BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang mengetahui tentang muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan gigi 33, plak sebagai penyebab
radang gusi 26, radang gusi dapat mengakibatkan persalinan bayi dengan berat bayi lahir rendah 15 Tabel 2. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Diana
pada tahun 2009 di Indonesia menunjukkan 58 responden sudah mengetahui muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan gigi.
32
Laporan di University of Nairobi, Kenyatta menunjukkan 61,8 responden mengetahui plak sebagai faktor
risiko radang gusi selama kehamilan.
33
Penelitian Johnson dkk di Australia menemukan 48,3 responden mengetahui adanya hubungan antara gingivitis dengan
berat bayi lahir rendah BBLR.
34
Hal ini mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi tentang hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, hal ini juga
mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil merupakan kehamilan pertama, karena kekurangan pengalaman sehingga kurangnya pengetahuan tentang pengaruh
kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian ini menunjukkan 8 responden yang tidak menyikat gigi,
74 responden yang mengalami gigi sensitif dan 65 responden yang mengalami sakit gusi Tabel 5. Hal ini mungkin disebabkan perubahan fisiologis pada ibu hamil
yang mengakibatkan kelelahan, rasa malas dan nausea selama kehamilan sehinnga kurangnya tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dapat menyebabkan
kerusakan pada gigi. Pada penelitian ini, responden yang mengetahui adanya pengaruh kehamilan pada gusi berdarah 50, gusi bengkak 29 Tabel 2, hasil
penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian Diana pada 100 orang ibu hamil yang menunjukkan sebesar 17 ibu hamil yang mengetahui pengaruh kehamilan
Universitas Sumatera Utara
terhadap gusi berdarah dan gusi bengkak sebesar 7.
32
Setelah itu, penelitian ini menunjukkan sebesar 63 responden yang berobat ke dokter gigi sewaktu gigi
sensitif Tabel 7, berobat ke dokter gigi sewaktu sakit gusi 59 Tabel 9. Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar responden adalah berlatar belakang pendidikan
SMA dan perguruan tinggi sehingga sudah sadar akan pentingnya pemeliharaan kesehatan rongga mulut.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 15 responden mengetahui tentang flossing
Tabel 3, sedangkan hanya 11 responden yang melakukan flossing dan 92 responden yang menyikat gigi secara rutin Tabel 6. Hasil ini tidak sejalan
dengan penelitian Natalie dkk di Australia pada tahun 2008 yang menunjukkan sebesar 57 responden melakukan flossing dan 92 responden yang menyikat gigi
secara rutin.
35
Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil telah melewati trimester pertama, refleks muntah saat menyikat gigi akan mulai menurun sehingga
ibu hamil tidak menolak untuk menyikat gigi. Setelah itu, hal ini mungkin disebabkan menyikat gigi sudah menjadi kebiasaan tetapi flossing masih jarang dilakukan dan
mungkin disebabkan flossing mudah memicu perdarahan pada gusi sehingga responden menolak melakukan flossing selama kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 4 responden yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang baik, 34 responden
berpengetahuan cukup, 22 responden berpengetahuan kurang dan 40 responden yang berpengetahuan buruk Tabel 4. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hajikazemi dkk di Iran yang menunjukkan hanya 5,6 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan penelitian Tang dkk yang menunjukkan sebesar 44,62
responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan mulut.
4,6
Hasil penelitian ini mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil hanya fokus pada
kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
menunjukkan sebagian besar responden yaitu 56 responden mempunyai tindakan yang cukup Tabel 10. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hajikazemi dkk
di Iran yang menunjukkan 60,9 responden mempunyai tindakan pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan gigi dan mulut yang cukup.
6
Penelitian Rakchanok dkk di Chiang Mai, Thailand juga menunjukkan 51,9 responden mempunyai tindakan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut yang cukup.
31
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tindakan yang cukup meskipun tingkat pengetahuannya
buruk. Hal ini mungkin disebabkan ibu hamil hanya melakukan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tanpa mengerti hubungan kehamilan dengan
kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang buruk dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang cukup. Hal ini mungkin
disebabkan responden tidak memperoleh atau mendapatkan saran dari dokter kandungan untuk berobat ke dokter gigi secara rutin selama kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN