Auditor dengan spesialisasi industri dipandang sebagai auditor yang memberikan audit dengan kualitas tinggi karena memiliki
pengetahuan tentang industri tertentu dan juga dapat mengaudit lebih efisien melalui spesialisasinya. Auditor spesialisasi industri memberikan
kontribusi positif terhadap kredibilitas auditor. Seorang auditor akan lebih baik dalam mendeteksi kesalahan jika mereka diberikan tugas audit sesuai
dengan spesialis mereka sehingga dapat meminimalisasi terjadinya asimetri informasi.
Penelitian sebelumnya menemukan adanya hubungan positif antara auditor spesialis dengan kualitas audit. Owhoso 2002 yang dikutip dalam
jurnal Indria 2011 menjelaskan “bahwa manajer dan senior audit
spesialis akan lebih baik dalam mendeteksi terjadinya kesalahan jika mereka diberikan tugas audit sesuai dengan spesialisasi mereka
”. Atas dasar paparan diatas, maka hipotesis pertama dalam
penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
H1 : Auditor Industry Specialization berpengaruh terhadap kualitas audit.
2.3.2 Audit Tenure
Manajer agent sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan
Universitas Sumatera Utara
datang dibandingkan pemilik principals. Ketimpangan informasi ini biasa disebut sebagai asymetri information. Baik pemilik maupun agen
diasumsikan mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan
kepentingannya sendiri.
Agen mungkin
takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik, sehingga
terdapat kecenderungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dibutuhkan pihak ketiga yang
independen untuk menjembataninya, dalam hal ini adalah akuntan publik auditor.
Hal utama yang mendukung adanya hubungan negative antara lamanya penugasan audit dengan kualitas audit yaitu erosi independensi
yang mungkin mucul akibat tumbuhnya hubungan pribadi antara auditor dengan kliennya dan semakin lamanya penugasan audit, kapabilitas
auditor untuk bersikap kritis akan berkurang karena auditor sudah terlalu familiar. Auditor harus menyadari berbagai tekanan yang bermaksud
mempengaruhi perilakunya dan sedikit demi sedikit akan mengurangi independensinya. Hubungan pribadi yang semakin panjang akan
memunculkan ikatan loyalitas atau emosi yang akan mempengaruhi independensi dan objektivitas auditor. Kondisi yang paling ekstrem yaitu
timbulnya familiaritas berlebihan yang akan mendorong terjadinya kolusi antara auditor dengan klien.
Universitas Sumatera Utara
Terlepas dari hubungan negatif lamanya penugasan audit juga dapat memberikan hubungan positif. Fitriany 2011 dalam jurnal Indria
2011 “menyatakan bahwa kualitas audit akan meningkat seiring dengan bertambahnya tahun perikatan tenure audit. Hal ini dikarenakan auditor
akan mendapatkan pengalaman lebih banyak dan menjadi lebih familiar dengan bisnis operasi kliennya serta isu-isu terkait
”. Lamanya penugasan audit dapat meningkatkan kualitas audit dengan berbagai alasan dan
pengetahuan tentang klien dan industri yang diperoleh setelah audit selama berulang-ulang akan meningkat, sehingga dapat meningkatkan
kualitas audit. Atas dasar paparan diatas, maka hipotesis kedua dalam penelitian
ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
H2 : Audit Tenure berpengaruh terhadap kualitas audit.
2.3.3 Ukuran Perusahaan