BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Trigiserida dan Lemak
Minyak dan lemak adalah gliserida dan asam lemak yang disebut juga dengan trigliserida. Ikatan ini terjadi karena ketiga gugus hidroksil OH pada gliserol
digantikan oleh tiga gugus asam lemak fatty acid yaitu RCOO. Nama IUPAC dari minyak dan lemak adalah triasil gliserol, tetapi nama umum yang biasa digunakan
adalah trigliserida. Minyak dan lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Kelapa sawit merupakan bahan baku yang potensial untuk menghasilkan minyak. Sebagai bahan pangan, kelapa sawit dapat diolah
menjadi minyak goreng, mentega, pemutih dan margarine. Selain sebagai bahan pangan, kelapa sawit dapat juga diolah menjadi produk baru sebagai pengganti
minyak bumi seperti bio pelumas, minyak gemuk, bio diesel dan lain-lain. Lemak yang ada dapat dimakan edible fat dihasilkan oleh alam bersumber dari bahan
nabati atau hewani. Lemak dan minyak yang diperoleh dari berbagai sumber mempunyai sifat kimia dan fisika yang berbeda karena perbedaan jumlah dan jenis
ester di dalamnya.
Dimar Sidabutar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository © 2008
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terbuat dari minyak tumbuh- tumbuhan dan lemak hewan. Komposisi biodiesel umumnya terdiri dari berbagai
jenis asam lemak yang melalui proses kimiawi yang ditransformasi menjadi Metil Ester Asam Lemak Fatty Acid Methyl Ester = FAME. Ketika minyak kelapa diolah
menjadi biodiesel maka terjadi perubahan karakteristik fisika dan kimia, dengan teknologi ini asam lemak bebas penyebab keasaman yang terpisah dari trigliserida
melalui proses esterifikasi akan dikonversi menjadi biodiesel. Emisi pembakaran bahan bakar nabati yang juga merupakan gas rumah kaca,
yakni karbon dioksida, pada prinsipnya akan diserap kembali oleh tanaman sumber bahan bakar nabati, sehingga emisi pembakaran adalah karbon netral yang tidak
menambah kadar CO
2
di udara Ribero, dkk, 1997. Biodiesel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar
petroleum yakni: a.
Bilangan setana tinggi di atas 50, yakni bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasarkan sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar
mesin. Semakin tinggi bilangan setana semakin cepat pembakaran dan semakin baik efisiensi termodinamisnya.
b. Titik kilat tinggi, yakni temperatur terendah yang dapat menyebabkan uap
biodiesel dapat menyala sehingga biodiesel lebih aman dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun pada saat didistribusikan dari pada solar.
Dimar Sidabutar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository © 2008
c. Tidak mengandung sulfur dan benzana yang mempunyai sifat karsinogen, serta
dapat diuraikan secara alami. d.
Menambah pelumasan mesin yang lebih baik dari pada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin.
e. Dapat dengan mudah dicampur dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan
tidak memerlukan modifikasi mesin apapun. f.
Mengurangi asap hitam dari gas buang mesin diesel secara siginifikan walaupun penambahan hanyak 5 – 10 volum biodiesel ke dalam solar.
2.2. Alkohol