Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Saya Fitria Rahmadanni adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai "Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sangat mengharapkan kesediaan Ibu untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan taksiran berat janin pada ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Dalam penelitian ini peneliti akan menghitung taksiran berat janin pada ibu hamil yang mengalami obesitas dan ibu hamil yang tidak mengalami obesitas berdasarkan rumus Dare, yaitu hasil perkalian antara tinggi fundus uteri (TFU) dan lingkar perut. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas Ibu dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan tanpa tekanan

Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap diri Ibu, melainkan akan memberikan kontribusi yang besar


(2)

dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama yang terkait dengan kesehatan Ibu dan pelayanan keperawatan di masyarakat.

Jika Ibu bersedia, Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan Ibu dapat mengundurkan diri dari penelitian ini selama penelitian berlangsung.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, pertisipasi, dan kesediaan waktu Ibu dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,


(3)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini, bersedia menjadi responden penelitian yang berjudul “Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor”.

Saya sudah membaca semua keterangan tentang tujuan, resiko, manfaat, dan hak-hak saya sebagai responden penelitian. Dan saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap diri saya melainkan akan memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama yang terkait dengan kesehatan ibu dan pelayanan keperawatan di masyarakat. Identitas dan jawaban yang akan saya berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan sebagai bahan penelitian.

Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan tanpa suatu paksaan.

Medan,

Responden


(4)

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan

ibu hamil dan dituliskan pada tempat yang disediakan

Data demografi

No. : Tanggal : 1. Usia

( ) 1. < 20 tahun ( ) 2. > 35 tahun ( ) 3. 20-35 tahun 2. Usia kehamilan ( ) 1. 28-31 minggu ( ) 2. 32-35 minggu ( ) 3. 36-40 minggu 3. Tingkat pendidikan

( ) 1. SMP ( ) 2. SMA


(5)

4. Pekerjaan

( ) 1. Pegawai Negeri Sipil ( ) 2. Wiraswasta

( ) 3. Ibu Rumah Tangga 5. Pendapatan perbulan

( ) 1. Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,- ( ) 2. Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,- ( ) 3. >Rp 2.000.000,-

6. Status gravida ( ) 1. Primigravida ( ) 2. Multigravida


(6)

Lembar pengukuran

Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

1. Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil

Responden Tinggi badan (m)

Berat badan sebelum hamil (kg) IMT

Indeks Massa Tubuh IMT = BB (kg)

TB2 (m)

1. Underweight (<18,5 kg/m2) 2. Normal (18,5-24,9 kg/m2) 3. Overweight (25-29,9 kg/m2) 4. Obesitas (>30 kg/m2) 2. Penambahan berat badan

IMT sebelum hamil Total pertambahan berat badan BB sebelum hamil BB hamil trimester III Penambahan BB responden Underweight

(<18,5 kg/m2) 12,5-18 kg Normal

(18,5-24,9 kg/m2) 11,5-16 kg Overweight

(25-29,9 kg/m2) 7-11,5 kg Obesitas

(>30 kg/m2) 5-9 kg

3. Taksiran Berat Janin (TBJ) berdasarkan rumus Dare

Ibu obesitas Ibu tidak obesitas Tinggi fundus uteri (cm)

Lingkar perut (cm)

Taksiran Berat Janin (TBJ) TFU x lingkar perut


(7)

Lampiran 4

MASTER TABEL

PERBANDINGAN TAKSIRAN BERAT JANIN ANTARA IBU OBESITAS DAN IBU TIDAK OBESITAS BERDASARKAN RUMUS DARE

DI KLINIK BERSALIN SUMIARIANI MEDAN JOHOR

1. Data demografi

Ibu obesitas Ibu tidak obesitas

Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas UK Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas UK

HS 21 SMA IRT

500.000-1.000.000 Primi 31 MS 18 SMP IRT

500.000-1.000.000 Primi 30

MA 24 SMA IRT

500.000-1.000.000 Primi 32 RA 25 PT Wiraswasta

1.000.000-2.000.000 Multi 35

HA 20 SMA IRT

1.000.000-2.000.000 Primi 31 SH 24 PT Wiraswasta

1.000.000-2.000.000 Multi 36

IRL 33 PT PNS >2.000.000 Multi 30 CR 19 SMP IRT

500.000-1.000.000 Primi 35

LD 27 SMA IRT >2.000.000 Primi 32 SL 20 SMA Wiraswasta

1.000.000-2.000.000 Primi 32

IP 28 SMA IRT

1.000.000-2.000.000 Multi 35 AW 22 SMA IRT

500.000-1.000.000 Primi 30

SM 30 SMA IRT

1.000.000-2.000.000 Multi 32 YR 24 SMA Wiraswasta


(8)

SLD 33 SMA IRT >2.000.000 Multi 33 ESD 29 PT Wiraswasta

1.000.000-2.000.000 Multi 36

S 35 PT PNS >2.000.000 Multi 31 MR 31 PT PNS >2.000.000 Multi 35

MD 31 SMA IRT >2.000.000 Multi 30 JNS 27 SMA Wiraswasta

500.000-1.000.000 Primi 31

YA 36 SMA IRT >2.000.000 Multi 32 I 28 SMA Wiraswasta

1.000.000-2.000.000 Primi 34

SR 37 PT Wiraswasta >2.000.000 Multi 35 Y 33 PT PNS >2.000.000 Multi 35

SA 37 SMA IRT

1.000.000-2.000.000 Multi 34 WA 27 PT Wiraswasta >2.000.000 Primi 37

LA 37 PT Wirawasta >2.000.000 Multi 30 M 20 SMP IRT

500.000-1.000.000 Primi 34 2. Data penambahan berat badan

Ibu obesitas Ibu tidak obesitas

BB pra ha mil BB T III

TB TB2 IMT Kategori

Penambah an BB yang dianjurkan Pena mbah an BB yang terjadi BB pra ha mil BB T III

TB TB2 IMT Kategori

Penambah an BB yang dianjurkan Pena mbah an BB yang terjadi 57 68 1,51 2,2801 24,998904 Normal 11,5-16 kg 11 45 58 1,6 2,56 17,578125 Underweight 12,5-18 kg 13 55 74 1,58 2,4964 22,031726 Normal 11,5-16 kg 19 55 67 1,55 2,4025 22,89282 Normal 11,5-16 kg 12 61 79 1,5 2,25 27,111111 Overweight 7-11,5 kg 18 57 68 1,51 2,2801 24,998904 Normal 11,5-16 kg 11 65 79 1,56 2,4336 26,709402 Overweight 7-11,5 kg 14 39 51 1,5 2,25 17,333333 Underweight 12,5-18 kg 12 55 73 1,5 2,25 24,444444 Normal 11,5-16 kg 18 43 55 1,51 2,2801 18,858822 Normal 11,5-16 kg 12 55 75 1,51 2,2801 24,121749 Normal 11,5-16 kg 20 45 57 1,55 2,4025 18,730489 Normal 11,5-16 kg 12 65 80 1,55 2,4025 27,055151 Overweight 7-11,5 kg 15 58 71 1,65 2,7225 21,303949 Normal 11,5-16 kg 13 65 85 1,51 2,2801 28,507522 Overweight 7-11,5 kg 20 60 72 1,65 2,7225 22,038567 Normal 11,5-16 kg 12


(9)

66 80 1,52 2,3104 28,566482 Overweight 7-11,5 kg 14 49 66 1,6 2,56 19,140625 Normal 11,5-16 kg 17 75 88 1,63 2,6569 28,228386 Overweight 7-11,5 kg 13 52 65 1,5 2,25 23,111111 Normal 11,5-16 kg 13 75 87 1,5 2,25 33,333333 Obesitas 5-9 kg 12 57 68 1,52 2,3104 24,671053 Normal 11,5-16 kg 11 58 73 1,5 2,25 25,777778 Overweight 7-11,5 kg 15 60 72 1,61 2,5921 23,147255 Normal 11,5-16 kg 12 73 86 1,51 2,2801 32,01614 Obesitas 5-9 kg 13 45 58 1,58 2,4964 18,025957 Underweight 12,5-18 kg 13 3. Data taksiran berat janin

Ibu obesitas Ibu tidak obesitas

BB sebelum hamil BB trimester III TFU AG TBJ BB sebelum hamil BB trimester III TFU AG TBJ

50 kg 75 kg 35 120 4200 45 kg 58 kg 30 98 2940

55 kg 74 kg 34 122 4148 55 kg 67 kg 31 105 3255

61 kg 79 kg 34 125 4250 57 kg 68 kg 32 115 3680

65 kg 79 kg 34 123 4182 39 kg 51 kg 30 100 3000

55 kg 73 kg 33 126 4158 43 kg 55 kg 29 101 2929

55 kg 75 kg 34 126 4284 45 kg 57 kg 29 99 2871

65 kg 80 kg 35 124 4340 58 kg 71 kg 31 99 3069

65 kg 85 kg 35 125 4375 60 kg 72 kg 32 97 3104

64 kg 81 kg 34 121 4114 58 kg 71 kg 31 110 3410

68 kg 83 kg 33 129 4257 52 kg 66 kg 32 102 3264

66 kg 80 kg 35 124 4340 49 kg 63 kg 30 99 2970

75 kg 88 kg 36 119 4284 52 kg 65 kg 29 106 3074

75 kg 87 kg 35 130 4550 57 kg 68 kg 31 109 3379

58 kg 73 kg 33 125 4125 60 kg 72 kg 31 112 3472

73 kg 86 kg 35 132 4620 45 kg 58 kg 30 104 3120


(10)

Frequencies

Frequency Table

Statistics

15 15 15 15 15 15

0 0 0 0 0 0

Valid Missing N Us ia Responden Us ia Kehamilan Pendidikan Responden Pekerjaan Responden Penghasilan Responden St atus Gravida Responden Usia Responden

11 73,3 73,3 73,3

4 26,7 26,7 100,0

15 100,0 100,0

20-35 >35 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Usia Kehamilan

15 100,0 100,0 100,0

36-40 Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pendidikan Responden

10 66,7 66,7 66,7

5 33,3 33,3 100,0

15 100,0 100,0

SMA PT Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(11)

Distribusi frekuensi dan persentase data demografi ibu tidak

obesitas

Frequencies

Pe kerjaan Re sponde n

2 13,3 13,3 13,3

3 20,0 20,0 33,3

10 66,7 66,7 100,0

15 100,0 100,0

PNS W iraswast a IRT

Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Pe nghasil an Responden

2 13,3 13,3 13,3

4 26,7 26,7 40,0

9 60,0 60,0 100,0

15 100,0 100,0

500.000-1. 000. 000 1.000. 000-2.000.000 >2.000.000

Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Status Gravida Responden

4 26,7 26,7 26,7

11 73,3 73,3 100,0

15 100,0 100,0

Primigravida Multigravida Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

15 15 15 15 15 15

0 0 0 0 0 0

Valid Missing N Us ia Responden Us ia Kehamilan Pendidikan Responden Pekerjaan Responden Penghasilan Responden St atus Gravida Responden 67


(12)

Frequency Table

Usia Responden

2 13,3 13,3 13,3

13 86,7 86,7 100,0

15 100,0 100,0

<20 20-35 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Usia Keha mila n

3 20,0 20,0 20,0

7 46,7 46,7 66,7

5 33,3 33,3 100,0

15 100,0 100,0

28-31 32-35 36-40 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

Pe ndi dika n Re sponde n

3 20,0 20,0 20,0

5 33,3 33,3 53,3

7 46,7 46,7 100,0

15 100,0 100,0

SMP SMA PT Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

Pe kerjaan Re sponde n

3 20,0 20,0 20,0

8 53,3 53,3 73,3

4 26,7 26,7 100,0

15 100,0 100,0

PNS W iraswast a IRT

Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent


(13)

Distribusi frekuensi dan persentase taksiran berat janin pada

ibu obesitas

Frequencies

Pe nghasil an Responden

5 33,3 33,3 33,3

6 40,0 40,0 73,3

4 26,7 26,7 100,0

15 100,0 100,0

500.000-1. 000. 000 1.000. 000-2.000.000 >2.000.000

Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Status Gravida Responden

9 60,0 60,0 60,0

6 40,0 40,0 100,0

15 100,0 100,0

Primigravida Multigravida Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

Taksiran Berat Janin Obesitas 15

0 Valid

Missing N

Taksiran Berat Janin Obesitas

15 100,0 100,0 100,0

>4000 Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(14)

Distribusi frekuensi dan persentase taksiran berat janin pada

ibu tidak obesitas

Frequencies

Statistics

Taksiran B erat Janin Obes itas

15 0 4281,80 4257,00 147,849 Valid Missing N Mean Median St d. Deviation

Taksiran Berat Janin Obesitas

1 6,7 6,7 6,7

1 6,7 6,7 13,3

1 6,7 6,7 20,0

1 6,7 6,7 26,7

1 6,7 6,7 33,3

1 6,7 6,7 40,0

1 6,7 6,7 46,7

1 6,7 6,7 53,3

2 13,3 13,3 66,7

2 13,3 13,3 80,0

1 6,7 6,7 86,7

1 6,7 6,7 93,3

1 6,7 6,7 100,0

15 100,0 100,0

4114 4125 4148 4158 4182 4200 4250 4257 4284 4340 4375 4550 4620 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

Taksiran B erat Janin Tidak Obesitas 15

0 Valid

Missing N


(15)

Taksiran Berat Janin Tidak Obesitas

15 100,0 100,0 100,0

>2500-4000 Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

Taksiran B erat Janin Tidak Obesitas 15 0 3169,13 3104,00 233,634 809 Valid Missing N Mean Median St d. Deviation Range

Ta ksiran Bera t Ja nin Tida k Obesi tas

1 6,7 6,7 6,7

1 6,7 6,7 13,3

1 6,7 6,7 20,0

1 6,7 6,7 26,7

1 6,7 6,7 33,3

1 6,7 6,7 40,0

1 6,7 6,7 46,7

1 6,7 6,7 53,3

1 6,7 6,7 60,0

1 6,7 6,7 66,7

1 6,7 6,7 73,3

1 6,7 6,7 80,0

1 6,7 6,7 86,7

1 6,7 6,7 93,3

1 6,7 6,7 100,0

15 100,0 100,0

2871 2929 2940 2970 3000 3069 3074 3104 3120 3255 3264 3379 3410 3472 3680 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent


(16)

Uji normalitas data taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu

tidak obesitas

Case Processing Summary

15 100,0% 0 ,0% 15 100,0%

15 100,0% 0 ,0% 15 100,0%

Ibu Hamil Obesitas Tidak Obes itas Taksiran Berat Janin

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases Descriptives 4281,80 38,174 4199,92 4363,68 4272,33 4257,00 21859,314 147,849 4114 4620 506 182 1,140 ,580 ,935 1,121 3169,13 60,324 3039,75 3298,52 3157,31 3104,00 54584,981 233,634 2871 3680 809 409 ,765 ,580 -,135 1,121 Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtos is Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtos is Ibu Hamil Obesitas

Tidak Obes itas Taksiran Berat Janin


(17)

Independent t-test perbedaan taksiran berat janin antara ibu

obesitas dan ibu tidak obesitas

T-Test

Tests of Normality

,161 15 ,200* ,891 15 ,070

,183 15 ,187 ,933 15 ,301

Ibu Hamil Obesitas Tidak Obes itas Taksiran Berat Janin

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

Group Statistics

15 4281,80 147,849 38,174

15 3169,13 233,634 60,324

Ibu Hamil Obesitas Tidak Obes itas Taksiran Berat Janin

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

4,366 ,046 15,586 28 ,000 1112,667 71,388 966,434 1258,899

15,586 23,663 ,000 1112,667 71,388 965,217 1260,116

Equal variances as sumed Equal variances not ass umed Taksiran Berat Janin

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means


(18)

(19)

Lampiran 7


(20)

(21)

Lampiran 9

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

No Kegiatan Septemb

er

Oktober Novemb er

Desembe r

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mengajukan judul

2. Menetapkan judul penelitian

3. Menyusun BAB 1, 2, 3,

4

4. Menyerahkan proposal

penelitian

5. Mengajukan sidang

proposal

6. Sidang proposal

7. Revisi proposal penelitian

8. Mengajukan izin

penelitian

9. Pengumpulan data

10. Analisa data

11. Penyusunan skripsi

12. Pengajuan siding skripsi

13. Ujian siding hasil

14. Revisi


(22)

No. Kegiatan Biaya 1. Proposal

• Penelusuran literatur dari internet

• Mencetak literatur dari internet

Fotocopy literatur dari buku

• Mencetak proposal

• Menggandakan dan menjilid proposal

Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 30.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- 2. Pengumpulan data

• Administrasi surat izin pengumpulan data

• Transportasi

• Menggandakan kuesioner dan lembar persetujuan responden

Rp. 50.000,- Rp. 200.000,- Rp. 60.000,- 3. Analisa data dan penyusunan laporan

• Mencetak skripsi

• Menggandakan dan menjilid skripsi

• CD

Rp. 50.000,- Rp. 150.000,- Rp. 10.000,-

4. Biaya tidak terduga Rp. 85.000,-


(23)

Lampiran 11

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Fitria Rahmadanni Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Medan/23 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat : Jalan Sidomulyo Gang Pipit No. 33

No. HP : 089656983918

Nama ayah : Suib Hasibuan, S. H. Nama ibu : Masnilam Batubara, S. Pd.

Pendidikan : SD Negeri 106812 Bandar Khalifah (1999-2005) SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan (2005-2008) SMA Negeri 11 Medan (2008-2011)


(24)

(25)

(26)

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Diakses 25 Agustus

2015, dari www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses 25 Agustus

2015, dari

Black, R. E., et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet. 382. 427-451.

Bothamley, J. & Boyle, M. (2012). Patofisiologi dalam Kebidanan. (Rendy, L., Trans). Jakarta: EGC.

Butland, B., et al. (2007). Foresight. Tackling obesities: Future choice. Project report. Diakses 30 Agustus 2015, dari

Cheung, T., F. (2008). Manajemen Berat Badan Kehamilan. (Purwoko, S., Trans). Jakarta: Arcan.

Conway, D. L. (2011). Pregnancy in the obese woman: Clinical management. London: Wiley-Blackwell.

Cunningham, F. G., et al. (2013). Obstetri Williams. (Brahm U. Pendit, Trans.). Jakarta: EGC.

Dare, F. O., Ademowore, A. S., Ifaturoti, O. O. & Nganwuchu, A. (1990). The value of symphysio-fundalheight/abdominal girth measurements in predicting fetal weight. Int J Gynaecol Obstet. 31, 3, 243-248.

Department of Health. (2003). Health survey for England 2003. Diakses 31

Agustus 2015, dari

Ehrenberg, H. M., Dierker, L. R., Milluzzi, C. and Mercer, B. M. (2002). Prevalence of obesity in an urban center. Am J ObstetGynecol, 187 (5), 1189-1193.


(28)

Farrer, H. (2001). Perawatan Maternitas. (Andry Hartono, Trans.). Jakarta: EGC. Flier, J., S. & Flier, E., M. (2008). Harrison’s principles of internal medicine.

New York: McGraw Hill.

Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M. & Arab, L. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. (Andry Hartono, Trans.). Jakarta: EGC.

