Hubungan Antara Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir Di Medan

(1)

HUBUNGAN ANTARA UKURAN

LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL

DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR

DI MEDAN

OLEH :

HEIKA N. SILITONGA

PEMBIMBING :

1. Prof. Dr. DAULAT H. SIBUEA SpOG (K)

2.Dr. SARMA N. L. RAJA SpOG (K)

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RSUP H ADAM MALIK – RS DR PIRNGADI

MEDAN


(2)

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ……….. 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ………. 4

1.3. TUJUAN PENELITIAN ……….. 5 1.4. MANFAAT PENELITIAN ………..

1.5. HIPOTESA PENELITIAN...

5 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil……… 6 2.2. Gizi Kurang pada Ibu Hamil……… 8 2.3. Penilaian Status Gizi Ibu………... 9 2.4. Berat Bayi Lahir...………...

2.5. Lingkar Lengan Atas ……… 2.6 . Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir...

11 12 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. RANCANGAN PENELITIAN………. 3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...

21 21 3.3. SUBYEK PENELITIAN……… 21

3.4. INKLUSI DAN EKSLUSI…...………. 21 3.5. BESAR SAMPEL...……….

3.6. METODE PENELITIAN... 3.7. DEFENISI OPERASIONAL……….. 3.8 KERANGKA KERJA………...

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Karakteristik ibu menurut umur... 4.2. Gambaran Karakteristik ibu menurut latar belakang Pendididkan... 4.3. Gambaran Karakteristik ibu menurut graviditas... 4.4. Gambaran Karakteristik ibu menurut Lingkar Lengan Atas... 22 23 25 26 27 28 28 29


(3)

4.5. Gambaran Karakteristik ibu menurut Berat Badan Bayi Lahir... 4.6. Hubungan LILA ibu hamil dengan Berat Bayi Lahir... 4.7. Pembahasan……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN ...

29 30 31

33

34 37


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Karakteristik Ibu Menurut Umur………

27 Gambar 4.2 Karakteristik Ibu menurut latar belakang pendidikan…

28 Gambar 4.3 Karakteristik Ibu menurut Graviditas……… 28 Gambar 4.4 Karakteristik ibu menurut Lingkar Lengan Atas

(LILA)………..

29

Gambar 4.5 Karakteristik ibu menurut Berat Badan Bayi Lahir Gambar 4.6 Distribusi LILA dan BBL………

29 31

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hubungan LILA Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir……


(5)

DAFTAR ISTILAH

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah KEK : Kurang Energi Kronis WUS : Wanita Usia Subur LILA : Lingkar Lengan Atas WHO : World Health Organization SDM : Sumber Daya Manusia

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Hb : Haemoglobin

SGA : Small for Gestational Age KMK : Kecil Masa Kehamilan ANC : Antenatal Care


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung. Angka kematian ibu dan bayi terutama bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil.1 Ibu hamil dengan status gizi buruk atau yang mengalami kurang energi kronis (KEK) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat lahir yang normal.1,2,3

Seorang ibu hamil umumnya akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Ibu sehat umumnya akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (DepkesRI,2000). Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu KEK dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi berupa BBLR (Depkes RI, 2002).

6,7,8

Berat badan bayi lahir dapat diduga berdasarkan penilaian status gizi ibu selama hamil. Oleh karena itu perlu adanya metode deteksi dini secara sederhana yang dapat mencerminkan pertumbuhan janin intrauterin dengan demikian dapat dilakukan perbaikan gizi ibu dalam kehamilan.


(7)

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan ibu selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dalam kehamilan, dan pemeriksaan spesimen berupa urine, tinja, darah, hati dan otot yang diuji secara laboratoris. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 11,5 – 16 kg untuk wanita yang mempunyai indeks massa tubuh prahamil normal. Proses-proses fisiologis kumulatif menghasilkan penambahan 9 kg yang berupa janin, plasenta, air ketuban, hipertrofi uterus, payudara, peningkatan volume darah, serta retensi cairan ekstrasel dan intrasel. Sisa 3,5 kg tampaknya sebagian besar berupa lemak simpanan tubuh ibu.Pertambahan berat badan ini juga menggambarkan pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita KEK. Pada pemeriksaan laboratorium yang dinilai adalah kadar Hb, cholesterol, dan albumin,yang juga dapat menggambarkan status gizi ibu.

Masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa.

9,10

11

Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada didalam kandungannya, sebab defisiensi gizi selama kehamilan dapat memberikan efek yang merugikan bagi ibu maupun bayinya.

Gizi yang baik mempunyai peranan yang cukup besar pada pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kekurangan gizi berdampak negatif pada kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk baik bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkannya.Salah satu parameter untuk menilai status gizi ibu hamil adalah LILA. Parameter ini sudah digunakan secara umum di Indonesia untuk menjaring ibu hamil


(8)

yang berpotensi melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Dibandingkan dengan indikator antropometri lainnya, LILA paling praktis penggunaanya di lapangan, dan oleh sebab itu beberapa penelitian merekomendasikan LILA sebagai salah satu metode untuk dapat memprediksikan hasil kehamilan.11,12,13,14,15

Angka BBLR di Indonesia nampak bervariasi. Dari penelitian kejadian BBLR pada tahun 1984 sebesar 14,6% di daerah pedesaan dan 17,5% di rumah sakit. Hasil penelitian multisenter di 7 daerah diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1% - 17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1991 angka BBLR sekitar 7,5%.

Budijanto dan Didik (2000) dikutip dari Mutalazimah menunjukkan status gizi ibu hamil dapat diukur secara antropometri/pengukuran bagian-bagian tubuh seperti LILA (Lingkar Lengan Atas). Dinyatakan KEK bila LILA kurang dari 23,5 cm. LILA yang rendah merupakan faktor yang dominan terhadap risiko terjadinya BBLR dengan Odd Ratio sebesar 8,24.

15

Mutalazimah(2005) menunjukkan ada hubungan antara LILA ibu hamil dengan berat bayi lahir. Implikasi ukuran LILA terhadap berat bayi lahir adalah bahwa LILA menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein dalam jangka panjang.

16

J uminten (2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, dimana ibu dengan LILA < 23,5 cm melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih rendah dibanding ibu dengan LILA ≥ 23,5 cm .

16

1.2Rumusan Masalah

17

Di negara-negara berkembang dimana sumber daya sangat terbatas, dibutuhkan suatu teknologi sederhana yang dapat digunakan di lapangan dalam


(9)

mengukur status gizi dan kesehatan masyarakat. Dibandingkan dengan indikator antropometri yang lain, pengukuran LILA merupakan salah satu instrumen yang dapat disiapkan secara mudah dengan dana yang tidak mahal serta tidak membutuhkan pelatihan intensif dalam ketrampilan menggunakannya.

Pengukuran LILA telah digunakan sebagai alat mendeteksi keadaan gizi balita, dan juga digunakan sebagai alat untuk menjaring ibu hamil dalam hal status gizi.Penelitian mengenai LILA telah dilakukan di beberapa pusat pendidikan khususnya diluar Medan, dimana selain untuk melihat hubungan LILA dengan berat badan lahir bayi, dapat juga menentukan gambaran kondisi status kesehatan ibu hamil dalam wilayah tersebut.

Di RSUP H.Adam Malik dan RS Jejaring belum ada instrumen penyaringan status gizi ibu hamil yang mudah dijalankan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengukuran LILA untuk keperluan validitas dan reliabilitasnya.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh informasi tentang hubungan LILA ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSU H. Adam Malik dan RS JEJARING Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Metode deteksi dini hubungan status gizi ibu hamil dengan keadaan janin intra uterin yang mudah dilakukan, dengan dana yang tidak mahal yaitu pengukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) Ibu hamil.


(10)

Hasil penelitian ini merupakan masukan pada pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan dalam rangka menurunkan insiden ( angka kejadian) berat badan lahir rendah dan melalui program perbaikan gizi dan kesehatan ibu hamil.

1.5 Hipotesa Penelitian


(11)

BAB II

TINJ UAN PUSTAKA

2.1 KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Dalam kehamilan, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium.

9,16

Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.

1,9

Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa disimpan masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 280 (perkiraaan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.


(12)

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.

