Pembuatan larutan asam askorbat Penyiapan membran biologis Uji penetrasi asam askorbat dalam sediaan salep secara Analisa statistik

Ditimbang semua bahan. Dimasukkan asam askorbat ke dalam lumpang dan gerus. Masukkan natrium meta bisulfit dan etanol ke dalam lumpang, gerus sampai asam askorbat dan natrium meta bisulfit larut. Tambahkan Tween 80 lalu gerus homogen. Tambahkan minyak inti sawit, gerus homogen. Kemudian tambahkan vaselin album, gerus homogen, lalu masukkan dalam pot plastik.

3.3.4 Pembuatan larutan asam askorbat

Formula 7 F7: Asam askorbat 1,08 g Natrium meta bisulfit 0,0108 g Gliserin 50 ad 10,8 ml Ditimbang semua bahan. Dimasukkan asal askorbat dan natrium meta bisulfit ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambahkan gliserin 50, dan diaduk sampai larut. Setelah larut, tambahkan gliserin 50 sampai garis tanda, dikocok homogen. Pindahkan ke dalam bagian donor dari sel difusi dan cukupkan dengan gliserin 50 sampai garis tanda.

3.3.5 Penyiapan membran biologis

Pada penelitian ini digunakan kulit dari kelinci jantan dengan berat berkisar antara 1,532 kg. Rambut pada daerah dorsal dicukur secara hati3hati menggunakan pisau cukur. Pencukuran ini dilakukan sehari sebelum pengambilan kulit untuk mengkondisikan kulit sesuai lingkungan Akhtar, et al., 2006. Kelinci dimatikan dengan cara dibius dengan dietil eter dan kulit bagian dorsal dipotong dengan gunting bedah. Kulit dibersihkan dari lemak yang menempel, dicuci dengan akuades, dibungkus dengan aluminium foil, dan kemudian segera Universitas Sumatera Utara disimpan pada suhu 320ºC sampai diperlukan atau saat eksperimen dilakukan Marro, et al., 2000.

3.3.6 Uji penetrasi asam askorbat dalam sediaan salep secara

Membran biologis diolesi 0,15 g salep asam askorbat F1 sampai F7. Kemudian dipasangkan pada sel difusi yang telah diolesi dan dihubungkan bagian donor dan reseptor dengan karet. Selanjutnya dimasukkan ke dalam bagian reseptor dan dimasukkan juga gliserin 50 sampai batas tanda. Sel difusi dijaga pada suhu 37ºC selama percobaan dan pada interval waktu tertentu dipipet 1 ml aliquot, diencerkan 25 kali, dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 266,8 nm.

3.3.7 Analisa statistik

Semua hasil yang diperoleh baik secara dianalisa dengan ANOVA dan uji dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 17. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Konsentrasi Tween 80 terhadap Penetrasi Asam Askorbat melalui Kulit Kelinci secara Pengaruh konsentrasi Tween 80 dalam formula salep terhadap penetrasi asam askorbat melalui kulit kelinci dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1 Nilai AUC masing3masing formula variasi konsentrasi Tween 80 No Formula AUC µg.jam 1. F1 610,07 2. F2 641,97 3. F3 611,57 4. F4 374,62 5. F7 172,68 50 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jum la h A sa m A skor ba t y an g b ee rpe n et ra si k e da la m m ed ium g li se ri n 5 m cg Waktu jam F1 Tanpa Tween 80 F2 Tween 80 2.5 F3 Tween 80 5 F4 Tween 80 10 F7 Larutan asam askorbat Gambar 4.1 Grafik perbandingan konsentrasi terhadap waktu dari berbagai fomula dengan variasi konsentrasi Tween 80 Universitas Sumatera Utara