BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI 4.1.
Pembagian Tugas Dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI.…..35 4.2.
Prosedur Kerja Seksi PDI Sehubungan Dengan Pelaksanaan SISMIOP..37 4.3.
Analisa Terhadap Pelaksanaan SISMIOP Pada KPP Pratama Medan Petisah…………………..………………………………………………..55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan………………..……………………………………………..58 5.2.
Saran………………………………..……………………………………59 .
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya membutuhkan kesiapsediaan semua
pihak Perguruan Tinggi sebagai wadah pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan formal. berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga produk-produk
yang dihasilkan benar-benar berkualitas, terampil, dan siap dipekerjakan ditengah- tengah masyarakat Indonesia. Dan mahasiswa sebagai salah satu elemen perguruan
tinggi dituntut untuk mampu berfikir kritis, tegas dan kreatif khususnya dibidang yang mereka pilih. Hal ini sangat penting karena mahasiswa sebagai generasi muda
diharapkan dapat meneruskan pembangunan bangsa ini. Guna memenuhi tuntutan dunia kerja dibutuhkan produk-produk perguruan
tinggi yang berkualitas, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk lulus dari program pendidikannya tetapi juga harus mampu mengembangkan dan menambah ilmu
pengetahuan dari ilmu yang diperolehnya, untuk itu mahasiswa diwajibkan mengikuti Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
Dalam melaksanakan PKLM ini, mahasiswa memerlukan sebuah wadah atau tempat untuk mengaplikasikan teori perkuliahannya tersebut. Bahasan yang diambil
tentu saja yang berhubungan dengan bidang perpajakan. Sektor pajak di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN terbesar setelah migas sehingga pemerintah berupaya keras untuk meningkatkan
penerimaan tersebut. Tanggung jawab perpajakan bukan hanya di pundak pemerintah pusat saja, tetapi juga pemerintah daerah. Dilihat dari segi sistem sebagai prosedur
pembentukan basis data masukan dan keluaran serta aplikasinya, tidak terlepas dari Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak SISMIOP. SISMIOP merupakan
program nasional yang telah dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak NOMOR KEP- 115PJ.2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pendaftaran, pendataan dan penilaian objek dan subjek pajak bumi dan bangunan PBB dalam rangka pembentukan dan atau pemeliharaan basis data Sistem
Manajemen dan Informasi Objek Pajak. SISMIOP ini mencakup prosedur pembentukan basis data, pemeliharaan basis data, dan produk keluaran yang dapat
mencakup informasi perpajakan. Data-data yang dihasilkan dari kegiatan pembentukan basis data ini diintegrasi dalam SISMIOP yang merupakan instrument
sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kinerja organisasi. Akan tetapi pada kenyataan SISMIOP belum sepenuhnya dapat menjadi
suatu sistem informasi yang diharapkan karena masih merupakan peralihan saja dari pekerjaan manual ke otomatisasi. Hal ini disebakan karena masih belum tersedianya
sumber daya manusia yang cukup memadai dan handal dalam penanganan SISMIOP sesuai yang diharapkan. Secanggih apapun computer dan perangkat lunak yang
dipergunakan bila tidak didukung oleh “brainware” yaitu unsur manusia yang menjalankan komputer maka hasil yang diperoleh juga akan rendah. Dan juga
Universitas Sumatera Utara
dukungan data-data objek pajak dan subjek pajak yang up-date, relevan, akurat, dan handal, maka informasi yang betul-betul akurat dan terpercaya akan sulit dipenuhi.
Dengan rendahnya sumber daya manusia dan data yang tidak up-date ini maka optimalisasi dalam pelaksanaan SISMIOP yang handal juga belum dapat dilakukan
dengan semaksimal mungkin. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai
pengoptimalan pelaksanaan Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak SISMIOP melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dan
menuangkan dalam proposal ini dengan judul “SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN OBJEK PAJAK SISMIOP DALAM
UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN PADA
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”. 1.2. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM merupakan salah satu syarat yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara. Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan :
A. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun tujuan PKLM ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk mengetahui proses pelaksanaan SISMIOP dalam pelaksanaan
administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan SISMIOP dalam administrasi
pengelolaan Pajak bumi dan Bangunan di KPP Pratama Medan Petisah
telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Untuk mengetahui kendala yang timbul dalam pengaplikasian
SISMIOP dan strategi yang dilakukan untuk mengatasinya. B. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun manfaat PKLM ini adalah :
Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan.
b. Dapat menerapkan teori-teori tentang administrsi perpajakan yang didapat
selama perkuliahan. c.
Dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dan mengaplikasikannya dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi masalah yang muncul. d.
Dengan melaksanakan PKLM ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi mahasiswa yang siap memasuki
dunia kerja yang semakin sulit, karena telah dibekali keterampilan, pengalaman-pengalaman dunia kerja dalam melaksanakan PKLM
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Bagi KantorInstansi
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Kantor Pelayanan
Pajak KPP Pratama dengan dunia pendidikan sehingga KPP Pratama tersebut dapat mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan ilmu
pengetahuan perpajakan di lembaga pendidikan khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.
b. Hasil penulisan ini dapat dibuat atau ditindak lanjuti menjadi sebuah
masukan dalam mekanisme pelaksanaan kerja.
Bagi Universitas khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
a. Dapat meningkatkan kerja sama antara Universitas Sumatera Utara
dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. b.
Dapat memperkenalkan sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
c. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan instansi yang bersangkutan khususnya Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Petisah. d.
Mempromosikan sumber daya manusia yang ahli di bidang perpajakan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun ruang lingkup PKLM yang akan dilaksanakan adalah untuk mengetahui Unsur dan Komponen Sistem Manajemen dan Informasi Objek Pajak
dengan bantuan komputer sebagai pengolah informasi dan membentuk basis data yang benar, lengkap, dan jelas dalam upaya peningkatan pelayanan administrasi
perpajakan.
1.4. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi
sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Yaitu tahap melakukan pengajuan judul, penentuan judul, persetujuan atas judul yang diajukan dan tempat pelaksanaan PKLM, penyusunan
proposal, serta konsultasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan PKLM ini.
2. Studi Literatur
Yaitu mengumpulkan buku-buku, peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan, catatan-catatan, maupun bahan-bahan lainnya yang
dibutuhkan pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 3.
Observasi Lapangan Yaitu dengan melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung
pada objek PKLM untuk mengetahui secara langsung kondisi objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengumpulan Data
Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data melalui : a.
Data Primer yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten terkait dengan judul laporan PKL
b. Data Sekunder yaitu kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk melakukan penyusunan laporan tugas akhir dari
buku, referensi, majalah, brosur, undang-undang, dan sumber lain yang berkaitan dengan penulisan laporan ini.
5. Analisis dan Evaluasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data yang diperoleh selama pelaksanaan PKLM untuk dianalisa dan dievaluasi
sehingga memudahkan dalam penarikan kesimpulan secara jelas dan sistematis.
1.5. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam pelaksanaan pengumpulan data penulis menggunakan tiga metode yaitu :
1. Daftar Pertanyaan Interview Guide
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak yang dianggap mampu
memberi masukan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan.
Universitas Sumatera Utara
2. Daftar Observasi Observation Guide
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mengamati, mendengar, dan meneliti serta mencatat
mengenai hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. 3.
Daftar Dokumentasi Optional Guide Yaitu suatu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan
mengumpulkan buku-buku, majalah, Undang-Undang, dan sumber lain yang berhubungan dengan penulisan laporan ini.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam pembahasan penulisan laporan ini penulis menyajikan pembahasan kedalam 5 bab. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan PKLM
ini adalah : BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam penulisan ini penulis memberikan gambaran mengenai keseluruhan isi dari laporan. Bab ini terdiri
dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode
pengumpulan data PKLM dan sistematika penulisan laporan PKLM.
Universitas Sumatera Utara
BAB II :
GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai lokasi PKLM, struktur organisasi, uraian
tugas pokok dan fungsi, serta gambaran mengenai pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Petisah.