9

Sama halnya dengan energi, kebutuhan ibu hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia berdasarkan rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori); atau sekitar 1,3 g/kgBB/hari pada gravida mature, 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari (di bawah 15 tahun).


(13)

Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1.000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998, seorang ibu hamil perlu tambahan besi rata-rata 20 mg perhari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg per hari (umur 20 – 45 tahun). Seorang ibu hamil yang menderita kekurangan gizi, secara umum asupan makro dan mikro nutriennya juga berkurang. Dalam proses hematopoesis, selain zat besi, juga diperlukan sejumlah makro nutrien seperti protein dan sejumlah mikro nutrien lainnya, sehingga seorang yang menderita gizi kurang dapat dipastikan menderita anemia gizi. Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.

2.2 Gizi Kurang pada Ibu Hamil

9,13,15

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

11,13,15

1. Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.


(14)

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran (abortus), bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum , dan berat badan lahir rendah (BBLR).

2.3 Penilaian Status Gizi Ibu

Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil dengan status gizi yang baik mempunyai kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi yang sehat. Seperti pada pengertian status gizi secara umum, maka status gizi ibu hamil pun adalah suatu keadaan fisik yang merupakan hasil dari konsumsi, absorpsi dan penggunaan berbagai macam zat gizi baik makro maupun mikro. Oleh karena proses kehamilan menyebabkan perubahan fisiologi termasuk perubahan hormon dan bertambahnya volume darah untuk perkembangan janin, maka masukan zat gizi ibu hamil juga harus ditambah guna mencukupi kebutuhan tersebut. (Depkes RI, 1996).

1,2,3,13,15,18

Penilaian status gizi ibu dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh, antara lain umur, berat badan, panjang badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit. Penilaian status gizi klinis didasarkan


(15)

perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat pada permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penentuan gizi secara biokimia merupakan pemeriksaan spesimen (urine, tinja, darah, hati dan otot) yang diuji secara laboratoris. Sedangkan penentuan status gizi secara biofisik adalah suatu metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi, khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur jaringan.

Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 yaitu: survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi

15

18

2.4 Berat Bayi Lahir

. Survei konsumsi makanan dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Statistik vital menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi faktor fisik, biologis dan lingkungan.

Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Secara umum berat bayi lahir yang normal adalah antara 2500 gr sampai 4000 gr, dan bila di bawah atau kurang dari 2500 gram dikatakan Berat Badan Lahir Rendah. Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby (bayi dengan berat lahir rendah =BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir dikatakan bayi prematur. Keadaan ini dapat disebabkan oleh :1) masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai ( masa kehamilan dihitung mulai hari pertama haid terakhir dari haid yang teratur); 2)bayi small for gestational age (SGA):


(16)

bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk masa kehamilan = KMK ) ; 3) Kedua-duanya19,20,27

Dari pengertian diatas maka bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu Prematur murni dan Dismaturitas.

.

2.4.1. Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan.

22,26

2.4.2. Disamaturitas atau Kecil Masa Kehamilan adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK)

2.5 Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lingkar lengan atas adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran secara praktis yang digunakan untuk memeriksa ukuran lingkar lengan atas.

Menurut I Dewa Nyoman S (2002) pengukuran LILA adalah salah satu deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam untuk mengetahui kelompok beresiko KEK.

Depkes RI (2000) menetapkan nilai ambang batas LILA Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.

22

6

2.5.1 Tujuan pengukuran LILA Tujuan pengukuran LILA adalah :

6

- Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, dan untuk menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR.)


(17)

- Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

- Mengembangkan gagasan-gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

- Meningkatkan peran petugas lintas sektor dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita KEK.

- Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK.

2.5.2 Cara pengukuran LILA

1. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas 23,5 cm (batas antara merah dan putih)

2. Tetapkan posisi bahu dan siku. Lengan harus dalam posisi bebas lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.

3. Letakkan pita antara bahu dan siku. Alat pengukur harus dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau berlipat-lipat sehingga permukaan tidak rata.

4. Tentukan titik tengah lengan.

5. Lingkarkan pita LILA.Jangan terlalu ketat atau longgar. 6. Baca skala pengukuran.

2.5.3 Hubungan LILA Ibu hamil dengan Berat Bayi Lahir

Salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita atau tidak menderita KEK adalah dari ukuran LILA, jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau gizi kurang dan beresiko melahirkan bayi dengan BBLR.


(18)

Dari hasil penelitian Ngare dan Neuman pada 148 wanita hamil di Kenya tahun 1998 menyimpulkan bahwa faktor-faktor prediktor BBLR antara lain, ukuran BMI, LILA, kadar Hb dan masukan gizi. Bila masukan zat gizi kurang memadai maka akan meningkatkan risiko terjadinya BBLR.

Sebagai respon terhadap pertumbuhan janin dan plasenta yang cepat serta kebutuhan – kebutuhan yang semakin meningkat, ibu hamil mengalami perubahan metabolik. Sebagian besar pertambahan berat badan selama hamil dihubungkan dengan uterus dan isinya, payudara, berubahnya volume darah serta cairan ekstrasel dan ekstravaskuler. Penambahan berat badan adalah akibat perubahan metabolik yang menyebabkan bertambahnya air dalam sel dan penumpukan lemak dan protein. Adanya asumsi bahwa pada trimester I dan II terjadi penimbunan cadangan lemak antara lain lemak bawah kulit sedang pada trimester III terjadi pemakaian cadangan lemak yang maksimal maka dengan demikian ada perubahan ukuran lingkar lengan atas sesuai dengan perubahan lemak bawah kulit dan ada hubungannya dengan berat badan lahir.

7,8,10

Bhargava dkk (2000)11 dalam penelitiannya di Kenya menyimpulkan bahwa status gizi ibu mempunyai hubungan yang positif dengan berat bayi lahir. Temuan tersebut didukung oleh hasil penelitian Humphrey dan Holzheimer (2000)12 yang menyatakan bahwa status gizi yang rendah mempunyai korelasi dengan BBLR. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues dan Barros (1998)13 menemukan bahwa aktifitas ibu hamil dan status gizinya sangat penting terhadap risiko bayi prematur atau BBLR. Penelitian serupa juga diungkapkan oleh Ogunyemi dkk (1998)14 menemukan bahwa ada hubungan antara status gizi dan kenaikan berat badan ibu hamil dengan keadaan bayi perinatal dan berat lahirnya. Jadi status gizi normal dan kenaikan berat badan yang ideal pada ibu hamil berhubungan dengan


(19)

penurunan komplikasi bayi perinatal dan optimalisasi berat badan lahir. Demikian juga menurut Merchant dkk (1999)25 dalam penelitiannya menemukan bahwa status gizi ibu adalah salah satu faktor yang menjadi pertimbangan penting sebagai indikator terhadap hasil kelahiran (birth outcome). Hasil penelitian di Indonesia seperti dilakukan Budijanto dkk (2000)15 di Madiun, Jawa Timur menemukan bahwa risiko terhadap kejadian berat bayi lahir rendah ada kaitan ukuran lingkar lengan atas dan pekerjaan berat. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Purdyastuti di RS Fatmawati Jakarta (1994)dikutip dari 16 yang menyimpulkan adanya hubungan antara status gizi ibu yang dinilai dari LILA dengan berat bayi lahir.


(20)

skema Tindak Lanjut pengukuran LILA7

PENGUKURAN LILA WUS (Wanita Usa Subur)

≥ 23,5 cm

RESIKO KEK

BUKAN RESIKO

KEK

Anjuran : - Makan cukup dengan

pedoman Umum Gizi Seimbang

- Hidup sehat - Tunda kehamilan - Bila hamil segera rujuk

sedini mungkin - Diberi penyuluhan

Anjuran : - Pertahankan kondisi

kesehatan

- Bila hamil , periksa

kehamilan kepada petugas kesehatan


(21)

2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut :

2.6.1. Faktor Lingkungan Internal

26,29,

Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas , kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan dan penyakit pada saat kehamilan. 2.6.2. Faktor Lingkungan Eksternal

Yaitu meliputi kondisi lingkungan , asupan zat gizi dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil.

