2.6.2 Kebaikan ASI dan Menyusui.
ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikansifat sebagai berikut: 1
ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi. 2
ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermafaat
untuk: a.
Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. b.
Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d. Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium. 3 ASI mengandung zat pelindung antibodi yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
4 ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
5 Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga
dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan
kehidupan kepada bayinya. b.
Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat
menyebabkan pengembalian keukuran sebelum hamil. d.
Mempercepat berhentinya pendarahan post partum. e.
Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan menjarangkan kehamilan.
f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
2.6.3 Sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui
1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui yang secara rutin
disampaikan kepada semua staf pelayanan kesehatan untuk diketahui, 2.
Melatih semua staf pelayanan kesehatan dengan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan dan melaksanakan kebijakan tersebut,
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan penatalaksanaan
menyusui, 4.
Membantu ibu-ibu untuk mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah melahirkan,
5. Memperlihatkan kepada ibu-ibu cara menyusui dan mempertahankannya
sekalipun saat ibu berpisah dengan bayinya, 6.
Tidak memberikan makanan ataupun minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir, kecuali bila ada indikasi medis,
Universitas Sumatera Utara
7. Melaksanakan rawat gabung memungkinkanmengizinkan ibu dan anak untuk
selalu bersama selama 24 jam, 8.
Mendukung ibu agar dapat memberi ASI sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bayi on-demand,
9. Tidak memberikan dot atau kempeng pada bayi yang sedang menyusui,
10. Membentuk kelompok pendukung menyusui dan menganjurkan ibu-ibu yang
pulang dari rumah sakit atau klinik selalu berhubungan ke kelompok tersebut Rina, 2012
2.7 Kebijakan-kebijakan sehubungan penggunaan ASI Eksklusif