Harahap, E. E. S. (2014). Perbandingan Akurasi Taksiran Berat Janin Menurut Formula Dare dengan Johnson Toshach di RS jejaring Departemen Obstetri dan Gynekologi RSUP H. Adam Malik yaitu RSU Sundari Medan. Undergraduated thesis. Universitas Sumatera Utara. Diakses 28 Oktober 2014 dari http://www.repository.usu.ac.id.

Hardiyanti, M., D. & Pramono, B., A. (2014). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luaran maternal dan perinatal pada ibu hamil di usia tua: studi kasus di RS. Adhyatma Semarang selama tahun 2012. Undergraduate thesis (online). Universitas Diponegoro. Diakses 10 November 2016, dari eprints.undip.ac.id/44831/.

Heslehurst, N., et al. (2006). Trends in maternal obesity incidence rates, demographic predictors, and health inequalities in 36 821 women over a 15-year period. BJOG: An International Journal of Obstetrics &Gynaecology, 144, 187-194.

Heslehurst, N., et al. (2008). The impact of maternal BMI status on pregnancy outcomes with immediate short-term obstetric resource implications: a meta-analysis. Obesity Reviews, 9, 635-683.

Heslehurst, N. & Brown, A. (2013). Managing obesity in pregnant women: an online guide for health professionals. Diakses 13 Oktober2014, dari

Huliana, M. (2007). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat (10thed.). Jakarta: PuspaSwara.

Institute of Medicine (IOM) and National Research Council (NRC). (2009). Implementing guidelines on weight gain pregnancy.

Irawati, A., Triwinarto, A., Salimar, S. & Raswanti, I. (2003). Pengaruh Status Gizi Selama Kehamilan dan Menyusui terhadapa Keberhasilan Pemberian ASI. J Penelit Gizi dan Makanan. 26, 2, 10–9.

Isyaroh, N. (2014). Model penduga berat nadan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul di Ruang Seruni RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Open document. Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto.


(29)

Jolly, M., et al. (2000). The risk associated with pregnancy in women aged 35 years or older. 15, (11), 2433-7. Diakses 10 November 2016, dari

Johnson,R.W. & Toshach, C. E. (1954). Estimation of fetal weight using longitudinal measuration. Am J Obstet Gynecol. 68, 3, 891-896.

Kanagalingam, M. G., Forouhi, N. G., Greer, I. A. & Sattar, N. (2005). Changes in booking body mass index over a decade: retrospective analysis from a Glasgow Maternity Hospital. BJOG, 112, 1431-1433.

Kiran, T. S. U., Hemmadi, S., Bethel, J. & Evans, J. (2005). Outcome of pregnancy in a woman with an increased body mass index.BJOG: an International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 112, 768-772.

Larasati, B., D. (2016). Gambaran faktor risiko Berat Badan Lahir Lebih di RSUD kota Yogyakarta tahum 2014-2016. Undergraduated thesis. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Labonte, et al. (2012). Validity and reproducity of a web-based selfadministrated food frequency questionnair. European Journal of Nutrition. 66, 166-73. Leveno, K. J., et al. (2009). Obstetri Williams: PanduanRingkas (21thed). (Brahm

U. pendit, Trans.). Jakarta: EGC.

Lewis, G. (2007). The Confidential Enquiry into Maternal and Child Health (CEMACH). Saving Mothers’ Lives: Reviewing maternal deaths to make motherhood safer 2003-2005.The Seventh Report of the Confidential Enquiries into Maternal Deaths in the UK. London: CEMACH.

Lieshout, R. J. V., Taylor, V. H. & Boyle, M. H. (2011). Pre-pregnancy and pregnancy obesity and neurodevelopmental outcomes in offspring: A systematic review. Obesity Review, 12, 548-559.

Maghfiroh, L. (2015). Pertambahan berat badan ibu hamil dan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015. Undergraduate thesis. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Manuaba, I. B. G. (2007). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. (Setiawan, Eds.). 2007. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. G., Manuaba, I. A. C. & Manuaba, I. B. G. F. Pengantar Kuliah

Obstetri. (Astuti, N. Z., Purba, D. L., Handayani, S & Damayanti, R., Eds.). 2005. Jakarta: EGC.

Mappeboki, S. (2009). Hubungan karakteristik sosial ibu dengan pola pemberian nutrisi terhadap balita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Mamajang. Media Gizi Pangan. 2, 1, 55-60.


(30)

Maryunani & Puspita. (2015). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.

Misra, A. &Khurana, L. (2008). Obesity and the metabolic syndrome in developing countries. J Clin Endocrinol Metab, 93 (11), 9-30.

Moehji, S. (2003). Ilmu Gizi I: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Sinanti Bhratara.

Mortazavi, F. & Akaberi, A. (2008). Estimation of birth weight by measurement offundal height and abdominal girth in parturients at term. Eastern Mediterranean Health Journal.

Nahum, G. G., et al. (2002).Estimation of Fetal Weight. Diakses 10 November 2016 dari http://www.emedicine.com.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Pollit, D. F. &H ungler, B. P. (2002). Nursing Research: Principles and Methods. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

Prawirohardjo, S. (2005). IlmuKebidanan (7thed). (Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B. & Rachimhadi, T., Eds.). 2005. Jakarta: YBP-SP.

Rahmah. (2013). Risiko bayi lahir besar (makrosomia) di RSUP Sukoharjo. Undergraduated thesis. Universitas Gadjah Mada.

Ramayulis, R., Lesmana, L., C. (2008). 17 Alternatif untuk Langsing. Jakarta: Penebar Swadaya.

Robert et al. (1985). Nutrition in Pregnancy and Lactation. Mosby Collage Publishing: US America.

Santos, I. S., et al. (2008). Mothers and their pregnancies: a comparison of three

population-based cohorts in Southern Brazil. Diakses 19 Agustus 2015, dari

Sinclaire, C. (2010). Buku Saku Kebidanan. (Komalasari, R., Trans). Jakarta:

EGC.

Stright, B. R. (2005). Panduan belajar :keperawatan ibu-bayi baru lahir (3thed). (Maria A. & Wijayarni, Trans). Jakarta: EGC.

Sudirtayasa, W. (2015). Obesitas dalam kehamilan. E-Journal Obstetric & Gynaecology Udayana (online), 4 (2). Diakses 20 Agustus 2016, dari


(31)

Sugiyono. (2007), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suririnah. (2008). Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: Gramedia. Swarjana, I. K. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. (Nastiti, I., Eds.). 2012.

Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (2nded). (Bendatu, M., Eds.). 2015. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Tahir, N., Thaha, A., R. & Najamuddin, U. (2014). Faktor risiko kejadian obesitas pada wanita prakonsepsi di Kota Makassar. Undergraduate thesis (online). Universitas Hasanuddin. Diakses 10 November 2016, dari

Thomson et al. (1986). Assesment of fetal growth. Journal Obstet Gynec Britania. 75.

Wasis. (2008). Pedoman Riset untuk Profesi Perawat. (Karyuni, P. E. & Ester, M., Eds.). 2008. Jakarta: EGC.

Wheeler, L. (2004). Buku Saku Asuhan Pranatal & Pascapartum. (Komalasari, R., Trans). Jakarta: EGC.

World Health Organization. (2000). Obesity: preventing and managing a global epidemic. World Health Organ Tech Rep Ser, 894,1-4.

Yeh, J. & Shelton, J. A. (2005). Increasing prepregnancy body mass index: Analysis of trends and contributing variables. AJOG, 193, 1994-1998.

Yueniwati, Y. & Rahmawati, A. (2002). Hubungan karakteristik sosial ibu dengan pengetahuan tentang obesitas pada anak. Undergraduated thesis (online). Diakses 10 November 2016, dari


(32)

1. Kerangka konseptual

Notoadmodjo (1993 dalam Wasis, 2008) mengatakan kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang dimulai dari konsepsi sampai sebelum janin lahir. Sebagai respon terhadap janin dan kehamilan, wanita hamil mengalami perubahan metabolisme yang cukup signifikan, yaitu bertambahnya berat badan antara 12 sampai 14 kg selama kehamilan atau 0,3-0,5 kg/minggu. Penambahan berat badan pada masa kehamilan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti status gizi, paritas, usia, kondisi sosioekonomi, dan pemeriksaan antenatal yang dilakukan oleh ibu hamil. Penambahan berat badan secara berlebihan pada masa kehamilan dapat mengakibatkan terjadinya obesitas pada ibu hamil serta memberikan dampak buruk terhadap ibu dan janin. Obesitas pada kehamilan berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin sehingga dapat menjadi penyulit ketika ibu hamil melaksanakan persalinan. Ibu hamil dengan obesitas cenderung melahirkan bayi dengan kondisi makrosomia yaitu, bayi dengan berat lahir lebih dari atau


(33)

salah satu cara yang bermanfaat untuk mengatasi masalah penyulit pada saat persalinan dan akan mempengaruhi ketepatan penatalaksanaan persalinan sehingga dapat mengurangi angka kematian dan kesakitan pada persalinan. Peneliti ingin melihat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dibuat kerangka penelitian yang menjelaskan tentang perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.


(34)

Skema 3.1. Kerangka Konseptual Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Keterangan:

= variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti BB ibu hamil:

- Obesitas - Tidak Obesitas

Taksiran Berat Janin

Faktor-faktor yang mempengaruhi: - Status gizi

- Paritas - Usia

- Sosioekonomi


(35)

2. Definisi operasional

Carmen G. Loiselle et al. (2010 dalam Swarjana, 2015) mengatakan, definisi operasional adalah pemberian definisi terhadap variabel penelitian sehingga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan konsep. Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4. Definisi operasional variabel perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

No. Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala 1. Taksiran

berat janin

Identifikasi

pertumbuhan janin dengan melakukan penaksiran berat janin pada ibu hamil trimester III menggunakan hasil pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri dan diidentifikasi dengan menggunakan rumus Dare yaitu perkalian antara tinggi fundus uteri (cm) dengan lingkar perut ibu (cm).

