Alur plot Resensi Novel “Saga no Gabai Baachan”

dipakai pengarang untuk mengembangkan cerita. Di samping itu juga perlu mengapresiasikan karangan secara utuh dan tidak sepenggal-sepenggal. Tema membuat cerita lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak. Bagian awal dan akhir cerita akan menjadi pas, sesuai, dan memuaskan berkat keberadaan tema. Tema merupakan elemen yang relevan dengan setiap peristiwa dan detail sebuah cerita. Sementara itu menurut Fananie 2000 : 84, tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra sangat beragam.Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, social budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan.Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul. Berdasarkan pengertian tema di atas, maka tema yang diangkat dalam novel “Saga no Gabai Baachan” adalah bagaimana perjuangan seorang nenek untuk mencukupi kebutuhan dan menghidupi seorang cucu yang dititipkan kepadanya dalam keadaan sangat miskin tanpa berpikir untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengharap belas kasihan dari orang lain.

2.2.2 Alur plot

Plot adalah salah satu elemen terpenting dalam membentuk sebuah karya fiksi.Dalam analisis cerita, plot sering disebut dengan intilah alur.Dalam pengertiannya yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita. Menurut Stanton Universitas Sumatera Utara dalam Nurgiyantoro 1998 : 113, plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur atau plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai interrelasi fungsional yang menandai urutan bagian-bagiab dalam keseluruhan fiksi. Dangan demikian, alur merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita. Menurut Kosasih 2011 : 225 , secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut: 1. Pengenalan situasi cerita exposition Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh. 2. Pengungkapan peristiwa complication Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 3. Menuju pada adanya konflik rising action Terjadi peningkatang perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh. 4. Puncak konflik turning point Bagian ini disebut pula sebagai klimaks.Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan.Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalahnya atah gagal. Universitas Sumatera Utara 5. Penyelesaian ending Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setalah mengalami peristiwa puncak itu.Namun ada pula novel yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imajinasi pembaca.Jadi dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian. Konflik merupakan inti dari sebuah alur.Konflik dapat diartikan sebagai sebuah pertentangan. Menurut Kosasih 2011 : 226, bentuk -bentuk pertentangan antara lain : 1 Pertentangan manusia dengan dirinya sendiri; 2 Pertentangan manusia dengan sesamanya; 3 Pertentangan manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan ekonomi, politik, sosial dan budaya; 4 Pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya. Bentuk-bentuk pertentangan inilah yang kemudian diangkat kedalam novel dan yang menggerakkan alur cerita. Tanpa adanya konflik atau pertentangan, akan sulit bagi terbentuknya suatu cerita. Menurut susunannya atau urutannya, alur terbagi dalam 2 jenis, yaitu alaur maju dan alur mundur.Alur maju adalah alur yang susunannya mulai dari peristiwa pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai cerita itu berakhir.Sedangkan alur mundur adalah alur yang susunannya dimula dari peristiwa terakhir kemudian kembali kepada peristiwa pertama, kedua, dan seterusnya sampai kembali lagi pada peristiwa akhir tadi. Berdasarkan uraian konflik atau pertentangan dan alur tersebut di atas, maka novel “Saga no Gabai Baachan” ini mempunyai pertentangan berupa pertentangan manusia dengan lingkungan ekonomi.Nenek Osano berjuang sangat keras untuk melawan kemiskinan yang dialaminya. Bentuk pertentangan yang ia lakukan adalah dengan tetap terus bekerja di usianya yang sudah tua dengan Universitas Sumatera Utara menjadi pegawai kebersihan di sebuah sekolah. Yang seharusnya kebanyakan orang-orang di usianya hanya tinggal menikmati masa tuanya di rumah. Tetapi ia tidak pernah mengeluh dan mengharapkan belas kasihan dari siapapun. Sedangkan alur dalam novel ini adalah alur maju. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut dimulai dari kedatangan anaknya dengan seorang cucu untuk dititipkan dan diasuh olehnya dan berakhir pada menjadi dewasanya sang cucu dan untuk demi melanjutkan masa depan, cucu tersebut meninggalkannya.

2.2.3 Latar setting