Densitas Rapat Massa Flash Point Titik Nyala Kadar Air dan Sedimen Titik Tuang Pour Point Sisa Karbon Carbon Residu

υ = viskositas kinematik St µ = viskositas dinamik Poise ρ = rapat massa kgm 3 Viskositas kinematik berubah terhadap suhu dalam jangka yang lebih sempit dari viskositas dinamik. Satuan kekentalan dinamik absolute adalah Poise P, atau senti Poise cP. Satuan kekentalan kinematik adalah Stoke St, atau senti stoke cSt. 1P = 100 cP ; 1 St = 100 cSt. Satuan Internasional untuk kekentalan dinamik adalah Nsm 2 sama dengan kgms, sedangkan untuk kekentalan kinematik adalah m 2 s. dengan demikian diperoleh hubungan: 1 P = 10 -1 Nsm 2 dan 1cP = 10 -3 N sm 2 1 St = 10 –4 m 2 s dan 1 cSt = 10 –6 m 2 s Untuk mengubah dari kinematik υ menjadi viskositas dinamik µ, kita perlu mengalikan υ dengan dalam kgm 3 . Untuk mengubah dari Stoke menjadi Poise kita mengalikan dengan kerapatan massa dalam grcm 3 , yang nilai angkanya sama dengan jenis gravitasi.

2.5.2. Densitas Rapat Massa

Kerapatan suatu fluida dapat didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Dimar Sidabutar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009 USU Repository © 2008 v m = ρ ............................................................................................ 2.3. dengan: = rapat massa kgm 3 m = massa kg v = volume m 3

2.5.3. Flash Point Titik Nyala

Flash point titik nyala dari cairan mudah terbakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar tersebut dapat terbakar ketika bereaksi dengan udara.Bila nyala terus terjadi secara terus menerus, maka suhu tersebut dinamakan titik bakar fire point. Titik nyala yang terlampau tinggi dapat menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlampau rendah akan menyebabkan timbulnya denotasi yaitu ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar. Hal ini juga dapat meningkatan resiko bahaya saat penyimpanan. Semakin tinggi titik nyala dari suatu bahan bakar semakin aman penanganan dan penyimpanannya.

2.5.4. Kadar Air dan Sedimen

Kadar air dan sedimen menunjukan persentase kandungan air dan sedimen yang terkandung dalam bahan bakar. Pada temperatur yang sangat dingin, air yang terkandung dalam bahan bakar membentuk kristal dan menyumbat aliran bahan bakar. Dimar Sidabutar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009 USU Repository © 2008

2.5.5. Titik Tuang Pour Point

Titik Tuang Pour Point adalah suhu terendah di mana bahan bakar dapat dialirkan untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak membeku. Titik tuang yang terlalu tinggi akan mempersulitkan pengaliran bahan bakar.

2.5.6. Sisa Karbon Carbon Residu

Sisa Karbon carbon residu yang tertinggi pada proses pembakaran akan menyebabkan terbentuknya endapan yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan bagian-bagian pompa injeksi bahan bakar menjadi aus. Dengan demikian semakin rendah sisa karbon, semakin baik efisiensi motor tersebut.

2.5.7. Nilai Kalor Bahan Bakar