didik bukan hanya sebatas mengetahui, akan tetapi ilmu yang telah dipelajari dan dipahami dapat diaplikasikan dalam dunianya. Dengan seperti itu tujuan belajar
menjadi sangat bermanfaat.Nilai Ujian Sekolah yang rendah didapati oleh SMAN 66 Jakarta jika dibandingkan dengan nilai Ujian Nilai yang diperoleh MAN 11
Jakarta.Hal itu dikarenakan rasa cemas yang dirasakan oleh sebagian peserta didik serta rasa percaya diri yang kurang terlalu berlebihan sehingga mengganggu
konstetrasi siswa, walaupun berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah demi mambangkitkan rasa percaya diri dan membantu siswa dalam memahami
pelajaran seperti mengadakan pendalaman materi. Berbeda dengan sekolah formal lainnya, yang peneliti amati bahwa kedua
sekolah tersebut dari kalangan menengah, hingga menengah ke atas. Sehingga mempunyai daya saing yang cenderung tinggi, karena dari segi motivasi dan hasil
yang diperoleh dari berbagai ujian bisa dikatakan cukup baik, begitu dengan fasilitas belajar di MAN 11 dan SMAN 66 yang sangat menunjang siswa untuk
bereksplorasi. Sama hal nya MAN 11 dan SMAN 66 dalam hal akademik yang mempunyai laboratorium bahasa, laboratorium IPA, laboratorium komputer dan
lain sebagainya.
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian mengenai perbandingan nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah antara siswa MAN 11 Jakarta dan SMAN 66 Jakarta pada mata
pelajaran ekonomi dan setelah peneliti mengadakan penelitian di lapangan serta melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan statistik,
maka dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan nilai UN dan US pada mata pelajaran ekonomi siswa di MAN 11 dan SMAN 66 diketahui
bahwa nilai UN MAN 11 lebih baik dari SMAN 66, dan nilai US SMAN 66 lebih baik dari MAN 11. Untuk nilai Ujian Nasional MAN mempunyai
peningkatan sekitar 0.60 dari SMAN, sedangkan nilai Ujian Sekolah MAN memperoleh nilai Ujian Sekolah 42.57 berbeda untuk disandingkan dengan
SMAN mempunyai perolehan nilai 76.10 yaitu siswa dalam sekolah formal berbasis agama nilai Ujian Sekolah lebih rendah dari pada nilai Ujian
Sekolah dalam sekolah formal berbasis umum.
B. Saran
Berdasarkan dari temuan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Hendaknya, MAN 11 Jakarta dan SMAN 66 Jakarta perlu menampilkan
nilai-nilai yang menjadi visi dan misi sekolahmadrasah, sehingga membuat warga sekolahmadrasah mendapatkan rasa memiliki dan
bersama-sama mencapai visi.
2. Hendaknya, peran evaluasi dijadikan standar pengukuran acuan dalam
mencapai keunggulan prestasi akademik siswa. 3.
Hendaknya, SMAN 66 Jakarta dan MAN 11 Jakarta meningkatkan profesionalisme para guru.
4. Hendaknya, program pengajaran oleh para guru tetap diawasi untuk
mencapai tujuan awal. 5.
Hendaknya membuka kerjasama yang lebih luas kepada sekolah-sekolah Nasional
maupun Internasional.
Mengikuti kompetisi-kompetisi
kejuaraan Nasional maupun Internasional dalam bidang apapun karena MAN 11 Jakarta dan SMAN 66 Jakarta mempunyai kualitas peserta
didik yang sangat baik sehingga potensi ini dapat dikembangkan dan membawa nama baik MAN 11 Jakarta dan SMAN 66 Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, Sejarah Perkembangan Madrasah, cet. 2, Jakarta :Departemen Agama RI, 2000
Badrullael, Muhammad Yusuf, “Komparasi Keunggulan Prestasi Akademik
Siswa Antara Sekolah Unggulan dan Madrasah Unggulan” Skripsi pada
Sarjana Universitas Islam Negeri UIN Jakarta, FITK, Jurusan Manajemen Pendidikan, Jakarta, 2013. Tidak dipublikasikan
Bahtiar Irianto, Yoyon. Kebijakan Pembaruan Pendidikan Konsep, Teori, dan Model. Jakarta : Rajawali Pers, 2011
Dwiatmoko, A. dkk, “Analisis Statistis Data Nilai Ujian Nasional dan Nilai Sekolah
Menengah Atas di Daerah Yogyakarta”, Jurnal ilmiah, V. 14, 2015
Fatah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2000
Mardiyah, Khusana, “Studi Komparasi Kualitas Pelayanan Pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 2 Rembang dan Madrasah Aliyah Negeri Rembang”,
Tesis pada Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, 2012. Tidak dipublikasikan
Margono. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2007 Nurudin,dkk. UjianNasional di Madrasah Persepsi dan Aspirasi Masyarakat.
Jakarta : Gunung Persada Press. 2007 Peraturan Pemerintah RI No. 25 Tahun 2000
Permendikbud No 5 Tahun 2015 Permendikbud No. 6 Tahun 2015
Pusat Bahasa Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta, 2008
Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2008
Sapriya, dkk. Konsep Dasar IPS. Bandung : UPI Press, 2006 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI
Press, 2006 Sri Wahyuni
. Lilis.“Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII Sekolah Formal dan Sekolah Alam”, Skripsi Pada Sarjana Universitas Islam
Negeri UIN Jakarta. Jakarta: 2013. Tidak dipublikasikan Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2008 Sumanto. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian Psikologi, Pendidikan, Ekonomi
Bisnis dan Sosial. Yogyakarta : CAPS, 2014 Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan Praktik,
Jakarta: Bumi Aksara, 2013 Syah, Muhibbin . Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru .Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya. 2010
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, cet. 3, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2007
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara, 2010 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003