WHO, masa kehamilan normal berlangsung antara 37-42 minggu. Masa kehamilan ini dibagi dalam tiga bagian yang sama atau trimester.
15
1. Trimester pertama : 1 - 14 minggu
2. Trimester kedua : 14 - 30 minggu
3. Trimester ketiga : 30 – 40 minggu
2.4.2 Perubahan Sistem Tubuh Pada Ibu Hamil
Kehamilan merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan hormonal yang akan menyebabkan perubahan fisik dan fisiologis.
1,13
Perubahan yang terjadi merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormonal dan pertumbuhan janin.
Perubahan-perubahan ini merupakan proses adaptif selama kehamilan demi perkembangan janin dan persiapan untuk melahirkan.
16
1. Perubahan sistem kardiovaskular
Perubahan sistem kardiovaskular meliputi posisi dan ukuran jantung, peningkatan volume darah dan cardiac output, penurunan tekanan darah dan
kemungkinan mengalami sindrom supine hipotensi. Uterus yang membesar menyebabkan diafragma mengalami elevasi sehingga jantung bergeser ke atas dan
sedikit ke kiri dengan rotasi pada aksis jantung. Selain itu, terjadi penebalan otot dinding ventrikel jantung sekitar 12 hipertrofi otot jantung. Perubahan vaskular
pada masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya volume darah sekitar 32 dan cardiac output
sekitar 20-40. Cardiac output sangat sensitif terhadap perubahan posisi tubuh dan sensitivitas ini meningkat seiring dengan usia kehamilan.
16
Ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah terutama pada trimester pertama. Peningkatan progesteron akan merangsang relaksasi otot polos yang
menyebabkan dilatasi pembuluh darah sehingga berperan pada perubahan tekanan darah. Tekanan darah sistolik mengalami sedikit perubahan, namun tekanan darah
diastolik menurun 5-10 mmHg pada minggu ke 12-28 kehamilan. Tekanan darah akan kembali normal setelah minggu kehamilan ke 36.
16
Universitas Sumatera Utara
Sindrom supine hipotensi biasanya terjadi pada trimester ketiga. Hal ini karena penekanan uterus pada vena kava inferior dan mengakibatkan terhalangnya
aliran venous kembali ke jantung pada saat posisi terlentang. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran.
16,17
2. Perubahan sistem respirasi
Perubahan sistem respirasi meliputi perubahan kebutuhan oksigen maternal dan dyspnea. Kebutuhan oksigen ibu hamil akan meningkat sebesar 20 dan pada
saat yang sama persediaan oksigen cadangan maternal akan berkurang. Hal ini menyebabkan ibu hamil rentan mengalami hipoksia.
16,17
Produksi hormon seks wanita yang meningkat dapat mempengaruhi mukosa saluran respirasi. Hal ini ditandai dengan adanya pembesaran pada nasofaring, laring,
trachea dan bronkus. Keadaan tersebut menimbulkan dyspnea yakni gangguan
pernafasan melalui hidung dan perubahan suara. Keadaan ini mendorong ibu hamil cederung bernafas melalui mulut sehingga terjadinya xerostomia yang dapat
meningkatkan frekuensi karies gigi.
16
3. Perubahan sistem hematologi
Perubahan sistem hematologi yang terjadi adalah peningkatan volume darah, anemia dan peningkatan faktor koagulan, kecuali faktor XI dan XII. Anemia yang
terjadi pada ibu hamil adalah disebabkan oleh peningkatan volume darah yang lebih besar daripada jumlah hemoglobin dan massa total sel merah.
16
Faktor koagulan yang bergerak bersama sel darah putih turut meningkat, namun faktor XI dan XIII akan
menurun pada wanita hamil. Dengan demikian, kehamilan merupakan suatu keadaan hiperkoagulasi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis.
16,17
4. Perubahan sistem gastrointestinal
Perubahan sistem gastrointestinal terjadi karena perubahan hormonal dan akibat pembesaran uterus. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya simtom
nausea dan rasa muntah. Hal ini disebabkan kadar estrogen dan progesteron yang
meningkat. Estrogen akan meningkatkan kadar asam lambung sehingga timbul rasa mual. Pada waktu yang sama, progesteron berperan untuk merangsang relaksasi otot
polos sehingga mempengaruhi seluruh saluran gastrointestinal selama kehamilan.
17
Universitas Sumatera Utara
Muntah dimulai sejak 5 minggu setelah menstruasi terakhir dan mencapai puncaknya setelah 8-12 minggu. Setelah itu, gejalanya akan perlahan-lahan menurun. Setelah itu,
pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan intragastrik turut menimbulkan gastric reflux. Keadaan ini menyebabkan terjadinya pyrosis heart
burn .
16,17
5. Perubahan sistem saluran kemih
Perubahan sistem saluran kemih meliputi peningkatan filtrasi glomelurus GFR, perubahan biokimia pada urin dan darah. Glomerular filtration rate GFR
maternal dan aliran plasma ginjal mulai meningkat pada awal kehamilan.
18
Peningkatan aliran plasma ginjal adalah sekitar 50-80 dan pada GFR pula sekitar 50.
16
Peningkatan GFR menyebabkan penurunan reabsorbsi glukosa sehingga terjadi glukosuria.
18
Peningkatan glukosa dalam urin akan meningkatkan insidens infeksi saluran kemih.
16
6. Perubahan sistem endokrin
Hormon seks wanita yang utama diproduksi oleh plasenta adalah estrogen, progesteron
dan gonadotrophin. Hormon-hormon ini berpengaruh terhadap perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Estrogen dan progesteron merupakan
hormon antagonis dari insulin. Peningkatan kedua hormon ini menyebabkan hormon insulin menjadi resisten. Keadaan ini meningkatkan risiko terjadinya diabetes
gestational, terutama pada wanita yang obesitas dan memiliki riwayat penyakit Diabetes mellitus tipe II.
16
2.5 Perubahan Fisiologis Tubuh Pada Ibu Hamil