HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Identitas Responden
Responden merupakan sumber informasi yang akurat dalam sebuah penelitian. Demikian juga pada penelitian kali ini, di mana yang menjadi responden di sini adalah karyawan Hotel Asean Pekanbaru yang diambil secara sensus sebanyak 34 karyawan. Mengingat pentingnya peranan responden pada penelitian ini, maka terlebih dahulu dilihat identitas responden berdasarkan beberapa kriteria seperti jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan masa kerja dan bagian kerja di hotel tersebut. Ke lima kriteria ini dianggap dapat memberikan suatu gambaran tentang karyawan yang akan dijadikan responden. Hal ini bertujuan untuk menentukan layak atau tidaknya seorang karyawan menjadi responden.
Bagian pertama diperhatikan dari identitas responden adalah jenis kelamin. Berdasarkan 34 kuesioner yang disebarkan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas, maka dari 34 responden yang merupakan para karyawan yang bekerja pada Hotel Asean Pekanbaru, yang berjenis kelamin Berdasarkan Tabel 5.1 di atas, maka dari 34 responden yang merupakan para karyawan yang bekerja pada Hotel Asean Pekanbaru, yang berjenis kelamin
Dengan demikian dari karakteristik responden seperti yang diuraikan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan jumlah karyawan laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan karyawan perempuan, ini dapat saja terjadi karena sifat pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab besar seperti security, roomboy, bill boy dan lain sebagainya. Sementara karyawan wanita hanya berada pada bagian accounting, reseceptionist, chief cook.
Pada prinsipnya jenis kelamin dapat mempengaruhi seseorang dalam bertindak atau dalam mengambil suatu keputusan. Banyak orang berpendapat di mana wanita lebih tenang dalam menghadapi suatu permasalahan dibandingan dengan laki-laki. Maka dari itu jenis kelamin juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja dalam suatu perusahaan.
Usia menggambarkan tingkat kedewasaan seseorang dalam bersikap. Maka dari itu kriteria usia merupakan kriteria penting untuk ditanyakan kepada seorang responden, indentitas responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel
5.2 di bawah ini:
Tabel 5.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia
No. Tingkat Usia (Tahun)
Frekwensi
Persentase
1. Kurang 20 tahun
3. Diatas 30 tahun
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Dari Tabel 5.2 di atas dapat jelaskan bahwa responden yang berusia kurang 20 tahun adalah sebanyak 8 atau 23,5%, yang berusia antara 20 tahun sampai 30 tahun adalah sebanyak 19 orang atau 55,9% dan sisanya 7 orang atau 20,6% berusia di atas 30 tahun.
Gambaran di atas menjelaskan bahwa responden yang terpilih dalam penelitian ini rata-rata berusia antara 20 tahun sampai 30 tahun, dengan kata lain responden rata-rata dalam usia produktif yang tinggi dan diharapkan sudah memiliki pengalaman yang dapat memberikan hasil kerja yang maksimal, sehingga kepuasan kerja dapat mereka rasakan.
Tingkat pendidikan seseorang mencerminkan baik atau tidaknya daya tangkap dan pemahaman dari orang tersebut terhadap suatu objek. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini responden juga diminta untuk mengisi tingkat pendidikan terakhir yang mereka tamatkan. Hasil dari pengelompokan tersebut secara jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
No. Tingkat Pendidikan
3. Perguruan Tinggi
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Dari Tabel 5.3 di atas dapat dijelaskan bahwa terlihat masih ada karyawan yang bekerja di Hotel Asean Pekanbaru tamatan SLTP yaitu sebanyak 3 orang atau 8,8%, selanjutnya 30 orang karyawan atau 88,2% berpendidikan SLTA atau sederajat dan sisanya 1 orang atau 2,9% berpendidikan sarjana.
Dengan demikian dapat disimpulkan jumlah karyawan yang ada di Hotel Asean Pekanbaru berdasarkan pendidikannya ternyata rata-rata berpendidikan SLTA. Namun pendidikan SLTA atau sederajat, rata-rata karyawan lulusan dari SMK Perhotelan, sehingga mereka juga memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja. Dan diharapkan dengan kemampuan yang mereka miliki, karyawan akan memperoleh kepuasan kerja yang baik.
Selanjutnya dari identitas responden akan diperhatikan adalah lama karyawan bekerja. Hal ini dimaksudkan untuk melihat secara pengalaman kerja karyawan, dengan arti kata semakin lama seorang karyawan bekerja maka akan semakin tinggi pengalaman kerja karyawan tersebut dan begitu juga sebaliknya. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Bekerja (Tahun)
frekwensi
Persentase
1. Kurang 3 tahun
2. 3-5 tahun
3. Diatas 5 tahun
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Dari Tabel 5.4 diatas terlihat bahwa karyawan yang bekerja kurang dari 3 tahun sebanyak 8 orang atau 23,5%, dan yang bekerja antara 3 tahun sampai 5 tahun sebanyak 17 orang atau 50,0% dan hanya 9 orang atau 26,5% dari karyawan yang bekerja lebih dari 5 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan yang bekerja di Hotel Asean Pekanbaru memiliki pengalaman kerja yang baik, dan diharapkan mereka juga memiliki kepuasan kerja yang baik.
Selanjutnya responden juga dikelompokkan berdasarkan jabatan atau bagian kerja mereka dalam hotel tersebut. Pengelompokkan karyawan berdasarkan bagian kerja mereka ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pendistribusian karyawan. Apakah karyawan hanya terkonsentrasi pada satu bidang pekerjaan saja atau sudah terdistribusi sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing bidang tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5 Identitas Responden Berdasarkan Bagian Bekerja
No. Bagian/Departement
4. Bill Boy
6. Room boy
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Dari Tabel 5.5 di atas terlihat bahwa bagian Accounting 1 orang atau 2,9%, bagian Security 4 orang atau 11,8%, bagian Receptionist 4 orang atau 11,85, bagian Bill Boy 1 orang atau 2,9%, bagian Cook sebanyak 2 orang atau 5,9%, bagian Room boy sebanyak 9 orang atau 26,5%, bagian waiter 3 orang atau 8,8%, bagian Teknisi 5 orang atau 14,7%, bagian Driver 3 orang atau 8,8% dan bagian Loundry 2 orang atau 5,9% ternyata karyawan Hotel Asean Pekanbaru banyak pada bagian room boy yaitu sebanyak 9 orang atau 26,5%. Hal ini wajar Dari Tabel 5.5 di atas terlihat bahwa bagian Accounting 1 orang atau 2,9%, bagian Security 4 orang atau 11,8%, bagian Receptionist 4 orang atau 11,85, bagian Bill Boy 1 orang atau 2,9%, bagian Cook sebanyak 2 orang atau 5,9%, bagian Room boy sebanyak 9 orang atau 26,5%, bagian waiter 3 orang atau 8,8%, bagian Teknisi 5 orang atau 14,7%, bagian Driver 3 orang atau 8,8% dan bagian Loundry 2 orang atau 5,9% ternyata karyawan Hotel Asean Pekanbaru banyak pada bagian room boy yaitu sebanyak 9 orang atau 26,5%. Hal ini wajar
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa responden yang terpilih dalam penelitian sudah bersifat representatif (mewakili) seluruh karakteristik populasi secara keseluruhan.
