Perumusan Masalah Sejarah Ringkas

3 berbagai macam aset tetap. Pengendalian intern aset tetap merupakan kebijakan dan prosedur yang bersifat melindungi aset dari penyalahgunaan, memastikan efektifitas dan efesiensi penggunaanya dalam kegiatan operasional, memastikan bahwa perundang-undangan yang berkaitan dengan aset tersebut telah dipatuhi sebagaimana mestinya. Jika tidak ada pengendalian dan pengawasan yang baik terhadap aset tetap, akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi suatu instansi. Oleh karena itu, pengendalian intern atas aset tetap sangat diperlukan. Melihat begitu besarnya pengaruh aset tetap terhadap perusahaan seperti yang telah dikemukakan diatas, maka penulis ingin mengetahui dan membahas secara lebih mendalam tentang aset tetap ditinjau dari segi akuntansinya. Hal ini mendorong penulis untuk menyusun tugas akhir dengan judul “Pengawasan Internal Aset Tetap Pada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan”

B. Perumusan Masalah

Pengelolaan aset tetap seringkali dikesampingkan sebagian perusahaan. Aset tetap bagi perusahaan hanya untuk mendukung operasi perusahaan. Padahal aset tetap mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba yang optimal agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tetap terjaga kelangsungannya dan berkembang pesat dalam persaingan global. Dengan demikian perumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini adalah “Apakah Pengawasan Internal Aset Tetap yang 4 diterapkan oleh Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan sudah dijalankan dengan baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengawasan internal aset tetap yang diterapkan oleh Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan sudah dijalankan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi peneliti, agar dapat mengamati secara langsung dan memperluas wawasan mengenai pengawasan internal aset tetap perusahaan. 2. Sebagai bahan masukan dan bagi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan dalam menentukan kebijakan pengawasan internal terhadap aset tetap pada masa yang akan datang. 3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk menyempurnakan penelitian pada topik yang sama agar hasil penelitian menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan 1.

Jadwal Penelitian Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir: 5 Table 1.1 Jadwal surveiobservasi

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, NO Kegiatan Mei Juni Juli III IV I II III IV I II III 1 Pengajuan Judul 2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan dan Analisis Data 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir 7 Penyelesaian Tugas Akhir 6 dan rencana penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi. BAB II: SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN Pada bab ini meliputi sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan. BAB III: PENGAWASAN INTERNAL ASET TETAP PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN Pada bab ini penulis mencoba uraikan mengenai pengertian aset tetap, karakteristik aset tetap, perolehan aset tetap, pengadaan aset tetap, pencatatan pembukuan aset tetap, pengertian penyusutan, metode penyusutan aset tetap, pengertian pengawasan internal, dan tujuan pengawasan internal aset tetap pada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran berdasarkan dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan. 7 BAB II SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Pada periode setelah kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan Bank Rakyat Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, Bank Koperasi Tani dan Nelayan diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim. 8 Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang- undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas- tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan Visi BRI Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 9 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance GCG yang sangat baik. 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan stakeholders.

B. Stuktur Organisasi