pakan ikan dan industri di lokasi penelitian dan sekitarnya mempengaruhi BOD perairan Lensun dan Sipriana, 2013.
Barus 2004 menyatakan, pengukuran BOD didasarkan pada kemampuan mikroorganisma untuk menguraikan senyawa organik, artinya hanya terdapat
senyawa yang mudah diuraikan secara biologis seperti senyawa yang umunya terdapat dalam limbah rumah tangga. Untuk produk-produk kimiawi seperti
senyawa minyak dan buangan kimia lainnya akan sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme. Oleh karena itu disamping mengukur nilai
BOD perlu dilakukan pengukuran terhadap jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses oksidasi kimia yang dikenal sebagai COD
Chemical Oxygen Demand
yang dinyatakan dalam mgO
2
l. Status Kualitas Air Berdasarkan Nilai BOD
5
dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 3. Status Kualitas Air Berdasarkan Nilai BOD
5
No. Nilai BOD
5
ppm Status Kualitas Air
1. ≤ 2,9
Tidak Tercemar 2.
3,0-5,0 Tercemar Ringan
3. 5,1-14,9
Tercemar Sedang 4.
≥ 15 Tercemar Berat
Sumber : Lee dkk., 1978
4. Nitrat NO
3
Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang dapat
mematikan organisme air. Keberdaan nitrat di perairan sangat dipengaruhi oleh buangan yang dapat berasal dari industri, bahan peledak, piritehnik dan
pemupukan. Secara alamiah kadar nitrat biasanya rendah namun kadar nitrat dapat
Universitas Sumatera Utara
menjadi tinggi sekali dalam air tanah di daerah yang diberi pupuk nitratnitrogen. Keberadaan senyawa nitrogen diperairan dengan kadar yang berlebihan dapat
menimbulkan permasalahan pencemaran. Kandungan nitrogen yang tinggi disuatu perairan dapat disebabkan olah limbah yang berasal dari limbah domestik,
pertanian, peternakan dan industri. Hal ini berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton. Kadar nitrogen yang tinggi dalam perairan dapat merangsang
pertumbuhan algae secara tidak terkendali
blooming
. Konsentrasi nitrit yang tinggi dapat menyebabkan perairan menjadi tercemar. Tingkat kesuburan perairan
berdasarkan kandungan nitrat dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Nitrat
No. Kadar Nitrat mgl Tingkat Kesuburan
1. 0-1
Perairan Oligotrofik 2.
1-5 Perairan Mesotrofik
3. 5-50
Perairan Eutrofik Sumber: Volenweider 1969 diacu oleh Effendi 2003
5. Fosfor P
Seperti halnya nitrogen, fosfor merupakan unsur penting dalam suatu ekosistem air. Zat-zat organik terutama protein mengandung gugus fosfor,
misalnya ATP, yang terdapat di dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi. Dalam ekosistem fosfor terdapar dalam tiga bentuk
senyawa fosfor anorganik seperti ortofosfat, senyawa organik dalam protoplasma dan sebagai senyawa organik terlarut yang terbentuk dari proses penguraian tubuh
organisme Barus, 2004.
Unsur fosfor merupakan salah satu parameter kualitas air karena keberdaannya yang berlebihan akan menurunkan kualitas suatu perairan. Selain
Universitas Sumatera Utara
unsur nitrogen, fosfor juga merupakan penyebab utama pertumbuhan ganggang dalam air. Pertumbuhan ganggang yang pesat membutuhkan oksigen yang lebih
banyak sehingga keperluan oksigen untuk biota perairan menjadi berkurang. Di samping itu, biomas ganggang yang telah mati akan menyebabkan penurunan
kualitas iar. Fosfor dalam suatu perairan bersumber dari limbah industri, limbah domestik dan pertanian, hancuran bahan organik, dan mineral-mineral fosfat. Di
dalam air, fosfor dalam bentuk padat maupun terlarut. Fosfor dalam bentuk padat berupa suspensi garam-garam yang tidak larut atau teradsorpsi pada bahan padat.
Fosfor terlarut terdapat dalam bentuk senyawa organik terlarut. Peningkatan konsentrasi fosfat dalam suatu perairan akan menunjukkan adanya bahan
pencemar berupa senyawa-senyawa fosfat dalam bentuk organofosfat atau polifosfat Manik, 2009.
Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Karakteristik fosfor sangat berbeda dengan unsur-unsur lain yang merupakan
penyusun biosfer karena unsur ini tidak terdapat di atmosfer. Pada kerak bumi, keberadaan fosfor relatif sedikit dan mudah mengendap. Fosfor juga merupakan
unsur esensial bagi tumbuhan tingkat tinggi dan algae, sehingga unsur ini merupakan faktor pembatas bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat
mempengaruhi produktivitas perairan. Di perairan, bentuk unsur fosfor terus berubah secara terus-menerus akibat proses dekomposisi dan sintetis antar bentuk
organik dan anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan
polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung cepat Effendi, 2003. Hubungan antara ortofosfat dengan kesuburan perairan dapat dilihat pada Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Hubungan Antara Ortofosfat Dengan Kesuburan Perairan
No. Ortofosfat mgl Kriteria
1. 0,003-0,01
Perairan Oligotrofik 2.
0,011-0,03 Perairan Mesotrofik
3. 0,031-0,1
Perairan Eutrofik Sumber: Wetzwl 1979 diacu oleh Effendi 2003
6. Kadar Organik Substrat