5.2. Analisis Kompensasi Langsung Pada Hotel Asean Pekanbaru
Kompensasi adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari hasil usahanya sebagai akibat dari jas/tenaga yang telah diberikan dalam menciptakan atau melaksanakan aktivitas. Pendapat lain tentang kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi langsung adalah terdiri dari bayaran yang diperoleh dari seseorang (karyawan) dalam bentuk gaji, upah.
Kompensasi bagi setiap karyawan adalah penting sehingga menjadi motivasi atau dorongan bagi setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, karena dengan kompensasi seseorang dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidup dirinya maupun keluarganya. Oleh sebab itu, kompensasi sering menjadi perhatian karena kompensasi ini mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja dari karyawan.
Untuk lebih jelasnya mengenai Kompensasi Langsung pada Hotel Asean Pekanbaru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6
Tanggapan responden Tentang Besarnya Pembayaran Gaji Pokok No.
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuisioner pada tabel 5.6 di atas bahwa terdapat 9 orang atau 26,5% jawaban responden pada kategori setuju, sedangkan yang mengatakan ragu-ragu sebanyak 13 orang atau 38,2% dan kemudian yang menyatakan tidak setuju sebanyak 12 orang atau 35,3%. Dan tidak yang memberikan jawaban sangat setuju dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat diketahui rata-rata tanggapan responden mengenai kompensasi berupa gaji pokok yang saya terima dari perusahaan tempat saya bekerja sudah sesuai dengan keinginan dan harapan saya ragu-ragu. Hasil ini menjelaskan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan bahwa kompensasi berupa gaji pokok yang mereka terima belum sesuai dengan keinginan dan harapan mereka. Dengan demikian berarti karyawan belum puas dengan gaji yang mereka terima saat ini.
Untuk itu dalam penggajian yang akan digunakan perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan karyawannya, perusahaan dalam menberikan gaji hendaknya dilakukan dengan adil sehingga tujuan perusahaan terpenuhi sesuai Untuk itu dalam penggajian yang akan digunakan perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan karyawannya, perusahaan dalam menberikan gaji hendaknya dilakukan dengan adil sehingga tujuan perusahaan terpenuhi sesuai
Berdasarkan teori (Rivai, 2010:762), gaji adalah bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan. Program pemberian gaji harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya upah dan gaji yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasaan kerja karyawan sehingga meningkatkan prestasi kerja.
Selanjutnya dapat dijelaskan hasil kuesioner yang telah diajukan kepada responden dalam penelitian ini yaitu pada pertanyaan perusahaan di tempat saya bekerja dalam menetapkan gaji yang karyawan sudah tetapkan berdasarkan kebijakan standar gaji yang ada. Tanggapan responden adalah:
Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kebijakan Standar Gaji
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.7 di atas bahwa, terdapat 19 orang atau 55,9% jawaban responden pada kategori setuju kemudian sebanyak 9orang atau 26,5% memberikan tanggapan ragu-ragu, sedangkan yang Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.7 di atas bahwa, terdapat 19 orang atau 55,9% jawaban responden pada kategori setuju kemudian sebanyak 9orang atau 26,5% memberikan tanggapan ragu-ragu, sedangkan yang
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan tersebut, maka hasil ini dapat memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru masih belum puas bahwa gaji yang mereka terima belum berdasarkan kebijakan standar gaji. Dengan demikian karyawan Hotel Asean Pekanbaru belum menerima gaji yang sesuai dengan peraturan yang ada.
Berdasarkan teori (Hasibuan, 2010:125), kebijaksanaan kompensasi sebaiknya ditetapkan standar upah minimal supaya unsur kemanusiaan mendapat perhatian sebaik-baiknya. Kebijaksanaan pengupahan akan memberikan kesempatan untuk maju bagi yang bersungguh-sungguh dan mendapat balas jasa besar. Adapun karyawan yang kurang mampu berprestasi masih mendapat balas jasa minimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Selanjutnya pada kuesioner ”Pimpinan perusahaan memiliki berbagai pertimbangan dan alasan sebagai dasar pemberian gaji pada karyawan”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.8
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dasar Pemberian Gaji
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.8 di atas bahwa, terdapat 21 orang atau 61.8% jawaban responden pada kategori setuju atas dasar pemberian gaji tersebut. Selanjutnya sebanyak 8 orang atau 23,5% ragu-ragu atas dasar pemberian dasar gaji tersebut dan sebanyak 5 orang atau 14,7% tidak setuju atas dasar pemberian gaji tersebut.
Hasil ini memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan setuju bahwa pimpinan atau pemilik perusahaan menetapkan besarnya kompensasi berdasarkan aturan-aturan tertentu. Besar kecilnya kompensasi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan untuk setiap karyawannya pada dasarnya ditentukan berdasarkan beberapa kebijakan, seperti mengingat adanya perubahan kebutuhan dari karyawan. Tanggapan responden tentang hal ini secara rata-rata mengatakan setuju. Artinya pihak perusahaan sudah memberikan kompensasi mereka berdasarkan kebutuhan karyawan yang sesuai dengan peraturan yang ada.
Berdasarkan teori (Hasibuan, 2010:126), kebijaksanaan kompensasi , baik besarnya, susunannya, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada keadilan dan undang-undang perburuhan.
