Pengertian ini dimaksudkan supaya diperoleh kesamaan pengertian dan tidak mencampur adukkan antara pengertian travel di satu pihak dan tourism di pihak
lain. Lebih jauh perlu dijelaskan, sebaiknya istilah travel digunakan dengan
konteks pengertian perjalanan pada umumnya yang tujuan dan maksudnya bukan untuk perjalanan wisata. Dalam hal ini, perjalanan itu hendaknya dibedakan bentuk-
bentuk perjalanan yang dimasukkan sebagai perjalanan wisata seperti yang ditetapkan oleh World Tourism Organizationak W.T.O untuk tujuan kesehatan health,
pendidikan education, rekreasi recreation, berlibur holiday, belajarstudy, agamareligion, olahragasports. Semua bentuk perjalanan ini dikategorikan sebagai
perjalanan wisata dan orang yang melakukannya disebut sebagai wisatawan tourist. Hingga saat ini cukup banyak batasan yang diberikan beberapa paket tentang
pariwisata, tetapi diantara batasan yang banyak itu belum ada satu kesamaan pendapat tentang batasan pariwisata itu.
Masing-masing memberikan batasan menurut pandangannya sendiri sesuai latar belakang pendidikan dan pengalaman sendiri pula, sehingga bagi orang awam
sulit untuk dapat memahami, apalagi untuk memberikan suatu kesimpulan pariwisata sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
2.2 Pengertian Pemasaran
Secara etimologi, kata marketing berasal dari kata market yang artinya pasar. Dalam kehidupan sehari-hari istilah marketing sering disamakan dengan pemasaran.
Menurut Dalrymple 1995, bahwa yang dimaksud dengan pemasaran marketing adalah : “ suatu proses merencakan dan menjalankan serangkaian
konsep mengenai harga, promosi dan konsep distribusi terhadap suatu ide-ide, barang-barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu
dan masyarakat. “ Sedangkan menurut Philip Kotler tentang pemasaran yaitu : “ Kegiatan
manusia para individu dan organisasi yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui proses pertukaran. “
Jadi, pada mulanya orientasi pemasaran itu bertumpu pada produk product orientation yang mana produk yang dihasilkan itu pasti diperlukan oleh konsumen.
Berbicara mengenai marketing dalam kepariwisataan sangat rumit sekali karena produk dari industri paiwisata mempunyai ciri-ciri khas dibandingkan dengan
produk berupa barang dan lagi pula produk pariwisata sering saling berkaitan dengan beberapa perusahaan, instansi, lembaga dalam masyarakat.
Menurut Wahab tentang pemasaran pariwisata adalah : “ Suatu proses manajemen dengan mana organisasi kepariwisataan nasional atau
perusahaan-perusahaan industri pariwisata untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan ketidaksukaan pada daerah lokal,
nasional , internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan objek-objek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan, dengan demikian
tercapailah tujuannya. “
Keberhasilan penjualan produk didukung oleh salah satunya kegiatan bauran pemasaran yang mencakup empat variable 4P yaitu : Product, Price, Place dan
Promotion. Adapun tujuan pemasaran yang dilakukan Wahab harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut : 1.
Tujuan itu harus realis. Maksudnya, dengan mempertimbangkan sumber- sumber yang dimiliki, harus mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh manajemen. 2.
Tujuan itu harus fleksibel. Maksudnya, tujuan itu harus dapat disesuaikan dengan keadaan baik karena memperngaruhi intern mampun ekstern.
3. Tujuan itu harus bersifat khusus. Maksudnya tujuan itu harus sesuai dengan
waktu sasaran yang telah ditetapkan serta strategi usaha pencapaiannya. 4.
Tujuan itu harus menyeluruh. Maksudnya, tujuan yang hendak dicapai tidak hanya terbatas ada suatu aspek saja, tetapi harus menyeluruh sesuai dengan
kebijaksanaan manajemen. Menurut beliau, semua tujuan itu harus sesuai dengan aspek-aspek pemasaran
yang hendak dicapai, yaitu :
1. Dalam jangka panjang harus dapat berorentasi meningkatkan keuntungan
pada kedua belah pihak Perusahaan dan Daerah Tujuan Wisata 2.
Selalu memberikan dampak yang positif dalam hal kunjungan wisatawan, pertumbuhan kepariwisataan maupun devisa negara dan bagi perekonomian
sebagai hasil konkrit pariwisata.
3. Memberikan rasa aman dan nyaman serta keseimbangan dalam hal
perencanaan ekonomi dan masalah sosial. 4.
Selalu berusaha untuk memajukan atau mendorong kegiatan pemasaran, terutama dalam menghadapi persaingan dan sektor pariwisata.
5. Selalu berusaha meningkatkan nama baik atau citra kepariwisataan yang
sedang dikembangkan. Didalam menyusun sebuah strategi yang simultan diperlukan tahap-tahap dari
tindakan sehingga strategi pemasaran pariwisata tersebut dapat dijalankan secara efektif, yang mencakup :
1. Tentukan bagian pasar mana, strategi ditempatkan.
2. Ketahui apa yang menjadi keinginan dari pasar.
3. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bagian pasar tersebut.
4. Spesialisasi produk untuk para pelanggan.
5. Sesuaikan unsur-unsur dari marketing dengan buying decision para pelanggan.
6. Tetapkan suatu kebijaksanaan harga dan ingat selalu faktor-faktor yang
mempengaruhi nya. Jadi, pada mulanya orientasi pemasaran itu bertumpu pada produk product
orientation yang mana produk yang dihasilkan itu pasti diperlukan oleh konsumen. Berbicara mengenai marketing dalam kepariwisataan sangat rumit sekali
karena produk dari industri paiwisata mempunyai ciri-ciri khas dibandingkan dengan produk berupa barang dan lagi pula produk pariwisata sering saling berkaitan dengan
beberapa perusahaan, instansi, lembaga dalam masyarakat.
2.3 Sistem Pemasaran