2.6.3. Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC)

Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir antara lain sebagai berikut :

2.6.1.1. Usia Ibu hamil

Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah umur 16 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka akan terjadi bahaya bayi lahir kurang bulan, perdarahan dan bayi BBLR26,27

Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan karena sangat berbahaya. Mengingat mulai usia ini


(22)

sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan, organ kandungan sudah menua dan jalan lahir telah kaku. Kesulitan dan bahaya yang akan terjadi pada kehamilan diatas usia 35 tahun ini adalah preeklamsia, ketuban pecah dini, perdarahan, persalinan tidak lancar dan berat bayi lahir.

2.6.1.2. Jarak Kehamilan/Kelahiran

21

Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. Ini merupakan salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan. Risiko proses reproduksi dapat ditekan apabila jarak minimal antara kelahiran 2 tahun.

2.6.1.3. Paritas

20

Paritas secara luas mencakup gravida/jumlah kehamilan, prematur/jumlah kelahiran, dan abortus/jumlah keguguran. Sedang dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang.24

2.6.1.4. Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan. Seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 12 gr/dl.33 Data Depkes RI diketahui bahwa 24,5% ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi berat lahir


(23)

rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin.

2.6.1.5. Status Gizi Ibu Hamil

7

Status gizi dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Berdasarkan pengertian diatas status gizi ibu hamil berarti keadaan sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Selain itu gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LLA) selama kehamilan).

Sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan gizi ibu hamil bisa di lihat dari kenaikan berat badannya. Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan yang rendah atau turun sampai 10 kg, mempunyai resiko paling tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Sehingga ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil.

1,3,8,18

Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di bawah 23,5 cm berisiko melahirkan bayi BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis


(24)

untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah dibawa kemana saja, dan dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak langsung/eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut :

16,17,18

1. Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan serta ketinggian tempat tinggal.

2. Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain potong lintang yang meneliti data dari variabel bebas (independen) dan variabel tergantung (dependen) pada waktu yang bersamaan.

3.2 Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Kamar Bersalin RSUP. H. Adam Malik,dan RS Jejaring : RS SUNDARI, RS Tembakau Deli, RS Haji Medan. Penelitian dimulai pada 1 Januari sampai dengan 1 April 2010.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah ibu hamil yang akan melahirkan di RSU H. ADAM MALIK dan RS Jejaring, dengan cara pengambilan sampel melalui purposive sampling dengan penetapan kriteria inklusi dan eksklusi sampai jumlah sampel terpenuhi.

3.4 Kr iter ia Inklusi dan eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi

- Pasien yang akan melahirkan pada usia kehamilan ≥ 37 minggu

- Kehamilan fisiologis/tidak ada komplikasi obstetrik dan kecuali ketuban pecah dini


(26)

- Kehamilan tunggal - Janin Hidup

- Cara persalinan: pervaginam atau Seksiosesarea

3.4.2 Kriteria Eksklusi - Bayi lahir cacat

3.5 Besar Sampel

Besar sampel diambil dengan menggunakan rumus

N=

dimana :

n = besar sampel

z฀ = deviat baku alfa = 1,96

zβ = deviat baku beta= 0,842

P1 = Proporsi efek standar = 35,65 % =0,35 ( dari kepustakaan)

P2 = Proporsi yang diteliti, beda klinis yang dianggap penting 0,10 = 0,26

7

P = ½ (P1+P2) Q = 1-P

N =

N = 221,5 Dibulatkan menjadi 223 sampel.


(27)

3.6Metode Penelitian

3.6.1 Pengumpulan data Primer

a. Data primer diperoleh dari anamnese untuk mengetahui data identitas ibu yaitu nama, umur, pendidikan dan pekerjaan, kemudian pengukuran berupa ukuran lingkar lengan atas kanan ibu (LILA) dan berat bayi lahir, sebanyak 223 orang yang memenuhi kriteria inklusi.

b. Alat penelitian yang digunakan adalah

1. Pita pengukur lingkar lengan atas, yaitu pita ukuran LILA khusus dengan ketelitian 0,1 cm yang sudah distandarisasi oleh Depkes.

2. Timbangan khusus bayi dengan merk MIYAKI dengan kapasitas 20 kg dengan ketelitian 0,1 kg

3. Alat tulis dan buku kerja

c. Pengukuran LILA dan Berat Badan Lahir Bayi:

1. Data ukuran LILA diambil dengan melingkarkan pita LILA pada tengah lengan atas kiri. Posisi tangan ibu harus rileks tidak boleh kaku atau mengenggam. Lokasi pengukuran tepat ditengah-tengah antara tulang acromion dan olecranon, tidak boleh terlalu kebawah atau keatas. Ditentukan titik tengah dengan menggunakan pita LILA, kemudian beri tanda dengan pulpen / spidol. Lingkarkan pita LILA sekeliling lengan ibu sesuai tanda. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LILA ( pilih angka yang lebih besar). Tuliskan angka pembacaan pada lembar formulir yang tersedia


(28)

2. Data berat bayi lahir, diambil segera setelah bayi lahir menggunakan timbangan bayi merk MIYAKI

3.6.2 Pengolahan Data

Data diolah secara komputerisasi. Analisis data meliputi statistik deskriptif dan statistik analitik. Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan data demografi ibu, ukuran LILA dan berat bayi lahir. Dalam hal ini data ditampilkan dalam bentuk frekuensi. Statistik analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan analitik komparatif kategorik menggunakan uji chi square.

3.7 Defenisi Oper asional

1. Hamil normal adalah kehamilan tanpa komplikasi obstetrik dan atau medik. 2. Hamil dengan pemberat adalah kehamilan dengan komplikasi obstetrik dan

medik.

3. Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah ukuran lengan atas kiri ibu hamil dimana diukur pada lengan yang jarang digunakan sehingga bila ibu hamil tersebut kidal maka yang diukur adalah lengan kanan ibu. Pengukuran pada pertengahan antara tulang acromion dan olecranon, tidak boleh terlalu kebawah atau keatas dalam sentimeter dengan ketelitian 1 desimal.


(29)

4. LILA < 23,5 cm adalah ibu dengan status gizi kurang yang beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

5. LILA ≥ 23,5 cm adalah ibu dengan status gizi baik yang kurang beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

6. Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang diukur dalam 30 menit pertama sesudah lahir dalam gram.

7. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan lahir bayi ≤ 2500 gram.

3.8 Ker angka Ker ja

Ibu Inpartu hamil tunggal usia kehamilan ≥ 37 minggu

Dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil


(30)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Karakteristik ibu menurut umur

Gambar 4.1 Karakteristik Ibu Menurut Umur


(31)

Gambar 4.2 Karakteristik Ibu menurut latar belakang pendidikan

4.3 Gambaran Karakteristik ibu menurut Graviditas

Gambar 4.3 Karakteristik ibu menurut graviditas

4.4 Gambaran Karakteristik ibu menurut Lingkar Lengan Atas (LILA)

Gambar 4.4 Karakteristik ibu menurut Lingkar Lengan Atas (LILA)


(32)

Gambar 4.5 Karakteristik ibu menurut Berat Badan Bayi Lahir

4.6 Hubungan LILA Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir

Berdasarkan tabel berikut, terlihat bahwa ibu yang berisiko KEK melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR) lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak berisiko KEK. Hal ini dapat diartikan bahwa ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu hamil berhubungan atau mempengaruhi berat bayi lahir.

Tabel 4.1 Hubungan LILA Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir

LLA

BBL

p-value

BBLN BBLR

N % N %

Non

KEK 184 82.51 0 0.00 KEK 17 7.62 22 9.87 Jumah 201 90.13 22 9.87

Untuk memastikan adanya hubungan antara lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat bayi lahir adalah dengan melakukan uji Chi-Square dengan bantuan software SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai = 115,2 . sedangkan nilai dengan df=1 adalah 3,481. Karena hitung > tabel maka dapat


(33)

disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan antara lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat bayi lahir. Pengambilan keputusan ini dapat juga didasarkan pada nilai p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α=5 persen.

Sedangkan tingkat keeratan atau kekuatan hubungan dari variabel lingkar lengan atas dengan berat bayi lahir, berdasarkan hasil perhitungan dengan uji statistik koefisien kontingensi diperoleh nilai C 0,584, dengan demikian hubungan antara variabel lingkar lengan atas dengan berat bayi lahir menunjukkan hubungan yang cukup kuat (58,4%).