Kemudian kompensasi juga ditetapkan berdasarkan UU yang berlaku. Dengan adanya perubahan UU tentang ketenagakerjaan maka, kemungkinan akan Kemudian kompensasi juga ditetapkan berdasarkan UU yang berlaku. Dengan adanya perubahan UU tentang ketenagakerjaan maka, kemungkinan akan
Kemudian pada kuesioner ”Pimpinan perusahaan selalu memberikan insentif pada karyawan yang berprestasi”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Insentif
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber:Hasil Pengolahan Data, 2011
Berdasarkan kuesioner pada tabel 5.9 di atas bahwa, terdapat 3 orang atau 8,8% jawaban responden pada kategori setuju, sebanyak 10 orang atau 29,4% jawaban responden pada kategori ragu-ragu dan selanjutnya sebanyak 21 orang atau 61,8% memberikan jawaban pada kategori tidak setuju.
Hasil dari jawaban responden tersebut di atas memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan bahwa mereka tidak Hasil dari jawaban responden tersebut di atas memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan bahwa mereka tidak
Berdasarkan teori (Rivai, 2010:767), insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan ghainsharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Tujuan utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Sedangkan bagi perusahaan, insentif merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, di mana produktifitas menjadi satu hal yang sangat penting.
5.3. Analisis Kompensasi Tidak Langsung Pada Hotel Asean Pekanbaru
Kompensasi tidak langsung adalah terdiri dari pemberian tunjangan- tunjangan pada perusahaan, baik itu jamsostek, THR dan lain sebagainya yang tidak termasuk dalam kompensasi langsung,
Hotel Asean Pekanbaru memberikan balas jasa kepada karyawannya bukan hanya dalam pemberian kompensasi langsung, namun kompensasi tidak langsung juga diberikan perusahaan untuk pemberian balas jasa dari karyawannya.
Untuk lebih jelasnya mengenai kompensasi tidak langsung pada Hotel Asean Pekanbaru, dapat dilihat dari tanggapan responden berikut ini.
Adapun hasil kuesioner tentang”Karyawan pada perusahaan tempat saya bekerja semuanya sudah dilindungi dengan asuransi dari Jamsostek”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Jamsostek
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber:Data Olahan, 2011
Berdasarkan kuesioner pada tabel 5.10 di atas, bahwa terdapat 8 orang atau 23,5% jawaban responden mengatakan sangat setuju dalam pemberian jamsostek, kemudian sebanyak 20 orang atau 58,8% memberikan jawaban setuju dan sabanyak 6 orang atau 17,6% memberikan jawaban ragu-ragu.
Hasil dari tanggapan responden di atas dapat memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan setuju bahwa semua karyawan di Hotel tersebut sudah dilindungi dengan Jamsostek. Memang pihak perusahaan tersebut sudah mendaftarkan semua karyawannya pada program Jamsostek, dengan harapan karyawan lebih nyaman dalam bekerja karena merasa terlindungi dan diharapkan prestasi kerja mereka meningkat di waktu yang akan datang.
Berdasarkan teori, setiap perusahaan tidak terlepas dari adanya kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko- resiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja di dalam perusahaan melalui program Jamsostek dan mengikut sertakan seluruh karyawan dalam program ini. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab perusahaan. Manfaat dari program ini adalah memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali ke rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.
Adapun Hasil Kuesioner tentang ”Karyawan di tempat saya bekerja selalu menerima tunjangan transportasi setiap bulannya”. Tanggapan responden untuk indikator ini adalah:
Tabel 5.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Transportasi
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.11 di atas, bahwa terdapat sebanyak 11 orang atau 32,4% memberikan jawaban responden pada kategori ragu-ragu dan sebanyak 23 orang atau 67,6% memberikan tanggapan tidak setuju pada indikator tunjangan transportasi ini.
Hasil dari tanggapan responden di atas dapat diartikan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru menyatakan bahwa mereka tidak menerima kompensasi dalam bentuk tunjangan transportasi. Jadi mereka hanya menerima gaji pokok dan perlindungan jamsostek saja.
Selanjutnya indikator ketujuh pada hasil kuesioner ”Karyawan di tempat saya bekerja selalu menerima tunjangan hari raya (THR) setiap tahunnya”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator THR
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.12 di atas, bahwa terdapat 5 orang atau 14,7% jawaban responden pada kategori sangat setuju, kemudian sebanyak 24 orang atau 70,6% memberikan jawaban setuju, selanjutnya 3 orang Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.12 di atas, bahwa terdapat 5 orang atau 14,7% jawaban responden pada kategori sangat setuju, kemudian sebanyak 24 orang atau 70,6% memberikan jawaban setuju, selanjutnya 3 orang
Hasil dari tanggapan responden di atas memberikan arti bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru mengatakan setuju bahwa mereka menerima kompensasi dalam bentuk tunjangan hari raya (THR) yang pembayarannya dilakukan setiap tahun. Hotel Asean Pekanbaru membayarkan THR tersebut paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan para karyawan. Untuk menghindari persoalan THR maka perusahaan untuk jauh-jauh hari minimal satu bulan sebelum waktu pelaksanaan THR sudah menyampaikan tuntutan tentang besaran THR yang harus diterima dan memastikan waktu pelaksanaannya.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: PER- 04/MEN/1994 atau peraturan perundang-undangan yang berlaku maka perusahaan berpedoman pada peraturan ini. Menurut Peraturan Menteri (Permen) 04/1994, yang dimaksud THR adalah pendapatan buruh yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain.
Indikator ke delapan pada hasil kuesioner ”Pimpinan perusahaan di tempat saya bekerja selalu memberikan penghargaan pada karyawan yang berprestasi”. Adapun tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penghargaan
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.13 diatas, bahwa terdapat 2 orang atau 5,9% para responden memberikan tanggapan setuju, kemudian sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden rmemberikan tanggapan ragu-ragu dan selanjutnya sebanyak 13 orang atau 38,2% para responden menberikan tanggapan tidak setuju.
Hasil dari tanggapan responden di atas dapat dijelaskan bahwa karyawan tidak dapat mengatakan apakah mereka memang sudah menerima penghargaan atau belum atas hasil kerja yang mereka berikan pada perusahaan.
Penghargaan atas prestasi kerja yang diberikan perusahaan terhadap para karyawan harus dilakukan secara objektif dan semata-mata didasarkan pada prestasi kerja yang telah dicapai oleh karyawan. Penghargaan ini dimaksudkan agar mendorong para karyawan senantiasa bekerja lebih baik lagi dan mencapai prestasi kerja optimal di masa mendatang.
