Perawatan Pada Mesin
III.5 Perawatan Pada Mesin
Suatu mesin pada perusahaan mempunyai peran penting dalam proses produksi, yaitu untuk mempermudah serta membantu kegiatan manusia dalam melakukan suatu proses produksi suatu barang, sehingga proses produksi dari barang-barang yang dihasilkan memiliki jumlah lebih banyak dan memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini pada gilirannya telah memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan pabrik, khususnya pemeliharaan mesin. Perlu diketahui pula bahwa suatu mesin jika digunakan secara terus menerus akan mengalami penurunan tingkat kesiapan (availability) dan kualitas performansinya, tetapi usia kegunaan pemeliharaan dapat diperpanjang dengan melakukan pemeliharaan peralatan secara berkala.
Menurut (Sofyan Assauri, 2008 : 134) Pengertian pemeliharaan, pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu pengadaan oprasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
III.5.1 Tujuan Di Lakukannya Perawatan
Tujuan dilaksanakannya perawatan adalah agar produksi dapat memnuhi kebutuhan perusahaan, menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produksi itu sendiri. Kemudian perawatan juga Tujuan dilaksanakannya perawatan adalah agar produksi dapat memnuhi kebutuhan perusahaan, menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produksi itu sendiri. Kemudian perawatan juga
III.5.2 Sistematika Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan peralatan, dapat dilihat pada Gambar
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Pemeliharaan Terprogram
Tak Terprogram
1. Pemeliharaan Pencegahan (Perawatan)
1. Pemeliharaan Perbaikan
2. Pemeliharaan Perbaikan (Darurat)
Gambar III.12 Sistematika Kegiatan Pemeliharaan.
1. Pemeliharaan Terprogram Suatu kegiatan pemeliharaan yang diprogramkan dan merupakan salah satu kegiatan institusi/perusahaan yang dilakukan dengan pemikiran berorientasi kemasa depan, pengendalian dan pendataan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Termasuk didalamnya adalah:
a. Pemeliharaan pencegahan (perawatan) Suatu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara terencana dan periodik dalam bentuk penjadwalan ( time schedule ), tujuannya untuk mengurangi kemungkinan kerusakan, gangguan dan menjaga fasilitas dalam kondisi standar. Kegiatan pencegahan ini ada yang harus dilakukan harian seperti mencatat suhu mesin-mesin yang berputar, kegiatan mingguan seperti pemantauan tereminasi sambungan kabel pada peralatan listrik, kegiatan bulanan seperti mengganti mengganti minyak trafo atau mesin-mesin yang berputar serta kegiatan pencegahan tahunan seperti diantaranya melakukan pengecatan pada peralatan yang ada.
b. Pemeliharaan Perbaikan Suatu kegiatan pemeliharaan membawa fasilitas ke kondisi standar
semula melalui perbaikan dari keadaan rusak sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam pemeliharaan terprogram maupun pemeliharaan tak terprogram. Contoh kegiatan pemeliharaan perbaikan terprogram adalah kegiatan minor/mayor maintenance, yaitu kegiatan perbaikan yang bersifat kecil/besar namun hal ini sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat yang tercantum dalam manual instruction (petunjuk pabrik) untuk operasional mesin tersebut.
2. Pemeliharaan tak terprogram Suatu kegiatan pemeliharaan akibat terjadinya kerusakan diluar perencanaan atau di luar dugaan, dan tidak termasuk dalam anggaran biaya. Yang termasuk dalam pemeliharaan tak terprogram umumnya adalah 2. Pemeliharaan tak terprogram Suatu kegiatan pemeliharaan akibat terjadinya kerusakan diluar perencanaan atau di luar dugaan, dan tidak termasuk dalam anggaran biaya. Yang termasuk dalam pemeliharaan tak terprogram umumnya adalah
III.5.3 Penyebab Terjadinya Kerusakan
Banyak kemungkinan penyebab terjadinya kerusakan, namun pada umumnya disebabkan oleh :
1. Proses pemakaian yang terus-menerus menimbulkan getaran-getaran, gesekan-gesekan ataupun kotoran-kotoran yang dapat, mengakibatkan kerusakan pada bagian mesin tersebut.
2. Kelalaian ataupun kesalahan yang dilakukan oleh pemilik dalam penggunaan maupun pemasangan dan memperbaiki mesin serta bagian lain.
3. Pengaruh kerusakan kecil pada salah satu bagian mesin yang dapat menjadi penyebab kerusakan yang lebih besar pada bagian mesin yang lainnya.
4. Pengaruh dari debu walaupun sangat halus, sering menyebabkan aus pada bagian-bagian didalam mesin.
5. Terlalu berlebihan dalam penggunaan atau kelebihan beban yang dapat menyebabkan over houl .