BAB III :
GAMBARAN SISMIOP SECARA UMUM
Dalam bab ini penulis menguraikan, menganalisa dan membahas proses pelaksanaan SISMIOP dalam
pelaksanaan administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dan Untuk
mengetahui pelaksanaan SISMIOP dalam administrasi pengelolaan Pajak bumi dan Bangunan di KPP Pratama
Medan Petisah telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB IV :
ANALISIS DAN EVALUASI
Dalam bab ini penulis akan menguraikan, menganalisa dan membahas masalah prosedur pelaksanaan
SISMIOP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dan alternatif pemecahan masalah serta
evaluasi terhadap pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V :
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang penulis berikan berdasarkan dengan uraian-uraian pada
bab-bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
2.1. Sejarah Umum Direktorat Jenderal Pajak
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi, yaitu :
a. Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan perundang-undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan
Pemerintah. b
Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang sitaan guna pelunasan piutang pajak negara.
c. Jawatan Akuntan Pajak yang bertugas membantu Jawatan Pajak untuk melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap pembukuan Wajib Pajak Badan.
d. Jawatan Pajak hasil Bumi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah pada Ditjen Pajak Moneter yang bertugas melakukan pemungutan Pajak hasil bumi dan
pajak atas tanah yang pada tahun 1963 diubah menjadi Direktorat Iuran Pembangunan Daerah IPEDA. Dengan keputusan Presiden RI No.12 Tahun
1976 tanggal 25 Maret 1976, Direktorat IPEDA diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada Direktorat Jenderal Pajak. Pada tanggal 27
Desember 1985 melalui Undang-Undang RI No.12 Tahun 1985, Direktorat IPEDA berganti yang semula bernama Inspeksi IPEDA diganti menjadi Pajak
Universitas Sumatera Utara
Bumi dan Bangunan, dan kantor dinas luar IPEDA diganti menjadi kantor Dinas Luar PBB.
Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah pajak ItDa yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Inspektorat Daerah ini kemudian menjadi Kanwil Ditjen Kantor Wilayah seperti yang ada sekarang.
Setelah kanwil Ditjen Pajak terbentuk, dibentuklah beberapa unit kerja berdasarkan pembagian wilayah di seluruh Sumatera Utara terbagi atas wilayah
Sumatera Utara I dan wilayah Sumatera Utara II. Wilayah Sumatera Utara I terdiri dari KPP Medan Barat, KPP Medan Polonia, KPP Medan Kota, KPP Medan Timur,
KPP Medan Belawan, KPP Binjai, dan unit kerja yang bergerak khusus di bidang pemeriksaan terhadap wajib pajak yaitu Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
Karikpa dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB. Seiring dengan perubahan kinerja di lingkungan DJP untuk menuju yang lebih
baik, maka dilakukan reorganisasi di lingkungan DJP melalui sistem modernisasi. Dengan adanya reorganisasi tersebut, maka unit kerja yang dulu dikenal Karipka dan
KPPBB digabungkan dengan KPP Pratama dan KPP Madya. Unit kerja wilayah Sumatera Utara I adalah :
a. KPP Madya Medan
b. KPP Pratama Medan Barat
c. KPP Pratama Medan Petisah
d. KPP Pratama Binjai
Universitas Sumatera Utara
e. KPP Pratama Medan Belawan
f. KPP Pratama Medan Kota
g. KPP Pratama Medan Timur
h. KPP Pratama Medan Polonia
i. KPP Pratama Lubuk Pakam
Dan unit Karikpa dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB tidak lagi digunakan dan akhirnya digabungkan. Secara khusus, KPP Pratama Medan
Petisah merupakan unit kerja yang wilayahnya merupakan pemecahan wilayah dari KPP Pratama Medan Barat.
Visi dari Direktorat Jenderal Pajak :
“ Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi
perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integrita dan profesionalisme yang tinggi”.
Misi dari Direktorat Jenderal Pajak : “
Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1. Makna Logo Instansi Direktorat Jenderal Pajak
Dalam menentukan logo, tentu saja instansi yang bersangkutan memiliki pertimbangan-pertimbangan khusus, apalagi instansi kepemerintahan seperti Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Setiap logo tentunya memiliki makna-makna
tersendiri begitu juga dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Gambar 2.1. Lambang Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Keterangan : 1. Tulisan yang berbunyi “Nagara Dana Rakca” artinya penghimpunan negara.
2. Bentuk padi melambangkan kemakmuran. 3. Bentuk kapas melambangkan bersih.
4. Bentuk sayap merupakan hakekat dari struktur yang kuat dan tangguh serta terkoordinir.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lambang Kementerian Keuangan memiliki makna, yaitu: “DepartemenLembaga yang bertugas sebagai penghimpun dana negara
yang bersih demi kemakmuran rakyat Indonesia”.