Adapun indikator ke sembilan pada hasil kuesioner ”Pimpinan tempat saya bekerja juga melakukan promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi Adapun indikator ke sembilan pada hasil kuesioner ”Pimpinan tempat saya bekerja juga melakukan promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi
Tabel 5.14 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Promosi Jabatan
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel 5.14 di atas, bahwa terdapat 15 orang atau 44,1% para responden memberikan tanggapan setuju, kemudian 6 orang atau 17,6 para responden memberikan tanggapan ragu-ragu dan sebanyak
13 orang atau 38,2 para responden memberikan tanggapan tidak setuju. Promosi adalah kegiatan manajemen sumber daya manusia yang cukup penting, oleh karena itu harus dilakukan secara objektif dan adil sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan beban tugas pekerjaan di perusahaan, agar promosi yang dilaksanakan dapat memberikan dampak positif terhadap prestasi kerja maupun pengembangan karir karyawan. Pada Hotel Asean Pekanbaru digunakan model promosi Sistem Senioritas. Maksud senior di sini adalah pekerja yang mempunyai masa kerja paling lama di perusahaan tersebut.
Berdasarkan teori (Rivai, 2010:199), promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi Berdasarkan teori (Rivai, 2010:199), promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi
Untuk mengetahui pendapat responden secara keseluruhan tentang variabel Kompensasi di Hotel Asean Pekanbaru maka dilakukan rekapitulasi hasil kuesioner tentang variabel tersebut. Adapun rekapitulasi keseluruhan pendapat responden tentang variabel kompensasi di Hotel Asean Pekanbaru adalah seperti tabel berikut:
Tabel 5.15
Rekapitulasi pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi Pada Hotel
Asean Pekanbaru
Dimensi
Indikator
Skor jawaban Total
5 4 3 2 1 Skor Kompensasi
9 13 12 - 416 Langsung
1.Gaji pokok
2.Kebijakan standar gaji
3.Dasar pemberian gaji
3 10 21 - 4.Insentif
Bobot nilai
Kompensasi 1.Jamsostek
8 20 6 - - 546 Tidak
11 23 - Langsung
2.Tunjangan transportasi
3.Tunjangan hari raya
5 24 3 2 - (THR)
4.Penghargaan
2 19 13 - 5.Promosi Jabatan
15 6 13 - Bobot nilai
65 244 135 102 Total
65 452 255 190 962 Sumber: Data Hasil Penelitian
Skor maksimal
item x bobot tertinggi x responden
9 x 5 x 34 = 1530
Skor minimal
item x bobot x responden
9 x 1 x 34 = 306
Rata-rata = Skor maksimal – Skor minimal
Item
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat dari jawaban responden mengenai kompensasi pada Hotel Asean Pekanbaru adalah pada dimensi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung dengan indikator gaji pokok, kebijakan standar gaji, dasar pemberian gaji dan insentif dapat dilihat jumlah skor item yang diperoleh sebesar 416. Selanjutnya dimensi kompensasi tidak langsung dengan indikator jamsostek, tunjangan transportasi, tunjangan hari raya (THR), penghargaan, dan promosi jabatan dapat dilihat jumlah skor item yang diperoleh sebesar 546.
Dan untuk menentukan tingkat kategori Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru, maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Kategori Sangat Baik
Kategori Baik
Kategori Cukup Baik
Kategori Tidak Baik
Kategori Sangat Tidak Baik 551 Berdasarkan rekapitulasi pada tabel 5.15 dapat disimpulkan bahwa
Kompensasi pada Hotel Asean Pekanbaru kriteria penilaian dalam kategoricukup baik, dapat dilihat jumlah total skor item yang diperoleh sebesar 962.
5.4. Analisis Prestasi Kerja Karyawan Hotel Asean Pekanbaru
Prestasi kerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material yang dalam melaksanakan tugasnya
berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu
Semua perusahaan yang beroperasi atau dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berusaha mengharapkan prestasi kerja karyawan yang baik. Hal ini dimaksudkan agar karyawan lebih produktif dan memiliki semangat kerja yang tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara umum. Hal yang sama tentu juga terjadi pada Hotel Asean Pekanbaru. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan pada Hotel Asean Pekanbaru , maka digunakan 11 (sebelas) indikator yang diperkirakan dapat menilai tingkat kepuasan kerja karyawan tersebut. Masing-masing indikator tersebut diberi skor antara 1 sampai 5, dimana 5 menggambarkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang sangat baik dan skor 1 menggambarkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tidak baik.
Untuk lebih jelasnya hal ini, berikut dapat dilihat tanggapan responden tentang terhadap indikator-indikator kepuasan kerja tersebut. Indikator pertama adalah kecepatan karyawan dalam menyelesaikan tugas, dan indikator ini dinyatakan dengan ” Saya memiliki prestasi kerja yang baik karena saya mampu Untuk lebih jelasnya hal ini, berikut dapat dilihat tanggapan responden tentang terhadap indikator-indikator kepuasan kerja tersebut. Indikator pertama adalah kecepatan karyawan dalam menyelesaikan tugas, dan indikator ini dinyatakan dengan ” Saya memiliki prestasi kerja yang baik karena saya mampu
Tabel 5.16
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kecepatan Dalam
Penyelesaian Tugas
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.16 di atas diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang ditetapkan pimpinan, sebanyak
14 orang atau 41,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden memberikan jawaban ragu-ragu dan sisanya sebanyak 3 orang atau 8,8% atas hal tersebut. Hasil ini menjelaskan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki prestasi kerja yang baik jika diperhatikan dari indikator kecepatan penyelesaian tugas.
Hotel Asean Pekanbaru, membuat peraturan supaya karyawan mengerjakan tugas yang diberikan secara cepat, supaya hasil kerjanya baek dan Hotel Asean Pekanbaru, membuat peraturan supaya karyawan mengerjakan tugas yang diberikan secara cepat, supaya hasil kerjanya baek dan
Berdasarkan teori (Suwatno, 2011:176), pada dasarnya memang seorang karyawan dapat dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik, apabila hasil kerja mereka sesuai dengan harapan dan keinginan dari pimpinan perusahaan tersebut. Pada prinsipnya penilaiam prestasi kerja seorang karyawan memang dapat dilakukan melalui kecepatan penyelesaian tugas yang menjadi kewajiban karyawan tersebut. Di mana seorang karyawan dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik jika mereka dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan atau sebelum batas waktu yang ditentukan tersebut.
Indikator kedua variabel prestasi kerja adalah hasil kerja, di mana indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki prestasi kerja yang baik, karena hasil kerja saya sesuai dengan harapan pimpinan perusahaan”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil Kerja
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.17 di atas diketahui bahwa sebanyak 3 orang atau 8,8% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 15 orang atau
44.1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden menjawab ragu-ragu dan sisanya sebanyak 6 orang atau 17,6% responden menjawab tidak setuju.
