PEN EGAKAN HUKUM

PEN EGAKAN HUKUM

Pr opinsi Sulawesi Ut ar a sangat lah kaya akan ber bagai pot ensi sumber daya alam, t er masuk keanekar agaman hayat i yang t er kandung di dalamnya, baik it u wilayah t er est r ial maupun wilayah pesisir . Sumber daya alam khususnya di wilayah pesisir yang t er sebar di ber bagai wilayah Sulawesi Ut ar a t er sebut disadar i suat u ket ika akan habis dan punah j ika pengelolaannya dilakukan secar a t idak lest ar i dan t idak ber kelanj ut an.

Seir ing dengan per t ambahan penduduk, per t umbuhan ekonomi dan indust r ialisasi, maka t ekanan t er hadap sumber daya alam pesisir menj adi sangat besar , kar ena t ingkat dan kepent ingan t er hadap sumber daya alam j uga semakin t inggi. Hal ini dapat dilihat dar i ber bagai kenyat aan ber upa kegiat an penangkapan ikan secar a mer usak, pembukaan hut an bakau, pembuangan limbah, dan sebagainya yang t et ap muncul sebagai per masalahan ut ama dalam pengelolaan sumber daya alam pesisir .

Melihat t ingkat ker usakan yang t er j adi dan akt ivit as-akt ivit as yang sangat ber pot ensi menj adi ancaman t er hadap sumber daya alam wilayah pesisir , maka diper lukan suat u sist em pengelolaan yang mendukung ke ar ah pelest ar ian wilayah pesisir . Salah sat u sist em pengelolaannya adalah upaya penegakan hukum yang t egas dan t epat t er hadap par a pelaku pelanggar an kelest ar ian sumber daya alam wilayah pesisir . Upaya penegakkan hukum j uga menj adi salah sat u unsur yang menj adi pr ior it as dalam pelaksanaan pembangunan yang dit unt ut dalam er a r ef or masi ini.

Dalam melaksanakan upaya penegakan hukum diper lukan sar ana dan pr asar ana penunj ang ser t a t enaga manusia yang cukup besar unt uk menanggulangi pelanggar an pengelolaan wilayah pesisir . Hal ini membut uhkan suat u pr oses dalam pelaksanaannya mengingat anggar an unt uk pelaksanaan hal t er sebut sangat t er bat as. Yang per lu seger a dilakukan adalah adanya sist em pemant auan yang ef ekt if dan ef isien t er hadap adanya pelanggar an-pelanggar an yang t er j adi dalam pengelolaan wilayah pesisir .

Di sisi lain, masyar akat wilayah pesisir dalam er a ot onomi daer ah mempunyai keinginan yang kuat unt uk dapat t er libat dalam pengelolaan wilayahnya secar a lebih akt if . Disadar i oleh semua bahwa masyar akat wilayah pesisir lah yang lebih mengenal keadaan di wilayahnya, sehingga t er hadap pelaku pelanggar an, lokasi pelanggar an maupun modus pelanggar an, kemungkinan besar masyar akat wilayah pesisir lah yang mengenalnya. Namun kar ena ket er bat asan kemampuan, kewenangan, ket r ampilan dan sebagainya, mer eka hanya menj adi penont on t er hadap t er j adinya pelanggar an pengelolaan wilayah pesisir mer eka. Akhir nya pember ian kewenangan t er hadap masyar akat wilayah pesisir sebagai pemant au penegakan hukum di wilayahnya dan pengat ur an mekanisme inf or masi dar i mer eka dapat sampai kepada par a penegak hukum yang ber wenang di wilayah pesisir t ent unya akan sangat mendukung upaya menj aga dan mencipt akan pengelolaan wilayah pesisir yang lest ar i.