Ibu hamil yang mengalami KEK atau ukuran LLA kurang dari 23,5 cm akan mempengaruhi kesempurnaan perkembangan janin selama dalam kandungannya, tetapi belum tentu semua Ibu hamil yang mengalami KEK selalu melahirkan BBLR,karena banyak faktor yang mempengaruhi kelahiran BBLR.

4.7. Pembahasan

Dari gambaran karakteristik umur ibu didapatkan kelompok umur 26 – 35 tahun merupakan persentase terbanyak yaitu sebesar 67,7 %.( Gambar 4.1)

Penelitian yang dilakukan oleh Zuldefni (2005) dilaporkan bahwa rata-rata umur ibu hamil adalah 27 tahun, umur ibu hamil terendah adalah 20 tahun dan umur ibu hamil tertinggi adalah 35 tahun.

Dari gambaran karakteristik pendidikan ibu didapatkan tingkat pendidikan SMA merupakan persentase terbanyak yaitu 36,3 %.(Gambar 4.2)

21


(34)

Dari hasil penelitian Juminten 17, didapatkan rata-rata pendidikan ibu hamil adalah SMA, demikian juga yang didapatkan dari penelitian Mutalazimah dimana tingkat pendidikan SMA merupakan persentase terbanyak yaitu sebesar 54,2 %.

Dari gambaran karakteristik graviditas ibu didapatkan ibu dengan paritas primigravida merupakan persentase terbanyak yaitu 22,870%. (Gambar 4.3)

16

Pada penelitian yang dilakukan Simarmata (1987) di RSUD Dr. Pirngadi Medan didapati persentase BBLR lebih tinggi pada paritas 6 atau lebih (15,70%) dibandingkan dengan paritas 1 (13,47%) dan akan menurun pada paritas 2-5.

Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya paritas. Bayi yang lahir dari kehamilan kedua (paritas pertama) kira- kira 100 gram lebih berat apabila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari kehamilan pertama (paritas nol).

20

Pada penelitian ini gambaran LILA rata-ratanya adalah 25,70 cm, minimal didapati 21,0 cm dan maksimal 37,0 cm. Dari gambaran karakteristik LILA ibu didapatkan bahwa dari 223 ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 17,4 % dan yang tidak KEK sebesar 82,5%.(Gambar 4.4) Angka KEK ini lebih rendah dibandingkan dengan target penurunan yang ditentukan Depkes sebesar 20% (Depkes RI,2000)

21,22

6

Pada penelitian ini didapati gambaran berat bayi ini rata-rata 3114,7 gram dengan nilai minimal 2200 gram dan nilai maksimalnya 4000 gram. Dari gambaran karakteristik berat badan lahir bayi didapatkan angka BBLR sebanyak 22 bayi (9,8%) dan tidak BBLR sebesar 201 bayi (90,1%). (Gambar 4.5). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa angka BBLR ini masih lebih tinggi dari target penurunan BBLR yang ditetapkan Depkes yakni sebesar 7% (Depkes RI,2000).

.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.1.1 Dari penelitian ini didapatkan ibu hamil dengan KEK sebesar 17,4 % dimana hasil tersebut sudah memenuhi target Depkes yakni penurunan sebesar 20%.

5.1.2 Dari penelitian ini didapatkan bayi dengan BBLR sebesar 9.8 % dimana hasil tersebut msih melebihi target penurunan BBLR yang ditetapkan Depkes yakni sebesar 7%.

5.1.3 Dari penelitian ini dijumpai ada hubungan yang signifikan antara LILA ibu hamil dengan berat bayi lahir dengan tingkat keeratan yang cukup kuat.

5.2 Saran

Setiap WUS dianjurkan untuk melakukan prenatal counseling sehingga mendapatkan pemahaman tentang asupan nutrisi yang penting untuk mempersiapkan kehamilan dan selama kehamilan.

Terhadap ibu hamil dengan LILA < 23,5 cm dengan atau tanpa komplikasi obstetrik dan medik yang datang kontrol ke Poli Ibu Hamil RSU H Adam Malik dan RS jejaring harus diberikan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan maupun suplemen agar kejadian BBLR dapat dicegah sedini mungkin.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

1. Saptono MA, Joewono HT, Abadi A. Hubungan berat badan lahir dengan kenaikan berat badan ibu hamil yang memiliki indeks masa tubuh normal. In kongres XI POGI; 2000; Denpasar.

2. Sebire NJ, Jolly M, Harris J, Regan L, Robinson S. Is maternal underweight really is risk factor for adverse pregnancy outcome? BJOG. 2001; 108: p. 61-6.

3. Astutu N. Dampak program PMT ibu hamil KEK terhadap status gizi bayi di sulawesi selatan dan sulawesi tenggara. 2001.

4. Husaini JK, Husaini MA, Musa MS. Keterbatasan penggunaan lingkar lengan atas dalam memonitor status gizi wanita hamil beresiko tinggi melahirkan bayi berat lahir rendah. 2003.

5. J, Mulyani S, Nurina S. Asuhan keperawatan Perinatal jakarta: penerbit buku kedokteran EGC; 1995.

6. RI Departemen Kesehatan. pedoman gizi umum seimbang (panduan untuk petugas). 2000.

7. RI D. Gizi seimbang menuju hidup sehat bagi bayi, ibu hamil dan ibu menyusuin. 2001.

8. RI Departemen Kesehatan. Survei kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995. 1997. 9. Cunningham F. prenatal care. In Williams obstetric.: prentice hall international

inc; 2001. p. 252-253.

10. Mawah , Pius M, Hartono HD, Hadi I. BBLR angka kejadian dan beberapa faktor resiko. In Kumpulan abstrak kongres obstetri ginekologi Indonesia ke-9, Hotel Horison; 1993; Jakarta.

11. Bhargava A. Modelling the effects of maternal nutritional status and

socioeconomic variables on the antropolometric and psycologic indikators of kenyan infant from age 0-6 month. Physiologi anthropologi. 2000;: p. 89-104. 12. Humphrey M, Holzheimer D. A prospective study of gestation and birth weight in

aborigin pregnancies in far north Queensland. Australia NZJ obstetri Gynecologi. 2000;: p. 326-330.

13. Rodrigues T, Barros H. Risk factor of preterm labor. Acta medicana porto. 1998;: p. 901-905.

14. Ogunyemi D, Hullett S, Leeper J. Risk a prepregnancy body mass index, weight gain during pregnancy and perinatal in a rural black population. Maternal Fetal


(37)

med jersey. 1998; 7(4): p. 190-3.

15. Didik B, Dwi A, Hadi I. Risiko terjadinya BBLR di puskesmas Balerejo kabupaten madiun. 2000: p. 566-569.

16. Mutalazimah. Hubungan lingkar lengan atas (LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. jurnal penelitian dan sains. 2005; 6(2): p. 114-126.

17. Juminten. Hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas. 2006.

18. Akhmadi. jenis parameter status gizi. [Online]. Available from:

19. Wiknjosastro H. Bayi berat lahir rendah. In prawiroharjo S, editor. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka; 1991. p. 721-84.

20. Widjajanto , Hakimi S, Darsono S. Hubungan jarak kelahiran pendek dengan berat badan lahir rendah (BBLR). In Kumpulan naskah KOGI VII; 1987; Semarang. p. 14-24.

21. Zuldefni. Hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR di RSU Dr. Pirngadi medan. Skripsi. Medan: Universitas sumatera utara, Ilmu kesehatan Masyarakat; 2006.

22. Supriasa Nyoman ID. Penilaian status gizi Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2002.

23. Srimastuti K. Hubungan beberapa ukuran antropometrik ibu dan tinggi fundus uteri dengan berat lahir. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia, Obstetri dan Ginekologi; 1987.

24. Ramulia. Beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan bayi berat badan lahir rendah di RSUD Dr. Pirngadi medan. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, Obstetri dan ginekologi; 1997.

25. Merchant SS, Momin IA, Sewani AA, Zuberi NF. Effect of prepregnancy body mass index and gestational weight gain on birth wieght. Pak Med Assoc Khan. 1999; 49(1): p. 23-5.

26. Prawiroharjo S. Berat badan lahir rendah. In Pengantar ilmu dan praktek kebidanan. 3rd ed. Jakarta: Gramedia; 2000. p. 723-732.