Pada prinsipnya seorang karyawan dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik jika mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai dengan harapan pimpinan di tempat mereka bekerja saat ini. Hasil ini mengambarkan bahwa prestasi kerja karyawan dari aspek hasil kerja masih belum baik. Dan dari hasil penelitian juga diketahui informasi dari para beberapa orang karyawan yang penulis wawancarai, di mana mereka memang sering mendapatkan kritikan atas hasil kerja mereka yang masih banyak tidak sesuai dengan keinginan dan harapan pimpinan perusahaan tersebut. Dengan demikian memang benar bahwa untuk saat ini karyawan Hotel Asean memiliki prestasi kerja yang masih rendah untuk indikator hasil kerja yang sesuai dengan harapan pimpinan.
Berdasarkan teori (Rivai, 2010:875), salah satu metode yang paling umum digunakan untuk memperbaiki kualitas kerja adalah keterlibatan karyawan. Melalui upaya melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, karyawan akan merasa turut bertanggung jawab, dan merasa turut memiliki atas keputusan di mana ia turut berpartisipasi di dalamnya. Dengan mendapatkan hasil kerja yang baik dan dengan standar efisiensi dan efektivitas yang ditentukan maka karyawan akan bekerja dengan baik dan agar mendapat balas jasa dari perusahaan.
Indikator ke tiga variabel pretasi kerja adalah kemampuan karyawan dalam bekerja. Indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki kemampuan kerja yang Indikator ke tiga variabel pretasi kerja adalah kemampuan karyawan dalam bekerja. Indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki kemampuan kerja yang
Tabel 5.18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kemampuan Bekerja
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.18 di atas diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden menjawab ragu-ragu dan sisanya sebanyak 5 orang atau 14,7% responden menjawab tidak setuju.
Hasil ini menjelaskan bahwa karyawan Hotel Asean Pekanbaru sudah baik jika dilihat dari kemampuan karyawan dalam bekerja. Memang baik atau tidaknya prestasi kerja seorang karyawan akan dipengaruhi oleh kemampuan karyawan tersebut dalam bekerja. Semakin baik kemampuan karyawan maka akan semakin baik prestasi kerja dan begitu juga sebaliknya. Karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki kemampuan kerja yang baik karena kebanyakan mereka sudah memiliki pengalaman kerja yang baik, yang tergambar dari masa kerja karyawan tersebut.
Berdasarkan teori, perusahaan mengharapkan para tenaga kerja (karyawan) yang direkrut untuk dipekerjakan harus mempunyai kemampuan ataupun keahlian dalam melakukan pekerjaan yang akan dibebankan kepadanya. Perusahaan melakukan pelatihan untuk karyawannya sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan diberikan pada setiap karyawan. Karyawan yang telah bekerja lama pada perusahaan akan mempunyai kemampuan kerja yang baik karena karyawan tersebut telah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan. Dalam bekerja, kemampuan dibidang pekerjaan yang dijalani sangatlah penting, karena tingkat kemampuan juga mempengaruhi penilaian tingkat prestasi kerja di perusahaan.
Indikator ke empat variabel prestasi kerja adalah keterampilan. Indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki keterampilan yang dapat menunjang prestasi saya dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keterampilan
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.19 di atas diketahui bahwa sebanyak 14 orang atau 41,2% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang Berdasarkan tabel 5.19 di atas diketahui bahwa sebanyak 14 orang atau 41,2% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang
Dari hasil jawaban responden di atas secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki keterampilan kerja yang memadai, sehingga keterampilan yang mereka miliki akan menunjang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada perusahaan tersebut. Dengan demikian prestasi kerja karyawan Hotel Asean Pekanbaru sudah baik karena karyawan memiliki keterampilan yang baik dalam bekerja. Di samping itu hal ini juga disebabkan adanya kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan karyawan saat ini, seperti sebagaian besar karyawan merupakan lulusan SMK perhotelan, serta lama mereka bekerja juga akan memberikan keterampilan yang semakin baik bagi karyawan.
Keterampilan kerja setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padanya dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya. Pengembangan keteampilan karyawan sangatlah diperlukan melalui pelatihan- pelatihan yang diberikan pimpinan. Pengalaman kerja dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja dan keterampilan karyawan. Semakin sering karyawan melakukan pekerjaan yang sama semakin terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Indikator kelima variabel prestasi kerja adalah kejujuran, indikator ini dinyatakan dengan ”Dalam bekerja saya selalu mengutamakan kejujuran sehingga Indikator kelima variabel prestasi kerja adalah kejujuran, indikator ini dinyatakan dengan ”Dalam bekerja saya selalu mengutamakan kejujuran sehingga
Tabel 5.20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kejujuran
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Jumlah
Berdasarkan tabel 5.20 di atas diketahui bahwa sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 5 orang atau 14,7% para responden menjawab ragu-ragu.
Dari tanggapan para responden ini memberikan arti secara umum responden mengatakan setuju bahwa mereka dalam bekerja lebih mengutamakan kejujuran. Memang kejujuran seorang karyawan sangat diperlukan, sehingga kejujuran sering menjadi pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam melakukan penilaian prestasi kerja karyawan tersebut. Dari hasil ini dapat dikatakan secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki prestasi kerja yang baik jika diperhatikan dari aspek kejujuran dari karyawan tersebut. Dan di samping itu kejujuran dapat meningkatkan kepercayaan pimpinan pada karyawan, sehingga karyawan yang jujur selalu diberikan penghargaan seperti dengan memberikan posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat memberikan Dari tanggapan para responden ini memberikan arti secara umum responden mengatakan setuju bahwa mereka dalam bekerja lebih mengutamakan kejujuran. Memang kejujuran seorang karyawan sangat diperlukan, sehingga kejujuran sering menjadi pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam melakukan penilaian prestasi kerja karyawan tersebut. Dari hasil ini dapat dikatakan secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki prestasi kerja yang baik jika diperhatikan dari aspek kejujuran dari karyawan tersebut. Dan di samping itu kejujuran dapat meningkatkan kepercayaan pimpinan pada karyawan, sehingga karyawan yang jujur selalu diberikan penghargaan seperti dengan memberikan posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat memberikan
Kejujuran dalam bekerja sangatlah dibutuhkan dalam bekerja di perusahaan, apalagi perusahaan itu perusahaan yang besar. Kejujuran penting supaya tidak merugikan pihak perusahaan dan akan berdampak kerugian buat diri karyawan tersebut. Dengan ketidakjujurannya, maka pihak perusahaan tidak akan merespek pekerjaan yang akan dilakukannya.