2.1.2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pajak
Selain itu, struktur organisasi juga merupakan penyedia lingkungan kerja yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan karyawan masing-masing serta
membatasi kegiatan kerja dan wilayah kerja setiap karyawan. Adapun kegunaan dari struktur organisasi tersebut adalah :
a.. Memudahkan pelaksanaan kerja b. Mempermudah pengawasan oleh pimpinan
c. Membagi kegiatan kerja khusus pada tiap bagian d. Mencegah adanya penumpukan kerja pada staff bagian saja
e. Mempermudah kerjasama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana.
2.2 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Petisah
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah didirikan pada tanggal 26 Mei 2008 dengan membawahi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Medan Petisah,
Kecamatan Medan Helvetia, dan Kecamatan Medan Sunggal. KPP Pratama Medan Petisah mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung
Universitas Sumatera Utara
Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2.2.1 Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah
Dalam melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Medan Petisah menyelenggarakan fungsi:
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya d.
Penyuluhan perpajakan e.
Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak f.
Pelaksanaan ekstensifikasi g.
Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak; h.
Pelaksanaan pemeriksaan pajak i.
Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; j.
Pelaksanaan konsultasi perpajakan k.
Pelaksanaan intensifikasi l.
Pembetulan ketetapan pajak
Universitas Sumatera Utara
m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah
danatau Bangunan n.
Pelaksanaan administrasi kantor.
2.2.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan sistematis mengenai penetapan tugas – tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing –
masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
teratur dan baik untuk mencapai tujuan secara maksimal. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dipimpin oleh seorang
Kepala Kantor yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor wilayah Ditjen Pajak.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah terdiri dari sebelas seksi yang masing – masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi. Struktur organisasi yang
ada di Kantor Pelayanan Pajak pratama Medan Petisah dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Seksi Sub.Bagian Umum
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;
c. Seksi Pelayanan;
d. Seksi Penagihan;
e. Seksi Pemeriksaan;
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan;
Universitas Sumatera Utara
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;
j. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV;
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2.3 Deskripsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang terletak di Jl. Asrama No. 7 A Medan . Adapun gambaran tugas dari masing-masing bagian kerja yang ada
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah sebagai berikut : 1.
Sub Bagian Umum Tugas dan fungsi :
a. Melakukan urusan tata usaha
b. Melakukan urusan kepegawaian
c. Melakukan urusan keuangan
d. Melakukan urusan dan perlengkapan rumah tangga
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Tugas dan fungsi : a.
Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan
b. Perekaman dokumen perpajakan
c. Merekam SSP lembar 3
d. Merekam SPT Masa PPN 1107, 1107A dan 1107B
Universitas Sumatera Utara
e. Merekam PPh Pasal 21
f. Merekam PPh Pasal 2326
g. Merekam PPh Final Pasal 4 ayat
h. Melakukan urusan tata usaha penerimaan perpajakan
i. Melakukan pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan j.
Memberikan pelayanan dukungan teknis komputer k.
Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing
l.
Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG,
m. Penyiapan laporan kinerja.
3. Seksi Pelayanan
Tugas dan fungsi : a.
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan b.
Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan c.
Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya
d. Melakukan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Wajib
Pajak dan surat lainnya e.
Melakukan Penyuluhan Perpajakan f.
Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan identitas Waib Pajak
g. Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
h. Melakukan Kerjasama Perpajakan
4. Seksi Penagihan
Tugas dan fungsi : a.
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak b.
Penundaan dan angsuran tunggakan pajak c.
Penagihan aktif d.
Memberikan usulan penghapusan piutang pajak e.
Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan 5.
Seksi Pemeriksaan Tugas dan fungsi :
a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan
b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan
c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya
.
6. Seksi Ekstensifikasi
Tugas dan fungsi : a.
Melakukan pengamatan potensi perpajakan b.
Pendataan objek dan subjek pajak c.
Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Universitas Sumatera Utara
Tugas dan fungsi : a.
Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak b.
Membimbinganmenghimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan
c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak
d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak
e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketentuan
peraturan perundang – undangan perpajakan f.
Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi
g. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak
Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan
h. Melakukan evaluasi hasil banding.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2.
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK KPP PRATAMA MEDAN PETISAH
KAPAL KANTOR ESTHER P.J. PANGARIBUAN
KA. SUB BAGIAN UMUM ACHMAD NASIR, S.H
PELAKSANA PAGARUDI NAIBAHO
MISRIANI DAHNYAR ASWATY RITONGA
JONAR FAHRIZAL HARAHAP
ISA DIRGANTARA SEMBIRING FUNGSIONAL
ANDI WICAKSONO, S.E, M.M. V.J. HARRY KOERNIAWAN
M. ISMAIL YUSUF, S.E TOGAR AMBARITA
RINNE JULIANA P., S.E. DIDI IRWANTO
HARDIANSYAH SANGAP SIPAYUNG
CUT AZMI SYAH PUTRI HERU SUDJATMIKO
MOCH. BASIT HARJIMAN
SUPERVISOR FUNGSIONAL MULISTER SILABAN, AJ, AK
Pjs. KASIE. PELAYANAN
JEKSON P ., S.E, AK, M.AK.
KASIE. PDI SUTRISNO, S.E.,
M.T. KASIE. WASKON
I AMIR SALEH
SIREGAR, S.H. KASIE. WASKON II
JEKSON P ., S.E, AK, M.AK.
KASIE. WASKON III DRA. LAKSMIWATI
.ANGGRAINI KASIE. WASKON IV
GINTAR GINTING, S.E, M.SI.
KASIE. PENAGIHAN JOHNY R.H., S.E
KASIE. EKSTENSIFIKASI
JOHNY R.H., S.E KASIE.
PEMERIKSAAN AMARUDDIN
A.Z., S.E. PELAKSANA
1. YENNY
RACHMAD 2.
LAMHOT SUSANTI H.S.
3. AKHMAD
RASTIKO 4.
JONATHAN HUTAGALUNG
5. FUAD
WICAKSONO 6.
ROMMEL E.S. 7.
BUDIMAN ARIF 8.
ONIKE PRISKA 9.
ROSNIATI 10.
BAHTERA TARIGAN
11. SUHARYOTO
12. SYAMSUL
AMINULLAH PELAKSANA
1. ROSIDA
RIYANTI 2.
KASTRIA BR. PINEM
3. AZMIATI
4. DIONISIUS
C.H.B 5.
FRETNO ARIANTO G
6. ADINATA
PRASTIO 7.
AGUSTINUS T. ACCOUNT
REPRESENTATIVE
1. SAMSUDIN NUR
2. DANA
SYAHPUTRA 3.
VERONICA DWI ASTUTI, S.ST., AK
4. ANDREAS B.H.S
5. RIANTO JULIUS
H. ACCOUNT
REPRESENTATIVE
1. DARMAWAN
2. CICI NURUL
ROCHIMI, S.E, AK 3.
PETRUS G.T.S, S.AP
4. ISKANDAR
MUDA 5.
RIDUAN SARAGIH
ACCOUNT REPRESENTATIVE
1. ZULKARNAEN
PULUNGAN 2.
ROLAND JULIUS A.P., S.E,
3. ALFRIDA SITI MANIAR
4. CHANDRA
5. AMRAN TELAMBANUA
PELAKSANA ROSDIANA
PELAKSANA JULIUS
PELAKSANA NOTO SUSANTO
PELAKSANA YUNA
PELAKSANA
1. AHMAD
PUTRA JAYA 2.
BARINGIN S. 3.
ZULFAHMI 4.
DIYARTO 5.
HASNIATI 6.
DENY ARDIANSYAH
P PELAKSANA
1. MHD.
RIDHONA SIREGAR
2. R.T. ERY
NOVRIDA M PELAKSANA
1. GUNAWAN
SILALAHI 2.
HERI RAMADHANI
3. ELIEBET
PANDIANGAN 4.
JOHAN MALON T ACCOUNT
REPRESENTATIVE
1. SARBINI
POHAN,S.E. 2.
HENRY R.M. 3.
ANDI PRIBADI 4.
MUTIARA M.H. 5.
M. IDRIS SRG
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN SISTEM INFORMASI OBJEK PAJAK SECARA UMUM