Pita pengukur Berat janin Rendah (jika berat janin <2500 gram). Normal (jika berat janin 2500-4000 gram). Tinggi (jika berat janin >4000 gram). Ordin al 25


(36)

2. Berat badan ibu hamil obesitas dan tidak obesitas Hasil pengukuran berat badan

responden yaitu ibu hamil trimester III dalam satuan kg

Timbangan berat badan Normal IMT kurang 12,5-18 kg IMT normal 11,5-16 kg IMT Overweigh t 7-11,5 kg IMT obesitas 5-9 kg Kurang IMT kurang <12,5 kg IMT normal <11,5 kg IMT Overweigh t <7 kg IMT obesitas <5 kg Lebih IMT kurang >18 kg IMT Normal >16 kg IMT Overweigh t >11,5 kg IMT obesitas >9 kg Ordin al


(37)

3. Hipotesis penelitian

Berdasarkan kerangka penelitian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

3.1.Ha : Terdapat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

3.2.Ho : Tidak terdapat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Jika nilai p<0,005, maka Ho ditolak dan Ha gagal ditolak.


(38)

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

2. Populasi, sampel, dan teknik sampling 2.1.Populasi

Mazhindu dan Scott (2005 dalam Swarjana, 2012) mengatakan populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 orang ibu hamil obesitas dan 15 orang ibu hamil tidak obesitas yang memeriksakan kehamilan trimester III di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

2.2.Sampel dan teknik sampling

Mazhindu dan Scott (2005 dalam Swarjana, 2012) mengatakan, sampel adalah kumpulan individu-individu atau objek-objek yang dapat diukur dan mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (Sugiyono, 2007). Jumlah sampel dalam penelitian ini


(39)

diri di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor sebanyak 30 orang ibu hamil yang terdiri dari 15 orang ibu hamil obesitas dan 15 orang ibu hamil tidak obesitas. Alasan pemilihan total sampling sebagai teknik sampling dalam penelitian ini adalah populasi penelitian yang berjumlah kurang dari 100 orang sehingga keseluruhan populasi dapat dijadikan sampel (Arikunto, 2010).

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor dari bulan September 2014 sampai Juni 2015.

4. Pertimbangan etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Setelah mendapat persetujuan peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengukur langsung kepada ibu hamil trimester III. Sebelum melakukan penelitian, responden diberi penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan, manfaat dari penelitian dan kegiatan dalam penelitian, hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan terjaga. Jika responden bersedia untuk diteliti, maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat peneliti. Responden berhak untuk menentukan sendiri kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian masih berlangsung dan belum selesai. Hal tersebut tercantum dengan jelas dalam informed consent yang berupa persetujuan partisipasi secara lisan atau 29


(40)

yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan. Sebelum menandatangani informed consent tersebut, responden diberi waktu hingga benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian. Jika responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak responden. Peneliti menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup memakai kode urut responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2003).

5. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner data demografi dan kuesioner berbentuk lembar isian sebagai alat pengumpulan data.

5.1.Data demografi

Data demografi meliputi usia ibu, usia kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga dalam satu bulan, dan paritas. 5.2.Kuesioner lembar isian

Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung pada sudut pandang yang akan digunakan. Peneliti menggunakan kuesioner berdasarkan sudut pandang bentuk yaitu kuesioner lembar isian sebagai alat pengumpulan data (Arikunto, 2006). Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan data sekunder (tidak langsung) yaitu data yang sudah tersedia mengenai berat badan ibu sebelum hamil dan data primer (langsung) yaitu data yang diperoleh


(41)

langsung dari responden yang terdiri dari usia kehamilan, berat badan saat hamil trimester III, tinggi badan, tinggi fundus uteri (TFU), dan lingkar perut. Alat pengumpulan data lain yang digunakan oleh peneliti adalah rumus indeks massa tubuh (IMT) yaitu berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dan rumus Dare yaitu tinggi fundus uteri (TFU) dikali lingkar perut.

6. Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksaaan penelitian kebagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Setelah mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan USU, peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor, peneliti dapat memulai proses penelitian. Hal pertama yang dilakukan adalah menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian kepada responden. Setelah responden setuju untuk dijadikan sampel dari penelitian, maka peneliti memberikan surat persetujuan (informed consent) untuk menjadi responden agar ditandatangani oleh responden. Apabila responden tidak bersedia maka peneliti tidak boleh memaksanya. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner data demografi kepada responden dan responden diminta untuk mengisi kuesioner data demografi yang telah diberikan peneliti. Kemudian peneliti mengisi lembar kuesioner data sekunder yaitu berat badan ibu sebelum hamil yang dapat dilihat melalui buku kunjungan pemeriksaan kehamilan. Selanjutnya peneliti mengisi 31


(42)

berat badan pada ibu hamil trimester III dengan menggunakan timbangan berat badan. Peneliti mengukur tinggi badan, tinggi fundus uteri, dan lingkar perut dengan menggunakan pita pengukur. Setelah kuesioner data demografi dan data lembar pengukuran diisi, data dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada kuesioner yang tidak lengkap, maka responden diminta untuk melengkapi disaat itu juga. Selanjutnya peneliti melakukan identifikasi indeks massa tubuh ibu hamil dengan membandingkan berat badan sebelum hamil dan tinggi badan yang dikuadratkan untuk mengetahui penambahan berat badan yang disarankan selama masa kehamilan. Pada IMT kurang (<18,5 kg/m2) yaitu 12,5-18 kg, IMT normal (18,5-24,9 kg/m2) yaitu 11,5-16 kg, IMT overweight (25-29,9 kg/m2) yaitu 7-11,5 kg, IMT obesitas (>30 kg/m2) yaitu 5-9 kg (WHO, 2000). Setelah itu peneliti melakukan identifikasi taksiran berat janin berdasarkan rumus Dare yaitu hasil perkalian dari tinggi fundus uteri dan lingkar perut (Pal &Modak, 2013). Kemudian peneliti mengelompokkan taksiran berat janin sesuai dengan hasil yang didapatkan yaitu berat janin rendah dengan taksiran berat janin <2500 gram, berat janin normal dengan taksiran berat janin 2500-4000 gram, berat janin tinggi dengan taksiran berat janin >4000 gram.

7. Analisa data

Setelah semua data terkumpul, data akan diolah dengan komputerisasi. Metode statistik untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(43)

7.1.Statistik univariat

Statistik univariat adalah suatu proses untuk menganalisis dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Pollit & Hungler, 2002). Penelitian ini menganalisis data dengan metode statistik univariat dan akan digunakan untuk menganalisa data demografi, taksiran berat janin ibu hamil obesitas, dan taksiran berat janin ibu hamil tidak obesitas. Untuk menganalisis taksiran berat janin ibu hamil obesitas dan taksiran berat janin ibu hamil tidak obesitas akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi dan persentase.

7.2.Statistik bivariat

Statistik bivariat digunakan untuk melihat perbandingan antara taksiran berat janin ibu hamil obesitas dan taksiran berat janin ibu hamil tidak obesitas. Data yang diperoleh diuji normalitasnya menggunakan Shapiro-Wilk jika responden <50 sedangkan jika >50 maka akan diuji dengan Kolmogrove-Smirnov. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal maka akan diuji dengan uji t tidak berpasangan (independent t-test) tetapi jika ditemukan data tidak berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah mann whitney. Apabila nilai p<0,05 maka Ho ditolak dan apabila nilai p>0,05 maka Ho gagal ditolak. Pengujian tahap ini menggunakan komputerisasi dengan SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version.


(44)

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian serta pembahasan mengenai perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Penelitian ini dimulai tanggal 24 April 2015 sampai dengan 4 Juni 2015 dengan jumlah responden 30 orang ibu hamil di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

1. Hasil penelitian

Hasil penelitian meliputi data umum dan data khusus. Data-data tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan kemudian dideskripsikan. 1.1.Data umum

Penyajian data umum meliputi karakteristik data demografi dan karakteristik data berat badan responden. Karakteristik data demografi responden yaitu usia, usia kehamilan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan paritas ibu hamil yang mengalami obesitas dan tidak obesitas. Sedangkan karakteristik data berat badan responden meliputi Indeks Massa Tubuh sebelum hamil.


(45)

1.1.1. Karakteristik data demografi responden

Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik data demografi responden di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Karakteristik Responden

Ibu obesitas Ibu tidak obesitas frekuensi Persentase

(%) frekuensi

Persentase (%) Usia Ibu (tahun)

<20 20-35 >35 0 11 4 0 73,3 26,7 2 13 0 13,3 86,7 0 Usia Kehamilan (minggu) 28-31 32-35 36-40 0 0 15 0 0 100 3 7 5 20,0 46,7 33,3 Pendidikan SMP SMA PT 0 10 5 0 66,7 33,3 3 5 7 20,0 33,3 46,7 Pekerjaan PNS Wiraswasta IRT 2 3 10 13,3 20,0 66,7 3 8 4 20,0 53,3 26,7 Penghasilan

Rp 500.000 s/d Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000 >Rp 2.000.000 2 4 9 13,3 26,7 60,0 5 6 4 33,3 40,0 26,7 Paritas Primigravida Multigravida 4 11 26,7 73.3 9 6 60,0 40,0 Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami obesitas berusia 20-35 tahun sebanyak 11 responden (73,3%), berada pada usia kehamilan 36-40 minggu sebanyak 15 responden (100%), tamatan SMA sebanyak 10 responden (66,6%), bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 10 responden (66,6%), memiliki penghasilan >Rp


(46)

2.000.000 sebanyak 9 responden (60%), dan multigravida sebanyak 11 responden (73,3%).

Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami obesitas sebagian besar berusia 26-35 tahun sebanyak 13 responden (86,6%), berada pada usia kehamilan 32-35 minggu sebanyak 7 responden (46,7%), tamatan perguruan tinggi sebanyak 7 responden (46,6%), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 8 responden (53,3%), memiliki penghasilan Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000 sebanyak 6 responden (40%), dan primigravida sebanyak 9 responden (60%).

1.1.2. Karakteristik data berat badan responden 1.1.2.1. Indeks Massa Tubuh sebelum hamil

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan data responden yang memiliki indeks massa tubuh kurang sebelum hamil dengan nilai IMT <18,5 kg/m2 yaitu sebanyak 3 responden (10,0%). Responden yang memiliki IMT normal sebelum hamil dengan nilai IMT 18,8-24,9 kg/m2 yaitu sebanyak 16 responden (53,3%). Responden yang memiliki IMT overweight sebelum hamil dengan nilai IMT (25-29,9 kg/m2 yaitu sebanyak 9 responden (30,0%), dan responden yang memiliki IMT obesitas sebelum hamil


(47)

dengan nilai IMT >30 kg/m2 sebelum hamil yaitu 2 responden (6,7%).

1.2. Data khusus

Data khusus meliputi taksiran berat janin ibu obesitas, taksiran berat janin ibu tidak obesitas, dan perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare. 1.2.1. Taksiran berat janin ibu obesitas

Tabel 6. Distribusi taksiran berat janin ibu obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Taksiran Berat Janin

Ibu Obesitas

Mean SD

4281,80 147,849

Tabel 6. menunjukkan bahwa 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki taksiran berat janin >4000 (100%) dan memiliki rata-rata taksiran berat janin 4281,80 gram. Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh responden memiliki berat janin lebih.

1.2.2. Taksiran berat janin ibu tidak obesitas

Tabel 7. Distribusi taksiran berat janin ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Taksiran berat janin

Ibu tidak obesitas

Mean SD

3169,13 233,634

Tabel 7. menunjukkan bahwa 15 responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas memiliki taksiran berat janin >2500-4000 (100%) dan memiliki rata-rata taksiran berat janin


(48)

responden memiliki berat janin normal.

1.2.3. Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas

Tabel 8. Hasil uji normalitas data taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Ibu Hamil Shapiro-Wilk df Sig.

Taksiran berat janin Obesitas 15 0,07

Tidak obesitas 15 0,30

Pada tabel 8. peneliti menguji normalitas data terlebih dahulu menggunakan Shapiro-Wilk dikarenakan jumlah responden <50. Peneliti mendapatkan nilai signifikan untuk ibu obesitas yaitu 0,07 dan nilai signifikan untuk ibu tidak obesitas yaitu 0,30.Hal ini menunjukkan data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas 0,05. Setelah data yang diperoleh berdistribusi normal, peneliti melakukan uji beda menggunakan uji t tidak berpasangan (independent t-test) dan mendapatkan nilai signifikan yaitu 0,00 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara taksiran berat janinibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Hasil uji parametrik independent-t test perbedaan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas dapat dilihat pada tabel 9.


(49)

Tabel 9. Hasil uji Independent t-test perbedaan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

Variabel T Score Sig.

Taksiran berat janin antara ibu obesitas

dan ibu tidak obesitas 15,586 0,00

2. Pembahasan

2.1.Karakteristik demografi responden

Berdasarkan data yang diperolehpada tabel 5. hasil penelitian didapatkan dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas, 9 responden (73,3%) berada pada usia reproduksi sehat yaitu 20-35 tahun dan 4 responden (26,6%) berada pada usia reproduksi tua yaitu >35 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudirtayasa (2014) yang menyatakan bahwa obesitas dapat terjadi pada semua rentang usia mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Obesitas lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan laki-laki dan sebagian besar terjadi pada usia reproduktif sehingga secara tidak langsung meningkatkan prevalensi kehamilan dengan obesitas.

Berdasarkan usia kehamilan dari 15 reponden ibu hamil yang mengalami obesitas seluruh responden (100%) berada pada usia kehamilan 36-40 minggu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Cheung (2008) yang menyatakan selama kehamilan trimester tiga berat badan akan terus meningkat dengan cepat. Pada minggu ke-35, penambahan berat badan akan lebih cepat dibandingkan dengan seluruh masa kehamilan dan berlangsung sampai minggu ke-36


(50)

dimana volume darah meningkat hingga 40%. Pada minggu ke-37 penambahan berat akan melambat atau berhenti dan pada minggu ke-38 kemungkinan berat badan tidak akan bertambah lagi

Berdasarkan tingkat pendidikan dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas 10 responden (66,7%) adalah tamatan SMA dan 5 responden (33,3%) adalah tamatan perguruan tinggi. Sedangkan dari 15 responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 7 orang (46,7%) adalah tamatan perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Labonte et al. (2012 dalam Tahir, Thaha dan Najamuddin, 2014) yang mengatakan bahwa masalah gizi pada ibu hamil timbul disebabkan karena ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang gizi yang memadai. Pengetahuan tentang makanan sehat sering kurang dipahami oleh golongan yang tingkat pendidikannya kurang dimana mereka lebih mementingkan rasa dan harga daripada nilai gizi makanan.

Berdasarkan pekerjaan dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 10 responden (66,7%) berprofesi sebagai IRT. Sedangkan dari 15 responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 8 responden (53,3%) berprofesi sebagai wiraswasta. Menurut penelitian Tahir et al. (2014) dengan proporsi responden penelitian yang tidak bekerja sebanyak 30 responden (66,7%) dan yang bekerja sebanyak 15 responden (33,3%), perbedaan


(51)

proporsi berdasarkan pekerjaan memiliki hubungan dan besar risiko yang bermakna dengan obesitas (OR 4,971), sehingga dapat diartikan bahwa responden yang tidak bekerja memiliki peluang 4,971 kali untuk mengalami obesitas. Hal ini terkait dengan pekerjaan responden yang umumnya adalah ibu rumah tangga dan didukung oleh Flier (2008 dalam Sudirtayasa, 2015) yang menyatakan obesitas terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas fisik atau banyaknya asupan nutrisi yang tidak diimbangi dengan pemakaian energi.

Berdasarkan penghasilan dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas, mayoritas reponden yaitu sebanyak 9 responden (60%) memiliki penghasilan >Rp 2.000.000. Sedangkan dari 15 ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 6 responden (40%) memiliki penghasilan Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000. Tahir, et al. (2014) dalam penelitiannya dengan proporsi responden penelitian yang memiliki pengeluaran rendah sebanyak 43 responden (95,6%) dan yang memiliki pengeluaran tinggi sebanyak 2 responden (4,4%) mendapatkan hasil perbedaan proporsi berdasarkan pengeluaran memiliki hubungan dan besar risiko yang bermakna dengan obesitas (p=0,041) dimana responden yang memiliki kategori tinggi terdapat pada kelompok obesitas. Labonte et al. (2012 dalam Tahir et al. (2014) mengatakan tingkat pengeluaran sangat berpengaruh terhadap konsumsi energi. Seseorang yang


(52)

mempunyai pengeluaran perbulan tinggi akan mempunyai daya beli yang tinggi pula sehingga memberikan peluang yang lebih besar untuk memilih berbagai jenis makanan. Hal serupa didukung oleh Flier (2008 dalam Sudirtayasa, 2015) yang menyatakan lingkungan juga berperan terhadap terjadinya obesitas, pada negara industri obesitas lebih banyak diderita oleh wanita dari kelompok sosial bawah sedangkan di negara berkembang obesitas lebih banyak diderita oleh wanita dari strata sosial atas.

Yueniwati dan Rahmawati (2002 dalam Mappeboki, 2009) menyatakan gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Ada hubungan erat antara tingkat keadaan gizi dengan konsumsi makan dimana tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan gizi optimal terpenuhi. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi malnutrisi. Malnutrisi mencakup gizi lebih (overnutrition) dan gizi kurang (undernutrition). Dari segi kesehatan obesitas merupakan salah satu penyakit salah gizi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhan. Gaya hidup, sikap dan perilaku, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.

Moehji (2003 dalam Puspitasari, 2011) mengatakan masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi


(53)

yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Status gizi ibu sebelum hamil dan selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Robert et al. (1985 dalam Maghfiroh, 2015) menambahkan bila status gizi normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat cukup bulan dengan berat badan normal. Kondisi ekonomi dapat mempengaruhi asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan berpengaruh terhadap status gizi ibu. Jika asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil terpenuhi dengan baik, maka status gizi ibu dapat dikatakan baik atau ideal.

Berdasarkan paritas dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 11 orang (73,3%) termasuk dalam golongan multigravida. Sedangkan dari 15 responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 9 orang (60%) termasuk dalam golongan primigravida. Cunningham et al., (2013) menyatakan wanita yang mengalami obesitas selama masa kehamilan cenderung mengalami retensi berat badan yang lebih besar 1 tahun setelah melahirkan.

2.2.Karakteristik Indeks Massa Tubuh sebelum hamil

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden yaitu sebanyak 16 responden (53,3 %) memiliki Indeks Massa Tubuh yang normal sebelum hamil. Sedangkan responden yang sudah mengalami overweight


(54)

sebelum hamil sebanyak 9 responden (30,0%) dan obesitas sebanyak 2 responden (6,7%). Hal tersebut sejalan dengan penelitian Irawati (2003) yang menyatakan IMT sebelum hamil berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir dan penambahan berat badan ibu selama kehamilan.

