Tipe 5 : Kaninus impaksi melewati garis tengah secara vertikal Gambar 9.
Gambar 9. Transmigrasi kaninus impaksi tipe 5.
26
2.3 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan
Sebelum melakukan suatu perawatan, harus dilakukan diagnosa terlebih dahulu. Diagnosa yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan visual, palpasi dan
pemeriksaan radiografis.
17
A. Pemeriksaan visual
Pada pemeriksaan visual ini kaninus impaksi dapat diketahui pertama dari adanya pergeseran insisivus kedua ke arah distal tanpa berubahnya garis mediana. Kedua
dilihat jika mahkota insisivus kedua terletak lebih labial maka kaninus dapat berada sebelah bukal apeks insisivus kedua. Ketiga adanya penonjolan di palatal atau di
bukal pada regio kaninus dan dijumpai adanya persistensi kaninus desidui.
17,28
Universitas Sumatera Utara
B. Palpasi
Palpasi dilakukan pada bagian bukal dan lingual mukosa secara intraoral. Apabila ada penonjolan maka dapat dibandingkan dengan kontralateral kaninus permanen
tersebut.
12
Ericson dan Kurol melaporkan bahwa kaninus impaksi di bagian bukal dan palatal sangat berhubungan dengan adanya resorpsi akar insisivus. Resorpsi akar
belum bisa dihubungkan dengan kaninus impaksi sebelum berumur 10 tahun karena masih merupakan waktu erupsi gigi kaninus. Setelah 10 tahun, kontur tulang alveolar
merupakan prediksi yang baik dari posisi kaninus yang tidak erupsi sempurna, terutama bila dibandingkan dengan kontralateral kaninus permanen tersebut.
12
C. Pemeriksaan Radiografis
Pemeriksaan radiografis sangat penting dilakukan untuk menunjang suatu diagnosis dan penentuan lokasi kaninus impaksi. Pemeriksaan tersebut dapat berupa :
1
1. Film periapikal dan oklusal
Radiografi periapikal berguna untuk menentukan resorbsi akar dari gigi tetangga, status periodontal dan kedekatan akar Gambar 10. Untuk menentukan posisi
kaninus impaksi dalam arah buko-lingual biasanya dilakukan pengambilan radiografi oklusal yang memberikan orientasi horizontal yang baik bagi gigi kaninus serta posisi
mahkota dan apeks relatif terhadap gigi tetangga Gambar 11.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Foto periapikal kaninus impaksi
28
Gambar 11. Foto oklusal kaninus impaksi
28
2. Film ekstraoral
a. Sefalometri frontal dan lateral dapat membantu menentukan posisi kaninus
impaksi, terutama hubungannya dengan struktur fasial lain misalnya sinus maksila atau dasar hidung Gambar 12.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Sefalometri lateral kaninus impaksi
36
b. Film panoramik merupakan radiografi yang paling umum dan sering digunakan
dalam pemeriksaan dan perawatan gigi geligi, dapat dijadikan acuan untuk memprediksi kaninus impaksi yaitu lokasi mahkota kaninus dan sudutnya terhadap
midline. Pemeriksaan radiografis dapat digunakan untuk melihat :
14,17
1. Ada tidaknya kaninus permanen yang mengalami impaksi
2. Posisi apeks kaninus permanen impaksi dalam lengkung rahang serta
hubungannya dengan apeks premolar pertama 3.
Letak mahkota kaninus permanen impaksi. 4.
Lebar mesio distal kaninus permanen yang akan erupsi. Hal ini penting untuk menentukan apakah kaninus permanen tersebut mendapat ruangan yang cukup di
dalam lengkung rahang. 5.
Ada tidaknya resorpsi akar insisivus pertama atau kedua. 6.
Perlu atau tidaknya perawatan ortodonti pada gigi geligi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Hal – hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan suatu perawatan yaitu: umur pasien, keadaan umum pasien dan kontra indikasi pengobatan
pasien pada saat dilakukan pembedahan.
3
2.4 Akibat yang dapat terjadi bila kaninus impaksi tidak dirawat