(38)

27. Karsono B, Winknyosastro GH, Hardjopratoso W. Persalinan berat badan lahir rendah di rumah sakit Dr. Ciptomangunkusumo. In Kumpulan naskah PIT II; 1983; batu malang. p. 459-467.

28. Johnson JM, Narahnu H. Smoking and preterm labor: effect of cigarette smoke extract on the secretation of platelet activating factor, acethylhydrase by human decidual macrophage. American journal obstet gynecol. 1993;: p. 321-6.

29. Crosse MD, Hall MH, White DR. The etiology of preterm labor. british jounal obstet gynecol. 1984;: p. 733-738.

30. Bin JA, Pedler SJ. Bacteriuria in pregnancy. Pediatric Journal Obstet gynecol. 1984;: p. 15-21.

31. Tobing S. Tinjauan kasus penderita pre eklampsi dan eklampsi tahun 1989-1993. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, obstetri dan gynekologi; 1995.

32. Quenann JT. Polyhydramnion and Olygohydramnion. In Quenann Manajement of Risk- High risk pregnancy. 3rd ed. Boston: Scientific Publications; 1997. p. 439-441.

33. Hasibuan IZ. Luaran persalinan ibu anemia di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, Obstetri dan Gynecologi; 1997.


(39)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN Saya yang namanya tersebut dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap tentang penelitian “HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI MEDAN” maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Bila ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut saya akan bisa mendapatkannya dari dokter peneliti.

Medan, / / 2010 Peserta Penelitian

Dokter Peneliti Dr. Heika N. Silitonga

Dept. Obstetri & Ginekologi FK USU-RSHAM Telp. 081360797625

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Ibu-ibu Yth,

Nama saya dr. Heika N. Silitonga, saat ini saya sedang menjalani program pendidikan Magister Kedokteran Klinik dan pendidikan spesialis kebidanan dan kandungan (OBGIN) FK-USU.

Saya sedang meniliti tentang perbandingan ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi. Secara teoritis dikatakan ada hubungannya dengan keadaan status gizi ibu hamil dan berpengaruh terhadap berat badan lahir bayi , sehingga saya tertarik untuk meneliti hal tersebut.


(40)

Adapun tujuan penelitian ini, Untuk memperoleh informasi tentang hubungan LILA ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSU H. Adam Malik, RSU Sundari, RS Haji, Rumkit DAM Tk II Medan.

Adapun manfaat penelitian ini Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan khususnya menurunkan insiden ( angka kejadian) berat badan lahir rendah, melalui peningkatan kerjasama dan koordinasi lintas program dan lintas sektoral dalam merencanakan program perbaikan gizi dan kesehatan ibu dan anak, sehingga kejadian BBLR dapat dicegah dan diantisipasi sedini mungkin.

Pada penelitian ini, saya akan melakukan pengukuran pada lingkar lengan atas ibu. Kerahasiaan pribadi ibu ibu tetap saya pelihara.

Penelitian ini tidak berbahaya, dan biaya penelitian ini sepenuhnya tidak dibebankan kepada ibu-ibu. Partisipasi pasien dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan, maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya ibu-ibu menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai pasien. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan ibu-ibu yang terpilih sebagai sukarela dalam penelitian ini dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Terimakasih saya ucapkan kepada ibu-ibu yang telah berpartisipasi di dalam penelitian ini. Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas maka ibu-ibu dapat menghubungi dr. Heika N. Silitonga, Departemen Obgin FK-USU telp : 08192041982. Terima kasih.

Medan, / /2010 Hormat saya

Dr. Heika N. Silitonga


(41)

Lampiran 3

STATUS PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RSU H. ADAM MALIK , RSUP

PIRNGADI , DAN RSU HAJI MEDAN

Nomor kasus : --- Nomor Medical Record : --- Tanggal / Jam : ---

A. I

dentitas Penderita Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan : Alamat :

B. Ibu

Tek.Darah : HR: RR : T : Paritas :

Usia Kehamilan : Ukuran LILA : Diagnosa :

C. Bayi

Jenis Kelamin : BBL : Skor APGAR : Lampiran 4 :


(42)

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LLA * BBB 223 100.0% 0 .0% 223 100.0%

LLA * BBB Crosstabulation BBB

Total BBLN BBLR

LLA non KEK Count 184 0 184

Expected Count 165.8 18.2 184.0 % within BBB 91.5% .0% 82.5%

KEK Count 17 22 39

Expected Count 35.2 3.8 39.0 % within BBB 8.5% 100.0% 17.5%

Total Count 201 22 223

Expected Count 201.0 22.0 223.0 % within BBB 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 115.156a 1 .000

Continuity Correctionb 108.899 1 .000

Likelihood Ratio 90.241 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 114.639 1 .000

N of Valid Cases 223

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.85. b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .584 .000


(43)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper For cohort BBB = BBLN 2.294 1.605 3.278 N of Valid Cases 223


(44)

NO Nama Umur MR Paritas Pendidikan Ibu Pekerjaan suami

(Thn)

1 Nursariah Saragih 35 9433909 MG SMA Supir

2 Netty 25 9442510 SG SMA Karyawan

3 Nelli Sihotang 30 9442410 SG Sarjana Wiraswasta

4 Lisma 29 9442210 PG Sarjana Wiraswasta

5 Rahayu 20 9433709 PG Mahasiswi Wiraswasta

6 Derlyna 31 9433809 MG Sarjana PNS

7 Purnama 22 9434009 PG SMP Buruh

8 Maylini 27 9000908 SG SMA Wiraswasta

9 Rosmini 22 9001008 SG DIII PNS

10 Nerlin 35 9100808 MG Sarjana PNS

11 Dewi 27 9110812 PG Sarjana Wiraswasta

12 Linda 31 9131810 MG SMA Buruh

13 Rosnita 31 9142610 PG Sarjana Wiraswasta

14 Marida Uli 32 9201510 SG DIII Wiraswasta

15 Yohana 26 9162010 SG SMA PNS

16 Alida ningsih 28 9217710 MG SMA Wiraswasta

17 Elisabet 36 9182810 MG Sarjana Wiraswasta

18 Reminawati 34 9197210 MG Sarjana PNS

19 Dahlia 27 9261020 SG DIII Karyawan

20 Natalia simatupang 19 9213610 PG SMA Karyawan

21 Fitri 29 9220810 MG SD Buruh Bangunan

22 Leni 26 9233610 SG SMA Karyawan

23 Imelda Simanjuntak 22 9240110 PG SMA Karyawan

24 Romita 35 9253910 MG Sarjana PNS

25 Juliana 27 9263510 MG SMA Karyawan

26 Vera hasnah 32 9272110 MG SMA Wiraswasta

27 Masniwati 31 9283110 MG SMA Karyawan

28 Nelly pakpahan 28 9292810 SG DIII Wiraswasta

29 Sartika 34 9463110 MG Sarjana PNS

30 Sri Yanti 35 9233410 MG SMA Karyawan

31 Veronika 24 91532410 SG SMA Wiraswasta

32 Hasimah 31 9199511 MG SMA Karyawan

33 Anita Wulandari 32 9237510 MG SMA Karyawan

34 Olga 22 9338411 PG DIII Wiraswasta

35 Nurlena 43 9149613 GMG SMP Buruh

36 Octavia 37 414212 SG Sarjana PNS


(45)