Indikator ke enam variabel prestasi kerja adalah kerajinan, indikator ini dinyatakan dengan ”Untuk mencapai prestasi kerja saya yang baik, maka saya mengutamakan kerajinan dalam bekerja”. Tanggan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.21 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kerajinan
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.21 di atas diketahui bahwa sebanyak 18 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 12 orang atau 35,3% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 3 orang atau 8,8% para responden menjawab ragu-ragu.
Hasil ini mengambarkan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki tingkat kerajinan yang baik, sehingga mereka juga memiliki prestasi kerja yang baik. Kerajinan yang dimaksud di sini adalah adanya kesediaan karyawan untuk bekerja tanpa harus menunggu perintah dari atasan. Memang pada hasil penelitian melalui observasi yang penulis lakukan selama 7 hari pengamatan, maka penulis juga menyimpulkan bahwa karyawan Hotel Asean memiliki inisiatif yang tinggi dalam bekerja.
Kerajinan dalam bekerja sangat mempengaruhi tingkat penilaian prestasi kerja karyawan. Perusahaan sangat mengharapkan supaya karyawan disiplin dalam bekerja. Karena kerajinan dalam bekerja mempengaruhi jalannya pekerjaan. Oleh sebab itu, maka perusahaan sangat mengharapkan karyawannya selalu rajin dalam bekerja agar mendapatkan hasil kerja yang baik dan optimal sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Indikator ke tujuh variabel prestasi kerja adalah ketelitian, indikator ini dinyatakan dengan ”Prestasi kerja yang baik akan terwujud jika saya memiliki tingkat ketelitian yang baik dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang indikator ini adalah :
Tabel 5.22
Tanggapan Responden Terhadap Indikator Ketelitian No.
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.22 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 12 orang atau 35,3% para responden menjawab ragu-ragu.
Hasil ini mengambarkan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki tingkat ketelitian dalam bekerja yang baik. Tingkat ketelitan yang baik dalam bekerja akan memberikan hasil kerja yang baik dan begitu juga sebaliknya. Kondisi ini pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan tersebut. Jadi semakin baik tingkat ketelitian maka akan semakin baik prestasi kerja. Untuk menjaga tingkat ketelitian karyawan dalam bekerja pimpinan selalu melakukan pemeriksaan terhadap semua hasil kerja dari para karyawannya, dan jika ditemukan kekeliruan ataupun kesalahan maka karyawan akan melakukan perbaikan atas kesalahan tersebut.
Berdasarkan teori pengembangan ketelitian karyawan sangatlah diperlukan. Pengalaman kerja dapat memperdalanm dan memperluas ketelitian kerja seorang karyawan. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang Berdasarkan teori pengembangan ketelitian karyawan sangatlah diperlukan. Pengalaman kerja dapat memperdalanm dan memperluas ketelitian kerja seorang karyawan. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang
Indikator kedelapan variabel prestasi kerja adalah motivasi kerja karyawan. Indikator ini dinyatakan dengan ”Prestasi kerja akan terwujud jika saya memiliki motivasi yang baik dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah :
Tabel 5.23 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Motivasi
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.23 di atas diketahui bahwa sebanyak 14 orang atau 41,2% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 4 orang atau 11,8% para responden menjawab ragu-ragu.
Berdasarkan tanggapan para responden di atas memberikan arti bahwa secara umum responden mengakui memiliki motivasi kerja yang baik pada Hotel Asean Pekanbaru. Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki oleh diri karyawan untuk bekerja. Jadi semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka hasil kerja juga akan semakin tinggi, sehingga prestasi kerja juga Berdasarkan tanggapan para responden di atas memberikan arti bahwa secara umum responden mengakui memiliki motivasi kerja yang baik pada Hotel Asean Pekanbaru. Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki oleh diri karyawan untuk bekerja. Jadi semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka hasil kerja juga akan semakin tinggi, sehingga prestasi kerja juga
Berdasarkan teori (Hasibuan, 2010:141), motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar ma bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
Indikator kesembilan adalah hubungan dengan atasan, indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan dengan atasan yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.24 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Atasan
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.24 di atas diketahui bahwa sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, dan sebanyak 15 orang atau 44,1% para responden memberikan jawaban ragu-ragu.
Hasil dari tanggapan para responden ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan kerja yang baik antara atasan dengan bawahan pada Hotel Asean Pekanbaru. Jika terbina hubungan baik dalam bekerja antara atasan dengan bawahan, maka harmonisasi dalam bekerja juga akan terwujud, sehingga prestasi kerja juga akan meningkat. Karena hubungan kerja yang baik akan memperlancar arus informasi dari atasan kepada bawahan, dan bawahan merasa nyaman dalam bekerja.
Berdasarkan teori (Yuniarsih, 2009:188), pemeliharaan hubungan dengan atasan dalam rangka keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis antara atasan dan karyawan yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu ditumbuhkan, dan dijaga serta dipelihara demi kepentingan perusahaan. Hubungan kerjasama antara karyawan dengan atasannya merupakan hal yang sangat positif di dalam perusahaan, di mana karyawan dan atasan turut serta secara aktif dalam peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, serta semangat kerja.
Indikator kesepuluh adalah hubungan dengan rekan kerja, indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan dengan rekan kerja yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.25 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Rekan Kerja
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber : Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.25 di atas diketahui bahwa sebanyak 4 orang atau 11,8% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 11 orang atau 32,4% para responden menjawab ragu-ragu.
Hasil ini menjelaskan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan. Hal ini memang sangat diperlukan karena hubungan kerja akan baik akan mempengaruhi iklim dan lingkungan kerja. Di mana semakin baik hubungan kerja antara sesama karyawan maka lingkungan kerja akan semakin kondusif dan sebaliknya. Lingkungan kerja yang kondusif akan mampu mencapai hasil kerja yang baik dan sebaliknya, sehingga prestasi kerja juga akan semakin baik.
Dengan adanya hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan, maka akan timbul peningkatan efisiensi, efektifitas, produktifitas, serta semangat kerja, sehingga akan memperoleh hasil kerja yang baik dan memperoleh pendapatan atas hasil kerja yang dilakukan.