2.3.Taksiran berat janin ibu obesitas berdasarkan rumus Dare

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan taksiran berat janin pada ibu hamil yang mengalami obesitas berdasarkan rumus Dare yaitu >4000 gram (100%) dengan rata-rata taksiran berat janin 4281,80 gram (Mean= 4281,80, SD= 147,849).

Leveno et al. (2009) mengatkan obesitas pada ibu hamil dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bayi besar atau makrosomia yaitu suatu kondisi bayi baru lahir dengan berat lahir >4000 gram. Kata makrosomia agak kurang tepat digunakan untuk menjelaskan janin-neonatus yang sangat besar karena janin yang sangat besar belum dapat diperkirakan secara akurat sehingga diagnosis makrosomia hanya dapat dipastikan setelah bayi lahir dan ditimbang berat badannya. Namun perkiraan berat badan janin dapat dilakukan sebelum bayi dilahirkan untuk mengantisipasi risiko distosia bahu, fraktur klavikula, dan cedera pleksus brakialis.


(55)

Taksiran berat janin berperan penting selama masa kehamilan dan dalam penatalaksanaan persalinan. Metode taksiran berat janin yang sesuai dengan kondisi ibu hamil obesitas adalah dengan menggunakan rumus Dare yaitu tinggi fundus uteri dikalikan dengan lingkar perut ibu (Pal & Modak, 2013). Hal ini sesuai dengan pernyataan Dare et al.(1990) dalam penelitiannya mengenai penghitungan taksiran berat janin dengan perkalian antara tinggi fundus uteri dan lingkar perut ibu (abdominal girth) pada 498 pasien dan mendapatkan korelasi yang baik antara angka taksiran dengan berat janin sesungguhnya (r = 0,742). Dalam studi ini, rumus Dare sedikit lebih akurat dibandingkan dengan rumus Johnson dikarenakan kurangnya koreksi untuk obesitas pada model Dare dan tingginya prevalensi wanita >90 kg dalam populasi studinya. Mortazavi dan Akaberi (2008) dalam penelitiannya mengenai perbandingan antara pengukuran taksiran berat janin dengan metode abdominal girth menambahkan, abdominal girth mempunyai presisi yang lebih tepat dalam memperkirakan berat badan janin >4000 gram. Sedangkan dalam penelitian Johnson dan Toshach (1954) mengenai penghitungan taksiran beratjanin pada 200 kasus terdapat koreksi pada wanita hamil dengan obesitas (1 cm) hanya berdasarkan dari 11 kasus dimana faktor koreksi pada wanita hamil obesitas harus dievaluasi kembali dengan menggunakan sampel yang lebih besar.


(56)

Dari hasil penelitian terdapat 4 responden (26,6%) ibu hamil yang mengalami obesitas berada pada usia reproduksi tua yaitu >35 tahun memiliki taksiran berat janin >4000 gram.Hal ini sesuai dengan pernyataan Gayatri et al. (2003) yang menyatakan bahwa semakin tua usia ibu maka bayi yang dilahirkan cenderung mengalami peningkatan berat lahir, namun pada ibu usia >40 tahun berat bayi yang dilahirkan akan menurun kembali. Jolly et al. (2011 dalam Hardiyanti, 2014) menambahkan dalam penelitiannya, terdapat peningkatan kecenderungan ibu usia tua untuk melahirkan bayi dengan Besar Masa Kehamilan (BMK). Hal ini dikarenakan oleh perbedaan efek genetik dari masing-masing individu maupun lingkungan fetus pada ibu usia tua dan usia muda. Namun hal ini tidak sesuai dengan pendapat Joseph et al. (2011) dalam penelitiannya yang menyebutkan terdapat distribusi yang luas pada ibu dengan usia tua untuk melahirkan bayi dengan Kecil Masa Kehamilan (KMK). Ibu berusia tua memiliki risiko 1,29 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR. Hal ini dihubungkan dengan semakin buruknya perfusi plasenta atau aliran nutrisi transplasenta pada ibu usia tua.

Dari hasil penelitian terdapat 11 responden (73,3%) ibu hamil yang mengalami obesitas dan memiliki taksiran berat janin >4000 gram adalah multigravida. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nahum et al. (2002 dalam Harahap, 2014) yang


(57)

menyatakan bahwa jumlah paritas memiliki hubungan dengan berat janin dimana semakin banyak jumlah paritas, maka semakin besar janin yang akan dilahirkan. Hal tersebut juga didukung oleh Larasati (2016) dalam penelitiannya tentang faktor risiko Berat Badan Lahir Lebih (BBLL) di Kota Yogyakarta pada 73 responden dan didapatkan hasil mayoritas responden yang melahirkan bayi dengan berat badan lebih yaitu sebanyak 46 responden (63,0%) adalah multiparitas. Maryunani dan Puspita (2015) menyatakan bahwa terdapat kecenderungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya lebih besar dari anak pertama karena pada umumnya berat bayi yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80-120 gram dari berat bayi sebelumnya.

2.4.Taksiran berat janin ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan taksiran berat janin pada ibu hamil yang tidak mengalami obesitas berdasarkan rumus Dare yaitu 2500-4000 gram (100%) dengan rata-rata taksiran berat janin 3169,13 gram (Mean= 3169,13, SD= 233,634). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Thomson et al. (1986) yang menyatakan bahwa wanita dengan penambahan berat badan normal selama masa kehamilan memiliki resiko yang lebih rendah terhadap kejadian makrosomia.


(58)

2.5.Perbedaan taksiran berat janin ibu obesitas dan tidak obesitas Pada penelitian ini didapatkan nilai signifikan untuk ibu obesitas yaitu 0,07 dan nilai signifikan untuk ibu tidak obesitas yaitu 0.30, hal ini menunjukkan data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas 0,05. Peneliti melakukan uji beda menggunakan uji t tidak berpasangan (independent t-test) dan mendapatkan nilai signifikan yaitu 0.00 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sativa (2011) dalam penelitiannya pada 122 responden ibu hamil dengan obesitas dan 9 responden ibu hamil dengan kategori underweight untuk melihat apakah terdapat perbedaan terhadap keluaran maternal dan perinatal melaporkan terjadi peningkatan persentase kejadian makrosomia pada kelompok wanita hamil dengan obesitas yaitu 1,1% meningkat menjadi 9,1%.

Larasati (2016) dalam penelitiannya tentang faktor risiko Berat Badan Lahir Lebih (BBLL) di Kota Yogyakarta pada 73 responden mendapatkan hasil mayoritas responden yang melahirkan bayi dengan berat badan lebih mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan (obesitas maternal) yaitu sebanyak 47 responden dan 26 responden mengalami kenaikan berat badan


(59)

normal selama kehamilan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rahmah (2014) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami obesitas maternal cenderung melahirkan bayi dengan BBLL.


(60)

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. 1. Kesimpulan

Penelitian dilakukan pada ibu hamil yang mengalami obesitas dan tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor, dengan jumlah responden 30 orang yang terdiri dari 15 responden ibu obesitas dan 15 responden ibu tidak obesitas. Berdasarkan karakteristik demografi, obesitas kehamilan lebih banyak terjadi pada usia reproduksi sehat (20-35 tahun), berada pada usia kehamilan 36-40 minggu, ibu dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang kurang, memiliki aktivitas fisik yang tidak seimbang dikarenakan 66,7% responden adalah ibu rumah tangga, memiliki penghasilan yang besar yaitu >Rp 2.000.000, dan multigravida. Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami obesitas mayoritas berada pada usia reproduksi sehat (20-35 tahun), berada pada usia kehamilan 32-35 minggu, memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang cukup, bekerja sebagai wiraswasta, memiliki penghasilan Rp 1.000.000-Rp 2.000.000, dan primigravida

Dari 15 responden ibu obesitas mayoritas memiliki rata-rata taksiran berat janin >4000 gram (Mean=4281,80) dan dari 15 responden ibu tidak obesitas memiliki rata-rata taksiran berat janin 3000 gram (Mean=3169,13).


(61)

obesitas dan tidak obesitas. Dari hasil penelitian statistik dengan melakukan uji beda menggunakan uji t tidak berpasangan (independent t-test) didapatkan nilai signifikan yaitu 0.00 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.

2. Saran

2.1.Bagi pendidikan keperawatan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam mengembangkan ilmu keperawatan khususnya keperawatan maternitas. 2.2.Bagi pelayanan keperawatan

Penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan maternitas untuk menentukan taksiran berat janin dengan menggunakan rumus Dare sebagai bentuk variasi dari rumus taksiran berat janin lain. Rumus Dare dapat menjadi suatu tambahan informasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keakuratan dalam menentukan taksiran berat janin pada ibu hamil khususnya pada ibu hamil dengan obesitas.

2.3.Penelitian selanjutnya

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan-keterbatasan seperti kurangnya jumlah responden, terkendalanya proses pengukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut serta kurangnya tambahan data mengenai pertambahan berat janin sesuai dengan usia kehamilan. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut sesuai 50


(62)

dengan prosedur, mengidentifikasi pertambahan berat badan ibu hamil dan berat janin pada usia kehamilan trimester III setiap minggunya serta mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada masa kehamilan.


(63)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Taksiran berat janin

Taksiran berat janin (TBJ) adalah suatu metode pengukuran untuk menaksir berat badan janin dalam kandungan dengan cara mengukur tinggi fundus uteri (TFU). Mengukur tinggi fundus uteri dapat dilakukan dengan mengikuti lengkungan uterus menggunakan pita pengukur. Taksiran berat janin intra uterin berperan penting dan berpengaruh dalam penatalaksanaan persalinan dan hasilnya untuk mengurangi kematian dan kesakitan pada persalinan (Isyaroh, 2014).

