga no Gabai Baachan” karya Yoshichi Shimada ini menceritakan tentang neneknya sendiri yaitu nenek Osano yang menjadi tokoh sentral adalah seorang nenek yang berumur 58 tahun yang berjuang sangat keras demi memenuhi kebutuhan hidup dirinya sendiri dan seorang cucu yang dititipkan kepadanya yang tidak lain adalah pengarang novel. Di dalam novel ini, pengarang menceritakan semua tingkah laku maupun ide-ide yang diajarkan nenek untuk bertahan hidup.Selain itu, novel ini juga bersifat memberi hiburan dan di dalamnya ada makna tujuan khusus yaitu Universitas Sumatera Utara tujuan pendidikan yang diberikan pengarang kepada pembaca. Tujuan pendidikan tersebut antara lain tekad dan perjuangan demi bertahan hidup, bekerja keras tanpa mengenal lelah, hidup mandiri tanpa mengharapkan belas kasihan dari orang lain, saling memaafkan, cinta kasih dan selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.2 Resensi Novel “Saga no Gabai Baachan”