Indikator kesebelas adalah hubungan karyawan dengan lingkungan sosialnya. Indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan sosial antar sesama yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:
Tabel 5.26 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Lingkungan Sosial
No. Keterangan
1. Sangat setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
- Jumlah
34 100,00 Sumber: Data Olahan, 2011
Berdasarkan tabel 5.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 21 orang atau 61,8% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden menjawab ragu-ragu.
Hasil ini memberikan gambaran bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki hubungan kerja yang baik dengan lingkungan sosialnya. Hal ini tentunya akan memberikan prestasi kerja yang baik bagi karyawan tersebut.
Para karyawan perlu bersosialisasi dan menjadi bagian dari seluruh kelompok. Para karyawan ini umumnya memenuhi kebutuhan serta menikmati berada di sekitar orang lain yang memiliki minat dan keinginan dan tujuan yang Para karyawan perlu bersosialisasi dan menjadi bagian dari seluruh kelompok. Para karyawan ini umumnya memenuhi kebutuhan serta menikmati berada di sekitar orang lain yang memiliki minat dan keinginan dan tujuan yang
Tabel 5.27 Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru
Dimensi
Indikator
Skor jawaban Total
5 4 3 2 1 Skor Kemampuan 1.Kecepatan
7 14 10 3 - 371 teknis
penyelesaian tugas 2.Hasil kerja
3 15 10 6 - 3.Kemampuan
7 16 6 5 - bekerja
Bobot nilai
Kepribadian 1.Keterampilan
14 19 1 - - 718 2.Kejujuran
10 19 5 - - 3.Kerajinan
19 12 3 - - 4.Ketelitian
6 16 12 - - 5.Motivasi
14 16 4 - - Bobot nilai
Hubungan 1.Hubungan dengan -
19 15 - - 385 antar
atasan manusia
2.Hubungan dengan 4 19 11 - - rekan kerja 3.Hubungan sosial 6 21 7 -
- antar sesama
Bobot nilai
Total 450 744 252 28 1474 Sumber: Data Hasil Penelitian, 2011
Skor Maksimal
item x bobot tertinggi x responden
11 x 5 x 34 = 1870
Skor Minimal
item x bobot terendah x responden
11 x 1 x 34 = 374
Rata-rata
Skor Maksimal – Skor Minimal
Item = 1870 – 374
Dari tabel 5.27 di atas dapat dilihat diperoleh dari jawaban responden mengenai Prestasi Kerja Karyawan Pekanbaru adalah dimensi kemampuan teknis skor item sebesar 371. Sedangkan kepribadian skor item adalah 718 dan hubungan antar manusia skor item yang diperoleh sebesar 385.
Dan untuk menentukan tingkat katagori Pengaruh Kompensasi Terrhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru, maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Katagori Sangat Baik
Katagori Baik
Katagori Cukup Baik
Katagori Tidak Baik
Katagori Sangat Tidak Baik 673
Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru kriteria penilaian dalam kategori Baik , dengan dengan total skor 1474. Hal ini menunjukan bahwa prestasi kerja karyawan baik. pada dasarnya ini adalah hal umum yang harus diperhatikan untuk mendapatkan prestasi kerja yang sangat baik dan tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
5.5. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
5.5.1. Uji Validitas
Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengukuran validitas dengan menggunakan korelasi product moment dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,025%), dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya. Hasil pengujian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.28 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Penelitian Item
Kesimpulan Kompensasi
r hitung
r tabel
Gaji Pokok.
Valid Kebijakan standar gaji.
Valid Dasar Pemberian gaji
Valid Insentif.
Valid Jamsostek
Valid Tunjangan transportasi
Valid Tunjangan Hari Raya (THR).
Valid Penghargaan
Valid Promosi jabatan
Prestasi Kerja
Valid Hasil kerja
Kecepatan penyelesaian tugas.
Valid Kemampuan bekerja
Valid Keterampilan
Valid Kejujuran
Valid Kerajinan
Valid Ketelitian
Valid Motivasi
Valid Hubungan dengan atasan
Valid Hubungan dengan rekan kerja.
Valid Hubungan sosial antar sesama
Sumber : Data Olahan SPSS versi 19,00
Instrument dikatakan valid jika Corrected Item Total Correlations (r hitung) menunjukkan korelasi yang signifikan antara skor item dengan skor total atau dengan cara membandingkan nilai korelasi masing-masing item dengan nilai korelasi tabel (r tabel), jika r hitung > r tabel maka instrument dikatakan valid. Tabel menunjukkan bahwa butir pertanyaan mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari r tabel dengan tingkat α = 0,025% dan dengan 34 responden maka nilai r tabel lebih besar dari (0,321) sehingga butir pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid dan layak dianalis.
5.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Alpha Cronboach, di mana hasil ujinya disajikan pada tabel 5.29 dan 5.30 berikut:
Tabel 5.29 Hasil Uji Reliabilitas (X)
Variabel
Alpha Cronbach`S
Keterangan
Kompensasi (X)
Reliabel/Handal
Sumber: Data Olahan SPSS Versi 19.00
Tabel 5.30 Hasil Uji Reliabilitas (Y)
Variabel
Alpha Cronbach`S
Keterangan
Prestasi Kerja (Y)
Reliabel/Handal
Sumber: Data Olahan SPSS Versi 19.00
Pengujian reliabilitas instrument dilakukan pada item-item pertanyaan yang memiliki validitas. Instrument dinyatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,6. Hasil uji reliabilitas yang di disajikan pada tabel 5.29 dan tabel 5.30 menunjukkan bahwa masing-masing nilai koefisien reliabilitas lebih besar dar variabel X dan variabel Y lebih besar dari 0,6 sehingga instrument yang digunakan dinyatakan reliabel.
5.6. Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t yang diperoleh dengan analisa regresi linear sederhana. Dalam pengolahan data digunakan paket program SPSS (Statistics Product and Service Solution) versi
19.00, dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.31 Hasil Analisa Regresi Linear Sederhana
Coefficients a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
5.. Dependent Variable: Prestasi_kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui persamaan linear sederhana dalam analisis sebagai berikut:
Y = 61,033 + 0,659 + Ԑ
Dengan menggunakan program SPSS maka data yang telah di masukkan menghasilkan persamaan regresi Y = 61,033 + 0,659X berarti nilai konstanta 61,033, b = 0,659. Adapun arti persamaan dari nilai-nilai tersebut adalah bahwa jika nilai X (kompensasi) = 0, maka Y = 61,033. Artinya jika X (kompensasi) 0 bertambah satu satuan maka Y (prestasi kerja) akan bertambah sebesar 0,659 satuan.