1.1.Berat janin

Pertumbuhan janin manusia ditandai dengan pola-pola sekuensial pertumbuhan, diferensiasi, dan maturasi jaringan sel yang ditentukan oleh kemampuan substrak oleh ibu (Cunningham et al., 2013). Lin dan Forgas (1998 dalam Cunningham et al. 2013) mengatakan bahwa taksiran berat badan janin merupakan pemantauan terhadap pertumbuhan janin apakah janin tersebut normal atau tidak. Pertumbuhan janin dibagi menjadi 3 fase pertumbuhan sel yang berurutan. Fase awal hiperplasia terjadi selama 16 minggu pertama dan ditandai oleh peningkatan jumlah sel secara cepat. Fase kedua yang berlangsung sampai minggu ke 32 meliputi hiperplasia dan hipertropisel. Setelah usia gestasi 32 minggu pertumbuhan janin berlangsung melalui hipertropisel dan pada fase inilah sebagian besar deposisi lemak dan glikogen terjadi, laju pertumbuhan janin yang setara


(64)

selama 3 fase pertumbuhan sel ini adalah 5 gr/hari pada usia 15 minggu, 15–20 gr/hari pada minggu ke 24 dan 30–35 gr/hari pada gestasi 34 minggu.

Penambahan berat pada janin terjadi pada usia kehamilan 6 minggu yaitu hanya 1 gram. Pada usia kehamilan 12 minggu berat janin 15 gram dan panjang janin 8 cm. Pada usia kehamilan 16 minggu berat janin 110 gram dan panjang janin 16 cm. Pada usia kehamilan 20 minggu berat janin 300 gram dan panjang janin 22 cm. Pada usia kehamilan 24 minggu berat janin 600 gram dan panjang janin 30 cm. Pada usia kehamilan 28 minggu berat janin 1000 gram dan panjang janin 35 cm. Pada usia kehamilan 32 minggu berat janin 1700 gram dan panjang janin 42 cm. Pada usia kehamilan 36 minggu berat janin 2500 gram dan panjang janin 46 cm. Pada usia kehamilan 40 minggu berat janin 3400 gram dan panjang janin 50 cm (Farrer, 2001).

1.2.Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan janin

Berat badan janin merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat janin adalah faktor maternal, paternal, lingkungan, keadaan patologi, dan komplikasi kehamilan seperti hipertensi, pre-eklamsia, dan diabetes mellitus gestasional (Nahum et al., 2002).Perry (1995) menambahkan, etnis dan ras pada ibu hamil juga berpengaruh pada berat badan janin dikaitkan dengan faktor genetik dan faktor metabolisme yang berbeda-beda pada setiap etnis


(65)

dan ras. Sebagai contoh, bayi yang dilahirkan dari etnis Asia dan Afrika lebih kecil dibandingkan dengan etnis Kaukasia pada usia kehamilan yang sama.

Leveno (2009) menambahkan faktor lain yang meningkatkan kemungkinan bayi besar yaitu ukuran orang tua besar, terutama obesitas pada ibu, multiparitas, gestasi lama, usia ibu, janin laki-laki, bayi sebelumnya memiliki berat lebih dari 4000 gram dan ras dan etnik. Jika wanita hamil memiliki berat lebih dari 150 kg, makan janin nya memiliki risiko 30% mengalami makrosomia.

Steer (2005) mengatakan orang tua yang memiliki ukuran tubuh besar akan mempunyai bayi yang besar begitu juga sebaliknya orang tua yang memilki ukuran tubuh kecil akan mempunyai bayi yang kecil. Tingkat obesitas (penambahan berat badan) ibu selama kehamilan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berat badan janin. Semakin besar penambahan berat ibu, semakin besar janin yang dilahirkan (Sahu et al., 2007).

Obesitas dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu, simple obesity (kegemukan ringan) adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan sebanyak 20% dari berat badan ideal tanpa disertai penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan hiperlipidemia. Mild obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan antara 20-30% dari berat badan ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi perlu diwaspadai. Moderat obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan antara


(66)

30-60% dari berat badan ideal. Tingkatan ini sangat rawan terhadap penyakit yang berhubungan dengan obesitas. Morbid obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan sebesar 60% dari berat badan ideal ini amat beresiko tinggi terhadap berbagai penyakit termasuk penyakit pernapasan, gagal jantung maupun resiko kematian mendadak (Ramayulis, 2008).

Nahum et al. (2007) menambahkan jumlah paritas memiliki hubungan dengan berat janin. Semakin banyak jumlah paritas, semakin besar janin yang dilahirkan. Pada kehamilan aterm akan bertambah berat 0,2-0,5 gram/hari untuk setiap penambahan jumlah satu persalinan. Jenis kelamin janin juga memiliki hubungan dengan berat janin dan memiliki variasi berkisar 2% dimana janin perempuan lebih kecil dibanding laki-laki pada usia kehamilan yang sama. Perbedaan rata-rata janin laki-laki-laki-laki dibandingkan janin perempuan berkisar 136 gram.

Penyakit diabetes mellitus gestasional yang tidak terkontrol pada ibu hamil merupakan penyebab paling sering bayi makrosomia. Ketika kadar glukosa ibu meningkat berlebihan, pertumbuhan janin yang abnormal akan terjadi. Jika pada populasi umum angka kejadian janin makrosomia hanya 2-15%, maka angka kejadian pada ibu dengan diabetes mellitus gestasional yang tidak terkontrol meningkat sekitar 20-33% (Cunningham et al., 2013).


(67)

1.3.Identifikasi berat badan janin

Identifikasi berat janin dapat digunakan dengan berbagai pengukuran. Salah satu pengukuran yang digunakan adalah menggunakan rumus Dare. Pengukuran dengan rumus Dare menggunakan hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri dan lingkar perut. Tinggi fundus uteri dapat ditentukan dengan pemeriksaan palpasi Leopold I. Palpasi Leopold I bertujuan untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, dan menentukan usia janin yang terdapat pada area fundus (Sinclair, 2010).

Pengkajian dimulai selama trimester kedua, ketika fundus dapat dipalpasi setinggi umbilikus pada usia kehamilan 20 minggu dan terus sampai mencapai prosesus xifoideus pada usia kehamilan 36 minggu. Pengukuran memerlukan pita pengukur yang tidak elastis dan fleksibel, dengan menempatkan angka nol pada tepi atas simfisis pubis, dan merentangkan pita pengukur tersebut melewati garis tengah abdomen sampai ke ujung fundus. Setelah 20 sampai 22 minggu gestasi, tinggi fundus dalam sentimeter secara normal memperkirakan usia kehamilan dalam mimggu sampai kehamilan 36 minggu. Setelah itu, janin bertambah berat daripada tinggi dan mendekati awitan persalinan. Oleh karena alasan inilah, fundus yang benar-benar pada 40 minggu gestasi dapat memiliki tinggi fundus yang sama dengan 36 minggu gestasi. Kemungkinan penyebab tinggi fundus yang lebih besar dari yang diharapkan karena kehamilan multipel, polihidramnion, dan makrosomia janin sedangkan


(68)

kemungkinan penyebab tinggi fundus kurang dari yang diharapkan meliputi presentasi janin yang abnormal, pertumbuhan janin terhambat, kelainan kongenital, dan oligohidramnion (Stright, 2005). Tahapan dalam pemeriksaan Leopold yaitu, ibu hamil tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi, kedudukan tangan pada saat pemeriksaan dapat diatas kepala atau membujur disamping badan, kaki ditekuk sedikit sehingga dinding perut lemas, bagian perut ibu hamil dibuka seperlunya, dan pemeriksa menghadap ke muka ibu hamil saat melakukan pemeriksaan (manuaba, 2007).

Sedangkan pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Tahapan dalam melakukan pengukuran lingkar perut yaitu dengan menetapkan titik tengah di antara tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul kemudian lakukan pengukuran dengan menggunakan pita pengukur dimulai dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran (Hartono, 2006). Setelah melakukan pengukuran tinggi fundus dan lingkar perut maka taksiran berat janin dapat diketahui dengan menggunakan rumus Dare (Pal & Modak, 2013).


(69)

2. Obesitas kehamilan 2.1. Kehamilan

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang dimulai dari konsepsi sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2005).

2.2. Perubahan fisik pada masa kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Rahim atau uterus yang pada awalnya memiliki berat 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim akan menjadi lebih besar, lunak, dan mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin (Manuaba, 2007).

Selama kehamilan, volume sirkulasi darah ke vagina mengalami peningkatan. Selaput lendir pada vagina bertambah tebal, jaringan pengikat menjadi longgar, dan sel-sel otot polos mengalami pembesaran. Kondisi ini akan menyebabkan dinding vagina bertambah panjang. Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan pemberian ASI pada saat laktasi (menyusui). Pembesaran payudara pada ibu hamil dipengaruhi oleh hormon human placental lactogen (HPL) dan menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri pada payudara. Kelenjar (glandula montgomery) pada daerah sekitar 14


(70)

semakin menonjol. Cairan tubuh wanita bertambah sekitar 40% dan disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen yang mempunyai efek retensi (menahan) air dan garam (Huliana, 2007).

Pada kehamilan aterm, jumlah minimal air tambahan yang rata-rata disimpan oleh wanita hamil normal adalah sekitar 6,5 liter. Kandungan air pada janin, plasenta, dan cairan amnion berjumlah sekitar 3,5 liter dan 3 liter menumpuk sebagai akibat dari peningkatan volume darah ibu, ukuran uterus, dan payudara (Levenoet al., 2009).

