Peningkatan penetrasi secara fisika Peningkatan penetrasi secara kimia

Peningkatan penetrasi obat dapat dilakukan menggunakan peningkat penetrasi kimia maupun fisika Pathan dan Setty, 2009.

2.6.1 Peningkatan penetrasi secara fisika

Peningkatan penetrasi secara fifika dapat dilakukan dengan Sharma, et al., 2012: a. Tato obat Merupakan modifikasi dari tato biasa, yaitu tato ini mengandung bahan obat. Tidak dapat ditentukan durasi terapi dari sediaan ini. Tato dilepas apabila sudah terjadi perubahan warna. Obat yang biasa digunakan antara lain acetaminophen, vitamin C, dan lain3lain. b. Gelombang tekanan Gelombang tekanan dihasilkan dari radiasi laser yang kuat dapat meningkatkan permeabilitas stratum korneum dan membran sel. c. Frekuensi radio Cara ini melibatkan pemaparan kulit pada frekuensi tinggi, sekitar 100 KHz, yang menyebabkan membentukan kanal mikro pada membran sel. d. Magnetophoresis Magnethophoresis merupakan suatu gaya dorong untuk meningkatkan penetrasi obat melalui kulit. Magnetophoresis menyebabkan perubahan struktur kulit sehingga meningkatkan permeabilitasnya. e. Ionthophoresis Merupakan peningkatan penetrasi obat melalui kulit menggunakan arus Universitas Sumatera Utara listrik. Obat digunakan di bawah elektroda yang memiliki muatan yang sama dengan obat, dan elektroda lain dengan muatan berbeda ditempatkan pada bagian tubuh yang lain. f. Elektroporasi Merupakan metode peningkat penetrasi dengan menggunakan tegangan tinggi 5031000 volt dalam waktu yang sangat singkat mikrosekon atau milisekon. g. Mikroporasi Merupakan metode dengan menggunakan jarum mikro yang hanya menembus stratum korneum dan meningkatkan permeabilitasnya. h. Injeksi tanpa jarum Merupakan metode bebas rasa sakit untuk memasukkan obat ke dalam kulit. Dilakukan dengan menembakkan partikel cair dan padat dengan kecepatan supersonik ke dalam stratum korneum. I . Sonophoresis Phonophoresis Menggunakan energi ultrasonik untuk meningkatkan penetrasi obat, biasanya digunakan frekuensi 203100 KHz.

2.6.2 Peningkatan penetrasi secara kimia

Tujuan peningkatan penetrasi adalah untuk mempercepat secara reversibel pengurangan barier stratum korneum tanpa merusak sel dan bekerja secara reversibel. Sifat kimia yang ideal adalah Barry, 1983: a. inert secara farmakologi. b. nontoksik, noniritasi dan nonalergenik. Universitas Sumatera Utara c. obat cepat dan durasi kerja obat yang digunakan sesuai dan dapat diperkirakan. d. dengan penghilangan , stratum korneum segera pulih kembali. e. kompatibel secara fisika dan kimia dengan berbagai bahan obat. f. merupakan pelarut yang baik bagi obat. g. mudah disapukan pada kulit dan cocok dengan kulit h. tidak mahal dan dapat diterima secara kosmetik. i. bekerja saru arah, yaitu dapat membantu masuknya zat dari luar ke dalam tubuh, tapi mencegah keluarnya material endogen dari dalam tubuh.

2.6.3 Mekanisme kerja kimia