38 Juli Tarigan 39 420218 MG Sarjana Wiraswasta

39 Darti 28 422357 SG SMP Buruh

40 Monika 27 404697 SG Sarjana PNS

41 Lamtiur 39 404356 MG DIII PNS

42 Ambarsari 26 405387 MG SMP Karyawan

43 Erlinawati 39 405745 SG SMA Karyawan

44 Lely 38 172349 MG SMA Wiraswasta

45 Risda 19 236401 PG SMP Karyawan

46 Binur Panjaitan 31 406669 MG Sarjana Pedagang

47 Winda Sitohang 31 407983 MG SMA Pegawai Swasta

48 Helida 28 338795 PG Sarjana Pedagang

49 Verawati 34 167110 MG Sarjana Karyawan

50 Salonta 27 157814 PG DIII PNS

51 Melda 25 123504 PG DIII Karyawan

52 Desi Sitorus 32 145272 MG SMA Karyawan

53 Rointan 25 149940 SG SMA Karyawan

54 Lasma 32 149783 SG SMA Pedagang

55 Yusnidar 34 148894 GMG SMP Pedagang

56 Endang 45 212608 MG Sarjana PNS

57 Fitriyanti 27 149900 MG SMP Buruh

58 Rini 28 178899 SG SMK Karyawan

59 Rindu suwati 31 170367 SG SMEA Karyawan

60 Maria 35 170132 SG Sarjana Pedagang

61 Farida Siburian 32 157384 SG SPG Guru

62 Jelita 28 141504 MG SMA Wiraswasta

63 Santi 20 145492 SG SMP Buruh

64 Santaria 30

8435902 MG SMA Pegawai Swasta

65 Raslina 37

8443515 MG SMA Supir

66 Diana 29 8446410 SG SMK Guru

67 Nurlince 34 8452217 MG DIII Pedagang

68 Dorlan 30 8436705 MG SMP Buruh

69 Sri rahayu 28

8438802 SG SMP Karyawan

70 Totta 35

8432011 SG SMEA Karyawan

71 Lindawati 41 8230908 GMG SMA Pedagang

72 Hotna 19

8931008 PG SMK Buruh

73 Devita 38

8300804 MG Sarjana PNS

74 Isnawati 25 8350812 SG SMA Wiraswasta

75 Runing 38 8341810 MG SMA Karyawan

76 Neli Juwita 27


(46)

77 Lisda 30 8201511 SG SMA Guru

78 Anita 28 8162013 SG SMA Supir

79 Tiurina 26

8217710 SG SMP Karyawan

80 Resmi 22

8182810 PG SMP Buruh

81 Lamsiah 38 8197210 MG SD Karyawan

82 Flora 30 8261020 MG SMK Wiraswasta

83 Norma 44 8213610 GMG SD Pedagang

84 Monita 24

8220810 PG SMA Wiraswasta

85 Sarah 27

8233610 PG DIII Guru

86 Tia Sitorus 23 8240110 PG DIII PNS

87 Rosmenta 31

8253910 MG SMEA Supir

88 Nursinta 28

8263510 SG SMA Pedagang

89 Elina 42 8272110 MG SMP Pedagang

90 Irma 30 8283110 MG SMA Buruh

91 Melda 28

8292810 PG Sarjana Pegawai Swasta

92 Rospita 36

8300310 PG Sarjana Pegawai Swasta

93 Ratna 26 8463110 PG SMA Karyawan

94 Nur cahya 32 8233410 MG SMA Karyawan

95 Mawar 30 8532410 MG SMP Karyawan

96 Juwita 29

8199511 PG SMEA Supir

97 Martina 38

8237510 SG Sarjana Pegawai Swasta

98 Enrika 27 8338411 SG SMEA Pedagang

99 Jelita 34

8149613 MG Sarjana PNS

100 Juliana 20

7142224 PG SMP Buruh

101 Marintan 36 7153346 MG DIII Guru

102 Herni 30 7202489 PG Sarjana PNS

103 Emeliana 31

7223573 SG Sarjana Wiraswasta

104 Junita 31

7646973 SG SMA Pegawai Swasta

105 Tioria 37 7047562 SG Sarjana Pegawai Swasta

106 Pesta naptupulu 27 7058872 PG DIII PNS

107 Dewi Silalahi 40 7059453 GMG SMA Wiraswasta

108 Desnita 28

7721498 SG Sarjana Pegawai Swasta

109 Juli Pangaribuan 27

7364312 SG SPG Guru

110 Linteria 27 7066793 PG SMP Buruh

111 Margareta 35

7079835 MG Sarjana PNS

112 Marisi 26

7387954 SG Sarjana Karyawan

113 Herawati 28 167130 PG SMK Karyawan

114 Nurlina 35 157815 MG SMA Wiraswasta

115 Karlina 39


(47)

116 Renita 30 145279 PG Sarjana Wiraswasta

117 Jojor 40 149360 MG Sarjana Wiraswasta

118 Rotua 34

149763 SG Sarjana Pegawai Swasta

119 Linda Panjaitan 35

147794 MG Sarjana PNS

120 Romanti 33 112388 MG SMP Supir

121 Martha 28 149910 SG SMP Karyawan

122 Artha 42 138890 PG Sarjana Pegawai Swasta

123 Fitriani 37

179369 MG SD Karyawan

124 Hotnida 32

180132 MG SMA Karyawan

125 Betty 35 180384 MG SMA Karyawan

126 Rohana 39

189917 MG SMP Karyawan

127 Tina Vera 29

8735901 MG SMA Pegawai Swasta

128 Rita 29 8743514 SG SMA Wiraswasta

129 Yosephine 40 8746414 SG Sarjana PNS

130 Dewi Manurung 31

8752212 MG Sarjana Dokter

131 Nurhayati 31

8936702 MG SMP Buruh Bangunan

132 Resli 25 8938809 SG SMK Karyawan

133 Nita 34 8932012 MG SMA Wiraswasta

134 Erna Manihuruk 32 8930904 PG SMA Wiraswasta

135 Cut evita 30

8931007 SG Sarjana Pegawai Swasta

136 Reni 30

8900806 PG Sarjana Pegawai Swasta

137 Susianti 28 8950815 SG DIII Guru

138 Lisbeth 21

8941819 PG SMA Karyawan

139 Lasma 30

8942618 SG SMA Pedagang

140 Marlinawati 34 8501517 MG Sarjana Wiraswasta

141 Nurmawati 28 8562015 MG SD Buruh

142 Sorta 34

8517713 MG Sarjana PNS

143 Dorniwati 29

8582813 SG SMEA Pedagang

144 Nur Asmah 30 8597211 MG SMA PNS

145 Masrina 29 8561024 SG DIII Guru

146 Etti nursanti 32 8513614 SG Sarjana Wiraswasta

147 Farida 33

8520812 MG SD Buruh

148 Ernawati 26

8533612 PG SMP Karyawan

149 Citra Dewi 30 8540113 PG SMA Supir

150 Lenny 31

8553915 SG SMK Wiraswasta

151 Delima 25

8563519 PG SMP Buruh

152 Mardiana 29 8572116 SG SD Karyawan

153 Rianti 41 8583116 SG Sarjana Wiraswasta

154 Masdah 38


(48)

155 Friska 26 8400314 PG DIII Pegawai Swasta

156 Rosmerry 31 8763112 MG SMP Buruh

157 Rosdiana 33

8933412 MG SMA Karyawan

158 Hanna 33

8932419 PG Sarjana PNS

159 Ninna 35 8399518 SG Sarjana PNS

160 Riska 26 8537513 SG SMA Wiraswasta

161 Lestari 29 8538410 MG SD Buruh

162 Asnizah 29

8349613 SG SMK Wiraswasta

163 Nuri Htgaol 26

9542224 PG SMA Pedagang

164 Samsiani 38 9953346 GMG SD Buruh

165 Juliana Sitinjak 35

9002489 MG SMP Karyawan

166 Rolince 33

9223573 MG SMA Karyawan

167 Nurdiana 39 9646972 MG Sarjana Wiraswasta

168 Gustina 28 7127563 SG SMA Wiraswasta

169 Maylan 30

7238874 PG Sarjana Wiraswasta

170 Natalia 27

7255945 SG SMA Karyawan

171 Risma 27 7311491 PG SMA Karyawan

172 Julita 33 7364312 MG SMA Wiraswasta

173 Riris 30 7386791 SG SMA Pedagang

174 Mia 31

7309835 SG Sarjana Wiraswasta

175 Rona Tambunan 30

7467956 SG Sarjana Wiraswasta

176 Tumiati 39 2341306 MG SMA Wiraswasta

177 Tiorifa 35

2368155 SG SMA Pedagang

178 Rensy 31

2835741 SG Sarjana PNS

179 Risma Marpaung 25 2492792 SG SMA Karyawan

180 Farida 32 2403602 MG SMP Karyawan

181 Dahlia 25

2427634 SG SMK Wiraswasta

182 Dewi Sartika 28

2497941 SG SMA Wiraswasta

183 Sariati 24 2133881 PG SMA Pedagang

184 Nova 40 2479101 MG SMP Karyawan

185 Maria Bana 28 2318901 SG SMA Karyawan

186 Nurlinda 44

2723693 GMG SD Buruh

187 Erna Sihite 36

2831322 MG Sarjana PNS

188 Paulina 36 2843841 SG Sarjana Wiraswasta

189 Mastaria 32

2859173 MG SMA Karyawan

190 Tetty 29

3735901 PG Sarjana PNS

191 Nurma Rina 31 3743514 MG SMA Pegawai Swasta

192 Ernawati 32 3746417 MG SMA Karyawan

193 Nora Gina 24


(49)