Pada nilai persamaan di atas Maka nilai ԑ (eplison/faktor lain) didapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Py ԑ =1–R = 1 – 0,345 = 0,655
Dari hasil perhitungan di atas maka nilai ԑ (eplison) nya adalah 0,655 . Angka ini ialah merupakan faktor lain yang tidak diteliti penulis, seperti motivasi, produktifitas, semangat kerja, dan lain sebagainya.
5.7. Perhitungan Koefisien Beta ( β)
Perhitungan nilai koefisien beta pada tabel (coefficients) dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS For Windows. Dan output dari program SPSS tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.32 Correlations
X Pearson Coralation Y
345 1.000 Sig (1- tailed Y
X .000` . N Y
Berdasarkan tabel 5.32 di atas, maka diperoleh nilai beta (nilai koefisien korelasi) adalah sebesar 0,345 (34,5%) yang bernilai positif. Angka ini Berdasarkan tabel 5.32 di atas, maka diperoleh nilai beta (nilai koefisien korelasi) adalah sebesar 0,345 (34,5%) yang bernilai positif. Angka ini
5.8. 2 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R )
Koefisien korelasi sederhana disimbolkan dengan R yang merupakan ukuran keeratan hubungan variabel terikat (kompensasi) dengan variabel bebas (prestasi kerja) secara bersama-sama. Sedangkan koefisien determinasi sederhana
disimbolkan dengan R 2 merupakan ukuran kesesuaian garis linear sederhana terhadap data. Nilai R dan R 2 diambil dari hasil perhitungan (output) SPSS versi
19.00 pada tabel Model Summary b berikut ini:
Tabel 5.33
Model Summary b
Adjusted R
Std. Error of the
Model R
R Square
.712 a. Predictors: (Constant), Kompensasi
b. Dependent Variable: Prestasi_kerja
Dan adapun nilai Koefisien Determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,119 (11,9%). Angka ini mengandung arti bahwa 11,9% pengaruh variabel X dan Y
dapat dijelaskan, artinya dengan besarnya sumbangan variabel kompensasi terhadap prestasi kerja adalah sebesar 11,9%.
5.9. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan ialah Uji Parsial (Uji t). Dimana hipotesisnya sebagai berikut: Pada penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan ialah Uji Parsial (Uji t). Dimana hipotesisnya sebagai berikut:
Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji.
b. Ho diterima dan H a ditolak apabila t h <t t
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji.
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dan untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap variabel terikat dengan mengukur hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasilnya dapat dilihat pada hasil perhitungan Program SPSS for Windows versi 19.00.
Coefficients a Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
2.079 .000 a. Dependent Variable: Prestasi_kerja
Berdasarkan tabel di atas Ho dapat diterima jika t- hitung < t- tabel dan Hi diterima apabila t- hitung > t- tabel. Tabel di atas menunjukkan t- hitung adalah sebesar 2.079 sedangkan t- tabel pada tingkat keyakinan (α) 5% dapat dilihat sebagai berikut:
Dengan demikian, pada tabel hasilnya sebesar 0,659. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai t- hitung sebesar 2.079 lebih besar dari t-tabel sebesar 0,659 (2,079>0,659). Artinya bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Asean Pekanbaru. t- hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima.
Dari hasil uji statistic tersebut dapat diketahui bahwa antara kompensasi dengan prestasi kerja karyawan adalah positif. Jadi hipotesa yang diajukan “Diduga kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Asean Pekanbaru” adalah benar karena dapat dibuktikan dengan analisa statistic dengan menggunakan program SPSS for windows versi
19.00. Dengan melakukan berbagai analisis di atas dengan menggunakan program SPSS versi 19.00, maka dapat disimpulkan dengan menggunakan gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2 Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja
Ԑ (Epsilon)
KOMPENSASI PRESTASI KERJA
(X) (Y)
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, besarnya pengaruh kompensasi (X) terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,659. Angka ini diambil dari nilai-nilai coefficients pada analisis regresi. Sedangkan nilai ( Ԑ Eplison) yang merupakan faktor lain untuk peningkatan prestasi kerja yaitu sebesar 0,665.
Dengan demikian, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan yaitu tingginya tingkat prestasi kerja bukan hanya terletak pada pemberian kompensasi saja, namun terdapat faktor-faktor lain yang menurut para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Tjutju Yuniarsih (2006:175) faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi kerja dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu:
a. Faktor Organisasional (perusahaan) Meliputi sistem imbal jasa, kualitas pengawasan, beban kerja, nilai dan minat, serta kondisi fisik dari lingkungan kerja. Diantara berbagai faktor organisasional tersebut, faktor yang paling penting adalah faktor sistem a. Faktor Organisasional (perusahaan) Meliputi sistem imbal jasa, kualitas pengawasan, beban kerja, nilai dan minat, serta kondisi fisik dari lingkungan kerja. Diantara berbagai faktor organisasional tersebut, faktor yang paling penting adalah faktor sistem
b. Faktor Personal Meliputi sifat kepribadian (personality trait), senioritas, masa kerja, kemampuan ataupun keterampilan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dan kepuasan hidup. Faktor yang paling penting adalah faktor status dan masa kerja. Pada umumnya, orang yang telah memiliki status pekerjaan yang lebih tinggi biasanya telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Status pekerjaan tersebut dapat memberikannya kesempatan untuk memperoleh masa kerja yang lebih baik, sehingga kesempatannya untuk semakin menunjukkan prestasi kerja juga semakin besar.
2. Menurut Siagian (2003:227) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja meliputi:
a. Pelaksanaan pesonel control
Pengawasan para pegawai di dalam suatu perusahaan diperlukan agar setiap tindakan pegawai di dalam melakukan pekerjaannya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan dan apabila terjadi penyimpangan yang dibuat karyawan agar segera diadakan tindakan perbaikan. Dengan adanya pengawasan karyawan akan mempunyai semangat kerja, sehingga prestasi kerja dapat ditingkatkan.
b. Perencanaan karier
Suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan sebagai individu, meneliti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
c. Pemberian kompensasi
Segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Yang dipakai departemen personalia untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasaan kerja.
d. Kedisiplinan karyawan
Kedisiplinan lebih tepat diartikan sebagai: suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan, sehingga karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.