Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 17
semakin memecah-belah masyarakat ke dalam kelompok-kelompok secara tidak sehat. Hal ini dapat merenggangkan hubungan antar masyarakat dan
menimbulkan rasa ketidakadilan, yang pada gilirannya dapat menjadi awal dari terjadinya konflik horisontal maupun vertikal.
Adanya konflik elite masyarakat dan pemerintahan. Terjadinya konflik sosial dan politik pada elite masyarakat maupun pemerintah dapat meluas pada
para pendukung elite tersebut dan berdampak pada jalannya pemerintahan dan fungsi pelayanan publik.
Peran pemerintah sebagai fasilitator dan mediator dalam penyelesaian konflik belum efektif. Pemerintah belum memiliki kapasitas
dan profesional untuk merespon konflik, belum transparan serta belum melibatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang
akan diterapkan di daerah tertentu. Kurangnya koordinasi dan rendahnya saling percaya antar lembaga pemerintah serta antar pemerintah dan masyarakat sipil
dalam menciptakan situasi damai menyebabkan kurang efektifnya penyelesaian konflik.
2.1.3. Bidang Hukum. A.
Kinerja Bidang Hukum Di Bidang Hukum, kondisi penegakan hukum di Jawa Timur sudah
berjalan dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan. Produk hukum seperti Peraturan Daerah yang merupakan implementasi dari otonomi daerah
ditingkatkan agar dapat mencerminkan aspirasi kebutuhan masyarakat Jawa Timur, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan. Dengan demikian, produk hukum daerah yang dihasilkan benar–benar dapat mencerminkan kebutuhan dan aspirasi rakyat. Langkah
kebijakan yang telah diambil Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta memberikan kepastian
hukum dan ketentraman dalam kehidupan yaitu dengan :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 18
a. Meningkatkan pelayanan
masyarakat di
bidang hukum
serta menyelenggarakan penyuluhan hukum dalam rangka meningkatkan
kesadaran serta budaya hukum dan tertib hukum; b. Menerbitkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur pada tahun 2003
sebanyak 14 buah dan tahun 2004 sebanyak 10 Perda, termasuk 3 Perda mengenai APBD;
c. Menerbitkan Keputusan Gubernur tahun 2003 sebanyak 351 Keputusan, 19 Keputusan Bersama, 38 Kesepakatan Bersama, sedang tahun 2004
sebanyak 339 Keputusan, 1 instruksi dan 23 Keputusan Bersama; d. Menangani penyelesaian sengketaperkara di Pengadilan untuk tahun
2003 sebanyak 12 perkara, dan tahun 2004 sebanyak 8 perkara di Tingkat pertama dan masing-masing mengajukan banding dan kasasi;
e. Memberikan pertimbanganbantuan hukum untuk tahun 2003 sebanyak 289 dan tahun 2004 sebanyak 178 masalah dan memberikan bantuan
hukum dalam perkara pidana sebanyak 1 perkara. f. Melaksanakan peningkatan pengetahuan petugas penegak hukum sebanyak
85 orang pada tahun 2003 dan tahun 2004 sebanyak 75 orang; g. Memberikan pertimbangan hukum dan menerbitkan ijin :
1. Pemeriksaanpemanggilan anggota DPRD KabupatenKota berkaitan
dengan permohonan pihak kepolisian atau kejaksaan; 2.
Penunjukan dan pengangkatan penerjamah. h. Melakukan pengawasan represif terhadap Peraturan Daerah Kabupaten
Kota, tahun 2003 sebanyak 205 Perda dengan hasil 98 Peraturan Daerah harus mendapat perubahan dan dari 266 Peraturan Daerah yang
kewenangan penelitiannya ada pada Pemerintah Pusat, sebanyak 19 Perda diterima tembusan Keputusan pembantalannya dari Mendagri, sedang tahun
2004 dilakukan penelitian 321 Perda dengan hasil 256 Perda perlu mendapat perubahan dan hasil 144 Perda yang penelitiannya ada pada
Pemerintahan Pusat mendapat pembatalan Mendagri sebanyak 13 Perda; i. Melakukan pembinaan dan pengawasan ke KabupatenKota untuk Tahun
2003 sebanyak 14 kali dan tahun 2004 sebanyak 25 kali;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 19
B. Permasalahan