194 Setia Nababan 36 3936709 MG SD Buruh Bangunan

195 Betty Sirait 30 3938805 MG SMA Karyawan

196 Magda 32

3932014 MG Sarjana Karyawan

197 Rosmaida 37

3930905 MG Sarjana Wiraswasta

198 Bulan Sinaga 28 3931023 SG SMA Karyawan

199 Risma 29 3945806 PG Sarjana Wiraswasta

200 Dewi Nadeak 26 3967815 PG DIII Karyawan

201 Ruslizam 32

3944819 PG Sarjana Karyawan

202 Sherly 34

3942634 MG Sarjana Wiraswasta

203 Rumatta 28 3501532 SG SMA Karyawan

204 Christina 29

3562054 SG Sarjana PNS

205 Rosmegawati 41

3517764 MG SMA Karyawan

206 Junita 18 3582829 PG SMP Buruh

207 Nelty 33 3597217 MG Sarjana Wiraswasta

208 Dorris Sianturi 37

3568424 MG SMA Karyawan

209 Ester 24

3542614 PG DIII PNS

210 Heldiana 30 3520887 SG Sarjana Wiraswasta

211 Esfiyanti 26 3533631 PG DIII Wiraswasta

212 Sudarsih 30 5540123 MG SMP Buruh

213 Irma 31

5553999 MG Sarjana PNS

214 Kustati 25

5563555 SG SMA Karyawan

215 Nur Intan 27 5572177 MG SMP Karyawan

216 Siswati 44

5588016 MG SMA Karyawan

217 Atika 25

5592715 SG SMP Karyawan

218 Megawani 21 5402114 PG SMA Wiraswasta

219 Hermaria 41 5763992 MG SMA PNS

220 Yuni Sipayung 27

5933572 MG SMA Karyawan

221 Nurhatti 26

5936713 SG SMA Karyawan

222 Marianti 30 5396616 MG SMA Karyawan


(1)

NO Nama Umur MR Paritas Pendidikan Ibu Pekerjaan suami

(Thn)

1 Nursariah Saragih 35 9433909 MG SMA Supir

2 Netty 25 9442510 SG SMA Karyawan

3 Nelli Sihotang 30 9442410 SG Sarjana Wiraswasta

4 Lisma 29 9442210 PG Sarjana Wiraswasta

5 Rahayu 20 9433709 PG Mahasiswi Wiraswasta

6 Derlyna 31 9433809 MG Sarjana PNS

7 Purnama 22 9434009 PG SMP Buruh

8 Maylini 27 9000908 SG SMA Wiraswasta

9 Rosmini 22 9001008 SG DIII PNS

10 Nerlin 35 9100808 MG Sarjana PNS

11 Dewi 27 9110812 PG Sarjana Wiraswasta

12 Linda 31 9131810 MG SMA Buruh

13 Rosnita 31 9142610 PG Sarjana Wiraswasta

14 Marida Uli 32 9201510 SG DIII Wiraswasta

15 Yohana 26 9162010 SG SMA PNS

16 Alida ningsih 28 9217710 MG SMA Wiraswasta

17 Elisabet 36 9182810 MG Sarjana Wiraswasta

18 Reminawati 34 9197210 MG Sarjana PNS

19 Dahlia 27 9261020 SG DIII Karyawan

20 Natalia simatupang 19 9213610 PG SMA Karyawan

21 Fitri 29 9220810 MG SD Buruh Bangunan

22 Leni 26 9233610 SG SMA Karyawan

23 Imelda Simanjuntak 22 9240110 PG SMA Karyawan

24 Romita 35 9253910 MG Sarjana PNS

25 Juliana 27 9263510 MG SMA Karyawan

26 Vera hasnah 32 9272110 MG SMA Wiraswasta

27 Masniwati 31 9283110 MG SMA Karyawan

28 Nelly pakpahan 28 9292810 SG DIII Wiraswasta

29 Sartika 34 9463110 MG Sarjana PNS

30 Sri Yanti 35 9233410 MG SMA Karyawan

31 Veronika 24 91532410 SG SMA Wiraswasta

32 Hasimah 31 9199511 MG SMA Karyawan

33 Anita Wulandari 32 9237510 MG SMA Karyawan

34 Olga 22 9338411 PG DIII Wiraswasta

35 Nurlena 43 9149613 GMG SMP Buruh

36 Octavia 37 414212 SG Sarjana PNS


(2)

38 Juli Tarigan 39 420218 MG Sarjana Wiraswasta

39 Darti 28 422357 SG SMP Buruh

40 Monika 27 404697 SG Sarjana PNS

41 Lamtiur 39 404356 MG DIII PNS

42 Ambarsari 26 405387 MG SMP Karyawan

43 Erlinawati 39 405745 SG SMA Karyawan

44 Lely 38 172349 MG SMA Wiraswasta

45 Risda 19 236401 PG SMP Karyawan

46 Binur Panjaitan 31 406669 MG Sarjana Pedagang

47 Winda Sitohang 31 407983 MG SMA Pegawai Swasta

48 Helida 28 338795 PG Sarjana Pedagang

49 Verawati 34 167110 MG Sarjana Karyawan

50 Salonta 27 157814 PG DIII PNS

51 Melda 25 123504 PG DIII Karyawan

52 Desi Sitorus 32 145272 MG SMA Karyawan

53 Rointan 25 149940 SG SMA Karyawan

54 Lasma 32 149783 SG SMA Pedagang

55 Yusnidar 34 148894 GMG SMP Pedagang

56 Endang 45 212608 MG Sarjana PNS

57 Fitriyanti 27 149900 MG SMP Buruh

58 Rini 28 178899 SG SMK Karyawan

59 Rindu suwati 31 170367 SG SMEA Karyawan

60 Maria 35 170132 SG Sarjana Pedagang

61 Farida Siburian 32 157384 SG SPG Guru

62 Jelita 28 141504 MG SMA Wiraswasta

63 Santi 20 145492 SG SMP Buruh

64 Santaria 30

8435902 MG SMA Pegawai Swasta

65 Raslina 37

8443515 MG SMA Supir

66 Diana 29 8446410 SG SMK Guru

67 Nurlince 34 8452217 MG DIII Pedagang

68 Dorlan 30 8436705 MG SMP Buruh

69 Sri rahayu 28

8438802 SG SMP Karyawan

70 Totta 35

8432011 SG SMEA Karyawan

71 Lindawati 41 8230908 GMG SMA Pedagang

72 Hotna 19

8931008 PG SMK Buruh

73 Devita 38

8300804 MG Sarjana PNS

74 Isnawati 25 8350812 SG SMA Wiraswasta

75 Runing 38 8341810 MG SMA Karyawan

76 Neli Juwita 27


(3)

