Auditor Industry Specialization Audit Tenure

4. Menetapkan tingkat kesesuaian, kriteria yang telah ditetapkan, penyampaian hasil, dan pemakai yang berkepentingan. Menurut I Gusti 2008;31 Audit dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Audit laporan keuangan Audit keuangan yaitu audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai reasonable assurance , apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Audit Kinerja Audit kinerja adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik. 3. Audit dengan Tujuan Tertentu Audit dengan tujuan tertentu adalah audit khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas hal yang diaudit. Sedangkan kualitas audit itu sendiri menurut DeAngelo, 1981 dalam Ni Made I Made, 2014 “merupakan adanya kecenderungan auditor akan mendeteksi adanya fraud yang terdapat dalam laporan keuangan klien”.

2.1.3 Auditor Industry Specialization

Auditor yang memiliki spsialisasi di bidang tertentu dalam melakukan audit laporan keuanan kliennya memiliki pemahaman dan pegetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki spesialisasi. Auditor dapat dikatakan sebagai auditor yang Universitas Sumatera Utara memiliki spesialisasi di suatu industry apabila auditor tersebut telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berfokus pada suatu industry tertentu. GAO Government Accountability Officer menyimpulkan bahwa auditor spesialisasi industri ikut bertanggung jawab atas tingginya tingkat konsentrasi auditor di banyak industri. Ketatnya persaingan dan kompetisi dalam profesi akuntan publik serta adanya peraturan akuntansi yang baru dalam industri tertentu, setiap Kantor Akuntan Publik KAP mencari cara untuk membedakan diri mereka dengan kompetitor yang lain. Salah satunya adalah dengan menyusun divisi audit mereka sesuai dengan jenis industri. Menurut Kirana 2013 “auditor spesialisasi industry cenderung melakukan investasi yang lebih besar dalam rekrutmen pegawai, pelatihan, teknologi informasi dan teknologi audit daripada auditor non spe sialisasi industry”. Auditor spesialisasi industri memberikan beberapa keuntungan terhadap Kantor Akuntan Publik KAP, diantaranya dapat meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan sebagai return dari investasi dalam spesialisasi serta menjaga pangsa pasar dalam lingkungan yang bersaing. Auditor spesialisasi industri dapat melakukan pekerjaaan mereka dengan kualitas yang lebih tinggi karena kemampuan mereka untuk mengenali dan mengekspos masalah-masalh khusus dalam industri tertentu. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Audit Tenure

Menurut Nurul,Nur, azlina, 2012 “audit tenure adalah jangka waktu perikatan yang terjalin antara KAP dengan auditee yang sama” Auditor mempunyai kepentingan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan opini dari jasa auditnya dengan memenuhi keinginan klien, terutama klien jangka panjang untuk menjamin kelanjutan dari audit tenure. Audit tenure jangka panjang akan membuat kedekatan dan loyalitas antara auditor dan klien karena auditor akan merasa nyaman dengan klien tersebut. Hal ini dapat menurunkan obyektifitas audit dan independensi auditor sehingga akan berdampak pada hasil dan kualitas audit. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa, ada dua faktor utama yang memicu timbulnya hubungan yang negatif antara auditor-klien dan kualitas audit yaitu pengikisan independensi yang mungkin muncul seiring dengan berkembangnya hubungan pribadi antara auditor dan klien mereka serta berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan penilaian kritikal. Sedangkan Dao et all 2008 dalam Sinaga 2012 menyatakan “hubungan yang lama antara perusahaan dengan kantor akuntan dapat mengarahkan pada kedekatan antara kantor akuntan dengan manajemen perusahaan sehingga membuat sikap independen menjadi sulit untuk diterapkan oleh kantor akuntan ”. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

8 76 77

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 41 94

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 14

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 2

Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 9

PENGARUH AUDITOR TENURE DAN AUDITOR INDUSTRY

0 1 65

PENGARUH TENURE AUDIT, SPESIALISASI AUDITOR, DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012–2014

0 0 16

PENGARUH KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP LAMANYA AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 11