Kromatografi Kertas Kromatografi Kolom Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Kromatografi Gas

Senyawa-senyawa yang terpisah pada lapisan pada lapiasan tipis diidentifikasi dengan melihat florosensi dalam sinar ultraviolet. Dan mencari harga Rf , faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi lapisan tipis yang juga mempengaruhi harga Rf, yaitu: 1. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan. 2. Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya. 3. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap. 4. Pelarut dan derajat kemurniannya fasa gerak. 5. Derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan. 6. Teknik percobaan. 7. Jumlah cuplikan yang digunakan. 8. Suhu. 9. Kesetimbangan Alat untuk kromatografi lapis tipis yaitu lempengan kaca, dengan tebal serba rata dan unsuran yang sesuai, umumnya 20 × 20 cm.

2.7.2 Kromatografi Kertas

Berbagai jenis pemisahan yang sederhana dengan kromatografi kertas telah dikerjakan dimana proses dikenal sebagai “analisa kapiler”. Kromatografi kertas menggunakan satu zat padat menyokok fasa tetap yaitu bubuk selulosa, digunakan kertas kering. Pelarut bergerak melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakan komponen-komponen dari campuran pada jarak dalam arah aliran pelarut Sastrohamidjojo, 1985. Universitas Sumatera Utara

2.7.3 Kromatografi Kolom

Kolom kromatografi atau tabung untuk pengaliran Karena gaya tarik bumi grafitasi atau system bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca yang dilengkapi kran jenis tertentu pada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut. Ukuran kolom dan banyaknya penyerap yang dipakai ditentukan oleh bobot campuran yang akan dipisahkan Gritter, 1991.

2.7.4 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT atau biasa disebut juga dengan HPLC Hight Performance Liguid Chromatografhy dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT merupakan tehnik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tetentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain: farmasi, lingkungannya, bioteknologi, polimer, industry makanan. Kegunaan maupun zwit umum KCKT adalah untuk pemisahan senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis; analisis ketidakmurnian impurities; analisis senyawa-senyawa tidak mudah menguap non-volatil; penetuan molekul-molekul netral, ionic, maupun zwitter ion: osolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama; pemisahan senywa-senyawa dalam jumlah sekelumit trace element, dalam jumlah banyak dan dalam skala proses industry Sudjadi, 2007.

2.7.5 Kromatografi Gas

Kromatografi Gas KG merupakan fase gerak berupa gas lembam seperti helium, nitrogen, argon, atau bahkan hydrogen yang bergerak dengan tekanan melalui pipa yang berisi fase diam Gritter, 1991. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat

- Erlenmeyer, Corong pisah, Beaker glass, Corong, Gelas ukur, Chamber, Labu ukur 10 ml, UV 254, Plat KLT, Syiring, Sprayer, Kertas indikator.

3.2 Bahan

- Jamu Gemuk Sehat Untuk Pria Dan Wanita, Air, Baku Pembanding Parasetamol, Sikloheksana, Kloroform, Metanol, Etanol, Asam asetat glacia.

3.3 Komposisi

- Myristicae Semen 10, Curcumae Rhizoma 30, Piperis nigri fruktus 20, Coriandri fructus 20, Andrografhidis Herba 20.

3.4 Khasiat dan kegunaan

Berdasarkan bahan-bahan pilihan hasil alam Indonesia yang diramu secara teliti dan bersih bebas dari bakteri serta punya aroma yang khas, sehingga bisa dijamin kualitasnya untuk menyembuhkan : maag, masuk angin, menambah selera makan, membuat enak tidur, menambah daya tahan tubuh, sangat cocok untuk wanita yang habis bersalin, dll. 3.5 Prosedur 3.5.1 Identifikasi Parasetamol dalam jamu secara kromatografi lapis tipis