77 Lisda 30 8201511 SG SMA Guru

78 Anita 28 8162013 SG SMA Supir

79 Tiurina 26

8217710 SG SMP Karyawan

80 Resmi 22

8182810 PG SMP Buruh

81 Lamsiah 38 8197210 MG SD Karyawan

82 Flora 30 8261020 MG SMK Wiraswasta

83 Norma 44 8213610 GMG SD Pedagang

84 Monita 24

8220810 PG SMA Wiraswasta

85 Sarah 27

8233610 PG DIII Guru

86 Tia Sitorus 23 8240110 PG DIII PNS

87 Rosmenta 31

8253910 MG SMEA Supir

88 Nursinta 28

8263510 SG SMA Pedagang

89 Elina 42 8272110 MG SMP Pedagang

90 Irma 30 8283110 MG SMA Buruh

91 Melda 28

8292810 PG Sarjana Pegawai Swasta

92 Rospita 36

8300310 PG Sarjana Pegawai Swasta

93 Ratna 26 8463110 PG SMA Karyawan

94 Nur cahya 32 8233410 MG SMA Karyawan

95 Mawar 30 8532410 MG SMP Karyawan

96 Juwita 29

8199511 PG SMEA Supir

97 Martina 38

8237510 SG Sarjana Pegawai Swasta

98 Enrika 27 8338411 SG SMEA Pedagang

99 Jelita 34

8149613 MG Sarjana PNS

100 Juliana 20

7142224 PG SMP Buruh

101 Marintan 36 7153346 MG DIII Guru

102 Herni 30 7202489 PG Sarjana PNS

103 Emeliana 31

7223573 SG Sarjana Wiraswasta

104 Junita 31

7646973 SG SMA Pegawai Swasta

105 Tioria 37 7047562 SG Sarjana Pegawai Swasta

106 Pesta naptupulu 27 7058872 PG DIII PNS

107 Dewi Silalahi 40 7059453 GMG SMA Wiraswasta

108 Desnita 28

7721498 SG Sarjana Pegawai Swasta 109 Juli Pangaribuan 27

7364312 SG SPG Guru

110 Linteria 27 7066793 PG SMP Buruh

111 Margareta 35

7079835 MG Sarjana PNS

112 Marisi 26

7387954 SG Sarjana Karyawan

113 Herawati 28 167130 PG SMK Karyawan

114 Nurlina 35 157815 MG SMA Wiraswasta

115 Karlina 39


(4)

116 Renita 30 145279 PG Sarjana Wiraswasta

117 Jojor 40 149360 MG Sarjana Wiraswasta

118 Rotua 34

149763 SG Sarjana Pegawai Swasta

119 Linda Panjaitan 35

147794 MG Sarjana PNS

120 Romanti 33 112388 MG SMP Supir

121 Martha 28 149910 SG SMP Karyawan

122 Artha 42 138890 PG Sarjana Pegawai Swasta

123 Fitriani 37

179369 MG SD Karyawan

124 Hotnida 32

180132 MG SMA Karyawan

125 Betty 35 180384 MG SMA Karyawan

126 Rohana 39

189917 MG SMP Karyawan

127 Tina Vera 29

8735901 MG SMA Pegawai Swasta

128 Rita 29 8743514 SG SMA Wiraswasta

129 Yosephine 40 8746414 SG Sarjana PNS

130 Dewi Manurung 31

8752212 MG Sarjana Dokter

131 Nurhayati 31

8936702 MG SMP Buruh Bangunan

132 Resli 25 8938809 SG SMK Karyawan

133 Nita 34 8932012 MG SMA Wiraswasta

134 Erna Manihuruk 32 8930904 PG SMA Wiraswasta

135 Cut evita 30

8931007 SG Sarjana Pegawai Swasta

136 Reni 30

8900806 PG Sarjana Pegawai Swasta

137 Susianti 28 8950815 SG DIII Guru

138 Lisbeth 21

8941819 PG SMA Karyawan

139 Lasma 30

8942618 SG SMA Pedagang

140 Marlinawati 34 8501517 MG Sarjana Wiraswasta

141 Nurmawati 28 8562015 MG SD Buruh

142 Sorta 34

8517713 MG Sarjana PNS

143 Dorniwati 29

8582813 SG SMEA Pedagang

144 Nur Asmah 30 8597211 MG SMA PNS

145 Masrina 29 8561024 SG DIII Guru

146 Etti nursanti 32 8513614 SG Sarjana Wiraswasta

147 Farida 33

8520812 MG SD Buruh

148 Ernawati 26

8533612 PG SMP Karyawan

149 Citra Dewi 30 8540113 PG SMA Supir

150 Lenny 31

8553915 SG SMK Wiraswasta

151 Delima 25

8563519 PG SMP Buruh

152 Mardiana 29 8572116 SG SD Karyawan

153 Rianti 41 8583116 SG Sarjana Wiraswasta

154 Masdah 38


(5)

155 Friska 26 8400314 PG DIII Pegawai Swasta

156 Rosmerry 31 8763112 MG SMP Buruh

157 Rosdiana 33

8933412 MG SMA Karyawan

158 Hanna 33

8932419 PG Sarjana PNS

159 Ninna 35 8399518 SG Sarjana PNS

160 Riska 26 8537513 SG SMA Wiraswasta

161 Lestari 29 8538410 MG SD Buruh

162 Asnizah 29

8349613 SG SMK Wiraswasta

163 Nuri Htgaol 26

9542224 PG SMA Pedagang

164 Samsiani 38 9953346 GMG SD Buruh

165 Juliana Sitinjak 35

9002489 MG SMP Karyawan

166 Rolince 33

9223573 MG SMA Karyawan

167 Nurdiana 39 9646972 MG Sarjana Wiraswasta

168 Gustina 28 7127563 SG SMA Wiraswasta

169 Maylan 30

7238874 PG Sarjana Wiraswasta

170 Natalia 27

7255945 SG SMA Karyawan

171 Risma 27 7311491 PG SMA Karyawan

172 Julita 33 7364312 MG SMA Wiraswasta

173 Riris 30 7386791 SG SMA Pedagang

174 Mia 31

7309835 SG Sarjana Wiraswasta

175 Rona Tambunan 30

7467956 SG Sarjana Wiraswasta

176 Tumiati 39 2341306 MG SMA Wiraswasta

177 Tiorifa 35

2368155 SG SMA Pedagang

178 Rensy 31

2835741 SG Sarjana PNS

179 Risma Marpaung 25 2492792 SG SMA Karyawan

180 Farida 32 2403602 MG SMP Karyawan

181 Dahlia 25

2427634 SG SMK Wiraswasta

182 Dewi Sartika 28

2497941 SG SMA Wiraswasta

183 Sariati 24 2133881 PG SMA Pedagang

184 Nova 40 2479101 MG SMP Karyawan

185 Maria Bana 28 2318901 SG SMA Karyawan

186 Nurlinda 44

2723693 GMG SD Buruh

187 Erna Sihite 36

2831322 MG Sarjana PNS

188 Paulina 36 2843841 SG Sarjana Wiraswasta

189 Mastaria 32

2859173 MG SMA Karyawan

190 Tetty 29

3735901 PG Sarjana PNS

191 Nurma Rina 31 3743514 MG SMA Pegawai Swasta

192 Ernawati 32 3746417 MG SMA Karyawan

193 Nora Gina 24


(6)

194 Setia Nababan 36 3936709 MG SD Buruh Bangunan

195 Betty Sirait 30 3938805 MG SMA Karyawan

196 Magda 32

3932014 MG Sarjana Karyawan

197 Rosmaida 37

3930905 MG Sarjana Wiraswasta

198 Bulan Sinaga 28 3931023 SG SMA Karyawan

199 Risma 29 3945806 PG Sarjana Wiraswasta

200 Dewi Nadeak 26 3967815 PG DIII Karyawan

201 Ruslizam 32

3944819 PG Sarjana Karyawan

202 Sherly 34

3942634 MG Sarjana Wiraswasta

203 Rumatta 28 3501532 SG SMA Karyawan

204 Christina 29

3562054 SG Sarjana PNS

205 Rosmegawati 41

3517764 MG SMA Karyawan

206 Junita 18 3582829 PG SMP Buruh

207 Nelty 33 3597217 MG Sarjana Wiraswasta

208 Dorris Sianturi 37

3568424 MG SMA Karyawan

209 Ester 24

3542614 PG DIII PNS

210 Heldiana 30 3520887 SG Sarjana Wiraswasta

211 Esfiyanti 26 3533631 PG DIII Wiraswasta

212 Sudarsih 30 5540123 MG SMP Buruh

213 Irma 31

5553999 MG Sarjana PNS

214 Kustati 25

5563555 SG SMA Karyawan

215 Nur Intan 27 5572177 MG SMP Karyawan

216 Siswati 44

5588016 MG SMA Karyawan

217 Atika 25

5592715 SG SMP Karyawan

218 Megawani 21 5402114 PG SMA Wiraswasta

219 Hermaria 41 5763992 MG SMA PNS

220 Yuni Sipayung 27

5933572 MG SMA Karyawan

221 Nurhatti 26

5936713 SG SMA Karyawan

222 Marianti 30 5396616 MG SMA Karyawan