2.3.Penambahan berat badan pada kehamilan

Sebagai respon terhadap janin dan kehamilan, wanita hamil mengalami perubahan metabolisme yang signifikan. Salah satu perubahan metabolisme yang terjadi pada ibu hamil adalah bertambahnya berat badan antara 12 sampai 14 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,3-0,5 kg/minggu (Manuaba, 2007). Cunningham et al. (2013) menambahkan sebagian besar dari penambahan berat badan selama kehamilan disebabkan oleh pembesaran uterus dan isinya yang meliputi plasenta, cairan yang mengelilingi bayi (cairan ketuban), dan berat badan dari bayi, pembesaran payudara, peningkatan volume darah serta cairan ekstrasel ekstravaskular dan sebagian kecil dihasilkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air sel, pengendapan lemak, dan protein baru yang disebut sebagai cadangan ibu (maternal reserves).


(71)

Hytten (1991 dalam Cunningham et al., 2013) menyatakan penambahan berat badan ibu hamil berdasarkan proses fisiologis selama kehamilan.

Tabel 1. Penambahan berat badan ibu hamil berdasarkan proses fisiologis selama kehamilan.

Peningkatan berat kumulatif (g)

Jaringan dan cairan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu Janin Plasenta Cairan amnion Uterus Payudara Darah Cairan ekstravaskular Simpanan ibu (lemak)

5 20 30 140 45 100 0 310 300 170 350 320 180 600 30 2050 1500 430 750 600 350 1300 80 3480 3400 650 800 970 405 1450 1480 3345

Total 650 4000 8500 12.500

Sumber: Cunningham et al. Obstetri Williams, 2013: 117.

Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi dan berat badan sebelum kehamilan, status gizi atau Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil, ukuran bayi dan plasenta, dan kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan. Indeks Massa Tubuh dapat dihitung dengan rumus:

IMT =

BB (kg) TB2 (m)

World Health Organization (2000 dalam Conway, 2011) telah menetapkan standar penambahan berat badan selama kehamilan sesuai dengan IMT sebelum hamil:


(72)

Tabel 2. Standar penambahan berat badan selama kehamilan sesuai IMT sebelum hamil.

IMT sebelum hamil Total pertambahan berat badan (kg)

Kurang (<18,5 kg/m2) 12,5-18

Normal (18,5-24,9 kg/m2) 11,5-16

Overweight (25-29,9 kg/m2) 7-11,5

Obesitas (>30 kg/m2) 5-9

Sumber: Conway. Pregnancy in the Obese Woman, 2011: 3.

Sedangkan standar penambahan berat badan tiap trimester sesuai dengan kategori IMT sebelum hamil adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Standar penambahan berat badan tiap trimester sesuai IMT sebelum hamil.

IMT sebelum hamil Total penambahan berat badan pada trimester I

Penambahan berat badan pada trimester

ke II dan III per minggu Kurang (<18,5 kg/m2) 1-3 kg 0,44-0,58 kg Normal (18,5-24,9 kg/m2) 1-3 kg 0,35-0,5 kg Overweight (25-29,9 kg/m2) 1-3 kg 0,23-0,33 kg Obesitas (>30 kg/m2) 0,2-2 kg 0,17-0,27 kg

Sumber: IOM and National Research Council, Implementing guidelines on weight gain pregnancy, 2009.

Serci (2008 dalam Bothamley, 2012) mengatakan obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Obesitas terjadi akibat asupan energi (makanan) melebihi pemakaian energi (metabolisme dan aktivitas fisik). Wheeler (2004) menambahkan obesitas atau peningkatan berat badan berlebih pada masa kehamilan didefinisikan sebagai peningkatan berat badan total lebih dari 50 pon (25 kg) atau penambahan berat badan mingguan lebih dari 2 pon (1 kg) pada trimester terakhir.


(73)

2.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada kehamilan Foresight (2007 dalam Heslehurst et al., 2013) mengatakan obesitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor fisiologis, kebiasaan makan, tingkat aktifitas, pengaruh psikososial, dan memiliki kaitan yang erat dengan kesenjangan sosial.

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi semakin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan dalam pemberian air susu ibu (ASI) (Manuaba, 2005). Pada masa kehamilan simpanan lemak meningkat dan dijumpai kadar lipid serta kolesterol yang tinggi dengan lebih sedikit lemak dikonversikan menjadi glikogen untuk disimpan (Farrer, 2001).

Wanita hamil cenderung mengalami peningkatan nafsu makan selama masa kehamilan disebabkan oleh hormon progesteron yang merangsang otak dalam mengatur penyimpanan lemak untuk keseimbangan energi dan bertujuan sebagai pengganti dari plasma glukosa dan asam amino yang menurun pada awal kehamilan (Cunningham et al., 2013).

Obesitas atau peningkatan berat badan berlebih selama kehamilan sering terjadi pada kehamilan trimester dua dan tiga.Pada trimester kedua dan ketiga, nafsu makan pada ibu hamil sudah pulih kembali dan semakin meningkat, setelah mengalami penurunan pada trimester pertama yang disebabkan oleh rasa mual dan ingin muntah (Huliana, 2007).


(1)

Lampiran 5. SPSS ... 66

Lampiran 6. Survei awal ... 74

Lampiran 7. Kode etik... 75

Lampiran 8. Surat pernyataan selesai penelitian ... 76

Lampiran 9. Jadwal tentative penelitian ... 77

Lampiran 10. Taksasi dana penelitian ... 78

Lampiran 11. Daftar riwayat hidup ... 79


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penambahan berat badan ibu hamil berdasarkan proses fisiologis selama kehamilan ... 16 Tabel 2. Standar penambahan berat badan selama kehamilan sesuai IMT sebelum

hamil ... 17 Tabel 3. Standar penambahan berat badan tiap trimester sesuai IMT sebelum

hamil ... 17 Tabel 4. Definisi operasional variabel perbandingan taksiran berat janin antara ibu

obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik

Bersalin Sumiariani Medan Johor ... 25 Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik data demografi

responden di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor ... 35 Tabel 6. Distribusi taksiran berat janin ibu obesitas berdasarkan rumus Dare di

Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor ... 37 Tabel 7. Distribusi taksiran berat janin ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare

di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor ... 37 Tabel 8. Hasil uji normalitas data taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu tidak

obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor ... 38 Tabel 9. Hasil uji Independent t-test perbedaan taksiran berat janin antara ibu

obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan

Johor ... 39

Universitas Sumatera Utara

x


(3)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1. Kerangka konseptual perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik


(4)

Judul Penelitian : Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

Nama : Fitria Rahmadanni

NIM : 111101049

Fakultas : Keperawatan

Tahun Akademik : 2016/2017

ABSTRAK

Taksiran berat janin berdasarkan rumus Dare adalah suatu metode pengukuran untuk mengetahui taksiran berat badan janin dalam kandungan dengan cara mengukur tinggi fundus uteri (TFU) dan lingkar perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Penelitian ini dilaksanakan pada 24 April sampai dengan 4 Juni 2015. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

komparatif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang yang terdiri dari 15 orang ibu hamil obesitas dan 15 orang ibu hamil tidak obesitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner data demografi dan kuesioner lembar isian data taksiran berat janin. Analisa data yang digunakan adalah dengan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taksiran berat janin ibu obesitas (Mean=4281,80, SD=147,849), ibu tidak obesitas

(Mean=3169,13, SD=233,634), dan terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu hamil obesitas dan ibu hamil tidak obesitas menggunakan independent t-test dengan nilai (t=15,586, p=0,00). Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat mengidentifikasi pertambahan berat badan ibu hamil dan berat janin pada usia kehamilan trimester III setiap minggunya serta mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada masa kehamilan.

Kata Kunci : Taksiran Berat Janin, Ibu Obesitas, Rumus Dare

Universitas Sumatera Utara

xii


(5)

Title of the Research : The Comparison of the Estimation of Fetus Weight between Obese Women and Non-Obese Women, Based on Dare Formula in Sumariani Maternity Clinic, Medan Johor

Name of Student : Fitria Rahmadanni Student ID Number : 111101049

Faculty : Nursing

Academic Year : 2016/2017

ABSTRACT

The estimation of fetus weight according to Dare formula is a measuring method for finding out the estimation of fetus weight in the womb by measuring the height of fundus uteri (HFU) and the circle of stomach. The objective of the research was to identify the difference in the estimation of fetus weight in obese women and non-obese women, based on Dare formulas in Sumariani Maternity Clinic, Medan Johor. The research was conducted from April 24 until June 4, 2015. It used descriptive comparative design. The samples were 15 obese pregnant women and 15 non-obese pregnant women, taken by using total sampling technique. The data were gathered by using questionnaires on demographic data and on the

estimation of fetus weight and analyzed by using independent t-test. The result of the research showed that in the estimation of fetus weight of obese pregnant women (Means=4281.80; SD=147.849 and non-obese pregnant women (Means=3169.13; SD=233.634), based on independent t-test, there was significant difference between obese pregnant women and non-obese pregnant women (t=15.586, p=0.00). It is recommended that the next researchers identify each week the gaining of weight in pregnant women and fetuses in the trimester III and identify other factors which influence the incidence of obesity in

pregnancy period.


(6)

Universitas Sumatera Utara

xiv


Dokumen yang terkait

Perbandingan Akurasi Taksiran Berat Badan Janin Menurut Formula Dare’s Dengan Johnson Tausack

8 104 85

Perbedaan Taksiran Berat Janin dari Ibu anemia dengan Ibu Tidak Anemia Berdasarkan rumus Niswander di Puskesmas Kentara Kab. Dairi

2 54 88

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

5 66 46

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

1 1 2

Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

0 0 2

Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

0 0 7

Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

0 0 14

Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

0 1 5

Perbandingan Taksiran Berat Janin Antara Ibu Obesitas Dan Ibu Tidak Obesitas Berdasarkan Rumus Dare Di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Taksiran berat janin - Perbandingan Akurasi Taksiran Berat Badan Janin Menurut Formula Dare’s Dengan Johnson Tausack

0 0 18